Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP LAJU

PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens)

Disusun Oleh ;

ELKANA SAPUTRA

XII IPA

SMAS GOLDEN CHRISTIAN SCHOOL

PALANGKA RAYA

2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.4 Hipotesis........................................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................... 6
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................................... 6
2.2 Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit.............................................................................................. 7
BAB III................................................................................................................................................ 7
METODE PENELITIAN.................................................................................................................... 7
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................................................. 7
3.2 Sasaran Penelitian ...................................................................................................................... 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ........................................................................... 7
3.5 Variabel dan Keterangan ............................................................................................................ 8
BAB IV ............................................................................................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................................... 9
4.1 Hasil Pengamatan(dalam cm) .................................................................................................... 9
4.2 Uji Hipotesis .............................................................................................................................. 9
4.3 Pembahasan................................................................................................................................ 9
BAB V ...............................................................................................................................................10
PENUTUP .........................................................................................................................................10
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 11

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. atas semua Rahmat dan
Perlindungan yang diberikan-Nya sehingga laporan pratikum ini dapat di selesaikan.
Laporan pratikum yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap laju
pertumbuhan tanaman cabai rawit” ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Pelajaran Biologi. Tentu suksesnya hasil laporan pratikum ini berkat bimbingan
dari semua pihak yang membantu saya selama pembuatan makalah ini

Saya menyadari, bahwa dalam pembuatan laporan pratikum ini masih


jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Saya berharap semoga laporan pratikum ini dapat bermanfaat bagi saya dan
umumnya bagi teman-teman yang membutuhkan dan membacanya.

Palangka Raya,14 Agustus 2022

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk di
dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang bagi dunia ini.
Selain itu, bagi tumbuhan yang khususnya berklorofil contoh yang diteliti saat ini
tanaman cabai rawit, cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar bagi tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan tanaman cabai rawit meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya pada saat perkecambahan tanaman cabai
rawit berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun layu dan daunnya berukuran kecil dan tipis. Semua ini
dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tanaman cabai rawit yang tumbuh di
tempat terang menyebabkan pertumbuhan batang lebih lambat dan pendek, daun lebih
lebar, lebih hijau tampak segar dan batang saat berkecambah lebih kokoh.
Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bertani, juga
memiliki lahan yang ditanami rempah-rempah, khususnya tanaman cabai rawit.
Namun, dibalik semua kegunaanya, pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik itu
dipengaruhu beberapa faktor, salah satunya pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Permasalahan ini sebagai poin penting
dalam pembuatan makalah untuk membuktikan teori yang sudah ada.

1.2 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan tanaman cabai
rawit
2. Mengetahui dan menganalisis perbandingan kecepatan laju pertumbuhan tanaman
cabai rawit yang di sinari oleh cahaya, yaitu cahaya matahari langsung, cahaya redup
dan gelap.

1.3 Rumusan Masalah


Dalam laporan hasil pratikum ini, saya merumuskan beberapa masalah yang akan
dibahas, diantaranya :

1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya yang berbeda terhadap laju pertubuhan


tanaman cabai rawit?
2. Dari cahaya manakah laju pertumbuhan tanaman cabai rawit yang lebih cepat

4
mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman cabai rawit tersebut dan mengapa?
3. Apakah biji cabai rawit yang ditanam di berbagai intensitas cahaya yang berbeda
dapat tumbuh dengan sempurna?

1.4 Hipotesis
Jika tumbuhan cabai rawit diletakkan diruang yang langsung terkena cahaya
matahari, maka pertumbuhannya akan lebih lambat dan berbatang pendek namun
daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau, tampak segar dan batang kecambah tampak
kokoh. Jika diruang dimana cahaya masuk hanya melalui bagian celah celah tertentu
saja maka tanaman cabai rawit ini akan mengarah ke arah datang nya cahaya itu. Dan
jika diruang yang kekurangan cahaya maka batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah , daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidakdapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh interaksi antara faktor internal
(gen dan hormon) dan faktor lingkungan (eksternal) misalnya; suhu, oksigen, cahaya, dan
kelembapan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan
perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang
sempurna yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan
berbunga dan menghasilkan biji. Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi.
Pada awal perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon
terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon,
sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi
tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal,
kotiledon terdapat dipermukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang
memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada dibawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada
batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas
terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk
cabang batang, daun, dan bunga. Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat
bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan
meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium diantara jaringan xilem dan floem.
Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama
akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini
disebut lingkaran tahun.

6
2.2 Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit
Urutan taksonomi tumbuhan cabai rawit:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh
data penelitian, saya melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju
pertumbuhan tanaman-tanaman cabai rawit dengan intensitas cahaya yang berbeda
yakni; terang, redup dan gelap. Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah
suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol.

3.2 Sasaran Penelitian


Populasi adalah sekelompok objek penelitian atau sekelompok subjek dimana
kesimpulan akan digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman
terung-terungan. Sampel adalah bagian anggota populasi yang mewakili populasi.
Sampel dari penelitian ini adalah biji cabai rawit.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Tanggal : 1 Agustus 2022 – 14 Agustus 2022
Tempat : Halaman Rumah

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Dalam penelitian ini digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian dengan
mempertimbangkan faktor tenaga, biaya dan waktu. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah eksperimental dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya

7
dengan menggunakan referensi dari berbagai sumber, baik dari buku-buku yang relevan,
internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

3.5 Variabel dan Keterangan


A. Variabel
-Variabel bebas : Cahaya (Terang,Redup,Gelap)
-Variabel Kontrol :Jenis Cabai Rawit, Air, Suhu, Media tanah, Lamanya
perendaman, Suhu, Polybag, Pupuk.
- Variabel Terikat : Laju pertumbuhan tanaman cabai rawit (tinggi)

B. Keterangan
- Polybag 1 : Cahaya terang
- Polybag 2 : Cahaya redup
- Polybag 3 : Cahaya gelap

C. Alat dan Bahan Penelitian


Alat :
1.Polybag
2.Tanah
3.Sekop kecil
4.Air
5.Baskom
6.Penggaris

Bahan:
Bibit cabai rawit

D. Langkah Kerja
a.Tahap Penyemaian
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.Merendam biji cabai rawit selama ± 5 jam dalam baskom.
3.Menyiapkan media tanam, dengan intensitas cahaya yang berbeda.
4. Memberi nama Sample A untuk intensitas cahaya tinggi,Sample B untuk intensitas cahaya
kurang,Sample C untuk intensitas cahaya rendah
4. Menanam biji cabai rawit dengan kedalaman ± 1 buku jari tangan.
5. Menyiram setiap 2 hari sekali.
6. Mengamati pertumbuhan tanaman semai

b.Tahap Penelitian
1. Menyediakan 3 polybag dan mengisinya dengan tanah kondisi sama.
2.Memindahkan tanaman tersebut ke dalam polybag
3. Menyiram tanaman tersebut 2 hari sekali setiap sore
4. Mengamatinya dan mengukur tinggi tiap tiap tanaman selama 2 hari sekali dan
menuliskannya di tabel pengamatan

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan(dalam cm)


Intensitas Hari ke 2 Hari Ke 4 Hari ke 6 Hari ke 8 Rata
Cahaya Rata
(A)Terang 2,1 4,4 5,9 7
(B)Redup 2,1 4 6,8 8,9
(C)Gelap 2,1 5,2 7,2 9,3

4.2 Uji Hipotesis


Hasil Penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman cabai rawit berbeda
satu sama lain. Cahaya yang berbeda dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman,
itu menunjukan bahwa Cahaya dapat berpengaruh terhadap tanaman cabai rawit.
Dengan demikian hipotesis yang saya ajukan sesuai dengan hasil penelitian.

4.3 Pembahasan
Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman
cabai rawit. Dalam hal ini saya menggunakan tiga Cahaya yang berbeda untuk
mengetahui perbedaan laju pertumbuhan pada tanaman cabai rawit. Itu berarti cahaya
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman cabai rawit, dan tanaman cabai rawit
akan lebih cepat tumbuh apabila disimpan pada cahaya yang gelap ini dikarenakan
tidak rusaknya hormone auksin,akan tetapi dari batang

9
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari rumusan masalah dan hipotesis yang dilakukan sebelumnya, serta didukung oleh
tabel dan grafik dari hasil percobaan dan penelitian laju pertumbuhan biji cabai rawit
terhadap berbagai intensitas Cahaya terbukti bahwa tanaman cabai rawit yang
disimpan pada cahaya yang gelap tumbuh lebih baik diantara yang lain dikarenakan

5.2 Saran
Adapun saran saya adalah :
1. Letakanlah tanaman di tempat yang dapat memperoleh cahaya matahari agar
tumbuh dengan baik yang memiliki batang yang kokoh dan daun yang segar, namun
tidak semua tanaman dapat terkena penyinaran langsung, melainkan ada tanaman
yang akan tumbuh segar apabila di tempakan ditempat yang redup.
2. Upayakan agar tanaman yang kita tanam memperoleh cahaya matahari yang cukup
dalam pertumbuhan tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan kondisi baik.

10
LAMPIRAN

*3 sample penelitian

*kondisi tanaman dengan faktor cahaya gelap* *harike 4 sample A*

*Hari ke 4 sample B* *Hari ke 4 sample C*

11
*Hari ke 8 sample A *hari ke 8 sample B*

*hari ke 8 sample C*

12

Anda mungkin juga menyukai