Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN
Klinometer

Oleh :
Nama

Indira Intan Dea Mayory

NIM

1410401029

Kelompok :

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran merupakan hal yang paling penting dilakukan, karena dapat
mengetahui atau menduga potensi suatu tegakan ataupun suatu komunitas
tertentu. Dalam memperoleh data pengukuran, jenis dan cara penggunaan alat
merupakan faktor penentu utama yangmempengaruhi keotentikan data yang
diperoleh. Semakin bagus alat yang dipergunakan maka semakin baik pula hasil
pengukuran yang akan didapat. Demikian pula halnya dengan kemampuan
pengamat dalam pengukuran, semakin baik dalam penggunaan suatu alat maka
semakin baik pula data yang dikumpulkan.
Pendugaan suatu komunitas salah satunya dilakukan dengan melakukan
pengukuran pada tinggi bangunan dari komunitas yang akan diketahui tersebut.
Tinggi bangunan merupakan dimensi bangunan yang sangat penting dalam
pendugaan potensi bangunan dan tegakan. Data tinggi bukan hanya diperlukan
untuk menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan melainkan juga dapat
digunakan untuk menentukan volume bangunan dan tegakan..
Pengukuran tinggi bangunan dengan menggunakan beberapa alat yang
berbeda akan menghasilkan data yang berbeda pula. Dengan demikian, perbedaan
relatif dari keakuratan data yang diperoleh diantara alat yang berbeda akan
terlihat. Sehingga dapat diketahui pula kelebihan dan kelemahan suatu alat
tertentu.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan alat-alat ukur tinggi bangunan dengan
benar
2. Untuk mengetahui cara mengukur tinggi bangunan dengan benar
3. Untuk mengetahui tinggi bangunan yang benar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunanitrigo non = tiga sudut danme tro =
mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut
segitiga dan fungsiTrigonometri kseperti sinus, cosinus, dan tangen
Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada
ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri
adalah bagian dari geometri. Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir
Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang
lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabelaljabar yang
digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah
matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan
trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha,
yang

sebagian

besar

hasil

kerjanya

hancur

oleh

penjajah

India.

Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel


trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya,
Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih
lanjut.Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya
yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini
ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.

Dasar dari Trigonometri adalah

Konsep kesebangunan segitiga siku-siku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua


bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang sama. Pada geometri
Euclid, jika masing-masing sudut pada dua segitiga memiliki besar yang sama,
maka kedua segitiga itu pasti sebangun. Hal ini adalah dasar untuk perbandingan
trigonometri sudut lancip. Konsep ini lalu dikembangkan lagi untuk sudut-sudut
non lancip (lebih dari 90 derajat dan kurang dari nol derajat)

Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi


yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang
terdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem
navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan
termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik,
analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan
medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasi, kimia, teori angka
(dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang
dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik
listrik, teknik mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi. Ada
pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan
"quadrance", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri
rasional dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari Universitas
New South Wales. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs webnya .
Kita tahu jika sudut itu adalah daerah yang diapit oleh dua sinar garis,
banyak aplikasi yang diperoleh dari penggunaan sudut dan trigonometri,
contohnya dalam pembuatan Klinometer Sederhana. Kita cari tahu dahulu. Apa itu
klinometer ? Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi
antara garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan
untuk mengukur tinggi ( panjang ) suatu objek dengan memanfaatkan sudut
elevasi. Klinometer dibuat di Finlandia.

B.

Klinometer
Klinometer juga dikenal sebagai inklinometer adalah perangkat yang

digunakan untuk menentukan pengukuran yang akurat yang berkaitan dengan


landai, ketinggian, jarak dan kemiringan suatu gedung. Klinometer ini sering
digunakan dalam meteorologi, serta kehutanan dan survei serta juga dimanfaatkan
sebagai sarana untuk mengukur ketinggian pohon
Salah satu penggunaan dari klinometer harus dilakukan dengan mengukur
sudut yang berkaitan dengan kemiringan formasi alam atau bangunan dan proyekproyek konstruksi manusia lainnya yaitu dengan mengukur sudut dengan mata ke
arah agar dapat mengidentifikasi setiap jumlah lereng, sehubungan dengan
gravitasi. Klinometer tersebut dapat digunakan untuk mengukur tanjakan dan
penurunan,

berdasarkan

perspektif

individu

dalam

menghitung

pengukurantersebut.
Klinometer ini juga membantu untuk bidang meteorologi yang ingin
mengukur ketinggian awan di malam hari. Dengan memanfaatkan sinar cahaya
yang dipancarkan oleh perangkat ini maka tujuan balok di sebuah tempat di awan
dan mengukur seberapa jauh dari permukaan bumi pembentukan awan saat ini.
Hal ini dapat membantu ahli meteorologi secara akurat memprediksi beberapa
kondisi cuaca yang berbeda.
Klinometer tersebut sudah ada sejak awal abad 20. Versi awal sangat
bergantung pada bobot sebagai sarana untuk menentukan kemiringan dan
jaraknya. Kemudian inkarnasi dari klinometer membuat penggunaan tabung kaca
melengkung diisi dengan beberapa jenis cairan redaman dan bola baja untuk
memetakan sudut dan lereng. Saat ini, penggunaan sensor elektronik merupakan
komponen penting dalam desain dan fungsi dari klinometer modern.

Cara

penggunaan

klinometer

untuk

mengukur

ketinggian

dapat

diilustrasikan dengan gambar berikut:


Sedangkan cara menghitungnya ada dua cara
1. Menggunakan kesebangunan segitiga
Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda(titik

E)
Mengukur jarak titik A kebenang penunjuk sudut (titik B)
Mengukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke

titik B
Mengukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur

ketinggiannya (FG)
Menghitung panjang DE dengan konsep kesebangunan
segitiga,

yaitu:

bila tinggi pengamat adalah AF=DG, dan tinggi DE telah


2.

diketahui, maka tinggi benda GE = AF + DE


Menggunakan rumus tangen sudut elevasi
Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik

E)
Membaca skala derajat yang ditunjuk oleh benang (CB)
Mengukur jarak pengamat ke benda (FG)
Menghitung besar DE dengan persamaan trigonometri :

sehingga
Menghitung GE = DE+AF, dengan AF adalah tinggi pengamat.

jika x adalah jarak kita dengan tiang; y adalah tinggi kita (jarak mata ke
tanah); dan adalah besar sudut elevasi,maka
tinggi tiang = y + x cos
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.

Waktu dan Tempat


Praktikum dilakukan pada hari Kamis tanggal 31 maret 2016,
pukul 15.00 - selesai. Praktikum ini dilaksanakan di area Fakultas
Pertanian UNTIDAR.
B. Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Alat Tulis
3. Klinometer
4. Objek yang akan diukur (Bagunan Fakultas Ekonomi)
C. Cara Kerja
1. Meletakkan ujung klinometer tepat di depan mata.
2. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak
objek yang akan dicari tingginya.
3. Membaca sudut yang ditunjukkan oleh benang.
4. Mengukur jarak pengamat ke objek.
5. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat.
Jarak pengamat ke objek = nilai tan sudut.
6. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari kepala pengamat +
tinggi pengamat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Seluruh hasil pengukuran dan rekapitulasi pengukuran tinggi bangunan


dapat dilihat dari tabel berikut.

Tinggi

Tinggi

Jarak

Meja

Derajat

Bangunan

Nama

Kondisi

Pengukuran

Pengamatan

Klinometer

Keseluruhan

Bangunan

Lapangan

(a)

(b)

()

(c)

Fakultas

Tanah

1560cm

75,4 cm

46

18,9 m

Ekonomi

Datar

B. Pembahasan
Pada praktikum ini telah dilakukan pengukuran pada bangunan pulai
dengan kondisi lapangan yang datar dengan jarak pengukuran 15m 60cm dari
letak bangunan.

Tinggi Bangunan Keseluruhan


Meja pengamatan

: 75,4cm

Derajat Klinometer

: 46

Perhitungan

= a x tan x b
= 1560 x tan 46 x 75,4
= 1690,827cm
= 16,9m

Jadi tinggi gedung Fakultas Ekonomi Universitas tidar setinggi 16,9 m

BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa pengukuran merupakan hal yang paling penting dilakukan, karena dapat
mengetahui atau menduga potensi suatu tegakan ataupun suatu komunitas
tertentu. Semakin bagus alat yang dipergunakan maka semakin baik pula hasil
pengukuran yang akan didapat.
1. Tinggi bangunan seluruhnya, yaitu jarak antara titik puncak bangunan
dengan proyeksinya pada bidang datar atau horisontal.
2. Tinggi bngun Fakultas Ekonomi Untidar setinggi16,9m

Daftar Pustaka
http://miralulu12.blogspot.com/2014/04/makalah-matematika-klinometer.html
(diakses pada 9 Juni 2016 pukul 4.30)
http://suhairi33.blogspot.com/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
pada 9 Juni 2016 pukul 4.30)

(diakses

https://debiputry.wordpress.com/2010/12/11/14/ (diakses pada 9 Juni 2016 pukul


4.30)
http://riyani-dwidayanti.blogspot.com/2011/04/klinometer.html (diakses pada 9
Juni 2016 pukul 4.30)
http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-denganklinometer.html(diakses pada 9 Juni 2016 pukul 4.30)
http://matematikamapel.blogspot.com/2013/06/klinometer-tegak-untukmengukur-tinggi.html (diakses pada 9 Juni 2016 pukul 4.30)
http://wapikweb.org/article/detail/mengukur-ketinggian-benda-nyata-denganmenggunakan-perbandingan-trigonometri.php (diakses pada 9 Juni 2016
pukul 4.30)

Anda mungkin juga menyukai