KELOMPOK : 3
KELAS : TT-4A
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perancangan
Trafik untuk Jaringan Wireless dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Asri Wulandari, ST selaku Dosen mata kuliah Teknik
Penyambungan dan Rekayasa Trafik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai manfaat yang dapat diambil dari komunikasi menggunakan
radio dan satelit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum trafik didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi “benda” adalah berupa informasi-
informasi yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga dari dua penjelasan tersebut trafik
dapat didefinisikan sebagai perpindahan informasi-informasi (pulsa, frekuensi, percakapan)
dari suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi, dimana perpindahannya
diukur dengan waktu (lama pemakaian).
Semakin banyak trafik yang dihasilkan, semakin banyak stasiun dasar yang diperlukan
untuk melayani pelanggan. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kapasitas sel. Ada
banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas sel tersebut pada jaringan
fixed ataupun wireless.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada kesempatan kali ini penulisa membuat
makalah dengan judul “PERANCANGAN TRAFIK UNTUK JARINGAN WIRELESS”
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Pemenuhan tugas dari mata kuliah teknik penyambungan dan rekayasa trafik
2. Memberikan informasi tentang Perancangan Trafik untuk Jaringan Wireless
BAB II
PEMBAHASAN
Teori trafik yang dikembangkan untuk jaringan wireline ternyata tidak dapat langsung
diaplikasikan untuk jaringan wireless seluler. Pada jaringan-jaringan untuk telekomunikasi
mobile, kanal-kanal yang berbeda dimungkinkan untuk digunakan dan di-release beberapa kali
untuk suatu panggilan tertentu. Fenomena ini terkait dengan topologi seluler dari jaringan
mobile dan wireless, dimana setiap sel merupakan sebuah zone layanan dengan kapasitas
terbatas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kapasitas sel. Pada jaringan wireless sendiri
terdapat 2 metode untuk meningkatkan kapasitas sel, yaitu:
𝐴𝑁
B= 𝐴𝑖
𝑁! ∑𝑁
𝑖=0 𝑖!
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= 𝑇
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= 𝑇
Dimana A(N per sektor,B) merupakan trafik yang disediakan (berdasarkan tabel
Erlang B).
Sehingga jumlah pelangan (M) per sel :
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= x Jumlah sektor (user/cel)
𝑇
2. Channel Sharing
Metode yang bergantung dengan kondisi wilayah dan bergantung jenis antena
yang digunakan omnidireksional atau direksional. Terdapat 2 metode, yaitu :
a. Kasus no channel sharing
Pada channel sharing menggunakan antena omnidireksional
M adalah jumlah user atau unit mobil yang dapat dilayani dengan
persamaan di bawah ini :
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= 𝑇
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= 𝑇
1
A = 2 [A(N1,B)+ A(N2,B)-A(ΔN,Erlang)] (Erlang)
Perlu dibahas :
Pembahasan :
2. ΔN = N2 – N1 = 55 – 30 = 25 kanal
1
A = 2 [A(N1,B)+ A(N2,B)-A(ΔN,Erlang)]
1
A = 2 [20,34+ 42,41-16,13]
1
A = 2 [46,62]
A = 23,31 Erlang
Perlu dibahas :
Pembahasan :
Jumlah user/sektor :
𝐴 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
M= x Jumlah sector
𝑇
4,461 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑜𝑢𝑟
= x 30 = 802,98 ≈ 803 user
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teori trafik untuk jaringan wireline tidak dapat langsung diaplikasikan untuk jaringan
wireless seluler.
2. Pada jaringan wireless diperlukan peningkatan kapasitas sel.
3. FCA dilakukan pada wilayah dengan jumlah sel yang relative banyak.
4. Sistem FCA yang biasa digunakan adalah dengan system rugi, pada saat seluruh kanal
yang ditetapkan pada BS (Base Station) sedang digunakan maka panggilan baru
langsung ditolak.
5. Channel Sharing aadalah metode yang bergantung dengan kondisi wilayah dan
bergantung jenis antena yang digunakan omnidireksional atau direksional.
6. Jumlah user merupakan perbandingan antara Trafik yang ditawarkan dikali 60 dengan
Probabilitas Blocking.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Asus/Downloads/bab06_rekayasa_trafik.pdf