Anda di halaman 1dari 2

Judul Buku : Tuhan,Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-Mu

Pengarang : Eidelweis Almira


Penerbit : Euthenia
Tahun Terbit : 2015
Tebal : 152 halaman
Rumah Asa ( Halaman 1-26)

Rumah Asa
Suatu hari Gege berlari tergesa gesa ke dalam rumah dan tanpa sengaja ia
menjatuhkan guji impor milik ayahnya,Amir.Gege tidak memperdulikan itu,ia langsung
menuju kamarnya lalu ia bergegas kembali untuk pergi keluar rumah bertemu temannya.Gege
bicara pada mbah Ismi yang sangat kawatir,kalau mbah Is bicara saja pada ayah ketika
sepulang dari luar kota ataupun Ibu kalau Gege menjatuhkannya dengan tidak sengaja.
Sesaat ketika mbah Is sedang membersihkan pecahan guci,datanglah pak Kino,satpam
di rumah itu yang terkejut serta heran mengapa Gege berlari masuk dan keluar rumah.Lalu
mbah Is menceritakan kejadian tersebut.Tito tiba-tiba keluar dari kamarnya dengan waktu
yang tak seperti biasanya dan ingin juga mengetahui apa yang terjadi.
Di sebuah bangunan sederhana,Gege berbagi buku miliknya untuk dibaca oleh
beberapa anak yang ada disana.Gege bercengkrama dengan mereka dan berjanji bahwa nanti
Gege akan membawakan rak buku yang akan ditaruh disana.
Pagi harinya,ayah Gege yang marah menemui Gege di kamar.Ketika ayahnya yang
marah itu masuk ke kamarnya,Gege langsung merayunya agar tidak marah.Tetapi masih saja
ayahnya itu tetap angkuh kalau guci antik itu hasil dari impor dan merupakan barang yang
sangat mahal.Gege tetap merayunya lagi,katanya uang itu lebih bermanfaat seperti untuk
membuat rumah asa yang dicita citakannya.Namun ayahnya menolak dan melihat lihat isi
kamar Gege yang mana ayahnya tidak setuju dan langsung keluar kamarnya.Gege berfikir
dan memiliki tujuan untuk meminjam uang pada kakaknya Tito.Gege yang tahu kakaknya
terkena penyakit kelainan darah maka ia berbicara padanya dengan santai dan tidak
membantah.Tito akhirnya setuju pada adiknya setelah bercerita panjang tentang rumah asa
dan akan mengerahkan temannya untuk berbagi apa yang mereka bisa dengan
kemampuannya.
Esok lusanya Tito dan Gege pergi ke tempat kampung kumuh belang kompleks
perumahannya tempat rumah asa berada.Awalnya Tito masih kikuk saat berada di sana
namun melihat adiknya yang sudah terbiasa Tito mencoba untuk terbiasa.Sembari menunggu
rak buku yang akan datang.Anak anak membersihkan tempat untuk diletakannya rak
tersebut.ketika rak datang Tito kagum saat ia tahu yang mendesain adiknya yang mana sangat
peduli dengan orang lain.Untuk merayakan itu diadakan syukuran kecil kecilan dengan
membeli gorengan di Mpok Atik.
Tito mengajak Gege untuk mengambil uang di ATM di seberang jalan.Tito menuju
ATM mengambil jumlah yang cukup untuk renovasi dan membuat WC rumah asa,sedangkan
Gege menj minimarket membeli air mineral untuk kakaknya.Ketika Gege berada di
minimarket ia mendapat SMS kakaknya kalau sedang mimisan.Gege bergegas keluar setelah
membayar dan melihat Tito yang hampir pingsan,ia berlari menyeberang jalan tanpa
menghiraukan kendaraan yang melintas.Akhirnya mobil sedan merah menabrak Gege,saat
itulah Tito bangkit dan seperti tidak merasakan sakitnya menuju tubuh Gege.Gege meninggal
dan sebelumnya berpesan pada kakaknya saat dirumah asa untuk memintakan maaf untuk
Gege pada ayah dan ibunya.Dan mulai sejak itu Tito mengurus rumah asa tersebut.

 Kelebihan
1. Merupakan cerita yang diangkat dari kehidupan nyata,sehingga sangat menarik untuk
dibaca
2. Mengandung pesan moral dan sosial yang dapat membuat pembaca tergugah hatinya
3. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
 Kelemahan
1. Desain buku terlalu sederhana

Anda mungkin juga menyukai