Disusun Oleh ;
KELOMPOK 5
Fira Amalia
M. Sidik Rizaldi
Nadia Zabad Novita
Ruben Antonius Munthe
Safiras Fauzan Nanto
Zulfa Fawwaaz Sukmawan
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 85 JAKARTA TAHUN 2023
Jalan Komplek Migas No.41, RT.4/RW.3, Srengseng, Kec. Kembangan, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11630
KATA PENGANTAR
Karya ilmiah ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas
bantuan dari berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karenanya kami sampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah ikut serta dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
karya ilmiah yang kami buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain
yang tidak kami sadari. Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran
sebagai sarana perbaikan karya ilmiah yang lebih baik.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................2
BAB I.....................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................4
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................4
1.4 Hipotesis..........................................................................................5
BAB II................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................5
2.1 Landasan Teori...............................................................................5
2.2 Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit..................................................6
BAB III..................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................6
3.1 Jenis Penelitian................................................................................6
3.2 Sasaran Penelitian...........................................................................6
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data................................6
3.5 Variabel dan Keterangan.................................................................7
BAB IV..................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................8
4.1 Hasil Pengamatan(dalam cm).........................................................8
4.2 Uji Hipotesis...................................................................................8
4.3 Pembahasan....................................................................................8
BAB V...................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4 Hipotesis
Jika tumbuhan cabai rawit diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya
matahari, maka pertumbuhannya akan lebih lambat dan berbatang pendek namun
daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau, tampak segar dan batang kecambah tampak
kokoh. Jika diruang dimana cahaya masuk hanya melalui bagian celah celah tertentu
saja maka tanaman cabai rawit ini akan mengarah ke arah datang nya cahaya itu. Dan
jika di ruang yang kekurangan cahaya maka batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif
yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju
kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh interaksi antara faktor
internal (gen dan hormon) dan faktor lingkungan (eksternal) misalnya; suhu, oksigen,
cahaya, dan kelembapan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai
dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan
kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa
tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji. Perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat
tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu
kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut
perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal,
kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil
yang memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada
dibawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan
pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri.
Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang
yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping
yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga. Batang tumbuhan
selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya
aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif
membelah. Letak kambium diantara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus
membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan
menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang.
Batas ini disebut lingkaran tahun.
5
2.2 Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit
Urutan taksonomi tumbuhan cabai rawit:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.
BAB III
METODE PENELITIAN
6
3.5 Variabel dan Keterangan
A. Variabel
- Variabel bebas : Cahaya (terang, redup, gelap)
- Variabel Kontrol : Jenis cabai rawit, air, suhu, media tanah, lamanya
perendaman, polybag, pupuk.
- Variabel Terikat : Pertumbuhan tanaman cabai rawit (tinggi)
B. Keterangan
- Polybag 1 : Cahaya terang
- Polybag 2 : Cahaya redup
- Polybag 3 : Cahaya gelap
Bahan:
Bibit cabai rawit
D. Langkah Kerja
a. Tahap Penyemaian
b. Tahap Penelitian
1. Menyediakan 3 polybag dan mengisinya dengan tanah kondisi sama.
2. Memindahkan tanaman tersebut ke dalam polybag.
3. Menyiram tanaman tersebut 2 hari sekali setiap sore.
4. Mengamatinya dan mengukur tinggi tiap tiap tanaman selama 2 hari sekali dan
menuliskannya di tabel pengamatan.
7
BAB IV
4.3 Pembahasan
Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman
cabai rawit. Dalam hal ini kami menggunakan tiga Cahaya yang berbeda untuk
mengetahui perbedaan laju pertumbuhan pada tanaman cabai rawit. Itu berarti cahaya
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman cabai rawit, dan tanaman cabai rawit
akan lebih cepat tumbuh apabila disimpan pada cahaya yang gelap ini dikarenakan
tidak rusaknya hormon auksin,akan tetapi dari batang
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari rumusan masalah dan hipotesis yang dilakukan sebelumnya, serta didukung oleh
tabel dan grafik dari hasil percobaan dan penelitian laju pertumbuhan biji cabai rawit
terhadap berbagai intensitas Cahaya terbukti bahwa tanaman cabai rawit yang
disimpan pada cahaya yang gelap tumbuh lebih baik diantara yang lain dikarenakan
5.2 Saran
Adapun saran kami adalah :
1. Letakkanlah tanaman di tempat yang dapat memperoleh cahaya matahari agar tumbuh
dengan baik yang memiliki batang yang kokoh dan daun yang segar, namun tidak
semua tanaman dapat terkena penyinaran langsung, melainkan ada tanaman yang
akan tumbuh segar apabila di tempakan ditempat yang redup.
2. Upayakan agar tanaman yang kita tanam memperoleh cahaya matahari yang cukup
dalam pertumbuhan tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan kondisi baik.
Daftar Pustaka
http://aqilahtmcomputer.blogspot.com/2016/05/laporan-ilmiah-
pertumbuhan-tanaman-cabai.html
http://pantrysmile.blogspot.com/2012/08/laporan-penelitian-pda-
cabe-rawit.html
http://harikuyangcerah.blogspot.com/2008/12/bab-i-pendahuluan-
1.html