Tolak peluru (bahasa Inggris: the shot put) merupakan salah satu olah raga yang terdapat dalam
nomor lempar pada cabang olahraga atletik.
Konon, tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Saat itu, olahraga tolak peluru populer di
kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakanpun
masih berupa batu bukan. Ide olah raga tolak peluru berawal pada abad pertengahan, saat itu
meriam menjadi salah satu senjata yang paling mematikan.
Perlombaan tingkat amatir mulai diperlombakan dalam kejuaraan yang digelar pada tahun 1866.
Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala
besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O'Brien memulai
tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O'Brien atau
lebih di kenal dengan teknik meluncur.
Namun dalam perkembangannya, teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang
menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang
telah dilakukan oleh O'Brien. Meski demikian, kedua teknik ini sama-sama mencapai
keberhasilan.
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar(peluru)
dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk
mencapai jarak sejauh jauhnya.
Olah raga tolak peluru dapat dimainkan dengan menggunakan beberapa peralatan dan sarana
yang merupakan bagian peraturan tolak peluru sebagai berikut :
Rol Meter
Bendera Kecil
Kapur / Tali Rafia
Peluru, dengan berat sebagai berikut
o Berat peluru untuk senior putra = 7.257 kg
o Berat peluru untuk senior putri = 4 kg
o Berat peluru untuk junior putra = 5 kg
o Berat peluru untuk junior putri = 3 kg
Ketentuan dasar ini adalah hal-hal mendasar dalam peraturan tolak peluru yang harus diketahui
oleh seorang pemain tolak peluru, terdiri dari ketentuan diskualifikasi, hal-hal yang disarankan dan
hal-hal yang harus dihindari.