Anda di halaman 1dari 42

BIOTEKNOLOGI

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

ANGGOTA : SYAHRUL SEPTIAWAN


SOPHIE CHRISTINA LEWY
SRI RAHAYU
SONIA SAFIRA GULTOM
SYAFIQKRI SAUQI MARPAUNG
SINTA LIANA
TIFANI YAUMIL FARA
TIFFANY
TIMORIA NOVALINDA
KELAS : XII - IA4

SMA BRIGJEND KATAMSO 1 MEDAN


T.A.2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai BIOTEKNOLOGI
. Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas biologi .
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih
meningkatkan pengetahuan lebih dalam tentang bioteknologi . khususnya pada pengaruh
bioteknologi di berbagai bidang pangan,kedokteran,pertanian,peternakan,pengelolahan
limbah ,BBA,pertambangan dan implikasi bioteknologi. dan pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan perolehan hasil belajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 12 februari 2017

Penyusun

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. 2
DAFTAR ISI.. 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...4
B. Rumusan Masalah....5
C. Tujuan. 5

BAB II
PEMBAHASAN
a. pengertian bioteknologi 6
b. pemanfaatan bioteknologi 7
c. implikasi bioteknologi . 31
d. kekurangan dan kelebihan bioteknologi . 38

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan 41

DAFTAR PUSTAKA42

Page 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-
varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-
lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan
tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan
teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan
bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.Oleh karena
itu, dalam makalah ini yang berjudul Peran Bioteknologi bagi Kehidupan Manusia akan
membahas lebih lanjut bagaimana peranan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari beserta
akibat yang ditimbulkan. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak
ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah

Page 4
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuanvaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang
terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin
dapat dilakukan secara massal.

Dari semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahas


penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait bioteknologi
konvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi tersebut malah
semakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya, malah banyak pula dampak
negative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah untuk membuat makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang harus di bahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ?
2. Apa mpemanfaatan bioteknologi di zaman sekrang ?
3. Bagaimana proses implikasi bioteknologi ?
4. Bagaimana proses bioteknologi di berbagai bidang beserta contohnya ?
5. kelebihan dan kekurangan bioteknologi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk menambah dan menigkatkan ilmu pengetahuan siswa mengenai bioteknologi.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bioteknologi.
3. Mengetahui contoh contoh bahan makanan yang terbuat dari proses bioteknologi
serta prosesnya .

Page 5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari padabiologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.Bioteknologi dapat digolongkan
menjadi bioteknologi konvensional / tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional
merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,
asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan
kecap.Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt.

Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada
bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan
belum tahu adanya penggunaan enzim.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip ilmiah melalui penelitian.

Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara


efektif dan efisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri
makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan
polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya
untuk masa-masa yang akan datang.

Page 6
B. Pemanfaatan Bioteknologi
Beberapa pemanfaatan bioteknologi di berbagai bidang adalah sebagai berikut:

a. Bioteknologi Pengelolahan Bahan Pangan


Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan.Teknologi
sel mikroba sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang lalu. Tujuan dari
tekniologi sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang menghasilkan berbagi jenis
pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan keju), tauco, tape dan sebagainya. Sedangkan
teknologi mikrobial yang bertujuan untuk menghasilkan bahan kimia (sekaligus bahan
pangan) adalah produksi etanol oleh khamir dan proses lanjutannya untuk mengahasilkan
cuka (asam asetat) oleh bakteri. Pada awal abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol
oleh khamir yang diransang oleh kebutuhan untuk memproduksi dinamit. Berbagai macam
asam dan enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini. Bahkan sederetan bahan
kimia lain yang telah dapat diproduksi secara mikrobial.
Mikroba sudah terbukti merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk
mengahsilkan berbegai jenis zat kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan aditif pangan.
Teknologi produksi aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik manipulasi
metabolisme agar zat yang dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan dari dalam sel. Teknik
manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi konvensional seperti radiasi dengan sinar
X, UV, Gamma dan penggunaan mutagen kimia, maupun mutasi modern melalui rekayasa
genetik.

Aplikasi enzim baik untuk persiapan bahan maupun pengolahan pangan.


Teknologi aplikasi enzim untuk persiapan maupun pengolahan pangan sangat luas. Aplikasi
yang tergolong kelompok pertama, misalnya pembuatan sirup glukosa dari pati-patian yang
melibatkan enzim-enzim dan amylase, amiloglukosidase dan pullulanase, konversi
glukosa ke fruktosa oleh glukosaisomerase, penggunaan pektinase untuk membantu ekstraksi
pati dari bahan asalnya, modifikasi pati untuk mengubah sifat fungsionalnya dan sebagainya.
Kelompok kedua, misalnya penggunaan lipase untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant,
mentega, coklat tiruan, protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan
bir, naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa oksidase untuk
mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain.

