Anda di halaman 1dari 3

Resensi Buku : “ Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-mu”

Karya Eidelweis Almira


Oleh : Qurratul A’Yuni / XI IPA 2

I. Identitas Buku
Judul Buku : Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecilmu
Pengarang : Eidelweis Almira
Penerbit : Euthenia
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 152 halaman

II. Kepengarangan
Eidelweis Almira, kelahira Kediri, 18 Desember 1981, seorang guru kesenian dan pelatih teater yang
suka jalan dengan murid maupun komunitas seni yang dibentuknya dibeberapa tempat. Lulusan Fakultas
Sastra Indonesia UNESA ini kini menetap di Sidoarjo setelah berkelana dari Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi, lalu menuangkan semua hasil jalannya ke buku yang diharap bermanfaat bagi para sahabat.
Eidelweis Almira seorang penulis cerita novel yang sangat imajinatif, ia mampu mengolah kata menjadi
begitu menarik, kepintarannya dalam merangkai kata dalam sebuah novel itulah yang menjadi
keunggulan dari karya-karyanya.
III. Sinopsis
Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecilmu adalah judul novel ini, isinya menceritakan tentang
kisah-kisah nyata tentang kebaikan seseorang, banyak kisah-kisah kehidupan yang diangkat dalam novel
ini seperti Rumah Asa, Anggrek Jingga, Demi Adikku, dan juga Basri yang Baik.
Rumah Asa
Menceritakan kehidupan Gege seorang anak yang terlahir dari keluarga yang kaya, sifatnya yang sangat
mulia dan selalu memikirkan masa depan anak-anak diperkampungan. Semua barang berharga yang
diberikan orang tuanya di jual dan dijadikan modal untuk membuat Rumah Asa bahkan dia rela telat
makan hanya ingin memenuhi kebutuhan anak-anak tersebut. Gege tersebut mempunyai seorang kakak
yaitu Tito, Tito ini sangat jauh berbeda dgn Gege kakak nya ini sangat pendiam dan jarang bergaul
dengan orang sekita karena kakak nya juga mempunya penyakit kelainan darah. Tito juga membantu
usahanya. Gege harus menghembuskan nafas terakhirnya dia tertabrak mobil sedan sewaktu ingin
menolong Tito yang hampir pingsan karena penyakit kelainan darahnya. Gege adalah malaikat kecil bagi
anak-anak itu, kepergiannya meninggalkan banyak kenangan.
Anggrek Jingga
Anggrek adalah anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya terlebih ibunya, ibunya
selalu sibuk bekerja sehingga tidak pernah meluangkan waktu untuk Anggrek. Anggrek mengidap
penyakit yang cukup mematikan dia harus selalu minum obat.
Karena ibunya jarang memberikannya kasih sayang, Anggrek menjadi tidak betah dirumah dia selalu
main ke panti asuhan yang ada di dekat rumah nya, karena disitulah letak kebahagiaannya dia banyak
mendapatkan teman disitu. Ibunya Anggrek selalu saja marah-marah ketika Anggrek main ke panti
asuhan sampai akhirnya Anggrek tidak mampu melihat kedua orang tuanya yang selalu bertengkar
karenanya. Akhirnya Anggrek menghembuskan nafas terakhirnya di panti asuhan dan dia meninggalkan
sepucuk surat untuk kedua orang tuanya.

Mancing Mania
Menceritakan tentang seorang anak yang bernama Adi yang mempunyai orang tua yang kaya dan
hanya dibesarkan oleh ibunya, orang tuanya bercerai sejak ia masih kecil. Ia merasa kasihan dengan
adiknya karena kurang nya perhatian ibunya kepada adiknya, ibunya selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Meski ia hidup dengan bergelimang harta tetapi dia tetap memilih hidup sederhana. Adi hobi memancing
namun ibunya selalu ingin dia jadi mobil, suatu hari dia membuat kesepakatan dengan ibunya dia akan
pergi ke sekolah untuk ekskul dan ibunya menjemput adiknya sekolah, setelah ibunya menyetujui
kesepakatannya untuk menjemput Dilla, Adi malah melanggarnya dia bukannya pergi eksul tetapi pergi
memancing. Sewaktu Adi pergi memancing dia, hujan deras kilat menyambar dahan pohon roboh dan
mengenai Adi. Tubuh Adi terjepit dan ia meninggal dunia, dalam sakunya terdapat surat kecil untuk
ibunya.

Demi Adikku
Menceritakan Anti, anak seorang yang kurang mampu, Anti adalah anak yang rajin dan pintar, dia juga
sangat menyayangi kedua adiknya. Riri adik kecilnya sakit. Anti yang masih sekolah mencoba membantu
ayahnya, ia mengumpulkan uang untuk pengobatan adiknya suatu hari nanti. Ia mencari uang dengan
berbagai cara, dengan cara menjual PR kepada temannya dan membuat kartu ucapan dari enceng gondok.
Namun kehidupannya harus berakhir, karena ia tertabrak mobil sewaktu akan mengantarkan pesanan
kartu ucapan untuk temannya

Basri Yang Baik


Menceritakan Basri, anak orang yang sederhana. Orang tuanya hanyalan penjual gorengan. Dia adalah
anak yang pintar dan juga baik,ia mempunyai banyak teman dan ia selalu membagikan bekalan kepada
temannya yang tidak mempunyai uang jajan, ia merasa sangat teriris ketika melihat temannya masih ada
yang tidak punya uang jajan. Dia sangat patuh terhadap kedua orang tua, tetapi sayangnya Basri tidak
dapat melanjutkan sekolah SMP karena orang tuanya tidak mempunyai biaya padahal Basri sangat pintar
Bahasa Inggris.ketika ia mengantarkan makanan di tempat ayahnya bekerja, sewaktu itu ketika ia ingin
mengantarkan bekalan ayahnya dia tertabrak mobil dan ia menghembuskan nafas terakhirnya
Ulasan
Kelebihan :
1. novel ini disajikan dengan gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami
2. kisahnya berdasarkan kisah nyata sehingga membuat hati kita tergerak untuk melakukan suatu
kebaikan
3. ceritanya disajikan secara menarik dan mengandung pesan moral yang sangat bermanfaat
4. bukunnya sederhana tapi kisahnya sangat menarik

Kelemahan :
1. design atau bahan halaman kurang menarik
2. ending setiap cerita sama sehingga membuat pembaca merasa monoton
3. di balik sikap baik ada kejelekannya juga yaitu contohnya mengajak untuk melakukan suatu
kebohongan kepada orang tua sendiri

Penutup
Setelah melihat isi keseluruhan buku Tuhan, Aku Ingin Menjadi Malaikat Kecil-mu saya menganjurkan
untuk membacanya. Cerita ini sangatlah layak untuk dijadikan motivasi bagi diri kita sendiri agar kita
dapat selalu bersikap baik dan rendah hati kepada orang. Bahasanya pun mudah di pahami bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai