Anda di halaman 1dari 9

Patung diartikan juga sebagai plasttic art atau seni plastic karena patung identik

dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki
keindahaan (estetik).

Beberapa pendiri tentang seni patung:

1.Mikke susanto:

Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong,menatah) atau
aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).

2 .Soenarso dan Soeroto

Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang.

3 .Menurut Kamus Besar Indonesia

Patung adalah benda tiruan,bentu manusia dan hewan yang cara pembuatanya
dengan dipahat.

4 .B.S Myers

Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa
pun atau bidang mana pun pada suatu bangunan.

Secara umum berdasarkan pembuatanya,seni patung ada 3 macam yaitu:

1 .patung sebagai fungsi personal

2 .patung sebagai fungsi sosial

3.patung sebagai fungsi fisik

Dilihat dari perwujudanya,ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi


tiga yaitu:

1.bentuk imitatif (Realisme/Representatif)

2 .bentuk nonfiguratif (abstrak)


Ali Umar

Ali Umar merupakan seorang seniman patung yang lahir di Padang Pariaman,
Sumatera Barat pada tahun 1967. Ia mendapatkan gelar S1 bidang seni (S.Sn.)
dari Institusi Seni Indonesia Yogyakarta. Umar mulai menggeluti dunia seni
patung sejak ia masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain dan mengambil jurusan
seni patung. Semua Karya-karya nya menginterpretasikan sikap pribadi seorang
Ali umar yang sangat peka terhadap realitas seksual. Selain itu, salah satu
idealismenya dalam berkarya adalah agama.

Agama adalah aturan-aturan yang harus selalu dijalankannya dalam berkarya.


Dalam masa karirnya, umar sudah banyak malang melingtang dalam dunia seni
patung. Berbagai pameran telah ia lalui. Mulai dari pameran solo, group sampai
penghargaan yang membanjiri kiprahnya di dunia kesenian. Salah satu
pengharganya adalah Karya Terbaik dalam Kemah Budaya 2000 di Pantai
Parangtritis Yogyakarta.

Edhi Sunarso

Pematung asal indonesia ini dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932.
Selain menjadi seniman seni patung, Edhi juga turut mengemban amanah
sebagai staff mengajar di Akademi Kesenian Surakarta. Selain itu, Edi juga
pernah mengajar sekaligus menjadi ketua jurusan seni patung di Sekokah
Tinggri Seni Rupa Indonesia Yogyakarta.

Beberapa tahun setelahnya beliau menjadi tenaga pengajar di IKIP (Institut


Kejuruan Ilmu Pendidikan) Negeri Yogyakarta kemudian juga menjadi tenaga
pengajar di ISI (Institut Seni Indonesia). Banyak sekali karya yang sudah di
lahirkan oleh tangan pematung satu ini diantaranya adalah patung
monumenselamat datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah
Monumen Nasional di Jakarta.

I Nyoman Nuarta
Seniman bali satu ini lahir di Tabanan pada 14 November 1951. Pria ini terkenal
karena karyananya yang mendunia yaitu GWK (Garuda Wisnu Kencana),
Monumen Jalesveva Jayamahe serta Monumen Proklamasi Indonesia. Nyoman
dibesarkan di sebuah keluarga berlatar belakang pengusaha yang terbilang
cukup berhasil. Kemudian dalam rangka mengasah bakatnya di bidang seni,
Nyoman menempuh studi jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung
(ITB) pada tahun 1972. Dan semenjak itulah kiprahnya di dunia seni dimulai.

Pada mulanya, pria kelahiran Tabanan ini lebih memiliki ketertarikan pada seni
lukis, namun, semenjak ia mengikuti kuliah di jurusan seni patung, pada
akhirnya Nyoman menyadari bahwa passion serta bakatnya berada di dunia seni
patung. Awal titik balik hidupnya adalah saat ia mengikuti lomba desain patung
proklamator Indonesia.

Abdi Setiawan

Seniman asal padang lainnya adalah Abdi Setiawan. Ia dilahirkan di Sicincin,


Pariaman, Sumatera Barat pada 29 Desember 1971. Yang unik dari seluruh
hasil Karya seniman yang kini menetap di Yogyakarta ini adalah karya dalam
bentuk instalasi dan patung berukuran life size atau seluruh tubuh. Instalasi dan
patung yang dihasilkannya menceritakan kehidupan yang biasa dijalani oleh
orang-orang indonesia dari berbagai status sosial.

Selain itu, hal lain yang membuat karyanya ini unik adalah pahatan kasar yang
ia buat pada seluruh patung serta warna pudar yang ia berikan pada setiap
karyanya. Mengapa? Karena menurutnya segala sesuatu tidak ada yang
sempurna, karyanya dibuat demikian untuk menghindari kesempurnaan. Artikel
Terkait : Cabang-Cabang Seni , Jenis jenis Industri Kreatif

Jhoni Waldi
Pria satu ini lahir di bukittinggi, sumatera barat pada tanggal 29 Juni 1972. Pria
yang menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini sukses
menjadi pematung profesional yang karyanya banyak dikenal orang.

Baca Juga :

Karakteristik Kebudayaan, Manfaat Belajar Seni, Perbedaan Sei Rupa Murni


dan Terapan, Seni Rupa 2 Dimensi, Seni Rupa 3 Dimensi, Perbedaan Seni Rupa
2 Dimensi dan 3 Dimensi

Kasman KS

Tokoh Seni Patung Kasman KS merupakan salah satu legenda dalam dunia seni
patung Indonesia, beliatu lahir 62 tahun yang lalu di Batu Kambing, Agam,
Sumatera Barat pada 19 Desember 1954 dan meninggal di Yogyakarta pada
tanggal 10 November 2009 (54 tahun). Kasman KS merupakan salah satu dari
pendiri Asosiasi Pematung Indonesia (API). Selain bergabung dan mendirikan
API, Kasman juga pernah memimpin komunitas seni sekato yakni sebuah
kelompok perupa indonesia dimana seluruh anggotanya adalah mahasiswa dan
alumni dari Institut Sei Yogyakarta yang berasal daro Sumatera Barat atau dari
etnis minangkabau.

Baca Juga :

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Pengertian Menggambar

Pengertia Estetika

Arlan Kamil
Lulusann Fakultas Seni Rupa jurusan seni patung Institut Seni Indonesia
Yogyakarta ini akhirnya suskses menjadi seorang pematung setelah kerja
kerasnya bekerja di sebuah pusat kerajinan patung-patung publik di Padang.
Keyakinannya pada dunia seni patung mengantarkan Arlan ke Yogyakarta
untuk menempuh studi dan menyelesaikannya pada tahun 1992.

Karya yang dilahirkannya banyak sekali, diantaranya berupa karya-karya publik


seperti pembuatan patung Tokoh KAA di Gedung Asia Afrika Bandung, Patung
Flora dan Fauna untuk Arab Saudi, Relief Bung Hatta di Kali Bata Jakarta dan
masih banyak lagi. Artikel Terkait : (Motif Seni Ukir, Fungsi Seni Kriya)

Syahrizal Koto

Penyandang nama lengkap Syahrizal Zain Koto ini adalah seorang pematung
yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat pada 6 September 1960. Beliau
menempuh pendidikan terakhir di fakultas seni rupa jurusan seni patung di ISI
Yogyakarta. Selama masa hidupnya, Syahrizal Koto telah menerima berbagai
macam pengahargaan diantaranya : Anugeran Tiga Karya Nasional Sayembara
Landmark Ancol pada tahun 2001, Anugerah ke II kategori karya non abstrak
lomba rancang patung citra Raya Kota Nuansa Seni pada tahun 1996, Karya
terbaik Dies Natalies ISI pada tahun 1990, Anugerah Sketsa terbaik tingkat
SLTA dan Perguruan Tinggi Sumatera Barat pada tahun 1979 dan anugerah
Seni Lukis Terbaik Tingkat SLTA dan Depdikbud Bidang Kesenian Provinsi
Sumatera Barat pada tahun 1978.

Basrizal Albara

Basrizal bukan berasal dari keluarga seniman. Seniman yang lahir di bengkalis,
Riau pada 30 Maret 1966 ini lahir dari keluarga PNS. Ia adalah satu-satunya
anak yang memilih berkarir di duni seni dan akhirnya menjadi pematung.
Setelah menyelesaikan pendidikan di jurusan seni patung di Sekolah Menengah
Seni Rupa (SMSR), Padang ia kemudian hijrah ke Yogyakarta untuk
menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta.
Dolorosa Sinaga

Pematung asal Sumatera Utara ini awalnya tidak memiliki cita-cita sebagai
pematung atau seniman. Namun semenjak menempuh pendidikan di Institut
Kesenian Jakarta (IKJ) ia mulai serius dan memberikan perhatian penuh pada
karya seni patung. Setelah selesai sekolah di IKJ, Dolorosan memutuskan untuk
melanjutkan pendidikannya di St. Martins School of Art London, Inggris dan
menambah pengetahuan di Karnarija Lubliyana, Yugoslavia dan di Piero’s Art
Foundry Berkeley, Amerika Serikat. Beberapa karyanya sudah tersebar di
beberapa negara, seperti Kuala Lumpur dan malaysia.

Nuzurulis Koto

Pematung satu ini menempuh pendidikan formal dalam bidang seni di akedmi
Rupa Surabaya (AKSERA) pada tahun 1967. Nurzulis koto tidak hanya dikenal
sebagai pematung, ia juga dikenal sebagai seorang pelukis dan peripa keramik.

Istilah Dalam Seni Rupa

Contoh Kerajinan Tangan

Herry Maizul

Pria asal Padang Panjang ini merupakan pematung senior dan pemimpin
kelompok Khatulistiwa di Yogyakarta yang lahir di Sumatera Barat pada tahun
1963. Apakah kalian tahu patung Ronald McDonald Indonesia? Beliau lah yang
membuat patung tersebut atas dasar pesanan dari pihak McDonald’s Indonesia.
Patung tersebut tersebar di seluruh indonesia juga kawasan asia pasifik lainnya.
Baca Juga :Unsur-Unsur Kebudayaann , Kebudayaan Indonesia yang Mendunia,
Tarian Tradisional Sumatera Barat

Arby Samah Datuak Majo Indo

Tokoh Seni Patung lain dalam dunia seni patung Indonesia adalah Arby Samah
atau yang bernama lengkap H. Arby Samah Datuak Majo Indo. Beliau lahir di
Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tanggal 1 April 1933. Karya-
karya patung yang lahir dari kepiawan tangannya ini beraliran abstrak. Dan
beliau tercatat sebagai seniman patung atau pematung pertama yang ada di
Indonesia. Sang legenda ini mengenyam pendidikan seni di Akademi Seni Rupa
Indonesia Yogyakarta (ASRI Yogyakarta) pada tahun 1953.

Di samping dikenal sebagai seniman hebat, Arby juga ikut bergabung dan
berjuang dengan angkat senjata pada masa agresi militer belanda II bersama
anggota INS Kayutaman lainnya. Kemduian ia bergabung dengan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) di Solok Selatan.

Yusman

Pematung yang karyanya sangat terkenal di Indonesia ini lahir di Padang, 12


November 1964. Menurutnya, sejarah tidak hanya hadir dalam wujud teks atau
buku, namun juga dapat dihadirkan dan diceritakan lewat ukiran sebuah patung.
Baik tokoh ataupun peristiwa. Menurutnya juga, karya patung dapat
merekonstruksi peristiwa atau sejarah di masa lalu.

Tak heran jika sebagian besar karyanya berbentuk monumen sejarah ataupun
patung pahlawan. Beberapa karyanya yang terkenal diantaranya : Monumen
Mandala Pembebasan Irian Barat, Monumen Sultan Ageng Tirtayasa, Monumen
Dwikora dan Trikora di Mabes TNI, Monumen Museum Lubang Buaya,
Monumen Kostrad Jakarta, dan masih banyak lagi.

Gregorius Sidharta

Sedikit berbeda dari kebanyakan Tokoh Seni Patung Indonesia yang lahir di
sumatera kemudian hijrah ke Yogyakarta, Sidharta adalah pribumi aseli kota
Gudeg alias Yogyakarta. Beliau lahir pada tanggal 30 November 1932 silam.
Sidharta disebut-sebut sebagai tokoh pembaharuan dalam dunia seni patung
Indonesia.
Sebelum beralih ke seni patung, Sidhartasempat mempelajari dasar-dasar
melukis dari tokoh seni lukis lain seperti Hendra Gunawan dan Trubus pada
tahun 1950-an. Karya-karya yang telah dibuatnya tidak kalah terkenal. Seperti
diantaranya : Patung Tangisan Dewi Betari pada tahun 1978. Atas karya-
karyanya yang mengagumkan, beliau mendapatkan banyak sekali penghargaan
yang dianugerahkan padanya, diantaranya :

Anugerah Seni dari Badan Musjawarah Kebudajaan Nasional (1952)

Anugerah Seni DKI Jakarta tahun (1982)

Penghargaan Patung Terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta (1986)

Penghargaan ASEAN ke-2 untuk Kebudayaan, Komunikasi dan Karya Sastra


(1990)
Penghargaan Rencana M

onumen Proklamator di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai