madeblog.com
Realize Your Creativity
Karya Tulis
Pendidikan
Indonesia
Islami
Beserta berbagai seluk beluk melalui jenis tulisan yang singkat dan pendek. Dan
biasanya, cerpen hanya berisi kurang dari 10,000 kata atau kurang dari 10
halaman saja untuk penyajiannya. Cerpen atau cerita pendek ternyata memiliki
ciri-ciri khusus.
Tidak hanya itu, ciri dari cerpen yang lain adalah ia menggunakan kata yang
sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca dan secara umum yang
ditampilkan di dalamnya hanya satu jenis kejadian. Selanjutnya, cerpen memiliki
alur yang lurus atau tunggal. Sementara untuk penokohan dalam cerpen sendiri
biasanya sangatlah sederhana.
Selain itu, cerpen juga memiliki struktur di dalamnya yang harus dipahami oleh
masing-masing pembuat cerpen. Hal inilah yang membedakan antara cerpen
dengan bentuk karya yang lain. Untuk memahami cerpen sendiri tentunya tidak
cukup hanya dengan mempelajari pengertiannya. Melainkan harus melihat
langsung kepada contoh dari cerpen itu sendiri.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini akan diulas mengenai contoh dari
beberapa contoh cerpen atau cerita pendek sebagai bahan bacaan dan
pembelajaran Anda. Berikut ulasan selengkapnya mengenai contoh tersebut.
Contents [show]
Contoh Cerpen & Unsur Intrinsiknya
sorce; The Writing Cooperative
Di bawah ini akan kami berikan tentang contoh cerpen / cerita pendek yang di
dalamnya terdapat unsur intrinsik yang merupakan elemen penting di dalam
sebuah alur cerita.
Menemukan Dompet
Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan kerja. Hari-hariku terasa seperti
penuh kebingungan dan tanpa arah. Bahkan, kerjaanku hanya luntang luntung tak
karuan di rumah. Mengalami kebingungan harus melakukan apa. Ingin memulai
usaha namun tak punya modal.
Pada suatu hari, aku berniat untuk berjumpa dengan sahabt untuk menceritakan
masalahku ini. Ketika sedang berada di jalan menuju rumah sahabatku, tepatnya
di bagian samping jalan ujung dari tortoar, aku melihat sebuah dompet berwarna
cokelat.
Aku mengambil dompet tersebut kemudian akupun membuka dan melihat isinya.
Di dalam dompet tersebut ada SIM, KTP, beberapa surat penting, tabungan yang
isinya sangat banyak dan sebuah kartu kredit. Dalam fikiran sempat muncul
keinginan untuk menggunakan isi dari dompet tersebut.
Namun aku berubah fikiran dan berfikir harus mengembalikan dompet tersebut
kepada yang memiliki. Selang beberapa saat sesudah aku pulang dari rumah
sahabatku, akupun mengembalikan dompet tersebut. Mencoba mencari alamat
pemilik yang ada di KTP.
“Permisi pak, apakah benar ini alamat pak Herman?” Tanyaku
“Saya Andi, ingin bertemu dengan bapak Herman. Ada urusan yang sangat
penting.”
Kebetulan pak Herman ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam
rumah. Kemudian duduk di dekat beliau sembari menyerahkan dompet yang
tadinya aku temukan.
“Kamu tinggal dimana Nak? Terus kerja dimana?” Tanya pak Herman dengan
sangat penasaran.
“Di kompleks Asri Cempaka Pak. Kebetulan saya masih menganggur dan
menunggu panggilan kerja. Namun sudah beberapa bulan belum ada panggilan.”
Tambahku
“Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi
sepertimu”
Aku seolah tidak percaya dan yakin bahwa ini merupakan keajaiban.
Unsur Intrinsik
Alur: Maju
Latar: Trotoar, rumah pak Herman, sedih, bahagia
Amanat: Kejujuran merupakan suatu sifat yang sangat mulia dan orang yang
jujur akan memperoleh balasan tersendiri.
source: YouTube
Trauma
Seorang lelaki masih muda dengan penampilan yang sangat rapi datang ke
sebuah kantor. Ia berharap bisa diterima di perusahaan tersebut dan bisa bekerja
di sana dengan nyaman. Karena itu, ia mempersiapkan materi dan juga kebutuhan
saat wawancara kerja dengan sangat baik. Sesampai di perusahaan.
“Mohon maaf, apakah pak Toni ada?” Tanya salah seorang pemuda yang
memperoleh panggilan interview pekerjaan.
“Enggak, Silahkah keluar!”
“Baiklah.”
“Dimana Pak Toni? Kenapa yang berada di dalam justru OB?” Tanya pemuda
tersebut kepada salah seorang petugas yang terdapat di liar ruangan.
“Yang di dalam itu pak Toni. Beliau memang kerap begitu, pura-pura menjadi
OB untuk mengetes karyawannya” Jelas petugas tersebut.
“Maksudnya?”
“Berarti kami nggak lolos hari ini. Pak Toni memang seperti itu. Dulunya beliau
pernah trama karena materi dengan beberapa karyawannya”.
“Bi, bilang saja ke Sinta yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi
kemana atau gak ada gitu ya.” Pinta Rara kepada Bibi yang bekerja sebagai
pembantu di rumahnya.
“Ra, kenapa kamu seperti itu sama Sinta. Dia pastinya sudah datang jauh-jauh.
Kenapa kamu usir. Gak enak kan. Kasihan dia. Dia juga anak yang baik Ra.”
Ujar Tina menasihati Rara.
“Dari luarnya dia memang orang yang baik, ramah dan juga manis. Tapi masa
kamu mengukur sifat seseorang hanya dengan itu saja. Dia itu manis di luar
namun di dalamnya pahit tahu.” Jawab Rara setengah sinis.
“Ya Tuhan!” Joni merasa sangat kaget ketika melihat jam sudah menunjukkan
pukul 7 pagi. Ia pun langsung bergegas mandi dan merapikan dirinya kemudian
segera berangkat pergi ke kantor. Ketika ia tiba di kantor, ternyata rapatnya
sudah telat karena jamnya memang dimajukan menyesuaikan jadwal dari bos
yang akan pergi ke luar kota.
“Permisi Pak. Apakah saya boleh masuk? “Tanya Joni kepada bos yang tengah
memimpir rapat.
“Iya silahkan duduk Jon. Namun maaf untuk hari ini Hamid yang akan
menggantikan proyekmu.”
“Bukan masalah telat lama atau sebentar. Kami membutuhkan pekerja yang
sangat professional. Saya sudah lama mempercayakan proyek tersebut
kepadamu. Namun, nyatanya kamu tidak bisa bertindak konsisten untuk
menangani proyek itu.
Meski kami telatnya hanya sebentar, tapi temanmu memiliki ide yang sangat
bagus untuk jalannya proyek tersebut. Jadi mohon maaf, sudah sangat bagus
kamu tidak saya berhentikan dari tim.” Jelas bos dengan sangat tegas.
Seketika itu, Joni terdiam dengan wajah sangat pucat. Sesudah rapat selesai, ia
pun pergi ke meja kerjanya.
“Ada apa denganmu hari ini Jon? Tidak seperti biasanya kamu telat?” Tanya
Merry teman sekantor Joni.
“Ini murni salahku Mer. Aku semalam begadang nonton bola sampai larut.
Sampai-sampai aku melupakan proyek penting yang harusnya sangat membuatku
untung.” Jelas Joni.
“Oh gitu Jon. Makanya Jon mulai saat ini utamakan profesi kamu, jangan hobi
yang didahulukan!” Sambung Merry memberikan nasihat kepada Joni.
source: AllKpop
Rajin Belajar
Ini merupakan hari senin yang sangat cerah. Sesudah melaksanakan upacara
bendera, para siswa memasuki kelas mereka masing-masing dan mendapatkan
pelajaran dari guru mereka. Di hari ini, ada beberapa pelajaran yang harus
didapatkan oleh siswa, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, PPKN dan
Matematika.
Mata pelajaran yang pertama adalah matematika. Bapak guru meminta kepada
para murid untuk mengerjakan halaman 5 dan halaman 6. Ketika para siswa
tengah mengerjakan tugas tersebut, suasana kelaspun menjadi sangat hening.
