Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN SOSIAL

“COVID - 19”

di buat oleh :

Daiva Satria A

X IPS 6 – 23

SMA NEGERI 4 SIDOARJO


TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun laporaan penelitian ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu guru sosiologi kami, ibu Friska Indrialita
S.Pd, yang telah menugaskan kami untuk mengerjakan tugas laporan penelitian
ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada pembaca yang telah bersedia
membaca laporan penelitian ini.

Adapun topik yang dibahas adalah hal yang menyangkut masalah


pengaruh media sosial yaitu “ COVID – 19 ”. Kami juga berharap semoga
laporan penelitian ini dapat digunakan sebaik-baiknya.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan. Saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai upaya
penyempurnaan laporan penelitian ini.

Sidoarjo, 20 April 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4

A. Teori yang Mendasari .............................................................................. 4

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 7

A. Populasi dan Sampel .............................................................................. 7

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................


7

C. Metode Penelitian ..................................................................................... 7

D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................


7

E. Teknik Analisis Data .................................................................................


7

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................


8
BAB V PENUTUP................................ ..........................................................
11

A. Kesimpulan ..............................................................................
11

B. Saran ......................................................................................
11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-kanak


menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa
pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak sekali
mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja menimbulkan
suatu permasalahan baru bagi remaja. Dalam masa ini, Ia sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang
dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungannya, terutama orang tuanya. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke


dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang
masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku
menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang
harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah
menyimpang.

Kenakalan remaja yang sering kali dilakukan salah satunya adalah


keluar rumah pada malam hari. Zaman sekarang banyak remaja yang
melakukan kebiasaan itu disetiap harinya. Mereka keluar rumah hanya untuk
mencari kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang bersama dengan
teman-temannya. Mereka menikmati hidup selama beberapa jam diluar
rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang
diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Kebiasan itu disebabkan
oleh berbagai faktor baik faktor pribadi, faktor keluarga, maupun faktor
lingkungan sekitar

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan remaja keluar malam?
2. Apa yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam?
3. Apa dampak dari kebiasaan keluar malam?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan kami dalam melakukan penelitian sosial adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apa yang menyebabkan remaja keluar malam.


2. Mengetahui apa yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam.
3. Mengetahui dampak dari kebiasaan keluar malam.
4. Mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam.

D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan rasa lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan lingkungan
pergaulannya.
2. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang remaja.
3. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa penelitian ini dapat
digunakan untuk menyikapi, menanggulangi, dan menyadarkan kepada
anak dan anak didikny
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Mendasari

Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan


manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan biologis dan psikologis
yang dialami remaja itu sendiri. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia 13 – 18 tahun. Pada usia tersebut,
seseoraang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan
pencarian jati diri, yang karenanya sering perbuatan-perbuatan yang dikenal
dengan istilah kenakalan remaja. Kenakaln remaja meliputi semua
perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Profesional kesehatan mental Dr. Lynn E. Ponton berpendapat,
”Normal bagi remaja untuk mengambil risiko.” Dr. Ponton kemudian
menjelaskan bahwa adalah normal dan bahkan mungkin sehat bagi kaum
muda bila mereka ingin menjadi independen, mencoba hal-hal baru, berada
dalam situasi baru dan menarik. Itu bagian dari proses menuju kedewasaan.
Namun, banyak remaja mengambil risiko secara berlebihan—khususnya
bila mereka jauh dari pengamatan orang-tua.

Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering
sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang
mengganggu ketentraman lingkungan sekitar, salah satunya seperti sering
keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang
sudah menjadi kebiasaan anak remaja zaman sekarang. Keluar malam
merupakan suatu aktifitas yang sering dilakukan para remaja disetiap
harinya.

Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah
kesempatan untuk menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah,
melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang
diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar rumah
pada malam hari dikarenakan banyak hal, anak-anak remaja keluar rumah
hanya

karena bosan dan merasa tidak betah berada di rumah. Terkadang jika
berada di rumah, anak-anak sering mengalami frustasi dan tekanan batin,
mereka seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang dibuat oleh
orang tuanya atau hubungan keluarga yang kurang harmonis yang membuat
anak merasa tidak betah berada di rumah. Mereka keluar rumah hanya untuk
mencari kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang. Pada zaman dulu,
anak remaja tidak ada yang melakukan aktivitas diluar rumah pada malam
hari, mereka hanya berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas didalam
rumah. Mereka merasa malu dan takut dilihat tetangga sekitar jika mereka
berada diluar rumah pada malam hari, selain itu mereka juga merasa takut
kepada Tuhan Yang Maha Esa bila mereka berada di luar rumah maka akan
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengalirnya budaya Barat yang mulai
menutupi budaya Timur yang sopan, dan melalui media-media massa
seperti koran atau majalah dan media-media elektronik seperti televisi atau
internet. Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi
tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan
Indonesiapun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak
anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap orang
disekitar.

Diusia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan


teman-teman sebayanya dan lingkungan sekitar. Hubungan sosial di masa
remaja ini merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak
remaja. Jika dia hidup dan berkembang dilingkungan yang buruk, moralnya
pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada dilingkungan yang
baik maka ia akan menjadi baik pula. Teman sebaya juga sering
mempengaruhi untuk mencoba hal yang baru. Sebagaimana diketahui para
remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat
dahulu faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak
mengikutinya.
Remaja tidak memikirkan sebab dan akibat apa yang terjadi, yang
dilakukan mereka hanya satu yaitu bersenang-senang. Remaja sering
menghabiskan waktunya di malam hari bersama teman-temannya. Mereka
melakukan banyak hal seperti mengobrol atau bercerita panjang lebar
biasanya seputar pelajaran, film, idola, atau membicarakan cowok/cewek
yang ditaksir dsb, menikmati asyiknya suasana saat mereka berada diluar
rumah, dan juga melakukan hal-hal lainnya yang menurut mereka
menyenangkan. Akhirnya mereka ingin bersenang-sebang saja dan tidak
mau memikirkan pelajaran dan masa depannya.

Memang kebanyakan remaja tidak punya motif jahat untuk keluar


rumah dimalam hari, mereka hanya ingin jalan-jalan dan bersenang-senang
dengan teman-temannya. Namun, meskipun demikian banyak remaja yang
terjerumus kedalam masalah yang serius. Akibatnya banyak remaja menjadi
bodoh karena tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau
memikirkan pelajaran. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya
dengan baik karena waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan
bersenang-senang. Awalnya mereka hanya melakukan hal yang biasa-biasa
saja tapi lama-kelamaan maka akan timbul suatu pikiran untuk melakukan
hal yang tidak baik untuk dilakukan. Jika sekali saja sudah meencoba untuk
tidak patuh, mudah untuk terus terjerumus ke kesalahan yang lebih serius.
Jadi tidak mengherankan apabila keluar malam bersama teman-teman dapat
mengarah ke dosa yang serius. Yang menyedihkan, banyak remaja juga
menuai konsekuensi fisik akibat perilaku ini. Kehamilan yang tidak
diinginkan, penyakit menular lewat hubungan seks atau kecanduan alkohol
atau narkoba dan perbuatan buruk lainnya.

B. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang dahulu, maka dirumuskan suatu


hipotesis. Adapun hipotesis terkait penyebab kenakalan remaja yaitu
kebiasaan keluar malam tersebut, yaitu :

1. Kurangnya kasih sayang orang tua.


2. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan yang salah.
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif.
5. Kurangnya dasar-dasar agama.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan sampel

Sampel dari penelitian ini adalah empat orang anak remaja yang diberi nama
samaran yaitu Oden, Deril, Intan dan Fani. Sampel tersebut merupakan anak
remaja berusia sekitar 12-17 tahun yang berasal dari Desa Bligo. Sampel
tersebut ada yang masih bersekolah (jika sumber data kalian di internet
maka sampel kalian adalah Qouta Sampling, yaitu pengambilan sampling
yang sudah ditentukan oleh peneliti)

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Minggu, 2- 27 Februari 2019 di Desa


Bligo. (Laporan Penelitian kalian sesuaikan dengan waktu dan tempat
artikel yang kalian ambil)

C. Metode Penelitian
Penelitan ini menggunakan metode Deskriptif

D. Teknik Pengumpulan Data


Data yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari metode wawancara.
(data yang ada dalam laporan penelitian diambil dari media elektronik dan
data yang berupa fakta dilansir dari laporan yang dibuat oleh lembaga yang
bersangkutan)
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah diambil dianalisis untuk diambil kesimpulan, menggunakan
teknik menelaah

BAB IV

PEMBAHASAN

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak remaja melakukan


aktivitas keluar rumah pada malam hari, penulis melakukan wawancara terhadap
beberapa orang sebagai sampel. Dari segi alasan, mereka melakukan kebiasaan itu
karena pengaruh dari teman, kurangnya perhatian dari orang tua, depresi karena
dikekang orang tua dan karena tidak bersekolah lagi. Mereka keluar rumah
dengan berbagai cara, ada yang keluar secara diam-diam karena tidak diberi izin
oleh orang tuanya, ada juga orang tua yang terpaksa memberi izin karena anak
yang terus memaksa untuk tetap pergi keluar rumah dan ada juga orang tua yang
memberikan izin kepada anaknya untuk keluar rumah. Waktu yang mereka
gunakan untuk beraktivitas di luar rumah tersebut bervariasi mulai dari jam 18.30
WIB – 22.00 WIB. Hal-hal yang mereka lakukan adalah nongkrong dan pacaran.

Malam merupakan waktunya untuk beristirahat dan berdiam diri di rumah.


Anak yang merasa tidak nyaman jika berada di rumah cenderung ingin pergi
keluar dan mencari aktivitas yang dapat membuat mereka senang. Tidak
diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan
pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Karena itu baik buruknya struktur
keluarga memberikan pengaruh baik atau buruknya kepribadian seorang anak.
Keluarga yang berantakan dan tidak harmonis akan menyebabkan anak kurang
mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua akan
cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Namun perhatian yang
berlebihan yang diberikan orang tua kepada anak juga akan membuat anak merasa
seperti dikekang dan anak sering mengalami frustasi serta tekanan batin. Hal itu
menyebabkan anak merasa tidak nyaman berada di rumah dan ingin keluar untuk
mencari tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka.
Sekolah merupakan tempat dimana anak mendapatkan pendidikan selain
dari orang tuanya, sekolah mengajarkan anak untuk berlaku baik dan santun.
Sekolah juga merupakan tempat dimana anak-anak akan meraih cita-citanya untuk
masa depan mereka. Mayoritas anak yang tidak bersekolah tidak memiliki cita-
cita untuk masa depan mereka nantinya, mereka hanya menikmati hari-hari yang
terlewati begitu saja dengan bersenang-senang.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan ternyata faktor yang paling besar
yang menyebabkan remaja melakukan kebiasaan keluar malam adalah teman.
Tidak dapat dipungkiri lagi, banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena
pengaruh dari teman. Dia mengajak untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
belum diketahui terlebih dahulu perbuatan itu benar atau salah. Pergaulan dengan
teman sebaya yang sering mempengaruhi untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus kita ke dalamnya. Maka dari itu kita harus dapat mencari teman yang
baik pribadinya.

Upaya dan tindakan untuk mengatasi kebiasaan keluar malam

1. Peran orang tua

Pertama, harus ada kemauan dari orang tua untuk membenahi


kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis,komunikatif
dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis dikeluarga akan menyebabkan
anak tidak betah berada di rumah dan merasa ingin meninggalkan rumah
untuk menghilangkan kegalauan hatinya. Orang tua sebaiknya memiliki
kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam perkataan adalah
senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan
ssuara. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orag
lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung
jawab sbagai orang tua mutlak diperlukan. Orang tua harus tau apa saja
yang dilakukan anaknya diluar dan bagaimana cara mengatasi persoalan
anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.

2. Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan sosial
remaj. Intuk itu lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan
untuk mengendalikan maraknya kriminalitas dan hal-hal yang
menyimpang yang dilakukan remaja.

3. Peran anak muda itu sendiri

Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada.
Semua berasal dari diri sendiri. Apabila mereka mampu mengendalikan
diri untuk tidak terjerumus ke hal negatif mereka tak akan kehilangna
masa depan cerahnya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pada


masa ini remaja berada dalam tahap pencarian jati diri. Ulah para remaja yang
masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan
orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam.

Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah
kesempatan untuk menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah,
melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang
diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar rumah pada
malam hari dikarenakan banyak hal. Mereka merasa bosan dan tidak nyaman
berada di rumah serta ajakan dari teman sebayanya. Mereka keluar rumah
hanya untuk mencari kebebasan dalam hidup dan bersenang-senang bersama
dengan teman-temannya.

Akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka adalah dapat


menggangu kesehatan badan dapat merusak nama baik keluargaa, dan dapat
mengganggu ketentraman warga sekitar akibat dari ulah yang dilakukan
mereka. Masa remaja merupakan masa yang sangat mebutuhkan perhatian
yang lebih dari orang-orang yang ada dissekitar. Peran dari orang tua, teman
sejati, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam penanggulangan
masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup, rambu-rambu,
larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.
B. Saran

Sebagai seorang remaja, kita harus bisa bertanggung jawab atas apa
yaang terjadi pada perkembangan remaja yang sudah memprihatinkan ini.
Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab
tersebut adalah berusaha semaksimal mungkin menjadi remaja yang baik agar
tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja zaman
sekarang, yaitu dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan
wawasan yang luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Dan untuk orang dewasa untuk selalu memberi
contoh dan nasihat kepada para remaja, dan melaksanakan program-program
latihan dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan bakti sosial, agar
menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-kenalakan-remaja-2 (diakses
tanggal 23 Maret 2019 pukul 14.00 WIB)

http://downloadcontohmakalah.blogspot.com/2013/05/makalah-kenakalan-
remaja.html (diakses tanggal 23 Maret 2019 pukul 15.20 WIB)

http://sayaberitahublog.wordpress.com/2013/11/21/kebiasaan-anak-remaja-yang-
sering-kali-di-lakukan/ (diakses tanggal 23 Maret 2019 pukul 15.32 WIB)

https://docs.google.com/document/d/1OhopYHuLnpa3ygct8MkJ1PC5cHhEhW-
FOKWbrslfgB8/preview?markAsViewed=false&pli=1 (diakses tanggal 23 Maret
2019 pukul 16.05 WIB)

Anda mungkin juga menyukai