Anda di halaman 1dari 17

“PENGARUH INTENSITAS CAHAYA

MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN


KACANG HIJAU ”

Disusun Oleh :

KELOMPOK I

A.MUH NOERKHASYIIN H.

A. DIFA NADIAH RAHMAH

A.FATIMAH AZZAHRAH

A.ZAHRA ALYA SAPIRAH

KURNIAWAN MAULANA

MAGFIRAH ULYA MADANI

SAFIRA MAWADDAH

SMAN 1 BULUKUMBA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mempersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menganugerahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau” dapat diselesaikan. Dalam penulisan karya ilmiah
ini tidak jarang penulis menemukan kesulitan-kesulitan mendasar. Akan tetapi,
berkat motivasi dan dukungan dari berbagai pihak, kesulitan-kesulitan itu
akhirnya bisa diatasi. Maka melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak/Ibu guru yang senantiasa memberikan bimbingan kepada penulis


dalam menyelesaikan penelitian ini.
2. Orang tua yang telah membantu penulis dalam doa untuk keberhasilan
penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
3. Narasumber yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
informasi tentang bahan-bahan yang penulis butuhkan untuk penelitian ini.
Meskipun penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan karya tulis ini penulis sangat
mengharapkan masukan yang bersifat membangun. Penulis berharap karya tulis
ini bermanfaat bagi semua.

Bulukumba, 3 Agustus 2019

TIM PENULIS

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3

A. Kajian Teori .......................................................................................... 3


1. Pertumbuhan .................................................................................... 3
2. Cahaya matahari .............................................................................. 3
3. Kacang hijau .................................................................................... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 5
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 5
B. Waktu dan Tempat ............................................................................... 5
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 5
D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 5
E. Teknik pengumpulan data .................................................................... 6
F. Teknik Analisis data ............................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 7
A. Hasil ..................................................................................................... 7
B. Pembahasan .......................................................................................... 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 12
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

LAMPIRAN ..................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan
dalam berat atau ukuran dari seluruh/sebagian dari organisme.
Pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal atau faktor
lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem antara lain nutrisi, air,
derajat keasaman (pH), kadar garam, oksigen, cahaya, suhu, kelembapan,
gravitasi, sentuhan, organisme parasit dan herbivora. Sedangkan Faktor
internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan
faktor fisiologis, misalnya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam
absisat, kalin dan asam traumalin. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya
matahari.
Cahaya matahari yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama, ada
beberapa jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh ada pula yang
membutuhkan cahaya teduh bahkan gelap untuk pertumbuhannya.
Umumnya tumbuhan teradaptasi untuk mengelola cahaya dengan
panjang gelombang antara 0,39 – 7,6 mikron. Klorofil yang berwarna hijau
mengasorpsi cahaya merah dan biru, dengan demikian panjang gelombang
itulah yang merupakan bagian dari spectrum cahaya yang sangat
bermanfaat bagi fotosintesis (Fauzi, 2011).
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh
tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada
tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR
(Photosynthetic Activity Radiation) dan mempunyai panjang gelombang
400 mili mikron sampai 750 mili micron. Tanaman juga memberikan

1
respon yang berbeda terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi
menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya
penyinaran (Jumin 2008 dalam Narendra, 2012).
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut,
maka peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian pada tanaman
kacang hijau. Alasan digunakannya kacang hijau karena kacang hijau
memiliki waktu pertumbuhan yang relatif singkat, mudah didapatkan dan
mudah perawatannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah penelitian ini adalah sebagai beikut.
1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dilihat dari parameter tinggi tanaman serta
jumlah dan warna daun?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau dilihat dari parameter tinggi
tanaman serta jumlah dan warna daun
D. Manfaat
Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang
dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut
dapat memberikan keuntungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan suatu ciri fundamental dari seluruh makhluk
hidup. Pertumbuhan sering diartikan secara sederhana sebagai suatu
pertambahan ukuran, tetapi harus hati-hati dalam menggunakan definisi
yang kurang lengkap ini. Sebagai contoh, ukuran sel tumbuhan mungkin
menjadi lebih besar pada saat menyerap air melalui osmosis, tetapi proses
ini kemungkinan akan kembali keukuran asal dan oleh karenanya tidak
bisa diartikan sebagai pertumbuhan yang sebenarnya. Juga, selama
pembelahan zigot dan embrio awal, dan dalam hal ini peningkatan dalam
ukuran (volume atau massa). Disini hasilnya pembelahan sel tanpa diikuti
peningkatan ukuran sel turunan. Proses ini merupakan suatu
perkembangan di satu sisi dan mungkin hal ini dapat dipandang sebagai
pertumbuhan meskipun fakta bahwa tidak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan
hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu,
cahaya, kelembaban. Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan
volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk
mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur
tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan
berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah
digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.
2. Cahaya Matahari
Matahari merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di planet
bumi. Sumber daya alam dari matahari ini adalah sinar matahari itu

3
sendiri. Sinar matahari memiliki peranan yang besar bagi kehidupan di
Bumi,salah satunya adalah bagi produsen atau mahluk hidup yang
membuat makanannya sendiri. Kedudukan produsen di Bumi ini dipegang
oleh tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau dikatakan sebagai produsen karena
dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan hijau membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis ini
membutuhkan cahaya matahari. Tanpa cahaya matahari tumbuhan akan
menguning dan tidak akan subur. Maka dari itu cahaya matahari sangat
bermanfaat bagi mahluk hidup khususnya tanaman.
3. Kacang Hijau (Vigna Radiata)
Kacang hijau adalah sebuah kacang berbentuk butiran kecil dengan
warna kulit hijau. Tanaman dengan nama latin Vigna radiata L dari famili
Leguminoceae ini diduga berasal dari India yang kemudian menyebar ke
berbagai negara di Asia tropis termasuk Indonesia pada awal abad ke-17.
Kacang hijau termasuk tumbuhan suku polong-polongan (Fabaceae).
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini.

Kerajaan Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub-divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Ordo Rosales
Famili Papilionaceae
Genus Vigna
Vigna radiata atau Phaseolus
Spesies
radiates
Tabel 1. Klasifikasi Kacang Hijau
Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat
bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Daunnya
terdiri dari tiga helaian dan letaknya berseling. Bunga kacang hijau
berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang,
dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris dan
biasanya berisi 10-15 biji.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah eksperimen yaitu melakukan
suatu percobaan untuk menguji pengaruh intensitas cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
B. Waktu dan Tempat
Penelitian ini berlangsung mulai dari tanggal 25 Juli - 2 Agustus
2019 yang bertempat di SMAN 1 Bulukumba dan rumah salah satu
anggota kelompok.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol. Variabel bebas yaitu cahaya matahari, variabel terikat yaitu
pertumbuhan kacang hijau dan variabel kontrol yaitu volume air, volume
tanah, jenis tanah dan waktu pengamatan.
D. Prosedur Penelitian
1. Alat
Alat yang diperlukan antara lain penggaris, alat tulis dan gunting
2. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain 3 buah polybag
berukuran kecil, 15 biji kacang hijau, air dan tanah
3. Prosedur pembuatan
a) Persiapan tanaman kacang hijau
Pertama-tama, alat dan bahan disiapkan. Biji kacang hijau
direndam selama 45 menit. Setelah itu, 3 buah polybag
berukuran kecil diisi dengan tanah dengan perbandingan yang
sama, kemudian kacang hijau ditanam di masing- masing
polybag dengan jumlah 5 buah biji kacang hijau di setiap
polybag.
b) Proses pengamatan
Beri label pada masing-masing gelas untuk membedakan
dengan rincian

5
 Sampel A : Tempat gelap
 Sampel B : Tempat teduh
 Sampel C : Tempat terang
Setelah itu, gelas yang berisi benih tadi diletakkan di
tempat yang berbeda sesuai dengan label yang tertera.
Amati pertumbuhan tiap-tiap kecambah tiap hari dengan
mengukur berdasarkan parameter yang telah ditetapkan
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan antara lain :
1. Eksperimen
Eksperimen, yakni teknik pengambilan data yang diperoleh dari data
yang timbul dari memanipulasi beberapa variabel dalam suatu sistem.
Teknik ini dilakukan di lapangan.
2. Study literature
Study literature, yakni teknik pengambilan data yang dilakukan untuk
menambah keabsahan hasil penelitian dengan cara mencari referensi
dari buku,jurnal penelitian dan internet.

F. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Teknik Analisa Kualitatif
Yaitu teknik analisis dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk
membuat deskripsi, gambar secara sistematik, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta yaitu warna daun dan akar.
2. Teknik Analisa Kuantitatif
Yaitu teknik analisa data yang menggunakan angka-angka atau
numerik dalam data yaitu tinggi batang, panjang dan lebar daun.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil penelitian

Gambar 1. Hasil Pengamatan


Sumber : Dokumentasi Peneliti
Gambar pertama adalah sampel A yang menunjukkan hasil
pengamatan kacang hijau di tempat gelap, gambar kedua adalah
sampel B yang menunjukkan hasil pengamatan kacang hijau di
tempat teduh (tidak terkena cahaya matahari langsung), sedangkan
gambar ketiga adalah sampel C yang menunjukkan hasil
pengamatan kacang hijau di tempat terang (terkena cahaya
matahari langsung)
Perbedaan ciri-ciri antara kacang hijau di tempat terang dan
di tempat gelap dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Ciri-ciri kacang hijau di tempat gelap:
- Memiliki batang yang sangat tinggi, berwarna putih dan
kecil.
- Daunnya berwarna kuning pucat
- Memiliki rambut akar yang sedikit
b) Ciri-ciri kacang hijau di tempat terang:
- Memiliki batang yang pendek, berwarna keunguan, besar
dan kokoh
- Daunnya berwarna hijau tua

7
- Memiliki rambut akar yang banyak
2. Hasil Pengamatan
Data hasil analisis pengamatan diperoleh secara kuantitatif
dan kualitatif ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil pengamatan

Akar(rambu
Tinggi (cm) Daun
Rata- t)
Intensitas Biji
No rata Panja
cahaya Ban Sedi
1 2 3 4 5 6 (cm) ng/ Warna
yak kit
Lebar
1 0,7 2,85 10 19 26,5 30 14,9 2,6/1,3 Kuning 
2 0,2 2,3 9 19 26,3 30,4 14,53 2,5/1 Kuning 
1 A (Gelap) 3 0,5 2,1 10,2 18,8 24,7 27,9 14,03 2,6/0,9 Kuning 
4 0.2 1,9 8,5 18,5 26,2 30,4 14,28 3,9/1,4 Kuning 
5 0,4 2,1 9,4 18,2 27 30,6 14,61 2,2/1,2 Kuning 
0,1 0,2 3 9,4 13,1 16,3 7,01 4,4/1,7 Hijau 
1
muda
0,5 1 6,3 12 15 19,5 9,05 3,5/1.8 Hijau 
2
muda
0,4 0,9 6,5 11 17 20,6 9,4 4,8/1,5 Hijau 
2 B (Teduh) 3
muda
0,2 0,2 2,6 9 14,2 18,1 7,38 3,6/1,8 Hijau 
4
muda
0,2 0,3 3,5 10 15,5 19,5 8,16 4,5/1,5 Hijau 
5
muda
0 0,1 0,2 1,6 2,8 4,2 1,48 3,6/1,4 Hijau 
1
tua
0,1 0,2 3 3,3 5 5,7 2,88 4,8/1,8 Hijau 
2
tua
3. C(Terang)
0 0 0,8 2,5 3,1 5,5 1,98 3,7/1,6 Hijau 
3
tua
0 0,3 2,9 3,2 5 6 2,9 4,2/2 Hijau 
4
tua

