Anda di halaman 1dari 16

RESENSI BUKU

BUDIDAYA JAMUR
JAMUR KUPING, JAMUR TIRAM, DAN JAMUR MERANG

OLEH : H. PARJIMO DAN DRS. AGUS ANDOKO

( Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Bimbingan Ibu Fatmawati M.Pd )

Oleh : Stefani Tasya Hallatu

Kelas : 9.4

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

TAHUN PELAJARAN. 2014 / 2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas karunia dan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan resensi “ Budidaya Jamur
( jamur kuping, jamur tiram, dan jamur merang ) ” karangan H. Parjimo dan Drs.
Agus Andoko dengan sesuai waktu yang di tentukan.

Resensi ini berisi tentang teknik Budidaya Jamur ( jamur kuping, jamur tiram,
dan jamur merang ) yang disajikan dengan singkat, lengkap, dan jelas sehingga
sangat mudah untuk dipelajari oleh semua kalangan. Resensi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia bimbingan
Ibu Fatmawati M.Pd.

Penyusunan resensi ini tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak, oleh
sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Fatmawati M.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa


Indonesia yang telah membimbing penulis selama menyelesaikan
resensi ini.
2. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan kami motiivasi dan
dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan inspirasi kepada
penulis.

Penulis menyadari bahwa resensi buku ini masih jauh dari sempurna untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan di
masa mendatang.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Amin

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Gambar Sampul i

Kata Pengantar . ii

Daftar Isi . iii

Ulasan Buku

I. Kondisi Fisik Buku . 1


II. Isi Buku . 1
III. Segi Kebahasaan . 2
IV. Sistematika 2
A. Bagian 1
Jamur Dan Manusia 2
 Mengenal Jamur 2
 Nilai Gizi Jamur 2
 Jamur Dan Kesehatan 2
B. Bagian 2
Jenis – Jenis Jamur Konsumsi 3
 Jamur Kuping 3
 Jamur Tiram 4
 Jamur Merang 4
C. Bagian 3
Peluang Usaha Budidaya Jamur Konsumsi 5
 Sejarah Budidaya 5
 Peluang Pasar Domestik 5
 Peluang Pasar Internasional 5

iii
D. Bagian 4
Pembibitan 5
 Pembiakan Tahap Pertama ( F1 ) 5
 Pembiakan Tahap Kedua ( F2 ) 6
 Pembiakan Tahap Ketiga ( F3 ) 6
E. Bagian 5
Persiapan Lokasi Dan Media Tanam 6
 Pembuatan Kumbung 6
 Penyiapan Media Tanam 6
F. Bagian 6
Penanaman Bibit 7
 Penanaman Bibit Jamur Kuping Dan Tiram 7
 Penanaman Bibit Jamur Merang 7
G. Bagian 7
Pemeliharaan 8
 Pengaturan Suhu Dan Kelembapan 8
 Pengaturan Sirkulasi Udara 8
H. Bagian 8
Panen Dan Pasca Panen 8
 Panen 8
 Pasca Panen 8
I. Bagian 9
Pengendalian Gulma, Hama, Dan Penyakit 9
 Pengendalian Gulma 9
 Pengendalian Hama 9
 Pengendalian Penyakit 9

iv
J. Bagian 10
Analisis Usaha 9
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Kuping 9
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram 9
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Merang 10
V. Penilaian 10
1. Kelebihan 10
2. Kekurangan 10
3. Kesimpulan 11
4. Saran - Saran 11

v
RESENSI BUKU
I. KONDISI FISIK BUKU
1. Judul Buku : Budidaya Jamur (Jamur
Kuping, Jamur tiram,
Jamur merang).
2. Penyusun : H. Parjimo dan Drs. Agus Andoko
3. Penerbit : PT. AgroMedia Pustaka
4. Tahun Terbit : 2009.
5. Gambar Sampul : Gambar Jamur Kuping,
Jamur Tiram, Jamur Merang.
6. Tebal Buku : 73 Halaman
7. Kertas : Buku ini dicetak pada
Kertas yang berkualitas baik

II. ISI BUKU


Buku yang berjudul “ Budidaya jamur (jamur kuping, jamur tiram, jamur
merang)” karangan H. Parjimo dan Drs. Agus Andoko berisi tentang sejarah budidaya
jamur, jenis–jenis jamur konsumsi, peluang usaha jamur, cara budidaya jamur
konsumsi dan pengendalian gulma, hama, dan penyakit jamur.
Jamur digolongkan tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme
lain karena jamur tidak bisa melakukan fotosintesis. Adanya budidaya jamur karena
jumlah jamur yang diapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu bisa
diperoleh. Jamur digolongkan menjadi 2, yaitu jamur yang merugikan dan jamur
konsumsi. Jenis– jenis jamur konsumsi adalah jamur kuping, jamur tiram, dan jamur
merang. Peluang usaha jamur terdiri dari peluang pasar domestik dan peluang pasar
internasional.
Cara budidaya jamur konsumsi terdiri dari pembibitan, persiapan lokasi dan
media tanam, penanaman bibit, pemeliharaan, serta panen dan pasca penen. Hama
yang menyerang tanaman jamur adalah lalat, tungau, rayap, laba-laba, dan cacing.
Cara pengendalian gulma, hama, dan penyakit pada jamur tidak jauh berbeda
contohnya dengan cara mengusahakan setiap tahapan budidaya jamur selalu steril,
menyemprotkan insektisida.

1
III. SEGI KEBAHASAAN

Buku ini disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik, jelas, dan mudah
dipahami, bahasa latin yang terdapat di dalam isi buku sudah diartikan kedalam
Bahasa Indonesia contohnya seperti berikut :

 Hifa (Bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang, dan kadang
bercabang).
 Hipertensi (Penyakit darah tinggi).
 Anemia (Penyakit kurang darah).
 Basidiocarp (Tubuh buah).
 Be Munk O (Telinga Pohon).
 Subtrat (Media Tumbuh).
 Galatinous (Kenyal).
 Pin Head (Calon tubuh buah).
 Pleurotus sp. (Jamur tiram).
 Oyster Mushroom (Warna jamur).
 Volvariella Volvacea (Jamur merang).

IV. SISTEMATIKA
Isi buku ini disusun tidak menurut BAB, tetapi menurut bagian. Buku ini berurut dari
bagian 1 sampai 10. Tiap bagian terdiri dari :
A. Bagian 1
Jamur dan Manusia
1. Mengenal jamur
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak
bisa melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur
hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan.
Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah
subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat
2. Nilai Gizi Jamur
Kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk
dikonsumsi. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas
koestrol. Kandungan protein jamur lebih tinggi dibandingkan bahan makanan
lain. Gizi lain yang terkandung dalam jamur adalah karbohidrat, berbagai
mineral,dan vitamin B, B12, dan C.
3. Jamur dan Kesehatan
Berikut adalah jenis jamur yang memiliki khasiat obat :
 Jamur Shiitake
Jamur ini memiliki fungsi menghambat pertumbuhan tumor
dan kanker.

2
 Jamur Tiram
Jamur ini memiliki fungsi mencegah penyakit darah tinggi
(hipertensi), aman bagi yang rentan terhadap serangan jantung, dan
baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
 Jamur Merang
Jamur ini memiliki fungsi sebagai antiracun, mencegah kurang
darah (anemia), kanker, dan menurukan tekanan darah tinggi.
 Jamur Kuping
Jamur kuping memiliki fungsi meningkatkan daya tahan tubuh,
melancarkan aliran darah, menurunkan kada kolesterol, dan
menetralkan senyawa-senyawa toksik atau racun, membuat sirkulasi
darah lebih bebas bergerak, dan menyembuhkan sakit pada
tenggorokan.

