Anda di halaman 1dari 13

“Pulang sekolah mau

langsung ke rumah?” tanya


Adin pada Ama setelah
jam pelajaran usai. Ama
yang sedang memberesi
alat tulis dan
memasukkannya ke dalam
tas menoleh ke arah asal
suara.

@reallygreatsite
“Langsung pulang. Besok
ulangan,”
jawabnya dingin.

“Minggu lalu nggak ikut kumpul


bareng kita. Minggu ini mau bolos
nongkrong lagi?” Adin menyelidik.
“Aku nggak sempet nongkrong
bareng geng, Din. Aku harus bagi
waktu buat belajar dan nungguin
papa di rumah sakit,” wajah Ama
mendadak sedih. Ayahnya baru
saja mengalami kecelakaan dan
Ama mendapatkan tugas
menjaga bergantian dengan
ibunya.
“Nggak seru, Ma,” Adin langsung
berlalu meninggalkan Ama.
Ia merogoh sesuatu dari kantongnya
dan mengeluarkan korek. Adin
merokok. Meskipun jam sekolah
sudah selesai, seharusnya siswa
tetap menjaga etika dan tidak
melakukan hal-hal negatif. Mungkin
saja Adin sudah tidak sabar untuk
merokok.
Ama menghela nafas
panjang.
Jujur saja, sebenarnya ia
tidak menemukan hal positif
dari pertemanannya.
Ia kira bergabung dengan
murid
terpintar akan membuatnya
terbawa semangat belajar.
Tapi ternyata tidak. Ia justru
banyak diajak untuk jalan-jalan
dan makan di luar,
sehingga waktu belajarnya
terbuang.
Dari kejauhan terlihat Adin
menyapa teman-temannya dan
bergegas pergi.
Ia melihat Ama sebentar sebelum
akhirnya membuang muka.
“Kok jadi jarang kumpul sama Adin?
” tanya Bino memecah lamunan
Ama.

“Pada lagi sakit, Bin.


Hari ini giliranku jagain sambil
belajar buat ulangan besok,”
jawab Ama.
“Bagus, deh. Aku dukung kamu.
Kemarin Adin dan temen-temen
gengnya beli miras.
Nggak tau mereka mau apa,”
ujar Bino membuat Ama
terperanjat.
“Mm..aku duluan, deh,”
Ama segera meninggalkan
Bino karena terkejut
dengan apa yang
dikatakannya. Ama tidak
menyangka bahwa Adin akan
bertindak sejauh itu.
Ama pun beranjak dari
tempatnya dan berjalan ke
rumah sakit.
Di sana ada papanya yang sudah
menunggu.
Sembari menunggu papanya,
Ama mengeluarkan buku dan
mulai belajar.
Tidak sengaja matanya
menangkap layar televisi.

“Ada apa, Nak?” tanya papa


Ama.
Ama menatap layar
tanpa berkedip. Ada
Adin sedang digiring
polisi karena membawa
minuman keras bersama
pelajar lainnya.
Mata Ama berkaca-
kaca. Untunglah ia
menolak diajak tadi.
Tidak terbayangkan jika
ia menuruti Adin, pasti
ia juga sedang berada
di sana.

Anda mungkin juga menyukai