Anda di halaman 1dari 3

1.

PENGERTIAN TENUN CUAL

Bangsa Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman seni dan budaya. Setiap
daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam hal seni dan budaya tersebut. Seni maupun
peinggalan seni Bangsa Indonesia seperti kain tenun, batik, dan lainnya. Batik pun memiliki
corak-corak khas yang berbeda disetiap daerah, contohnya batik Cirebon, batik Pekalongan,
batik Solo, batik Jogya, batik Madura dan batik lainnya yang tentu sangat berbeda corak
serta motifnya. Salah satu peninggalan karya seni yang ada di Pulau Bangka Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung adalah kain tenun cual. Tenun cual mulanya merupakan kain
adat bagi bangsawan di ujung barat Pulau Bangka, tepatnya di Kota Muntok. Tenun ini
memadukan teknik sungkit dan tenun ikat dengan kekuatan utama pada susunan motif
yang unik. Meski mirip songket, kain ini memiliki motif yang khas dengan warna-warni hasil
pintalan beragam benang. Motifnya lebih luwes dengan banyak lengkungan dan hiasan yang
terinspirasi dari bentuk tumbuhan, hewan, alam atau benda di lingkungan sekitar.
Kain tenun cual Bangka ini merupakan kain khas yang digunakan oleh para
bangsawan Bangka pada masa lalu. Kain ini sepintas menyerupai kain songket namun
memiliki pola atau motif yang sangat berbeda. Keistimewaannya terletak pada lengkungan,
serta motif flora dan fauna. Keseluruhan motif tersebut dipengaruhi dari budaya Tionghoa.
Kain cual tidak hanya ada di Bangka, namun ada pula di daerah lain seperti Anambas
Kepulauan Riau yang tentu saja memiliki kekhasan dan motif tersendiri. Kain tenun
cual Bangka telah dikenal sejak abad XVI dan beberapa tahun terakhir tenun cual kembali
populer. Menurut data yang ada bahwa permintaan kain tenun cual di Bangka terus
meningkat. Produksi kain tenun didominasi oleh motif-motif tua (peninggalan). Dalam kurun
waktu sebulan, produksi rumah tangga di Bangka hanya membuat sekitar 50 helai kain.
Keterbatasan produksi kain cual tersebut diakibatkan oleh sedikitnya pengrajin tenun. Untuk
membuat satu kain, tiap penenun membutuhkan waktu satu hingga dua belas minggu.
Lamanya proses produksi tersebut dipengaruhi oleh rumitnya motif kain tenun. Dengan
lama waktu produksi tersebut membuat harga sehelai kain cual tergolong mahal. Kisaran
harga kain tenun cual berkisar antara Rp 3.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00.
Kain tenunan ini sekilas mirip dengan songket Palembang, namun bila diteliti
terdapat perbedaan terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya, kain cual
lebih sedikit benang emasnya dibandingkan kain songket. Tenun cual mulanya merupakan
kain adat Muntok yang berarti celupan awal pada benang yang akan diwarnai. Tenun cual
merupakan perbaduan antara teknik sungkit dan tenun ikat. Namun yang menjadi ciri
khasnya adalah susunan motif menggunakan teknik tenun ikat.
2. MOTIF CUAL

Kain tenun cual pada dasarnya adalah kain tenun seperti songket, dengan warna-
warna cerah dan menyala khas kain tradisional melayu. Motif yang ada hampir mirip dengan
kain songket Palembang, tetapi lebih luas dan memiliki lebih banyak lengkungan serta selalu
dihiasi motif flora dan fauna. Motif kembang kenanga adalah motif asli khas Bangka. Ada
sembilan motif cual yang kini telah dipatenkan, yakni kembang kenanga, bebek, kembang
sumping, ubur-ubur, merak, gajah mada, kembang setangkai, kembang rukem, dan bebek
setaman.

Gambar 1.12 Macam-macam motif cual Bangka Belitung

3. BAHAN TENUN CUAL

Proses tenun dan pembuatan kain cual sangat rumit, kemudian bahan-bahannya
juga terbilang mahal sebab ada corak benang emas seberat 18 karat yang diikatkan di kain
tenun cual. Kain ini berfungsi sebagai pakaian kebesaran di kalangan bangsawan, pakaian
pengantin, pakaian yang dipakai pada hari kebesaran, dan acara-acara adat lainnya. Bahan
dasarnya antara lain polyster, sutra, katun, serat kayu, dan benang emas. Proses
produksinya ada secara masal dan secara manual.

4. WARNA KHAS TENUN CUAL

Bukan hanya motif, warna kain cual juga melambangkan hal-hal tertentu di
kehidupan masyarakat Bangka. Filosofi dari warna pada kain cual, antara lain warna kuning
hanya diperuntukkan pada raja dan ratu, warna merah marun diperuntukkan pada gadis
remaja yang belum bersuami, warna merah terang yang melambangkan kebahagiaan
diperuntukkan bagi sepasang pengantin, warna ungu terung diperuntukkan pada wanita
yang sudah berkeluarga, dan warna hitam untuk penutup jenazah keturunan raja.

5. NILAI YANG TERKANDUNG PADA TENUN CUAL


Tenun cual memiliki nilai historis. Berdasarkan cerita, tenun tersebut merupakan
penggabungan dari dua kebudayaan yaitu Arab dan Cina. Konon, dahulu seorang saudagar
Arab datang ke negeri Cina untuk berdagang dan menyebarkan agama islam. Selanjutnya,
saudagar itu jatuh cinta kepada gadis Cina. Akhirnya mereka menikah dengan
menggunakan baju adat. Baju adat tersebut adalah tenun cual.

Selain mengandung nilai historis tersendiri, pakaian adat ini juga memiliki nilai
filosofis. Susunan motif pada kain cual tidak hanya menggambarkan nilai estetika dari
proses menenun yang rumit dan kompleksitas dari bahan-bahan yang menyusunnya. Setiap
motif dari tenunan kain cual memiliki arti dan filosofinya tersendiri. Contohnya saja
beberapa motif yang banyak dipakai, seperti motif bunga, motif bebek, dan motif naga.
Motif bunga melambangkan kesucian, keanggunan, rejeki, dan segala kebaikan. Motif bebek
melambangkan persatuan dan kesatuan. Sedangkan, motif naga melambangkan
keperkasaan.

6. ISI YANG TERMUAT PADA TENUN CUAL

Menurut KBBI, Isi merupakan sesuatu yang terkandung di dalam suatu benda. Isi
yang terkandung dalam sebuah motif cual adalah sebagai ungkapan rasa syukur akan
kebesaran pencipta alam semesta. Selain itu, juga mengandung aspek kesopanan dan
kesantunan karena adanya pengaruh kebudayaan Arab (Islam) yang mengajarkan hukum
aurat bagi perempuan dan laki-laki.

7. TEKNIK MOTIF CUAL


Cual itu celupan proses awal, di mana mori putih atau benang sutra putih yang
diproses ulang, kemudian diberi warna untuk dibuat menjadi tenun.
Proses pewarnaan baik itu dari kain mori atau benang sutra. Kain mori yang sudah
melalui proses pewarnaan dinamakan kain cual. Benang sutera yang sudah melalui proses
pewarnaan kemudian ditenun menghasilkan tenun cual. Kain mori yang sudah jadi atau
sudah dicelup warna melalui proses printing namanya kain bermotif cual.

Anda mungkin juga menyukai