B. Bagian 2
Jenis-jenis jamur konsumsi
 Jamur Kuping
 Taksonomi
Super Kingdom : Eukaryota
Kingdom : Mycetease ( fungi )
Divisio : Amastigomycota
Sub Divisio : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Familia : Auriculariae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia sp.
 Morfologi
Jamur ini disebut jamur kuping karena memang bentuknya
mirip telinga (kuping). Tubuh buah jamur berlekuk lekuk selebar
3-8 cm. Permukaan atas jamur kuping agak mengilap, berurat, dan
berbulu halus. Tangkai buahnya pendek,dan menempel. Tubuh
buahnya kenyal bila dalam keadaan basah.
 Lingkungan Tumbuh
Jamur ini tumbuh dikayu-kayu lapuk yang ada di dataran
rendah bersuhu hangat sampai pegunungan berhawa sejuk. Suhu
yang dapat ditoleransi oleh jamur kuping adalah 16-36◦.

3
 Jamur Tiram
 Taksonomi
Super Kingdom :Eukaryota
Kingdom :Myceteae (fungi)
Divisio :Amastigomycota
Sub Divisio :Basidiomycotae
Kelas :Basidiomycetes
Ordo :Agaricales
Familia :Agaricaeae
Genus :Pleurotus
Spesies :Pleurotus sp
 Morfologi
Jamur ini memiliki bentuk tudung yang agak membulat,
lonjong, dan melengkung menyerupai cangkang tiram. Permukaan
tudung jamur ini licin, agak berminyak jika lembap, dan tepinya
bergelombang. Diameternya mencapai 3-15 cm.
 Lingkungan Tumbuh
Jamur ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
600 meter dari permukaan laut dan lokasi yang memiliki air sekitar
60%. Jamur tiram memerlukan suhu 22-28◦C dan kelembapan
60-80%.
 Jamur Merang
 Taksonomi
Super Kingdom :Eukaryota
Kingdom :Myceteae (fungi)
Divisio :Amastigomycota
Sub Divisio :basidiomycotae
Kelas :basidiomycetes
Ordo :agaricales
Familia :plutaceae
Genus :volvariella
Spesies :volvariella volvacea
 Morfologi
Jamur ini dapat tumbuh di media atau sisa – sisa tanaman yang
memiliki sumber selulosa. Jamur ini memiliki vola atau cawan
berwarna coklat muda. Basidiopora akan berkecambah dan
membentuk hifa.
 Lingkungan Tumbuh
Jamur ini dapat tumbuh di lokasi yang memiliki suhu 32-38◦C
dan kelembapan 80-90% dengan oksigen yang cukup.

4
C. Bagian 3
Peluang Usaha Budidaya Jamur Konsumsi
 Sejarah Budidaya
Inisiatif membudidayakan jamur konsumsi dilakukan saat
kebutuhannya terus meningkat, sedangkan persediaan di alam semakin
terbatas. Akhirnya manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan meningkat setiap hari.
Prancis adalah pelopornya sekitar tahun 1650. Setelah itu menyebar ke
beberapa negara. Sampai dekade 1920-an, prancis mencatatkan siri sebagai
jamur champignon terbesar di dunia.
Di Indonesia budidaya jamur konsumsi baru dimulai sekitar 1969 oleh
sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang agrobisnis. Lama
kelamaan, kegiatan ini menciptakan pekerjaan baru di bidang pertanian yang
selama ini belum dikenal masyarakat petani di Indonesia.
 peluang Pasar Domestik
Penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 200 juta,
merupakan pasar yang sangat besar untuk pemasaran jamur konsumsi.
Mengingat harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain,
pemasaran jamur masih terpusat di kota besar.
 Peluang Pasar Internasional
Kondisi menciptakan pasar internasional cukup besar. Walaupun
Indonesia termasuk terlambat ikut bermain di pasar jamur internasional
karena baru mulai melakukan ekspor pada dekade 1970-an, perananya sebagai
pemasok jamur sudah diakui oleh negara produsen jamur.

D. Bagian 4
Pembibitan
 Pembiakan Tahap Pertama (F1)
Pembiakan tahap pertama menghasilkan kultur murni, yaitu sebuah media
khusus berisi miselium jamur yang sudah teruji sifat unggulnya. Ada 4
tahapan yang dilakukan dalam pembuatan kutur murni, yaitu :
 Pembuatan Media
Media yang bbiasa digunakan untuk menghasilkan kultur murni jamur
konsumsi adalah potatoes dextrose agar (PDA) yang dapat dibeli dalam
bentuk siap pakai di toko bahan kimia.
 Memilih Induk Jamur
Induk harus memiliki beberapa kriteria berikut.
 Berukuran besar, daging tebal, dan batang buahnya kokoh.
 Tidek terserang penyakit/hama.
 Bentuknya normal.

5
 Isolasi
Isolasi adalah proses pengambilan bagian tertentu dari tubuh indukan
untuk ditanamkan ke media PDA. Ada 2 teknik isolasi jamur yaitu :
 Isolasi Kultur Jaringan
 Isolasi kultur spora
 Inkubasi
Inkubasi adalah tahap menumbuhkan miselia setelah eksplan atau
spora ditanam di dalam media PDA. Inkubasi dilakukan di dalam kotak
(inkubator).
 Pembiakan Tahap Kedua (F2)
Pembiakan tahap kedua bertujuan untuk memperbanyak miselium jamur
uang berasal dari biakan murni. Ada 3 langah untuk melakukan pembiakan,
yaitu :
 Penyiapan Media
Media pembiakan tahap kedua berhubungan dengan media tanam di
kumbung.
 Inokulasi
Prinsip inokulasi yaitu miselium dari biakan murni ditanam dimedia
biakan F2 dalam keadaan steril.
 Inkubasi
Kotak atau ruang inkubasi harus pada suhu 26-28◦. Miselium di
inkubasikan selama 2-4 minggu .
 Pembiakan Tahap Ketiga (F3)
Pembiakan tahap ketiga bertujuan memperbanyak miselium jamur
yang berasal dari pembiakan tahap kedua.

E. Bagian 5
Persiapan Lokasi dan media tanam
 Pembuatan Kumbung
Kumbun adalah bangunan berbentuk rumah yang khusus dibangun
untuk digunakan sebagi tempat membudidayakan jamur konsumsi dan
berfungsi untuk melindung media tanam jamur dari air hujan dan sinar
matahari langsung.
 Penyiapan Media Tanam
Media tanam jamur bukan tanah. Media tanam utama untuk jamur
merang adalah jerami, sedangkan media jamur kuping dan tiram adalah
batangan kayu atau bagan tubuh tanaman yang sudah mati.

6
F. Bagian 6
Penanaman Bibit
 Penanaman bibit jamur kuping dan jamur tiram
 Pembuatan Bag Log
Tempat penanaman bibit jamur kayu seperti jamur kuping dan jamur
tiram disebut dengan bak log. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan
bag log :
 Pencampuran
 Pengomposan
 Pembungkusan
 Sterilisasi Bag Log
Alat untuk mensterilisasi bag log ada 2 :
 Sterilisator Tradisional
 Sterilisator Modern
 Pendinginan
 Penanaman
 Inokulasi
Inokulasi dilakukan setelah bag log sudah dingin dan dilakukan
di ruangan yang telah disterilkan. Dan inokulasi sebaiknya dilakukan
oleh dua orang.
 Inkubasi
Inkubasi atau proses menumbuhkan miselium jamur dilakukan
dengan cara menyimpan bag log di ruangan inkubasi yang bersuhu 22-
28◦C.
 Seleksi
Sebalum bag log dimasukan ke dalam kumbung, dilakukan
seleksi agar tingkat jamur di dalam kumbung optimal.
 Memasukan Bag Log Ke Dalam Kumbung
Bag Log dimasukan dan di tata rebah di atas yang posisi satu
baris tutupnya menghadap ke jalan, dan baris berikutnya menghadap
sebaliknya.
 Penyayatan Bungkus Bag Log
Ada 2 cara untuk melubangi bungkus bag log, yaitu membuat
sayatan huruf L atau membuat sayatan berbentuk persegi ukuran 1x1
cm.
 Penanaman Bibit Jamur Merang
 Komposisi Media Tanam
Jamur Merang Tumbuh di sisa-sisa tanaman padi, baik batang
maupun tangkai bulirnya. Jamur merang juga bisa tumbuh pada sisa-
sisa tanaman jagung, daun pisang kering, dan limbah kapas.

7
 Sterilisasi
Sterilisasi ini dilakukan dengan cara meletakkan media tanam
di ats rak-rak tanam yang telah dipersiapkkan didalam kumbung,
setelah itu ke dalam kumbung dialirkan uap panas yang berasal dari
perebusan air di pembangkit uap air.
 Penanaman
Penanaman jamur merang dengan cara menebarkan langsung
ke rak tanam yang telah diisi media. Rak tanam dibuat setinggi 15-20
cm dengan panjang 4 meter dan lebar 1 meter.

G. Bagian 7
Pemeliharaan
 Pengaturan Suhu Dan Kelembapan
Jamur kuping dan jamur tiram memerlukan suhu 16-22◦C dan
kelembapan 80-90% untuk pertumbuhan tubuh buahnya. Jamur
merangmemerlukan suhu 32-38◦C dan kelembapan80-85% unuk
menumbuhkan tubuh buahnya.
 Pengaturan Sirkulasi Udara
Adanya kandungn karbondioksida walaupun dalam
konsentrasi kecil akan menyebabkan terjadinya perpanjangn tubuh buah
(etiolasi).

H. Bagian 8
Panen Dan Pascapanen
 Panen
Panen jamur dilakukan secara manual menggunakan tangan atau
menggunakan pisau tajam, Jamur yang dipanen harus dipotong beserta
akarnya karena akar yang tertiinggal di dalam media akan membusuk. Saat
terbaik memanen jamur adalah pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari
sebelum pukul 17.00.
 Pascapanen
Langkah pertama setelah panen adalah membersihkan jamur dari
berbagai kotoran yang menempel. Caranya, Permukaan tubuh buah dibasahi
dengan air bersih, kumudian digosok dengan tangan secara perlahan sampai
seluruh kotoran yang menempel hilang.

8
I. Bagian 9
Pengendalian Gulma, Hama, Dan Penyakit
 Pengendalian Gulma
Keberadaan gulma dapat dilihat dengan munculnya bintik-bintik hitam,
hijau, atau warna mencolok dipermukaan media.
Pencegahan munculnya gulma dilakukan dengan cara mengusahakan setiap
tanaman budi daya jamur selalu dalam keadaan steril.
 Pengendalian Hama
Pengendalian hama pada jamur dengan cara :
 Selalu mengontrol kumbung
 Menyemprotkan mentil bromida
 Menyemprotkan insektisida
 Pengendalian Penyakit
Jamur yang terserang penyakit menjadi berlendir, busuk, dan bernoda.
Berikut adalah cara mencegah penyakit pada jamur:
 Mengusahakan setiap tahapan budidaya jamur tetap steril
 Harus melakukan sterilisasi kumbung
 Menjaga kebersihan kumbung

J. Bagian 10
Analisis Usaha
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Kuping
 Kumbung yang dibuat berukuran 6 x 6 meter persegi dengan populasi
2.500 bag log
 Kumbung diperkirakan digunakan selama 4 tahun
 Luas areal budidaya 100 meter persegi
 Bag log dibeli seharga Rp. 1.300,00/bag log
 Produktifitas 0,08 kg/bag log selama satu periode penanaman.
 Hasil panen dijual seharga Rp 30.000/kg
 Harga berlaku di Sukoharjo, Solo, Pada bulan februari 2007
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram
 Kumbung yang dibuat berukuran 6 x 6 meter persegi dengan populasi
2.500 bag log
 Kumbung diperkirakan digunakan selama 4 tahun
 Luas areal budidaya 100 meter persegi
 Bag log dibeli seharga Rp. 1.300,00/bag log
 Produktifitas 1 kg/bag log selama satu periode penanaman.
 Hasil panen dijual seharga Rp 5.000/kg
 Harga berlaku di Sukoharjo, Solo, Pada bulan februari 2007

9
 Analisis Usaha Budidaya Jamur Merang
 Kumbung yang dibuat berukuran 2 x 3 meter.
 Kumbung diperkirakan digunakan selama 3 tahun.
 Luas areal budidaya 20 meter persegi.
 Produktifitas 50 kg/bag log selama satu periode penanaman.
 Hasil panen dijual seharga Rp 8.000/kg.
 Harga berlaku di Sukoharjo, Solo, Pada bulan februari 2007.

V. PENILAIAN
1. Kelebihan buku
Buku ini berjudul “Budidaya jamur (jamur kupinng, jamur tiram, jamur
merang)” karangan H. Parjimo dan Drs. Agus Andoko memiliki beberapa kelebihan,
berikut adalah kelebihan buku ini :
 Kertas berkualitas baik
 Bahasa yang digunakan baik, jelas, dan mudah dipahami
 Memiliki gambar sampul yang menarik
2. Kekurangan buku
Buku ini selain memiliki kelebihan juga memiliki beberapa kekurangan,
kekurangan buku tersebut antara lain :
 Buku ini dibuat dengan kurang teliti
 Gambar pada buku ini tidak berwarna
3. Kesimpulan
Buku yang berjudul “ Budidaya jamur ( jamur kuping, jamur tiram, jamur
merang ) “ disusun oleh H. Parjimo dan Drs. Agus Andoko berisi tentang sejarah
budidaya jamur, jenis – jenis jamur, peluang usaha jamur konsumsi, dan cara
budidaya jamur dengan baik.
Jamur digolongkan tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme
lain karena jamur tidak bisa melakukan fotosintesis. Adanya budidaya jamur karena
jumlah jamur yang diapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu bisa
diperoleh. Jenis – jenis jamur konsumsi terdiri dari jamur kuping, jamur tiram, jamur
merang. Peluang usaha jamur terdiri dari peluang pasar domestik dan peluang pasar
internasional.Cara budidaya jamur konsumsi terdiri dari pembibitan, persiapan
lokasi dan media tanam, penanaman bibit, pemeliharaan, serta panen dan pasca
penen.
Buku ini sangat bermanfaat karena banyak memberikan penetahuan tentang
cara membudidayakan jamur dengan baik secara lengkap.

10
Buku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan secara umum
kelebihan buku ini adalah kertas berkualitas baik, menggunakan bahasa yang baik,
jelas, dan mudah dipahami,memiliki gambar sampul yang menarik. Sedangkan
kekurangan dari buku ini adalah buku ini dibuat dengan kurang teliti, dan gambar
pada buku ini tidak berwarna.
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan buku ini layak dibaca untuk
kalangan umum, karena memberikan pedoman tentang cara budidaya jamur dengan
baik.
4. Saran - Saran
Agar buku yang berjudul “ Budidaya jamur ( jamur kuping, jamur tiram, dan
jamur merang ) “ lebih diminati oleh pembaca sebaiknya :
 Buku ini dibuat dengan teliti agar pembaca dapat lebih mudah memahami isi
buku ini.
 Gambar pada buku ini dibuat seluruhnya berwarna agar pembaca lebih jelas saat
melihat gambarnya.

11

Anda mungkin juga menyukai