Page 7
Kultur sel atau jaringan tanaman dan tanaman transgenik.
Sel tanaman mempunyai kemampuan yang disebut totipotency, yaitu kemampuan
tumbuh dan berkembang biak untuk menjadi tanaman lengkap pada medium yang memenuhi
syarat. Sel tersebut dapat tumbuh tanpa mengalami deferensiasi. Hal ini tertgantung pada
kadar hormone pertumbuhan yang diberikan. Pemberdayaan sel atau jaringan tanaman
bertujuan untuk :
a. Produksi zat kimia atau aditif pangan
b. Menumbuhkan tanaman (dengan produk bahan pangan) bersifat tinggi.
c. Menumbuhkan tanaman dengan produktifitas bahan pangan tinggi.
Sifat variasi somaklonal dari sejumlah populasi sel tanaman yang tumbuh dapat digunakan
untuk menseleksi sel tanaman yang unggul untuk memproduksi metabolit tertentu. Produk-
produk aditif dari sel tanaman tersebut berguna untuk :
a. Zat warna pangan (antosianin, betasinin, saffron)
b. Flavor (strawberry, anggur, vanilla, asparagus)
c. Minyak atsiri (mint, ros, lemon bawang)
d. Pemanis (steviosida, monelin)
Tanaman transgenik adalah khususnya tanaman yang mempunyai gen hasil alihan dari
mikroorganisme lain. Contoh tanaman transgenik adalah tanaman yang mengandung gen
racun serangga dari Bacillus thuringiensis (gen Bt). Tanaman kentang tahan terhadap
herbisisda biolaphos, tanaman kapas tahan terhadap herbisisda glyphosate.

Kultur sel hewan dan hewan transgenik.


Kultur sel hewan adalah sisitem menumbuhkan sel manusia maupun hewan untuk tujuan
memproduksi metabolit tertentu. Aplikasi dari system ini banyak digunakan untuk
menghasilkan produk-produk farmasi dan kit diagnostik dengan jenis produk berupa molekul
protein kompleks. Aplikasi yang berhubungan tidak langsung dengan masalah pangan,
misalnya: penetapan jenis kelamin dari embrio yang akan ditanam, penentuan masa ovulasi
dari sapid an fertilisasi in vitro untuk hewan.
Adapun contoh-contoh produk yang biasa dihasilkan oleh sel hewan misalnya:
interferon, tissue plasminogen activator, erythroprotein, hepatitis B surface antigen.Hewan
transgenic adalah hewan yang menerima gen pindahan dari organisme lain (atau hewan yang
sama) untuk tujuan-tujuan yang tentunya dianggap menguntungkan bagi manusia.

Page 8
Rekayasa protein.
Aplikasi rekayasa protein dalam bidang pangan melibatkan dua hal yaitu :
a. Enzim melalui modifikasi molekul protein, untuk stabilitas enzim pada kondisi-
kondisi khusus. Misalnya perbaikan kestabilan termal dari enzim glukosa
isomerase.
b. Modifikasi protein pangan untuk mengubah sifat fungsionalnya, untuk
memperbaiki sifat elastisitas, kemampuan membentuk emulsi atau kemampuan
menstabilkan tekstur.

Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pangan


Peran bioteknologi, khusunya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah
cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan
minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang pangan
adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe, roti
dan nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol.
Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam.
Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi, dan
cuka.
Sedangkan masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya
penyakit biotipe baru dari produk bioteknologi pangan.
Produk Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Secara garis besar, produk bioteknologi dalam bidang pangan dapat dikelompokkan menjadi
empat jenis yaitu sebagai berikut :
1. Produk makanan bergizi tinggi
a. Tempe
Salah satu contoh makanan bergizi tinggi hasil bioteknologi
adalah tempe. Tempe merupakan makanan tradisional masyarakat
Indonesia yang sudsah dikenal sejak dulu. Tempe dibuat dengan
memanfaatkan jamur genus Rhizopus, seperti R. stoloniferus,

Page 9
R. oligosporus, dan R.oryzae. Tempe memiliki beberapa keungulan, yaitu bergizi tinggi dan
mudah dicerna. Hal itu disebabkan selama proses fermentasi, jamur Rhizopus menghasilkan
enzim protease yang mampu mendegradasi protein menjadi asam amino dan juga
menghasilkan enzim lipase yang menguraikan lemak menjadi asam lemak. Baik asam amino
maupun asam lemak merupakan senyawa sederhana yang langsung dapat diserap oleh tubuh.

b. Oncom
Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas
kedelai dengan bantuan jamur Neurospora
sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna
merah atau oranye yang merupakan pewarna
alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim
amilase, lipase protease yang aktif selama proses
fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas kacang
kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol
dan berbagai ester yang beraroma sedap.

c. Roti
Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi tinggi. Roti dibuat dengan
cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam pembuatan roti, produk fermentasi yang
diperlukan hanyalah karbon dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-gelembung
udara dalam adonan roti. Gelembung-gelembung udara tersebut menjadi roti bertekstur
ringan atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas campuran tepung terigu, garam, lemak,
air dan yeast. Yeast tidak memiliki enzim untuk memecah amilum yang terdapat didalam
tepung, tetapi penambahan air mengaktifkan enzim amilase yang ada didalam tepung terigu.
Selanjutnya, enzim amylase memecah amilum menjadi gula dan gula difermentasi menjadi
alcohol serta karbon dioksida oleh yeast.

d. Nata de coco
Nata de coco merupakan produk fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Nata sebenarnya adalah polisakarida (selulosa) yang disintesis bakteri tersebut
selama proses fermentasi berlangsung. Biosintesis selulosa ini menggunakan sumber gula
yang berasal dari medium air kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.

Page 10
2. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol
a. Tapai
Tapai merupakan makanan beralkohol yang memiliki rasa khas dengan kandungan alkohol
3-5 %. Untuk membuat tapai digunakan ragi tapai.
Pada ragi tapai terdapat berbagai mikroorganisme,
umumnya dari kelompok jamur dan khamir (yeast).
Pada saat fermentasi tapai terjadi proses sakarifikasi
pati (amilum) oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh
jamur, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi
alkohol oleh khamir.

b. Bir
Bir dibuat dari tumbuhan barley (sejenis gandum). Pada umumnya yeast yang digunakan
dalam pembuatan bir adalah Saccharomyces cerevisiae dan S. carlsbergensis. Enzim-enzim
yang terdapat didalam yeast mengubah maltosa dalam biji barley menjadi glukosa.
Fermentasi bir umumnya memakan waktu 5-14 hari, bergantung pada jenis bir dan hasil
pengubahan gula menjadi alcohol, yaitu 3-5 % larutan.

c. Minuman anggur atau wine


Minuman anggur atau wine terbuat dari sari buah anggur yang juga difermentasikan oleh
khamir Saccharomyces cerevisiae. Jenis minuman anggur yang
dihasilkaan bergantung pada jenis buah anggur yang
digunakan, proses fermentasi, dan cara penyimpanannya. Rasa
dan aroma anggur bergantung pada asam-asam organik dan
senyawa-senyawa aromatik organik yang terdapat didalam sari
buah anggur dan proses fermentasi. Minuman anggur
umumnya mengandung alkohol dengan kadar 10-15 %.
3. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam
a. Yoghurt
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah Lactobacillus
bulgaris, Streptococcus lactis, dan Streptococcus thermophilus. Bakteri-
bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam laktat.
Kondisi asam menyebabkan susu mengalami penggumpalan menjadi

Page 11
dadih susu. Dadih susu terbentuk selama fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pembuatan
yoghurt dan keju bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut. Bakteri asam laktat
yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus
lactis, dan Streptococcus thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami penggumpalan
menjadi dadih susu. Dadih susu terbentuk selama fermentasi oleh bakteri asam laktat.
Pembuatan yoghurt dan keju bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut.

b. Keju
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri,
yaituLactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu
dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses
pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk
menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus
dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan
menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.
Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar. Jika masa
inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin
tajam.

c. Sauerkraut dan pikel (acar)


Bakteri asam laktat yang digunakan untuk fermentasi sayur-sayuran dan biji-bijian dalam
pembuatan sauerkraut dan pikel (acar) adalah Lactobacillus casei, Lactobacillus brevis,
Lactobacillus cremoris. Makanan yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat, selain
menjadi awet juga memiliki cita rasa yang khas dan mutu gizinya lebih baik.

4. Produk bahan penyedap


a. Tauco
Tauco merupakan produk fermentasi biji kedelai oleh kapang, khamir,
ataupun bakteri. Pada pembuatan tauco tserdapat dua tahap proses
fermentasi yaitu fermentasi tahap pertama dilakukan oleh kapang, seperti
pada pembuatan tempe. Dan fermentasi tahap kedua dilakukan oleh bakteri

Page 12
atau khamir yang halotoleran dalam larutan garam. Mikroorganisme yang terlibat dalam
pembuatan tauco, antara lain Aspergillus oryzae, Rhizopus oligosporus, Laktobacillus
delbruckii, Hansenulla sp., Zygosaccharomyces soyae.

b. Kecap
Kecap merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai. Mikroorganisme yang
terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain Aspergillus oryzae, Aspergillus soyae, bakteri
asam laktat homofermentatif (Laktobacillus), dan khamir halotoleran. Peran bakteri asam
laktat adalah membentuk rasa dan aroma kecap yang khas. Enzim terpenting yang dihasilkan
selama pembuatan kecap adalah enzim protease.

c. Terasi
Terasi merupakan produk fermentasi dari udang atau ikaan menjadi
bentuk pasta berwarna merah kecokelatan dan beraroma khas.
Mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi terasi, antara
lain Bacillus, Pediococcus, Lactobacillus,
Brevibacterium, danCorynebacterium.

