Anda di halaman 1dari 10

2018

TUGAS BIOLOGI
Laporan Biologi Pengaruh Jenis Tanah Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau

NIKEN OKTAVIA

XII.IPS.2
SMAN 1 SUNGAYANG
Tp:2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan berkah yang telah
diberikan kepada penulis. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada Bapak Turisno Hariyanto, S.Pt atas
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama penelitian.
Penulis telah menyelesaikan penelitian pengaruh jenis media tanah terhadap pertumbuhan tanaman
KACANG HIJAU. Hasil penelitian penulis sajikan dalam makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat
menjadi sumber siswa untuk lebih memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman khususnya faktor tanah.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Sungayang, 07 Agustus 2018

Penulis

BAB I PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman


2.2 Kerja Perlakuan

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.2 Alat dan Bahan
3.3 Variabel Percobaan
® Variabel Bebas (Perlakuan)
® Variabel Terikat (Respon)
3.4 Langkah Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.1 Tinggi Batang

BAB V KESIMPULAN

Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau merupakan tanaman budidaya atau palawija yang bersal dari famili Leguminoseae yang
dikenal luas didaerah Tropika.Kacang hijau merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh disegala
macam tipe tanah.Tanaman kacang hijau terdiri dari beberapa jenis, seperti Kacang emas, Kacang ruji,
Kacang buncis.Tanaman Kacang hijau memiliki batang tegak, bulat dan berbulu.Batang dan daun
biasanya berwarna hijau.Selain itu percabangan tanaman ini berasal dari tanaman utama.Bunganya
berwarna kuning yang muncul pada batang dan cabang, tersusun dalam tandan.
Buah Kacang hijau berbentuk silindris berupa polong, yang didalamnya terdapat biji.Biasanya biji yang
ada didalam polong berwarna hijau, tetapi ada juga jenis kacang hijau yang bijinya berwarna kuning,
coklat, atau hitam.Pertumbuhan kacang hijau dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor luar dan
faktor dalam.Faktor luar merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam pertumbuhan kacang
hijau seperti, cahaya, suhu, kelembaban, nutrisi dan lain-lain.
Tumbuhan yang termasuk dalam suku polong-polongan ini memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-
hari sebagai sumber pangan. Kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang karena kacang hijau
mengandung fosfor dan kalsium yang sangat bermanfaat dalam pertumbuhan dan memperkuat tulang.
Selain itu, kandungan protein kacang hijau juga sangat tinggi (sekitar 24%).
Bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi, kacang hijau juga menjadi pilihan yang tepat.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya
kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting
untuk menjaga kesehatan jantung.
Kandungan vitamin dan mineral kacang hijau juga dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti
beri -beri, radang ginjal, tekanan darah tinggi, keracunan alkohol dan pestisida, mengurangi gatal karena
biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC, jerawat, mengatasi
flek hitam di wajah, dan menurunkan demam.
DiIndonesia, Kacang hijau menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.Kacang hijau
dapat tumbuh dengan baik diIndonesia, karena tanah-tanah yang ada didaerah Indonesia relatif subur,
didalamnya banyak terdapat nutrisi dan unsur-unsur hara yang berguna sebagai komponen penyusun
sel.
Tanah merupakan faktor terpenting dalam tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman,
pertumbuhan suatu jenis dipengaruhi oleh unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara
mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara, dan
tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai medium tumbuh tanaman.
DiIndonesia ada banyak sekali jenis-jenis tanah yang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam, seperti
tanah gambut, tanah liat, tanah berpasir dan lain-lain.Namun, tanah yang baik digunakan sebagai media
tanam adalah tanah yang subur, yang menyediakan unsur hara essensial dalam jumlah dan proporsi
yang seimbang untuk pertumbuhan, mampu menyediakan unsur hara essensial untuk tanaman tanpa
efek racun dari hara yang ada.Tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang sangat dalam)
melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH 6-6,5, mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi
(maksimum). Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapat
pembatas-pembatas tanah untuk pertumbuhan tanaman.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan Kacang Hijau ?
1.3 Hipotesis

® Hˌ : Perbedaan jenis media tanam memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
® H˳ : Perbedaan jenis media tanam tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
Kacang hijau

1.4 Tujuan

Mengetahui bagaimana pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan biji


Kacang hijau, serta unsur-unsur yang terkandung didalam masing-masing media tanam.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman

Nama ilmiah : Phaseolus Radiatus L


Nama umum : Kacang Hijau
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Trachebionta ( Tumbuhan Berpembulu )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan Biji )
Kelas : Magnoliopsida ( Dikotil )
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus

Morfologi kacang hijau

- Batang : tegak, bulat dan berbulu berwarna hijau


- Daun : trifoliate ( terdiri dari 3 anak daun dengan letak
berselang - seling)
- Bunga : Bunga berwarna kuning, tersusun dalam tandan, serta
dapat melakukan penyerbukan sendiri
- Akar : memiliki akar tunggang
- Buah : berbentuk silindris, berupa polong yang di dalamnya terdapat biji. Biasanya
berwarna hijau tetapi ada juga yang berwarna kuning, Coklat, atau hitam.

Syarat tumbuh

Kacang hijau adalah tanaman tropis dataran rendah yang dibudidayakan pada ketinggian 5-7500m
dpl.Kacang hijau tumbuh baik pada suhu udara optimal 25-27°C.Kelembaban udara optimal 50-
89%.Tanaman memerlukan cahaya lebih dari 10 jam/hari.Curah hujan optimal untuk budidaya 50-
200mm/bulan.Jenis tanah yang dianjurkan adalah ultisol, latosol dan lahan sawah menjelang
penanaman padi musim kemarau.Keasaman optimal, yaitu pH antara 5,8-6,5

2.2 Media Tumbuh

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan
udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B,
Cl); dan secara BIOLOGI berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang
ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomassa dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah:
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam
organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara.
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung
dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif
karena merupakan hama & penyakit tanaman.

» Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan
komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah.Partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan
ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan
lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas
tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut, misalkan hasil analisis
lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram
segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase
kandungan pasir, debu dan liat.

» Struktur Tanah

Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan
tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah
yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur
tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik, dan tiang.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan
hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku
serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang
memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang
tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur
mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara
tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur.
Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil
bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

Dalam proposal ini kami menggunakan beberapa jenis – jenis tanah untuk praktikum sebagai berikut :

1) Tanah Liat
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun
oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur
seperti silikon, oksigen, dan aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan
silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Tanah liat (lempung) adalah salah satu komoditi yang tergabung dalam bahan galian industri yang
mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia.
Tanah liat terdiri dari kumpulan mineral-mineral silikat hidrous yang mengandung unsur-unsur alumina,
besi, alkali, dan alkali tanah. Secara megaskopis lempung menunjukkan kenampakan warna abu-abu
kekuningan sampai coklat dan memiliki ukuran butir yang sangat halus.

Tanah Liat atau tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah
yang satu dengan lainnya.
Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya
harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.

2) Tanah subur / humus

Tanah subur adalah tanah yang berada di lapisan atas bumi, bersifat gembur dan warnanya gelap. Tanah
humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan yang telah mati. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia. Inilah mengapa Indonesia dijuluki tanah surga, karena
tanahnya sangat subur.
Tanah subur adalah tanah yang banyak mengandung humus dan baik untuk pertanian. Tanah subur juga
sering disebut tanah humus. Adapun hewan yang membantu proses penyuburan tanah adalah cacing
tanah, semut dan lain-lain. Hewan-hewan tersebut membuat lubang udara yang berguna untuk
mendapatkan oksigen. Untuk menjaga agar tanah tetap subur harus dilakukan pengolahan tanah
dengan baik, memberikan pupuk pada tanaman, melakukan pengairan , merotasi tanaman, dan
melakukan reboisasi supaya tanah tidak menjadi jenuh.

Berbicara tentang tanah subur, diketahui bahwa tumbuhan penghasil bahan pangan tumbuh subur di
tepi-tepi sungai, di lembah-lembah, di kaki perbukitan, di tempat-tempat bekas timbunan serasah,
bekas tumpukan kotoran binatang, dan sebagainya. Mereka menyadari bahwa, seperti halnya manusia
dan binatang, tumbuhan pun memerlukan makan dan minum agar dapat hidup. Hanya saat itu mereka
belum mengerti makanan apa, yang diperlukan; juga belum mengetahui bagaimana cara tumbuhan
tersebut makan ataupun minum.
Secara garis besar suatu tanah dikatakan subur bila sifat-sifat kesuburan (fisik, kimia, dan
biologis) mendukung pertumbuhan serta produksi tanaman; dengan catatan faktor-faktor tanaman,
iklim, dan pengelolaan tidak menjadi pembatas dan pada kondisi optimal. Dalam pemahaman sifat
kesuburan tanah, pengertian tentang sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah ini penting diketahui.
Beberapa sifat fisik tanah yang seringkali dikaitkan dengan kesuburan, adalah: struktur, kemantapan
agregat, daya pegang (retensi) air, drainase, aerasi, dan lain-lain. Sifat-sifat ini bertanggung jawab
terhadap penyediaan udara dan air bagi pertumbuhan tanaman. Kecukupan unsur hara berkaitan
dengan sifat kimia tanah, karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman berupa unsur-unsur kimia.
Interaksi antara sifat fisik dan kimia dikenal sebagai sifat fisiko-kimia, meliputi : reaksi tanah (pH),
potensial reduksi oksidasi (Eh), kapasitas tukar kation (KTK), dan persentase kejenuhan basa (KB);
seringkali dijadikan parameter kemampuan tanah dalam menyediakan medium dan unsur hara.
Selanjutnya, sifat biologi tanah bertanggung jawab terhadap kehidupan jazad mikro maupun makro
tanah. Keberadaan jazad-jazad ini sangat penting dalam proses perombakan (dekomposisi dan
mineralisasi) bahan organik, perubahan (transformasi) senyawa-senyawa inorganik, berkaitan dengan
siklus perharaan dan ketersediaan unsur hara.

3) Tanah Pasir
Tanah pasir merupakan tanah yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki
butir kasar dan berkerikil. Kapasitas serap air pada tanah pasir sangat rendah, ini disebabkan karena
tanah pasir tersusun atas 70% partikel tanah berukuran besar (0,02-2mm).
Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara butir-butirnya. Kondisi ini
menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur. Melihat dari ciri-ciri tanah pasir tersebut
dapat dengan mudah dijelaskan bahwa tanah pasir memiliki kemampuan mengikat air yang sangat
rendah.
Tanah pasir sangat tidak cocok digunakan sebagai media tanam disebabkan tanah ini memiliki partikel
besar kurang dapat menahan air. Air dalam tanah akan berinfiltrasi, bergerak ke bawah melalui rongga
tanah. Akibatnya tanaman kekurangan air dan menjadi layu. Kondisi semacam ini apabila berlangsung
terus menerus dapat mematikan tanaman.
Tanah Pasir Tanah Pasir bersifat porous atau sangat mudah dilalui air. Tanah ini terbentuk dari
pelapukan batu-batuan. Tanah pasir sangat kurang baik bagi pertanian, karena hanya sedikit sekali
mengandung humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan. Memang pasir adalah bahan yang utama
untuk membuat bangunan
Tanah pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik untuk pertanian. Tanah ini terbentuk dari
batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Kapasitas serap air pada
tanah pasir sangat rendah, ini disebabkan karena tanah pasir tersusun atas 70% partikel tanah
berukuran besar (0,02-2mm). Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara
butir-butirnya. Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

--Waktu : Penelitian dilaksanakan selama 14 hari, yaitu mulai dari tanggal 10 hingga tanggal 24

--Tempat : Tempat penelitian dilaksanakan di SMAN 1 SUNGAYANG

3.2 Alat Dan Bahan

Alat
- Gelas akua
- Penggaris
- Buku
- Alat tulis

Bahan
- Air
- Cahaya matahari
- Biji kacang hijau
- Tanah gembur/subur
- Tanah liat
- Pasir
3.3 Variabel Percobaan

® Variabel Bebas ( Perlakuan)


- Tanah gembur/subur
- Tanah liat
- Pasir

® Variabel Terikat (Respon)


- Tinggi batang ( mengukur tinggi batang dengan menggunakan mistar dari leher batang sampai ujung
batang )

3.4. Langkah kerja

Siapkan gelas-gelas yang telah dilubangi dengan kawat


Lalu timbang masing – masing media sebanyak 150 ml
Pilihlah kacang hijau yang akan ditanam
Isi keempat gelas aqua dengan media tanam yang berbeda, masing – masing 10 ulangan
gelas A untuk tanah subuh / gembur
gelas B untuk tanah liat
gelas C untuk pasir
masukkan masing – masing 2 biji kacang hijau ke setiap gelas aqua yang memiliki media tanam yang
berbeda
letakkan gelas pada lokasi yang sama, dan sirami dengan volume air yang sama ( 2x sehari )
Amati pertumbuhannya setiap hari

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Rata – rata tinggi batang Gelas A, B, C, dan D

Tinggi batang
Dari pengamatan diatas dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau pada media
tanam tanah subur dan pasir lebih cepat dari pada pertumbahan tanaman kacang hijau pada media
tanah liat dan tanah gambut. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tinggi batang yang cukup beda yang
tersaji pada grafik diatas.
Pada media tanam tanah subur pertumbuhan tinggi batang kacang hijau mulai meningkat secara
signifikan pada hari ke dua yaitu rata-rata tinggi batang kacang hijau berubah dari hari kedua 2,2 cm
pada hari ke tiga menjadi 8,7 cm, sehingga terjadi lonjakan yang cukup tinggi.Pada media Pasir juga
terjadi lonjakan yang cukup signifikan, yaitu rata-rata tinggi batang kacang hijau berubah dari hari kedua
1,6 cm pada hari ketiga menjadi 10,1 cm.
Dari media tanah liat dan tanah gambut tidak terjadi lonjakan yang cukup kontras, hanya berselisih
beberapa angka saja.

Perbedaan tinggi tanaman ini disebabkan oleh nutrisi yang tersedia dalam media tanamnya. Media
tanah subur dan pasir mengandung unsur hara yang lengkap (kuhususnya tanah subur),media tersebut
banyak mengandung unsur-unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalsium magnesium yang berfungsi
untuk memperbesar, mempertinggi, mempercepat pertumbuhan jaringan dan pertumbuhan batang dan
juga dari struktur media tersebut, sehingga baik untuk pertumbuhan tinggi tanaman.

Perbedaan tinggi yang terjadi pada setiap kecambah dalam satu media, kemungkinan dipengaruhi oleh
cadangan makanan yang tersimpan dalam biji yang berbeda. Karena sebelum biji berkecambah, ia akan
bergantung terlebih dahulu pada cadangan makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral
yang disediakan biji (dikotil) baru, dan setelah berkecambah ia akan bergantung pada unsur-unsur hara
yang disediakan oleh media tanamnya. Setelah itu tergantung lagi bagaimana persaingan setiap
kecambah dalam memperoleh makanannya dalam satu media tanam.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa proses pertumbuhan
tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang, baru kemudian daun. Proses tersebut
memerlukan waktu yang berbeda-beda.
Kecepatan tumbuh, jumlah daun dan tinggi batang, dipengaruhi oleh tanah sebagai medium.Setiap
media tanam mempunyai kandungan unsur hara yang berbeda-beda baik unsur hara makro dan unsur
hara mikro, struktur tanah pun juga ikut berpengaruh.Hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan
dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Tanah subur merupakan medium paling baik untuk pertumbuhan karena di dalamnya banyak
terkandung unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan.Demikian pula dengan pasir.Sebaliknya,
tanah liat kurang baik digunakan sebagai media tanam, karena sedikitnya unsur hara, dan tekstur tanah
yang kurang sesuai.
Jadi perbedaan jenis media tanam memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai