LAPORAN PENELITIAN
KEBIASAAN REMAJA KELUAR MALAM
DISUSUN OLEH :
DELFI AGUSTRINA
KATON NURCAHYO
NADILA SAPUTRI
OKTARIA SILVIANI
VIVI ASRINA OKIAWATI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................ 2
D. Manfaat Masalah .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
A. Teori yang Mendasari ...................................................................................... 3
B. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 6
A. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 6
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 6
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 6
D. Instruman Penelitian ..................................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................... 7
BAB V PENUTUP................................ ...................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati
diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja
menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja. Dalam masa ini, Ia sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, terutama orang tuanya. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan
remaja.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial
yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui
jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Kenakalan remaja yang sering kali dilakukan salah satunya adalah keluar rumah pada
malam hari. Zaman sekarang banyak remaja yang melakukan kebiasaan itu disetiap harinya.
Mereka keluar rumah hanya untuk mencari kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang
bersama dengan teman-temannya. Mereka menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah,
melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti
mengemukakan alasannya. Kebiasan itu disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor pribadi,
faktor keluarga, maupun faktor lingkungan sekitar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Mendasari
Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia. Dalam proses
ini berlangsung perubahan biologis dan psikologis yang dialami remaja itu sendiri. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 – 18 tahun. Pada usia
tersebut, seseoraang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang
karenanya sering perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Kenakaln
remaja meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Profesional kesehatan mental Dr. Lynn E. Ponton berpendapat, ”Normal bagi
remaja untuk mengambil risiko.” Dr. Ponton kemudian menjelaskan bahwa adalah normal dan
bahkan mungkin sehat bagi kaum muda bila mereka ingin menjadi independen, mencoba hal-hal
baru, berada dalam situasi baru dan menarik. Itu bagian dari proses menuju kedewasaan. Namun,
banyak remaja mengambil risiko secara berlebihan—khususnya bila mereka jauh dari
pengamatan orang-tua.
Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan
sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
bersenang-senang sudah menjadi kebiasaan anak remaja zaman sekarang. Keluar malam
merupakan suatu aktifitas yang sering dilakukan para remaja disetiap harinya.
Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk
menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-
sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar
rumah pada malam hari dikarenakan banyak hal, anak-anak remaja keluar rumah hanya karena
bosan dan merasa tidak betah berada di rumah. Terkadang jika berada di rumah, anak-anak
sering mengalami frustasi dan tekanan batin, mereka seperti dihukum atau terbelenggu oleh
peraturan yang dibuat oleh orang tuanya atau hubungan keluarga yang kurang harmonis yang
membuat anak merasa tidak betah berada di rumah. Mereka keluar rumah hanya untuk mencari
kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang. Pada zaman dulu, anak remaja tidak ada yang
melakukan aktivitas diluar rumah pada malam hari, mereka hanya berdiam diri di rumah dan
melakukan aktivitas didalam rumah. Mereka merasa malu dan takut dilihat tetangga sekitar jika
mereka berada diluar rumah pada malam hari, selain itu mereka juga merasa takut kepada Tuhan
Yang Maha Esa bila mereka berada di luar rumah maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Mengalirnya budaya Barat yang mulai menutupi budaya Timur yang sopan, dan
melalui media-media massa seperti koran atau majalah dan media-media elektronik seperti
televisi atau internet. Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut
makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesiapun mulai ditanggalkan
dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama
terhadap orang disekitar.
Diusia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-teman
sebayanya dan lingkungan sekitar. Hubungan sosial di masa remaja ini merupakan faktor yang
paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang dilingkungan
yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada dilingkungan yang
baik maka ia akan menjadi baik pula. Teman sebaya juga sering mempengaruhi untuk mencoba
hal yang baru. Sebagaimana diketahui para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup
yang baru tanpa melihat dahulu faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak
mengikutinya.
Remaja tidak memikirkan sebab dan akibat apa yang terjadi, yang dilakukan mereka
hanya satu yaitu bersenang-senang. Remaja sering menghabiskan waktunya di malam hari
bersama teman-temannya. Mereka melakukan banyak hal seperti mengobrol atau bercerita
panjang lebar biasanya seputar pelajaran, film, idola, atau membicarakan cowok/cewek yang
ditaksir dsb, menikmati asyiknya suasana saat mereka berada diluar rumah, dan juga melakukan
hal-hal lainnya yang menurut mereka menyenangkan. Akhirnya mereka ingin bersenang-sebang
saja dan tidak mau memikirkan pelajaran dan masa depannya.
Memang kebanyakan remaja tidak punya motif jahat untuk keluar rumah dimalam hari,
mereka hanya ingin jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. Namun,
meskipun demikian banyak remaja yang terjerumus kedalam masalah yang serius. Akibatnya
banyak remaja menjadi bodoh karena tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau
memikirkan pelajaran. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik karena
waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan bersenang-senang. Awalnya mereka hanya
melakukan hal yang biasa-biasa saja tapi lama-kelamaan maka akan timbul suatu pikiran untuk
melakukan hal yang tidak baik untuk dilakukan. Jika sekali saja sudah meencoba untuk tidak
patuh, mudah untuk terus terjerumus ke kesalahan yang lebih serius. Jadi tidak mengherankan
apabila keluar malam bersama teman-teman dapat mengarah ke dosa yang serius. Yang
menyedihkan, banyak remaja juga menuai konsekuensi fisik akibat perilaku ini. Kehamilan yang
tidak diinginkan, penyakit menular lewat hubungan seks atau kecanduan alkohol atau narkoba
dan perbuatan buruk lainnya.
B. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori yang dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis. Adapun hipotesis
terkait penyebab kenakalan remaja yaitu kebiasaan keluar malam tersebut, yaitu :
1. Kurangnya kasih sayang orang tua.
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan yang salah.
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif.
5. Kurangnya dasar-dasar agama.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah para remaja yang ada di daerah Ujung Tanjung. Sampel dari
penelitian ini adalah empat orang anak remaja yang diberi nama samaran yaitu Zera, Anggina,
Ratna, dan Zaidora. Sampel tersebut merupakan anak remaja berusia sekitar 12-17 tahun yang
berasal dari Ujung Tanjung. Sampel tersebut ada yang masih bersekolah dan ada yang sudah
tidak sekolah.
BAB IV
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak remaja melakukan aktivitas
keluar rumah pada malam hari, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang sebagai
sampel. Dari segi alasan, mereka melakukan kebiasaan itu karena pengaruh dari teman,
kurangnya perhatian dari orang tua, depresi karena dikekang orang tua dan karena tidak
bersekolah lagi. Mereka keluar rumah dengan berbagai cara, ada yang keluar secara diam-diam
karena tidak diberi izin oleh orang tuanya, ada juga orang tua yang terpaksa memberi izin karena
anak yang terus memaksa untuk tetap pergi keluar rumah dan ada juga orang tua yang
memberikan izin kepada anaknya untuk keluar rumah. Waktu yang mereka gunakan untuk
beraktivitas di luar rumah tersebut bervariasi mulai dari jam 18.30 WIB – 22.00 WIB. Hal-hal
yang mereka lakukan adalah nongkrong dan pacaran.
Malam merupakan waktunya untuk beristirahat dan berdiam diri di rumah. Anak yang
merasa tidak nyaman jika berada di rumah cenderung ingin pergi keluar dan mencari aktivitas
yang dapat membuat mereka senang. Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan
penting dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Karena itu baik
buruknya struktur keluarga memberikan pengaruh baik atau buruknya kepribadian seorang anak.
Keluarga yang berantakan dan tidak harmonis akan menyebabkan anak kurang mendapatkan
perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua akan cenderung mudah terpengaruh
oleh lingkungan sekitar. Namun perhatian yang berlebihan yang diberikan orang tua kepada anak
juga akan membuat anak merasa seperti dikekang dan anak sering mengalami frustasi serta
tekanan batin. Hal itu menyebabkan anak merasa tidak nyaman berada di rumah dan ingin keluar
untuk mencari tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka.
Sekolah merupakan tempat dimana anak mendapatkan pendidikan selain dari orang
tuanya, sekolah mengajarkan anak untuk berlaku baik dan santun. Sekolah juga merupakan
tempat dimana anak-anak akan meraih cita-citanya untuk masa depan mereka. Mayoritas anak
yang tidak bersekolah tidak memiliki cita-cita untuk masa depan mereka nantinya, mereka hanya
menikmati hari-hari yang terlewati begitu saja dengan bersenang-senang.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan ternyata faktor yang paling besar yang
menyebabkan remaja melakukan kebiasaan keluar malam adalah teman. Tidak dapat dipungkiri
lagi, banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena pengaruh dari teman. Dia mengajak untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang belum diketahui terlebih dahulu perbuatan itu benar atau
salah. Pergaulan dengan teman sebaya yang sering mempengaruhi untuk mencoba dan akhirnya
malah terjerumus kita ke dalamnya. Maka dari itu kita harus dapat mencari teman yang baik
pribadinya.
Upaya dan tindakan untuk mengatasi kebiasaan keluar malam
1. Peran orang tua
Pertama, harus ada kemauan dari orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis,komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis dikeluarga akan
menyebabkan anak tidak betah berada di rumah dan merasa ingin meninggalkan rumah untuk
menghilangkan kegalauan hatinya. Orang tua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan
perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja,
lembut, merendahkan ssuara. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orag
lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sbagai orang tua
mutlak diperlukan. Orang tua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya diluar dan bagaimana
cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pada masa ini remaja berada
dalam tahap pencarian jati diri. Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri
sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam.
Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk
menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-
sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar
rumah pada malam hari dikarenakan banyak hal. Mereka merasa bosan dan tidak nyaman berada
di rumah serta ajakan dari teman sebayanya. Mereka keluar rumah hanya untuk mencari
kebebasan dalam hidup dan bersenang-senang bersama dengan teman-temannya.
Akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka adalahdapat menggangu kesehatan badan
dapat merusak nama baik keluargaa, dan dapat mengganggu ketentraman warga sekitar akibat
dari ulah yang dilakukan mereka. Masa remaja merupakan masa yang sangat mebutuhkan
perhatian yang lebih dari orang-orang yang ada dissekitar. Peran dari orang tua, teman sejati,
guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam penanggulangan masalah ini. Peran ini harus
dijadikan pedoman hidup, rambu-rambu, larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.
B. Saran
Sebagai seorang remaja, kita harus bisa bertanggung jawab atas apa yaang terjadi pada
perkembangan remaja yang sudah memprihatinkan ini. Oleh karena itu, sebagai salah satu
bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut adalah berusaha semaksimal mungkin
menjadi remaja yang baik agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja
zaman sekarang, yaitu dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan wawasan yang
luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Dan
untuk orang dewasa untuk selalu memberi contoh dan nasihat kepada para remaja, dan
melaksanakan program-program latihan dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan
bakti sosial, agar menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia