Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang merah adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah kita
kenal. Kita sering mengkonsumsinya sebagai cemilan ataupun dijadikan salah
satu pelengkap dalam es campur. Ukuran kacang yang satu ini lebih besar dari
rata-rata kacang-kacangan. Masih jarangnya penelitian mengenai pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang merah dibandingkan jenis kacang-kacang
lainnya menjadikan saya ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh
media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah.
Saya pikir abu gosok, ampas teh, dan tanah adalah media yang tepat untuk
saya gunakan dalam penelitian ini agar hasil yang saya dapatkan bervariatif.
Selain itu, penggunaan abu gosok dan ampas teh adalah salah satu inovasi
yang dapat menggantikan tanah sebagai media tanam utama serta dapat men-
jadi solusi dalam memanfaatkan limbah tersebut.
Pada penelitian ini saya akan menjelaskan Pengaruh Media Tanam Tanah,
Abu Gosok, dan Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji
Kacang Merah serta menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah media tanam dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang merah?
2. Manakah media tanam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah?

1
1.3 Hipotesis
1. Media tanam dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang merah
2. Media tanam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau adalah tanah

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang merah
2. Untuk mengetahui media tanam manakah yang memberikan pengaruh
terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca untuk
mengetahui, mempelajari, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau. Penelitian ini juga mengajarkan kita untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan limbah-limbah yang ada disekitar kita agar
tidak mencemari lingkungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (di antaranya volume,


massa, dan tinggi) pada makhluk hidup. Pertumbuhan ini bersifat irreversibel
(tidak dapat balik). Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat
pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis. Sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan,
menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Pada proses
perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin
kompleks dan sempurna. Perkembangan merupakan proses kualitatif
sehingga tidak dapat diukur. (Wigati, H.O, 2018)
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
terbagi menjadi dua yaitu, faktor internal (hormon,gen,dan senyawa/enzim)
dan faktor eksternal (suhu, cahaya matahari, air, pH, oksigen, dan nutrien).

2.2 Perkecambahan Biji Kacang Merah

Kacang merah merupakan tumbuhan yang proses perkecambahannya di


atas tanah (epigeal) karena daun lembaganya (cotyledon) terangkat ke atas
akibat adanya pembetangan ruas batang yang berada dibawah daun lembaga.
Bagian kecambah terdiri atas plumula, kaulikulus, kotiledon dan radikula.
Plumula (puncuk lembaga) adalah bagian dari lembaga yang merupakan
calon-calon daun. Kaulikulus (batang lembaga) merupakan calon batang yang
terdiri dari epikotilatau ruas batang yang berada yang terdiri dari epikotil atau
ruas batang yang berada di atas daun lembaga dan hipokotil yaitu ruas batang
yang terletak di bawah daun lembaga. Kotiledon (daun lembaga) yaitu daun
yang pertama yang muncul pada suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai
cadangan makanan padamasa perkecambahan. Radicula (akar lembaga)

3
merupakan bagian lembaga yang terletak dibagian pangkal dan terdapat
kaliptra (tudung akar) yang berfungsi untuk melindungi akar dan membantu
untuk menembus tanah. (Arfa, Namira Nur. 2013.)

2.3 Kacang Merah


Menurut Ad, Mas (2013), kacang merah tergolong makanan nabati
kelompok kacang polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau,
kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Kacang merah terbagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya: red bean, kacang adzuki (kacang merah kecil),
dan kidney bean (kacang merah besar). Tanaman kacang merah tergolong
dalam tanaman semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika
tumbuh. Tanaman kacang merah memiliki daun majemuk berbentuk jorong
serta beranak daun tiga. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi
sekitar 3,5 m hingga 4,5 m. Sedangkan buahnya berbentuk polong serta
memanjang. Dalam satu polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang
merah. Bentuk biji kacang merah memiliki ukuran lebih besar dibanding biji
kacang hijau ataupun kacang panjang dengan kulit biji berwarna merah tua
atau merah bata. Jika kulit biji dikupas, maka akan terlihat biji kacang yang
berwarna putih. Tanaman kacang merah dapat tumbuh baik pada daerah
berhawa dingin atau basah dengan ketinggian antara 1.400 m hingga 2.000 m
di atas permukaan laut. Temperatur yang dibutuhkan kacang merah untuk
o
tumbuh adalah sekitar 16 C hingga 27o C dengan curah hujan antara 900
mm hingga 1.500 mm per tahunnya. Namun dapat pula tumbuh pada curah
hujan antara 500 mm hingga 600 mm tetapi dalam satu musim
penanaman. Kacang merah akan tumbuh dengan baik pada lahan yang
memiliki pH antara 6.0 hingga 6.8 dengan sistem drainase yang baik.

2.4 Klasifikasi Kacang Merah


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheabionta
Super divisi : Spermathopyta
Divisi : Magnoliophyta

4
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Leguminosae)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris

2.5 Pengaruh Media Tanam Abu Gosok Terhadap Tanaman

Abu juga digolongkan sebagai pupuk organik lantaran diperoleh dari


pembakaran bahan organik. Namun pengaruhnya terhadap tanah ternyata
berbeda dengan kompos dan pupuk kandang yang juga pupuk organik.
Kompos dan pupuk kandang lebih banyak berperan dalam perbaikan sifat
fisik tanah. Tanah bertekstur liat atau pasir, bisa menjadi gembur kalau diberi
kompos atau pupuk kandang dalam jumlah yang cukup. Tidak demikian
halnya pengaruh abu terhadap tanah. Menurut ahli tanah IPB, pemberian abu
ke dalam tanah bisa menaikkan pH tanah. Ini karena bahan ini memang
bersifat basa, yang antara lain karena kandungan kaliumnya yang tinggi.
Hanya saja kenaikan pH itu berlangsungnya sementara. Namun ada juga efek
buruk dari pupuk abu. Kalau bahan ini diberikan terlalu banyak, maka
tekanan osmotic tanah bisa naik, melebihi tekanan osmotic dalam akar
tanaman. Ini berbahaya, sebab, kalau perbedaan tekanan itu terlalu besar,
maka cairan dalam sel akar bisa tertarik keluar dan bisa menyebabkan
lepasnya dinding sel (plasmolisis). (Mafruroh, Siti, 2015)

2.6 Pengaruh Media Tanam Ampas Teh Terhadap Tanaman

Menurut Caroline, Yusi. (2013) teh mengandung senyawa-senyawa


bermanfaat seperti poliefenol, tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan
vitamin E serta Mg. Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan
unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Ampas teh dapat
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang, dan
daun. Limbah rumah tangga ini dapat digunakan tanpa harus diolah lagi.

5
Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan
yang terdapat pada ampas teh selain polyphonel juga terdapat sejumlah
vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat dari sereal dan sayuran. Ampas teh
ini bisa diberikan pada semua jenis tanaman, hal ini dikarenakan ampas teh
tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium
(Mg) 10% dan Kalsium (Ca) 13%, kandungan tersebut dapat membantu
pertumbuhan tanaman. Ampas teh juga mengandung unsur-unsur antioksidan
yang sangat ampuh membantu memerangi radikal bebas pada sel-sel tanaman.

2.7 Pengaruh Media Tanam Tanah Terhadap Pertumbuhan

Sebagai media tanam, tanah menyediakan faktor-faktor utama untuk


pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya
sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah. Semua faktor tersebut
harus seimbang agar pertumbuhan tanaman baik dan berkelanjutan. Unsur
hara tanah yang diperlukan terdiri dari unsur makro (yang diperlukan dalam
jumlah banyak) meliputi N, P, K, Ca, Mg, dan S, dan unsur mikro (yang
diperlukan dalam jumlah sedikit) meliputi Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl.
Selain kandungan unsur makro dan mikro, tanah juga harus mengandung air.
Daya simpan air pada jenis tanah tertentu akan berbeda, hal ini tergantung
dari struktur tanahnya. Yang diperlukan dari media yang baik adalah jenis
tanah yang dapat menyimpan air tetapi tidak berlebih, sesuai dengan
kebutuhan tanaman dengan kondisi musim apapun. Selain itu, tanah juga
memiliki pH (derajat keasaman). Faktor ketersediaan air berpengaruh
terhadap tingkat keasaman tanah. Kisaran pH tanah untuk daerah basah
adalah 5-7 dan kisaran untuk daerah kering adalah 7-9. Hal ini berpengaruh
juga terhadap pemilihan jenis tanaman. Untuk daerah basah (pH 5-7) pilihlah
tanaman yang dapat tumbuh subur di kisaran pH seperti itu. Begitu juga
halnya dengan ph yang lainnya. Hal yang juga penting adalah kandungan
udara. Keberadaan udara pada tanah akan mempengaruhi kerapatan dan
kepadatan struktur tanah. Perkembangan akar yang sehat serta proses

