Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH

Penerapan Bioteknologi

Di susun Oleh:

Saltsa Aulia Elena Ramadhani


Kelas XII.7 / Absen 24

SMA NEGERI 1 SLAWI


Jl. KH. Wahid Hasyim No 1 Slawi (0283) 491164
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
ABSTRAK
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Istilah bioteknologi bukan hal
baru dan sudah tentu lazim kita dengar. Penerapan cabang ilmu ini sangatlah dekat
dengan kehidupan sehari-hari manusia, karena bioteknologi dirancang dan
dikembangkan untuk membantu serta mempermudah kehidupan manusia.

Ada banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan manusia dengan adanya bioteknologi.
Seiring berkembangnya waktu penerapan bioteknologi juga kian meluas, akan tetapi
juga mempunyai dampak buruk sehingga perlu berbagai upaya untuk meminimalisir
dampak tersebut. bioteknologi dapat dibagi berdasarkan kompleksitasnya menjadi
dua jenis, yaitu bioteknologi tradisional atau konvensional dan bioteknologi modern.

Pembahasan kali ini, akan berfokus pada prinsip-prinsip penerapan bioteknologi


konvensional, yang mana bioteknologi sering diterapkan dalam proses pembuatan
makanan atau bahan-bahan makanan.

Kata kunci : penerapan, prinsip-prinsip, bioteknologi


BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Bioteknologi dikenal khalayak umum sebagai ilmu yang menciptakan makhluk


hidup, barang dan jasa. Bioteknologi ini mempunyai banyak peran dalam kehidupan
sekarang. Baik dimanfaat untuk memproduksi makanan, pembentukan bibit baru pada
tanaman bahkan sering kita dengar mengenai “bayi tabung” sebagai salah satu
penerapan bioteknologi.

Selama ini masyarakat hanya mengenal bioteknologi secara singkat tanpa tau makna
sebenarnya dari bioteknologi, ada yang menyimpulkan bioteknologi itu cara untuk
membuat yogurt atau keju dengan cara fermentasi, padahal bioteknologi cakupannya
sangat luas, apalagi sekarang teknologi semakin canggih.

Tetapi, pembahasan kali ini lebih berfokus ke bioteknologi konvensional


( tradisional) yaitu memanfaatkan bioteknologi dengan cara tradisional, menggunakan
alat-alat sederhana dan sering digunakan untuk membuat makanan.

Maka dari itu, karya ilmiah ini ditulis untuk membahas mengenai bioteknologi lebih
detail serta mengkaji mengenai prinsip-prinsip yang digunakan dalam penerapan
bioteknologi khusunya di bioteknologi konvensional ( tradisional ).

2) RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan, latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka muncul


permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud bioteknologi?
2. Apa saja macam-macam bioteknologi konvensional?
3. Bagaimana prosedur penerapan bioteknologi konvensional?

3) TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan karya ilmiah ini, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran biologi SMA kelas 12


2. Untuk melatih cara pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar
3. Untuk memberikan informasi mengenai bioteknologi

4) METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah
menggunakan berbagai sumber sebagai acuan, yang antara lain adalah buku
PANDUAN BELAJAR BIOLOGI KELAS XII, RUANG GURU,POWER POINT
DARI GURU PENGAJAR. Kemudian menilai dan membandingkan dengan sumber
lain, yakni pencarian sumber melalui internet.

5) SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematiaka penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tiga bab, yang antara lain adalah
sebagai berikut:

A. BAB I: PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG MASALAH

2) RUMUSAN MASALAH

3) TUJUAN PENULISAN
4) METODE PNULISAN

5) SISTEMATIKA PENULISAN

B. BAB II: PEMBAHASAN

1) PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

2) MACAM-MACAM BIOTEKNOLOGI DAN PENERAPAN


BIOTEKNOLOGI

3) PROSEDUR PEMBUATAN TAPAI SEBAGAI PENERAPAN


BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

C. BAB III: PENUTUP

1) KESIMPULAN

2) SARAN

D. DAFTAR PUSTAKA

BAB II

PEMBAHASAN

1) PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Saat ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di
bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Pada masa ini, bioteknologi berkembang
sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan,
DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan
menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan,
dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat
gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama
maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat
dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat
yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis
baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui


aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut.

