OLEH:
KELOMPOK 6
XII IPA 2
Tanaman terong merupakan salah satu tanaman sayuran buah yang banyak digemari oleh
berbagai kalangan karena cita rasanya yang enak. Tanaman terong memiliki nilai ekonomi
dan sosial yang cukup tinggi dan produksi terong sudah menjadi mata dagang ekspor antara
lain ke Jepang. Tanaman terong juga memiliki manfaat bagi tubuh sebagai obat tradisional.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar perlu dilakukan budidaya tanaman terong.
Magang ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian Terpadu OISCA Karanganyar, Jawa
Tengah pada tanggal 1 Febuari-28 Februari 2013. Kegiatan magang ini dilakukan secara
mandiri oleh mahasiswa mulai dari mencari lokasi pendekatan dengan lembaga (Instansi)
tempat magang sampai pelaksanaannya. Kegiatan magang dibimbing oleh pembimbing
magang, baik intern (dosen pembimbing)maupun ekstern (pembimbing lapangan. Hasil dari
kegiatan magang adalah membudidayakan tanaman terong dengan metode budidaya yang
sudah digabungkan dengan teknik budidaya di Jepang. Tahapan budidaya tanaman terong
meliputi persiapan lahan/pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan
pasca panen. Pupuk dasar yang digunakan dalam pengolahan lahan yaitu pupuk kandang, ZA,
SP36, dan NPK. Pembibitan dilakukan dengan sistem box dengan keuntungan mudah
perawatannya dan dapat mengetahui bibit yang baik. Transplanting dilakukan saat tanaman
berumur 5-7 hari dan sudah muncul daun lembaga. Penanaman dilakukan 2 minggu setelah
transplanting dan tanaman memiliki 2-2,5 lembar daun. Perawatan meliputi pengairan,
pemasangan ajir, sanitasi atau pemberantasan gulma, pemupukan, pengikatan tanaman,
perompesan dan pengendalian hama penyakit. Pemanenan dilakukan saat tanaman berumur
50-55 hari dengan kriteria kelopak buah sudah pecah, pucuk dari buah sudah memutih dan
tekstur agak empuk. Pemasaran hasil panen langsung kepasar induk karanganyar dan adapula
tengkulak yang langsung datang ke OISCA dengan harga jual RP 2500,00/ kg. Hasil analisis
usaha budidaya tanaman terong dalam 1 masa produksi (4 bulan) pada lahan 200 m2 adalah
364 tanaman produktif dengan produktifitas tanaman 2kg per batang. Total hasil panen 728
kg. Total biaya RpRp 1.057.398,00, penerimaan Rp 1.820.000,00, dan keuntungan Rp
864.402,00. Revenve Cost Ratio(R/C) adalah 1.72. Break Even Point (BEP) harga adalah Rp
Rp 2905,00, dan presentasi keuntungan yang diperoleh adalah 81.75%. Kata Kunci
:Budidaya Tanaman Terung
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran biologi. Jenis tugas yang diberikan adalah melakukan pengamatan terhadap
tumbuhan. Sebelum melakukan pengamatan, tugas yang diembankan kepada kami adalah
membuat laporan pengamatan.
Melalui penugasan ini, kami harapkan kepada siswa agar dapat memahami
pertumbuhan dan perkembangan kepada tumbuhan. Selain itu manfaat yang dapat disarankan
adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar ingin
melanjutkan keperguaruan tinggi.
Semoga dengan tugas yang diembankan kepada kami ini dapat menjadi kerangka fikir
dalam suatu pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integrative. Kritik
dan saran perbaikan sangat kami harapkan dalam kelengkapan penyempurnaan tugas yang
diembankan kepada kami.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Waktu Penelitian
A. Kajian Teori
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang
tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air kedalam
biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
- Faktor intaseluler
Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya pada gen.
- Faktor Interseluler
Faktor interseluler berupa hormone. Hormone pada tumbuhan disebut
fithohormon.
a. Nutrisi
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak disebut unsur makro. Dan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro. Kekurangan salah satu unsur tersebut dapat
mengakibatkan defisiensi yang dapat menghambat pertumbuhan.
b. Air
c. Cahaya
e. Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan.
B. Hipotesis
2 bibit terong
Pupuk kandang secukupnya
Pupuk organik
Air secukupnya
Alat tulis
B. Cara kerja :
Siapkan pot berisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
Tanam tanaman terong pada masing-masing pot
Siramlah tanaman tersebut sesuai kebutuhan
Amatilah setiap seminggu sekali selama tiga minggu dengan mengukur jumlah daun
dan tinggi tanaman
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari rancangan pengamatan yang kami lakukan, sekiranya agar dapat membatu
kami dalam menjalankan penelitian terhadap pertumbuhan pertumbuhan. Bahwa, cahaya
matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman.
B. Saran
http://dokumen.tips/science/praktikum-biologi-kelembaban-tanah-terhadap-tumbuhan.html
https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/03/08/pengaruh-cahaya-terhadap-
pertumbuhan-tanaman/