8
0 0,1 2 3,5 5,5 6,2 2,88 5/2,1 Hijau 
5
tua
Berikut merupaksn grafik pertumbuhan tinggi kacang hijau:

Tempat gelap
40
Kacang Hijau 1
30
Kacang Hijau 2
20
Kacang Hijau 3
10 Kacang Hijau 4
0 Kacang Hijau 5
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Tempat Teduh
25
20 Kacang Hijau 1

15 Kacang Hijau 2
10 Kacang Hijau 3
5 Kacang Hijau 4
0 Kacang Hijau 5
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Tempat Terang
8
Kacang Hijau 1
6
Kacang Hijau 2
4
Kacang Hijau 3
2 Kacang Hijau 4
0 Kacang Hijau 5
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

B. Pembahasan
Cahaya matahari yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama, ada
beberapa jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh ada pula yang
membutuhkan cahaya teduh bahkan gelap untuk pertumbuhannya. Tanaman
memberikan respon yang berbeda terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang
dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya
penyinaran (Jumin 2008 dalam Narendra, 2012).

9
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa intensitas
cahaya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Setelah enam hari ditanam, tanaman kacang hijau yang ditempatkan di tempat
gelap memiliki rata-rata panjang pada hari ke-6 adalah 29,86 cm, rata-rata panjang
dan lebar daunnya adalah 2,76 cm x 1,16 cm semua daunnya berwarna kuning
serta memiliki sedikit akar. Tanaman kacang hijau yang ditempatkan di tempat
teduh memiliki rata-rata panjang pada hari ke-6 adalah 18,8 cm, rata-rata panjang
dan lebar daunnya 4,16 cm x 1,6 cm, semua daunnya berwarna hijau muda dan
rata-rata memiliki banyak akar. Tanaman kacang hijau yang ditempatkan di
tempat terang memiliki rata-rata panjang pada hari ke-6 adalah 5,52 cm, rata-rata
panjang dan lebar daunnya adalah 4,26 cm x 1,78 cm, semua daunnya berwarna
hijau tua dan semua rambut akarnya banyak.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka kacang hijau akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang kacang hijau akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang
gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Jika ditanam di tempat teduh, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek
dibandingkan yang berada di tempat gelap karena hormon auksin tidak habis
teruraui oleh matahari walaupun jumlahnya tidak sebanyak di tempat gelap.
Kondisi fisik kacang hijau di tempat teduh kurang normal karena pertumbuhan
akar, batang dan daunnya tidak seimbang.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi kacang

10
hijau tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang kacang hijau akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar
dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Jadi, tempat yang baik untuk pertumbuhan kacang hijau adalah tempat yang
terang, karena proses fotosintesis berjalan dengan baik walaupun pertumbuhannya
cenderung lebih lambat dibandingkan dengan tempat yang teduh dan gelap dan
tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang seimbang antara akar, batang dan
daun.

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain:
1. Perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman memiliki
pengaruh besar terhadap pertumbuhan kacang hijau karena fotohormon
yang diperoleh oleh mempengaruhi panjang batang dimana semakin
banyak fotohormon maka akan semakin tinggi batang tanaman, Selain itu,
proses fotosintesis berpengaruh pada beberapa ciri fisik tanaman hijau
contohnya pada bagian daun.
2. Tempat yang paling cocok digunakan untuk menanam kacang hijau adalah
di tempat terang.

B. Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah:
1. Masyarakat sebaiknya menempatkan kacang hijau di tempat terang
sehingga akan didapatkan pertumbuhan yang maksimal
2. Percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih
jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan
yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://karedok.net/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan .Diakses
tanggal 30 Juli 2019

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

13
LAMPIRAN

Hari ke- Terang Teduh Gelap


1

14

Anda mungkin juga menyukai