d. Cuka
Cuka merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh bakteri Acetobacter.
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O + Energi
Etanol Oksigen Asam cuka Air

Etanol itu sendiri dapat berasal dari bir, anggur, atau sari buah
apel. Cuka bersifat sangat asam sehingga sebelum digunakan
harus diencerkan dulu dengan air.

b. Bioteknologi Farmasi dan Kedokteran

Bioteknologi mengacu pada penerapan sistem biologi, organisme hidup,


atauturunannya dalam membuat atau memodifikasi produk atau proses untuk penggunaan
khusus. Bioteknologi digunakan di berbagai bidang termasuk pertanian, ilmu makanan,
dan Pharmaceutical, Perusahaan farmasi menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur,

Page 13
pharmacogenomics, terapi gen, dan pengujian genetik. Bioteknologiperusahaan membuat
produk bioteknologi (lebih spesifik kata produk farmasi biotek) dengan memanipulasi dan
memodifikasi organisme, biasanya pada tingkat molekul.Bioteknologi farmasi perusahaan
menggunakan teknologi DNA rekombinan, yang memerlukan manipulasi genetik sel, atau
antibodi monoklonal untuk membuat produk bioteknologi mereka. Produk-
produk farmasi biotek yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan biotek yang banyak
digunakan dalam pencegahan, diagnosis atau pengobatan berbagai jenis penyakit tentunya
agar kita selalu menerapkan healthy lifestyle kita agar menjadi lebih baik lagi.

Boitech Obat Farmasi

Formulasi farmasi konvensional adalah molekul relatif sederhana diproduksi terutama


melalui teknik trial and error untuk mengobati gejala-gejala penyakit atau penyakit. Di sisi
lain, biopharmaceuticals adalah molekul biologis yang kompleks, yang umum dikenal
sebagai protein, yang biasanya bertujuan menghilangkan mekanisme yang mendasari untuk
mengobati penyakit. Namun, hal ini tidak benar dalam semua kasus seperti dalam
kasus diabetes mellitus tipe 1 di mana insulin hanya digunakan untuk mengobati gejala-gejala
penyakitnya dan bukan penyebab utama.Bioteknologi farmasi, pada dasarnya, adalah
digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar yang kompleks dengan bantuan sel-sel
hidup (seperti yang ditemukan dalam tubuh manusia seperti sel-sel bakteri, ragi sel, hewan
atau tumbuhan sel). Tidak seperti molekul kecil yang diberikan kepada pasien melalui tablet,
molekul besar yang biasanya disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

Bioteknologi Farmasi dan Keuntungan Kombinasinya

Ketika dua disiplin-farmasi dan bioteknologi-datang bersama-sama, mereka


menghasilkan banyak keuntungan bagi manusia dalam hal kesehatan. Hal ini dimungkinkan
melalui Pharmacogenomics (berasal dari 'farmakologi' dan 'genomics') yang merujuk kepada
studi tentang bagaimana warisan genetik mempengaruhi respon tubuh manusia individu
untuk obat. biofarmasi obat bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat-obatan yang
disesuaikan dengan genetik masing-masing orang. Dengan demikian perusahaan bioteknologi
farmasi dapat mengembangkan obat-obatan khusus dibuat untuk efek terapi yang maksimal.
Selain itu, obat-obatan bioteknologidapat diberikan kepada pasien dalam dosis yang tepat
sebagai dokter akan tahu genetika pasien dan bagaimana proses dan tubuh memetabolisme
obat. Salah satu manfaat lebih dari bioteknologi farmasi adalah dalam bentuk vaksin yang

Page 14
lebih baik. Biotek perusahaan desain dan memproduksi vaksin yang lebih aman oleh
organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetik. Vaksin-vaksin biotek
meminimalkan risiko infeksi.

Bioteknologi Farmasi Produk

Produk bioteknologi farmasi umum yang dibuat oleh perusahaan farmasi biotek
mencakup, Antibodi, Protein, dan DNA rekombinan Produk.

Antibodi- Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih dan digunakan
oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi bakteri, virus, dan zat asing lain dan
untuk melawan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir,antibodi monoklonal merupakan
salah satu perkembangan yang paling menarik dalam obat-obatan bioteknologi.
Protein- Protein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks yang sebagian
besar bekerja di sel dan diperlukan untuk struktur, fungsi, dan regulasi dari jaringan tubuh
dan organ. Protein bioteknologi yang muncul sebagai salah satu teknologi kunci dari masa
depan untuk memahami perkembangan banyak penyakit seperti kanker atau formasi amiloid
untuk intervensi terapeutik yang lebih baik.
DNA rekombinan Produk- Rekombinan deoxyribonucleic Acid adalah rekayasa genetika
DNA diciptakan oleh penggabungan fragmen DNA dari organisme yang berbeda. Beberapa
DNA rekombinan Produk termasuk Vaksin DNA rekombinan, DNA rekombinan
Obat, Enzim DNA rekombinan, DNA rekombinan Hormon Pertumbuhan, DNA rekombinan
insulin,Protein DNA rekombinan, DNA rekombinan Yeast

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat

1. Antibodi Monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon
sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda;
penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.
Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi
antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan

2. Terapi Gen adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan
gen normal

3. Antibiotik,Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin


dari Penicillium notatum.

- Penicillium chrysogenum memperbaiki penisilin yang sudah ada.

Page 15
Dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X.
- Cephalospurium penisilinN.
-Cephalosporium sefalospurinC.
- Streptomyces streptomisin, untuk pengobatan TBC

4. InterferonAdalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh
manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama
(dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.

5. VaksinContoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.


Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian
bahankimia.Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.

c.. Bioteknologi Pertanian

Bertambahnya penduduk dari waktu ke waktu tentu saja menuntut tersedianya bahan
pangan yang lebih banyak. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, produksi hasil pertanian telah
meningkat melebihi kebutuhan. Hal ini mendorong manusia untuk selalu meningkatkan
teknologi pangan. Bioteknologi mempunyai potensi besar untuk meningkatkan produksi
tanaman yang lebih tinggi, tahan terhadap herbisida tertentu, tahan terhadappenyakit,
mengurangi kebutuhan terhadap pupuk, dan lain-lain.
1. Pemuliaan Tanaman
Penyilangan konvensional oleh para petani dilakukan dengan tujuan menghasilkan
tanaman yang menjadi besar, kuat, dan lebih tahan penyakit. Selama puluhan tahun bahkan
ratusan tahun lalu para petani dan para pemuliaan tanaman telah berhasil memuliakan
tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman tersebut memiliki kualitas panen yang
baik.Pemuliaan tradisional telah banyak membantu meningkatkan produksi pertanian dalam
kurun waktu 50 tahun terakhir. Data FAO tahun 1992 menunjukkan adanya peningkatan hasil
biji-bijian dari rata-rata 1,1 ton per hektar pada tahun 1950 menjadi 2,8 ton per hektar pada
tahun 1992. Namun, karena jumlah penduduk masih jauh lebih besar dibandingkan jumlah
produksi pangan, peningkatan hasil pangan melalui proses pemuliaan ini masih terus
dikembangkan.Pada tahun 2030 diperkirakan penduduk dunia mencapai 8 miliar atau
meningkat 2 miliar dari populasi sekarang. Di Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun
2010 penduduk mencapai 245,71 juta atau bertambah sebesar 33,78 juta jiwa dari sekarang.
Pada saat itu kebutuhan beras diperkirakan 36,42 juta ton, padahal produksi hanya 29,42 juta
ton, sehingga defisit produksi mencapai 6,72 juta ton.

Page 16
Akibat dari pembangunan yang sangat pesat di berbagai bidang dalam beberapa tahun
terakhir ini lambat laun lahan produktif semakin banyak terkonversi menjadi lahan
nonpertanian. Pada tahun 1950 lahan yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas per orang
sekitar 0,24 hektar, tetapi lahan tersebut hampir separuhnya (0,12 hektar) pada tahun 1993
dan diperkirakan hanya akan tinggal 0,08 hektar pada tahun 2030.
Dari data di atas Indonesia diperkirakan akan mengalami krisis pangan yang dapat
mengganggu ketahanan pangan nasional. Untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk
yang populasinya terus bertambah dengan pesat ini, diperlukan lahan yang luas, sementara
lahannya semakin berkurang. Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan di bidang
teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.Seperti diyakini para pakar
rekayasa genetika merupakan salah satu teknologi pertanian yang berpeluang dapat
meningkatkan produktivitas pertanian. Pada pemuliaan tradisional diperlukan sedikitnya lima
generasi penyilangan balik untuk menghilangkan gen-gen yang tidak dikehendaki sehingga
pemuliaan tradisional memerlukan waktu yang lama.
Dengan kemajuan ilmu genetika molekuler pada tahun 1970-an, dimungkinkan usaha
mencari gen yang diduga bertanggung jawab terhadap karakter unggul satu tanaman. Saat ini
secara umum ada dua cara untuk mencari gen tanaman itu, yakni isolasi gen dalam skala kecil
dengan menargetkan satu gen saja (strategi ini disebut map-based cloning) dan dalam skala
besar dengan menggunakan proyek genom, yaitu dengan membaca (dalam istilah khususnya
menyekuen) semua urutan DNA suatu organisme untuk mendapatkan semua gen yang ada.
Pada tahun 1920 istilah genom telah lahir, dipakai untuk menunjukkan keseluruhan
kode genetika pada kromosom yang ada pada suatu organisme. Baru pada tahun 1944
diketahui bahwa materi dari kode genetik itu adalah DNA yang ada pada setiap organisme.
Sekarang ini istilah genom telah begitu dikenal luas oleh masyarakat. Keunggulan rekayasa
genetika adalah mampu memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat beragam
dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Usaha yang
dilakukan untuk menanggulangi krisis pangan di Indonesia dengan pendekatan biologi
molekuler, antara lain dengan merakit tanaman yang resisten terhadap serangan hama dan
penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan serta bergizi tinggi.