6
pernafasan udara oleh akar menjadi tolak ukur dari baik atau tidaknya aerasi
udara pada struktur tanah tertentu.( Shintia, Mona. 2009)

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a) Alat :
1) Gelas aqua bekas
2) Pisau
3) Sendok makan plastik
4) Penggaris
5) Buku
6) Pulpen
b) Bahan :
1) Biji kacang merah
2) Abu gosok
3) Ampas teh
4) Tanah
5) Air secukupnya

3.2 Cara Kerja

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Memasukkan abu gosok ke dalam gelas aqua bekas 1.
3. Memasukkan tanah ke dalam gelas aqua bekas 2.
4. Memasukkan ampas teh ke dalam gelas aqua bekas 3.
5. Menanam masing-masing tiga biji kacang merah ke dalam gelas aqua yang
berbeda.
6. Memberi nama media tanam pada ketiga gelas aqua tersebut.
7. Menyirami biji kacang merah dengan air secukupnya setiap hari.
8. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada setiap biji
kacang merah dengan media tanam yang berbeda pada ketiga gelas aqua
tersebut setiap hari selama satu minggu.
9. Mencatat tinggi tanaman biji kacang hijau tersebut setiap hari.

8
3.3 Variabel Penelitian

1. Variabel bebas :

a. Media tanam abu gosok


b. Media tanam ampas teh
c. Media tanam tanah

2. Variabel terikat :

a. Tinggi tanaman
b. Jumlah dan warna daun
3. Variabel kontrol :
a. Air
b. Cahaya
c. Udara

3.4 Waktu dan Tempat

1. Waktu : Sabtu, 1 September 2018


2. Tempat : MAN 2 Model Banjarmasin

3.5 Cara Pengambilan Data

1) Metode Observasi (pengamatan langsung)

Metode observasi merupakan pengamatan dan pencatatan suatu objek


dengan sistematika fenomena yang diselidiki.

2) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu
berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya.

9
RANCANGAN TABEL DATA

A. Tabel Pengamatan Biji Kacang Merah dengan Media Tanam Abu Gosok

Tinggi tanaman Warna tanaman


No Tanggal Ket.
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 1 Biji 2 Biji 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

B. Tabel Pengamatan Biji Kacang Merah dengan Media Tanam Tanah

Tinggi tanaman Warna tanaman


No Tanggal Ket.
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 1 Biji 2 Biji 3

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

10
C. Tabel Pengamatan Biji Kacang Merah dengan Media Tanam Ampas Teh

Tinggi tanaman Warna tanaman


No Tanggal Ket.
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 1 Biji 2 Biji 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui,

Guru Pembimbing Siswa

Minasari, M.Pd Puteri Amalia Rif’ah

11
DAFTAR PUSTAKA

Ad, Mas. 2016. “Kacang Merah – Klasifikasi Ilmiah Kacang Merah, Kan-
dungan Gizi Dan Manfaat Kacang Merah Bagi Kesehatan”.
http://www.faunadanflora.com/klasifikasi-ilmiah-kacang-merah-kandungan-
gizi-dan-manfaat-kacang-merah-bagi-kesehatan/. (17 Agustus 2018).

Arfa, Namira Nur. 2013. “Laporan Perkecambahan pada Kacang Merah”.


http://namirart.blogspot.com/2013/09/laporan-perkecambahan.html. (18
Agustus 2018)

Caroline,Yusi. 2013. “Karya Ilmiah Pengaruh Ampas Teh dan Ampas Kopi
terhadap tanaman Cabe”. yusicaroline.blogspot.com. (1 Agustus 2018)
Geovvany, Valencia. 2012. “Perkecambahan Kacang Merah dan Tipenya”.
http://vallgeovanny.blogspot.com/2012/08/perkecambahan-kacang-merah-
dan-tipe-nya.html. (18 Agustus 2018)

Mafruroh, Siti. 2015. “Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Me-


rah”. http://sitimapmap.blogspot.com/2015/07/laporan-pengamatan-
pertumbuhan-biji.html. (18 Agustus 2018)

Sintia, Mona. 2009. ”Mengenali Tanah sebagai Media Tanam.


https://properti.kompas.com/read/2009/10/02/08454968/mengenali.tanah.seba
gai.media.tanam. (18 Agustus 2018)

Wigati Hadi Omegawati dan kawan-kawan. 2018. PR Biologi SMA/MA Kelas


XII. Intan Pariwara. Klaten.

12

Anda mungkin juga menyukai