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan “lahirnya


organisme baru”.

2) MACAM MACAM BIOTEKNOLOGI

A. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan


organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau produk
dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.

Ciri-ciri bioteknologi Konvensional adalah:

a. Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau


mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang
bermanfaat bagi manusia.

b. Peralatan yang digunakan sederhana.


c. Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.

Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional, antara lain sebagai berikut :

 Anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal (semisal gandu ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae.

 Roti, dari bahan dasar biji sereal (gandum) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.

 Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam
laktat dari genus: Lactobacillus dan Streptococcus) yang memfermentasi laktosa
menjadi asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan
Penicillium requefort.

 Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.

 Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis
Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.

 Antibiotik pinisilin, memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan


Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander
Fleming, 1926 ).

 Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat

 Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati
Acetobacter xyllinum.

Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus
stoloniferus.

 Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus
wentii.
 Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan
agen hayati Saccharomyces cerevisiae.

B. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler


dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan
bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia.
Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan
organisme yang memiliki keunggulan secara genetik. Sedangkan, rekayasa biokimia
seperti penggunaan tangki reaktor untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses
biologis tertentu supaya tidak terkontaminasi mikroorganisme lain.

Ciri-ciri Bioteknologi Modern adalah sebagai berikut:

a) Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki serta


meningkatkan kinerja genetik suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.

b) Peralatan yang digunakan sudah modern.

c) Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern.

Berikut ini adalah contoh Bioteknologi Modern:

1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik kultur jaringan.


Melalui teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam
jumlah besar, Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan
antara lain: Papaver somniferum (menghasilkan kodein, untuk penghilang rasa nyeri,
Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).

2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan


cara penggabungan (fusi) dua jenis sel yang sama atau berbeda. Dikenal dengan
sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.

3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro. Ovum dan sperma dipertemukan
dalam sebuah wadah” sehingga terjadi pembuahan.

4. Hormon Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom (diploid) ke
dalam ovum (haploid) yang telah diambil inti telurnya

5. Insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik

6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin
dari Bacillus thuringiensis

7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen


pengontrol fiksasi nitrogen (gen nif) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara
plasmid dari Agrobacterium tum

8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan


berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung
faktor anti Hemofili efaciens

9. Hormon BST (Bovine Somatotrophin), hormon pertumbuhan untuk hewan


dari hasil rekayasa genetik

10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus
cacar air yang kurang aktif

11. Garis waktu biotekno antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari
mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetik logi
12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat
replikasi virus

3) PROSEDUR PEMBUATAN TAPAI SEBAGAI PENERAPAN


BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini
populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa
Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan
tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.

Tujuan :
1. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
2. Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
Alat :
1. Baskom
2. Kain Lap
3. Kompor
4. Panci Kukus
5. Penyaring
6. Piring
7. Pisau
8. Sendok & Garpu
Bahan :
1. Air secukupnya
2. Daun pisang
3. Ragi yang telah dihaluskan
4. Singkong 2 kg
Cara Kerja :
1. Siapkan semua bahan.
2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira
– kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk
dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai
tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom
yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis.Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP


Penjabarannya:

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

BAB III

PENUTUP

1) KESIMPULAN

Kesimpulannya bioteknologi dibagi menjadi 2 macam yaitu bioteknologi


konvensional dan bioteknologi modern.

Jadi, dari beberapa macam bioteknologi tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan
makhluk hidup. Selain itu, bioteknologi juga dapat menimbulkan berbagai dampak
positif maupaun dampak negatif.

2) SARAN
1. Saran kami, dalam melaksanakan kegiatan ini lebih ditekankan pada penerapan
pengetahuan yang lebih bermutu.

2. Lebih baik melaksanakan kegiatan ini lebih efektif dengan menggunakan cara
yang sederhana akan tetapi tetap menarik

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi , Buku paket panduan belajar biologi


XII, Ruang Guru.

Anda mungkin juga menyukai