Kemudian sesudah selesai, Bapak guru memberikan pesan kepada para siswa
untuk mempelajari materi pembagian dan perkalian dengan soal cerita karena tes
dadakan akan dilakukan sewaktu-waktu.
Pada siswa pun pulang setelah pembelajaran hari ini usai. Dwi, Rahma dan juga
Tika pulang dengan jalan kaki bersama karena sekolah mereka tidak jauh dari
rumah.
“Nanti bermain di rumahku yuk habis makan siang. Aku punya boneka baru hasil
olah-oleh ibuku dari Bandung kemarin.” Pinta Rahma kepada dua temannya.
“Aku tidak usah ikut saja. Aku ingin belajar di rumah karena pesan dari Bapak
guru tadi kan kita harus belajar sendiri karena tas dadakan akan dilakukan
sewaktu-waktu.” Jawab Tika dengan wajah polos.
Sementara Dwi dan juga Rahma asyik bermain hingga larut sehingga mereka pun
tidak sempat mendalami materi. Keesokan harinya merekapun berangkat
bersamaan. Sesampainya di kelas, ternyata Bapak guru benar-benar melakukan
tes dadakan. Dwi dan Juga Rahma merasa sangat kebingungan mengerjakan soal.
Sehingga merekapun mendapat nilai jelek. Dan akhirnya harus mengulang tes
susulan.
Berbeda dengan Toka. Ia memperoleh nilai paling baik di kelas karena sudah
belajar dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh sang
guru. Dan Bapak guru pun meminta Dwi dan Rahma belajar kepada Tika.
“Wah, selamat yang Tika. Nilaimu maksimal. Besok-besok kita ikut belajar sama
kamu ya.”
“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha? Padahal, kamu itu
mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah masuk ke perusahaan
tanpa harus melakukan tes. Terlebih produkmu dijual dengan harga sangat
murah. Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah
seorang temannya yang penasaran.
“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga
yang agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku. Terlebih untuk orang-orang
yang paham akan kesehatan. Aku pun juga bisa bekerja di perusahaan yang
akanmemberiku gaji lebih besar.
Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa
yang sudah aku keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini
bisa bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk
meningkatkan kesehatan mereka.” Jawab Yeni santai.
“Ros, menurut pendapatmu, Dion itu sukanya dengan tipe cewek macam apa
sih?”
“Apa ya..Setahuku kriteria dia nggak muluk-muluk sih. Dia suka cewek yang apa
adanya dan alami.”
“Jadi dia nggak suka cewek yang pakai gincu dong?” Tanya Keke penasaran.
“Terus, apa ya yang bisa bikin bibirku ini menjadi merah tanpa pakek lipstick?”
“Coba pakeklah scrub gula pasir setiap mau tidur malam hari. Secara alami, bibir
kamu akan merah merona.”
“Oh ya?”
“Baik nanti malam aku akan mencobanya supaya berhasil mendapatkan cinta dari
Pangeran”.
“Satu minggu lagi di kampus kebetulan ada acara festival. Coba kamu gunakan
scrub setiap malam!” Sambung Rosa.
“Oh benar juga ya. Aku harus bisa tampil maksimal di depan Pangeran.”
Beberapa hari telah berlalu. Pada saat hari H, Keke tampil sebagaimana yang
dikatakan oleh Rosa. Melihat Keke, Rosa pun akhirnya kaget.
“Bibirmu kenapa Ke? Kenapa merah sekali? Kamu sudah menggunakan berapa
kg gula? Itu sensual apa bonyok sih?” Tanya Rosa Heran.
“Tahu nggak, ini karena gigitan dari semut setiap malam. Sampai bibirku
menjadi semerah dan sesensual ini. Benar-benar sebuah pengorbanan kan.”
Jawab Keke.
“OH my God.”
“Iya pak tidak apa-apa. Yang penting bapak sudah berusaha dan rejeki sudah
diatur oleh Tuhan.”
“Ada apa Nek?” Tanya Pak Jokosembari menghampiri sang nenek tua itu.
“Nak, apakah nenek boleh meminta uang? Saya mau pulang tapi tidak punya
uang.” Pinta Nenek kepada pak Joko.
“Uangku juga mepet nek. Dagangan nggak laku dari kemarin-kemarin. Bahkan,
untuk keluarga makan saja sering kurang. Tapinggak papa. Ustad bilang sekedah
bisa melancarkan rizki. Bismillah saja.” Gumamnya di dalam hati.
“Baik nek. Ini ada uang segini untuk naik bis sampai ke tujuan nenek. Biar saya
yang antar nenek ke terminal.” Ujarnya sembari mengantarkan nenek tersebut ke
terminal.
“Terima kasih banyak nak. Semoga rejekimu lancar.”
“sesudah mengantar nenek terebut, pak Joko pun kembali pergi ke pasar guna
menjajakan barang dagangannya. Sesampai di pasar, tiba-tiba ada yang membeli
dagangan pak Joko sampai habis.
“Baca puisi satu ini. Apakah kamu paham dengan maksudnya?” Sembari
menyodorkan naskah lagu yang kebetulan diambil dari puisi.
“Karya ini bagus ya. Anak jutek yang sangat pendiam itu ternyata kamu masih
juga memikirkannya?” Mira pun mengangguk.
Tanpa bisa dikata, cinta tetap saja cinta.
Irismu yang amat indah membuat hati ini senantiasa merasa takjub.
Karena tanpa adanya kicaupun, burung bisa terbang juga dengan amat bebas.
“Aku sangat yakin bahwa ini adalah pesan dari Bagas yang ditujukan untukku.
Dan ia pasti merasa apa yang aku rasa. Namun kenapa dia sama sekali tidak
bicara.”
“Entah, aku juga bingung mengapa temanku ini bisa cinta dengan lelaki seperti
itu.”
“Dia itu unik dan berbeda. Dan bahkan membuatku gila dengan sorot matanya
yang amat tajam.”
“Ya tapi mana ada yang namanya cinta abu-abu. Di antara kalian harus ada satu
yang bicara dan memulai lebih dulu.”
Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Mira sudah tak kuat lagi menahan
perasaannya yang dapat kepada Bagas. Akhirnya pun ia menemui Bagas dan
membicarkan isi hatiku di taman dekat dengan kampus.
“Maaf Mir, hari ini aku ada ujian. Besok saja ya.”
“Aku mencintaimu.” Teriak Mira.
Mendengar hal itu, Bagas hanya menghentikan langkahnya sebentar saja. Dan
kemudian berjalan meninggalkan Mira sendirian. Mira hanya bisa menangis
karena ia merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan apa yang sudah ia katakan
hanyalah sia-sia.
Keesokan harinya, ayah dan ibu Mira memintanya untuk pulang ke rumah.
“Nak, tadi ada seorang pria yang mencoba melamarmu. Dia anak yang baik dan
dari kata-katanya terlihat bahwa dia sangat serius.” Ujar ayahnya.
“Maafkan Mira ayah. Tapi aku belum berkeinginan untuk menikah. Mira mau
istirahat dulu di kamar.” Jawab Mira sembari meninggalkan ruang keluarga.
“Benarkah ibu?”
“Iya benar.”
Begitu pula dengan Beni yang memilih untuk santai di rumah ketika hari Minggu
tiba. Sampai-sampai, sesudah hari Minggu berakhir, ia pun masih belum siap
menghadapi kegiatan sekolah yang baginya amat membosankan.
“Ben, kamu tidak sekolah? Ini sudah jam berapa? Nanti kamu telat.” Ujar ibunya
“Ma, Beni masih capekbengat. Bolos sehari gak papa kan ma. Lagian tidak ada
PR ataupun tes ma. Jadi santai saja.”
“Jangan begitu nak. Kamu itu sekolah juga bayar. Menuntut ilmu bukan sesuatu
yang bisa kamu sepelekan nak.”
Melihat hal tersebut, Ibu Beni menjadi marah dan menyeret anaknya tersebut ke
sebuah tempat. Ternyata, ibunya mengajak dia ke panti asuhan yang dipenuhi
oleh anak-anak dengan latar belakang yang berbeda.
“Nak, lihat mereka. Mereka tidak memiliki orang tua yang bisa membiayai
mereka. Padahal, mereka juga ingin sekolah dan memiliki orang tua lengkap
sepertimu.” Jelas ibunya menasihati anaknya melalui kaca mobil.
Lalu ibunya juga mengajak Beni melihat anak-anak yang tengah mengamen di
jalan. “Lihat juga anak itu. Dia yang seharusnya sekolah harus mengemis untuk
mencari uang. Untuk makan saja dia susah. Padahal kamu makan sudah
disiapkan dan hidupnya enak.” Jelas ibunya lagi.
Sesudah itu Beni merasa sadar akan kesalahannya dan akhirnya ia pun mau
diajak berangkat sekolah sekalipun sedikit terlambat. Ibunya mengantar dia
sampai ke sekolah. Di perjalanan, ia juga melihat anak sekolah yang berjalan
kaki dengan kaki yang pincang. Ia pun berkata dalam hati,
“Betapa aku adalah orang yang sangat beruntung. Masih memiliki fisik yang
sempurna namun justru malas untuk pergi ke sekolah. Sementara anak yang cacat
fisik saja masih semangat.”
Demikianlah ulasan tentang contoh cerpen / cerita pendek yang bisa dijadikan
sebagai bahan bacaan Anda. Dengan membaca beberapa contoh cerpen di atas,
Anda akan dapat terhibur dan juga mengambil pesan moral atau pelajaran yang
terdapat di dalamnya. Semoga bermanfaat.
Bagikan ini:
Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
Terkait
13 Cerpen Lucu Singkat yang Bisa Memberikan Motivasi dan SemangatOktober 7,
2019dalam "Karya Tulis"
9 Cerpen Anak yang Asik, Singkat, Lucu dan MendidikOktober 5, 2019dalam "Karya Tulis"
6 Contoh Cerpen Horror yang seram dan MenakutkanJanuari 16, 2020dalam "Karya Tulis"
No related posts.
1.
Rahmad paripurna
Februari 17, 2019 pada 7:55 pm
Cerpen juga bisa dikatakan novel kecil.
Yang dimana menceritakan sebuah kisah maupun hal sesuatu yg terjadi maupun
yang belum tentu terjadi.
Terciptanya Cerpen / karya tusil.. Ialah sesuatu hal yang membosankan ataupun
kegelisahan bagi diri si penulis….. Sehingga lahirlah ceritanya yang di baca
banyak orang. Bahwa bukan cuman si pembaca yang mengalami hal yang tidak
di inginkan.. Atau mungkin si penulis juga bukan orang yang merasakan hal itu..
Yang baca karya tulisnya juga mungkin lebih parah dari si penulis…
Jadi bisalah dikatakan berbagi cerita…. Hehehe…
Balas
Nofantoro
Februari 18, 2019 pada 8:00 pm
silahkan gan
Balas
2.
Rahmad paripurna
Februari 18, 2019 pada 9:22 pm
Ok… Makasih gan…
Saya udah kirim kemaren.
Tapi gak tahu.. Bagus apa gak..
Mohon ajarannya lah gan…
Biar saya bisa perbaiki lagi….
Thenks…
Balas
3.
obama
Februari 21, 2019 pada 10:38 am
mantap gan !!!
4.
S.E.M
April 8, 2019 pada 1:05 pm
Thank,s sangat membantu…untuk mencoba menulis cerpen
Balas
5.
Alex sierra
November 3, 2019 pada 4:54 pm
Sejak Baca Ulasan anda, saya baru paham ternyata Cerpen harus banyak melihat
unsur-unsurnya. Selain itu, tata cara penulisan juga penting yah.
Makasih gan udah bagi ilmunya, Salam Sejahtera
Balas
Tinggalkan komentar
Komentar
NamaSurelSitus web
Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.
Related Posts
Gallery image with caption: 6 Contoh Cerpen Horror yang seram dan
Menakutkan
Gallery image with caption: 8 Contoh Paper yang Baik dan Benar dengan
Berbagai Tema
Gallery image with caption: 7 Contoh Cerita Fantasi Anak yang Menarik dan
Populer
© 2020 madeblog.com • Ditenagai oleh GeneratePress
Gulirkan kembali ke puncak laman