2. Transgenik
Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing ke
dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman seperti ini disebut tanaman

Page 17
transgenik.Pernahkah kamu berpikir bahwa sepotong jagung dan sebuah tomat dapat
menyembuhkan penyakit? Atau hanya dengan memakan pisang kita dapat melindungi diri
dari hepatitis?Prodi gene Inc. of College station, Texas menjadi perusahaan pertama yang
berhasil memodifikasi tanaman untuk menghasilkan protein tertentu yang berfungsi sebagai
obat. Protein tersebut adalah trypsin, insulin, dan obat penting lainnya yang akan dimasukkan
ke dalam jagung. Mereka juga mengujinya pada kentang, tomat dan wortel untuk
menghasilkan vaksin hepatitis B. Para peneliti juga memodifikasi tomat, bayam, dan melon
untuk menghasilkan vaksin rabies.
Kedelai transgenik muncul menjadi obat untuk herpes. Sebuah tim ilmuwan dari
Purdue University dan Departemen Pertanian AS (USDA) telah mengembangkan tomat yang
tiga setengah kali lebih banyak mengandung lycopene dan antioksidan untuk melawan
kanker. Kemajuan ini sangat penting dan dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang
diproduksi setiap tahun semakin meningkat. Hingga tahun 1988 yang asalnya hanya ada 23
tanaman transgenik, meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih dari 40 pada tahun
1990.Pencangkokan (kloning) adalah transplantasi/transfer gen ke gen lainnya, misalnya gen
pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri E. Colisehingga dihasilkan insulin dalam jumlah
besar. Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan
ke tanaman jagung,maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen
dari sel kelenjar susu domba ditransplansikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian
ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah Domba Dolly.
Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan menjadi tahan
lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan.
Vektor DNA yang digunakan untuk memindahkan gen ke dalam tumbuhan, misalnya
plasmid dari bakteri Agrobakterium tumefaciens.Tanaman membutuhkan unsur N yang
cukup. Kemampuan tanaman untuk memperoleh nitrogen sangat penting.
Rhizobiummerupakan penambat nitrogen yang sangat populer dan banyak ditemukan pada
akar kacang-kacangan. Telah lama diketahui bahwa enzim utama yang berperan menambat
nitrogen tersebut adalah nitrogenase.
Ternyata lebih dari selusin gen yang terlibat dalam menghasilkan enzim tersebut. Gen
tersebut dinamakan gen nif (Nitrogen fixation). Rekayasa genetik telah berhasil untuk
mentransfer gen nif dari bakteri penambat nitrogen ke dalam Eschecilia colisehingga bakteri
E Colikemudian mampu menambat nitrogen. Bakteri ini kemudian dapat dijadikan inokulan
untuk diberikan pada tanaman budi daya.

Page 18
3. Proyek Genom
Salah satu penemuan spektakuler telah dikembangkan, kita kenal dengan istilah
Proyek Genom (Genom Project). Strategi ini ditopang dengan majunya perkembangan
teknologi marker DNA, pemetaan genetika dan perpustakaan genom (genome library),
teknologi sekuen DNA secara otomatis, serta analisis komputer (computerized analysis).
Selain itu juga teknik kultur jaringan untuk mentransfer gen-gen yang ditemukan. Dengan
demikian, bisa dikatakan ada dua tahap revolusi pertanian, yang pertamadicapai dengan
persilangan tanaman secara tradisional yang memakan waktu dan yang keduaadalah melalui
aplikasi ilmu genetika molekuler.
Proyek genom adalah proyek menyekuen urutan DNA setiap kromosom dari ujung ke
ujung. Proyek genom pada tanaman sangat menjanjikan untuk mendapatkan informasi
terlengkap tentang seluruh sifat biologis tanaman. Informasi ini akan membantu kita
memahami bagaimana gen-gen menyebabkan tanaman mampu melaksanakan segala
aktivitasnya sebagai makhluk hidup.Besarnya proyek genom serta teknologi yang
mendukung untuk penyelesaiannya melahirkan genomika sebagai ilmu baru.
Genomikadiartikan sebagai usaha mendalami struktur dan fungsi gen dalam skala besar.
Genomika dibagi dalam dua bagian, yaitu structural genomics(genomika struktur) dan
functional genomics(genomika fungsi). Berikut ini beberapa contoh mikroba yang telah
selesai pembacaan genomnya dan prospek yang diharapkan saat ini dan masa yang akan
datang.

d. Bioteknologi Peternakan
Kriopreservasi adalah suatu penyimpanan gamet dalam waktu lama yang dilakukan dalam
bentuk beku pada suhu -1960C (dalam nitrogen cair) dalam media dengan penembahan
krioprotektan. Pada saat tersebut sel dalam keadaan ditidurkan, sehingga metabolisme sel
terhenti, tetapi masih mempunyai kemampuan hidup setelah sel tersebut dibangunkan
kembali dengan mencairkan dan mengkultur pada kondisi tertentu secara optimum.
Kriopreservasi oosit merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah oosit
sehingga dapat dipergunakan tanpa dibatasi oleh kendala waktu dan jarak. Teknik
kriopreservasi oosit merupakan suatu cara untuk menyimpan sampel dalam bentuk beku
dengan tujuan untuk penyimpanan, pemeliharaan, menjamin, dan mempertahankan
kelangsungan hidup sel. Dengan teknik kriopreservasi daya hidup (viabilitas) oosit dapat
dipertahankan dengan cara mereduksi fungsi-fungsi dan aktivitas metabolik tanpa terjadinya

Page 19
kerusakan membran maupun organel sel sehingga fungsi biologis, fisiologis, dan imunologis
tetap ada.
Kemampuan untuk melakukan kriopreservasi oosit mamalia akan memperpanjang daya
tahan oosit dan secara efektif akan meningkatkan penerapan dan peranan TE dengan
kemampuan daya guna teknologi biologi reproduksi secara luas, antara lain kloning dan
rekayasa embrio
Tujuan Kriopreservasi
Melalui kriopreservasi, oosit dari hewan ternak, hewan laboratorium, maupun hewan liar
dapat disimpan dalam keadaan beku tanpa batas waktu untuk aplikasi komersial ataupun
penelitian dikemudian hari. Oosit betina yang bermutu genetik tinggi, termasuk spesies yang
hampir punah dapat tetap terpelihara walaupun betina telah kehilangan fungsi fertilisasi
secara normal atau bahkan telah mati, karenanya penyediaan oosit yang diperoleh dari hewan
bermutu genetik tinggi atau memiliki nilai ekonomi dapat ditingkatkan dan dilakukan setiap
saat setelah hewan dipotong atau mati mendadak.
Manfaat Kriopreservasi
a. Dapat mempermudah pengaturan waktu dalam program produksi embrio in vitro
berikut transfer embrio serta teknik konsepsi terkait lainnya.
b. Secara umum merupakan upaya penyimpanan dan pemeliharaan plasma nutfah.
c. Plasma nutfah dari betina yang bernilai mutu genetik atau ekonomi tinggi dan spesies-
spesies langka yang dilindungi dapat terselamatkan setelah hewan betina dipotong
atau bahkan mati.
Prinsip Dasar Kriopreservasi
Prinsip terpenting dari kriopreservasi adalah pengeluaran sebagian besar air intraseluler dari
sel-sel sebelum membeku sehingga mencegah pembentukan kristal-kristal es selama proses
pembekuan.
Krioprotektan
Krioprotektan digunakan untuk menghindari terbentuknya kristal-kristal es besar yang dapat
merusak sel dan mencegah keluarnya air terlalu banyak yang dapat merusak sel (sel-sel retak
karena kekeringan). Fungsi krioprotektan adalah untuk meminimalkan terjadinya kerusakan
pada oosit ternak selama pembekuan, baik berupa efek larutan maupun efek pembentukan
kristal-kristal es sehingga viabilitasnya dapat dipertahankan. Dikenal dua golongan
krioprotektan yakni krioprotektan ekstraseluler dan intraseluler. Krioprotektan
ekstraseluler bekerja dengan cara membungkus membran plasma sel seperti polivinil
pirolidon (PVP), guladengan molekul besar sukrosa dan raffinosa, protein dan lipoprotein,

Page 20
kuning telur, serum darah dan susu. Sedangkan krioprotektan intraseluler dapat memasuki
sel, sehingga dapat melindungi sel dari dalam dengan cara menyeimbangkan osmolaritas intra
dan ekstra sel serta memodifikasi struktur permukaan kristal-kristal es sehingga tidak terlalu
tajam seperti gliserol, dimethylsulfoxide (DMSO), etilen glikol dan 1,2 propanadiol.
Metode kriopreservasi Oosita
a. Metode pembekuan (freezing)
Metode pembekuan meliputi pembekuan lambat dan cepat (slow and rapid/ ultrarapid
freezing). Pada metode ini terdapat pemadatan cairan yang terjadi melalui pembentukan
kristal es. Angka pendinginan lebih cepat dapat menurunkan toksisitas krioprotektan dan juga
menguragi lamanya waktu oosit yang terbuka pada temperatur yang lebih sensitif.
b. Metode vitrifikasi
Vitrifikasi merupakan sebuah metode pembekuan melalui proses pemadatan larutan tanpa
pembentukan kristal es sebagai akibat peningkatan viskositas dan penurunan suhu yang
sangat cepat. Pada metode vitrifikasi ini, material yang akan dibekukan ditempatkan dalam
media hiperosmolaritas atau krioprotektan berkonsentrasi tinggi. Setelah itu material
langsung dicelupkan ke dalam nitrogen cair sehingga larutanyang beku ini seolah-olah
menjadi seperti kaca yang disebut vitreus, serta memiliki distribusi molekuler dan ionik
dalam keadaan cair. Dengan demikian, efek merusak dari kristal es ekstra dan intraseluler
dapat diminimumkan. Kelebihan yang lainnya adalah metode ini sederhana, murah, mudah,
dan tidak membutuhkan alat penurun suhu khusus (hanya kontainer nitrogen cair).
Kelemahan metode vitrifikasi adalah untuk meminimumkan terbentuknya kristales
dibutuhkan krioprotektan konsentrasi tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya tekanan
osmotik serta toksisitas krioprotektan terhadap oosit sehingga diperlukan perlakuan ekstra
untuk menurunkan tekanan osmotik dan toksisitas.
Kerusakan yang terjadi pada oosit yang mengalami kriopreservasi sangat variatif tergantung
pada dua faktor utama yaitu karakteristik oosit dan metode yang dipergunakan.
Fertilisasi In Vitro
Fertilisasi In Vitro dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards (1997). Merupakan
suatu upaya peningkatan produksi didalam menyelamatkan bibit unggul yang tidak dapat
dilakukan dengan fertilisasi in vivo yaitu dengan suatu teknik pembuahan dimana sel ovum
dibuahi diluar tubuh. Teknologi fertilisasi secara in vitro (FIV) pada ternak, khususnya sapi
merupakan salah satu usaha memanfaatkan limbah ovari dari induk sapi betina yang dipotong
di Rumah Potong Hewan. FIV ini diharapkan dapat memproduksi embrio sapi dalam jumlah

Page 21
massal untuk dititipkan pada induk resipien, sehingga dapat diperoleh ternak dalam jumlah
banyak untuk meningkatkan populasi ternak di Indonesia (Kaiin et al., 2008).
In Vitro Fertilization (IVF) Merupakan metode pengamatan terhadap terjadinya proses
fertilisasi dengan cara membuat percobaan pembuahan di luar tubuh. Menurut Supri Ondho
(1998) secara garis besar percobaan IVF meliputi serangkaian kegiatan berupa
mengumpulkan ovarium, koleksi oosit, kapasitasi spermatozoa, pembuahan dan
perkembangan embrio.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan fertilisasi In Vitro :
a. Pengumpulan ovarium dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Pengumpulan
ovarium dilaksanakan dengan cara mengambil ovarium dari ternak yang dipotong.
Setelah ovarium didapatkan, kemudian dimasukkan ke dalam NaCl fisiologis 0,9%
dan di bawa ke laboratorium.
b. .Koleksi Oosit, proses koleksi oosit ini dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu
aspirasi (menghisap), sayatan dan injeksi medium.
c. Maturasi Oosit, Fertilisasi, Kultur in Vitro
d. Pembekuan Embrio
e. Program Transfer Embrio
a. Metode Koleksi Oosit
Berikut ini adalah metode yang dapat digunakan didalam melakukan koleksi oosit :
Aspirasi
Ovarium dipindahkan ke dalam cawan petri kemudian dicuci/dibilas dengan
menggunakan NaCl Fisiologis 0,9%.
Ovarium diletakkan di dalam beker glass dan pertahankan suhu pada 37,5 C.
Permukaan ovarium dibersihkan sekali lagi dari kemungkinan adanya kotoran yang
masih melekat, dengan cara meletakkan di atas kertas saring.
Disposable syringe diisi dengan NaCl Fisiologis 0,9% (1-1,5 ml). Gunakan jarum
suntik ukuran 21 g yang dipasang pada disposable syringe ukuran 5 ml tersebut.
Tusukan diarahkan pada bagian parenkhim ovarium dekat folikel yang membentuk
vesikula (diameter 1-5), kemudian diaspirasi. Atau dapat pula jarum ditusukkan
melalui stroma ovarium lalu menuju folikel. Cara ini untuk menghindari terlepasnya
oosit keluar dari permukaan ovarium melalui permukaan folikel yang tipis.

Page 22
Setelah seluruh folikerl dalam satu ovarium diaspirasi. Selanjutnya cairan aspirasi
yang mengumpul memenuhi syringe dipindahkan segera ke dalam petridish 35 mm
yang telah dipersiapkan.
Jumlah, kualitas oosit, serta waktu yang dibutuhkan dari setiap ovarium dicatat.
Oosit yang didapatkan kemudian dibilas sebanyak tiga kali dengan NaCl Fisiologis
0,9 % kemudian dipindahkan sementara ke dalam medium yang sama untuk
menunggu proses selanjutnya.
1. Teknik sayatan.
Ovarium disayat menjadi 4 sampai delapan bagian, kemudian setiap bagian
disayat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan
gunting/skapel dalam cawan petri yang diisi NaCl fisiologis 0,9% secukupnya.
Dengan bantuan mikroskop pembesaran 200 kali dapat diidentifikasi oosit
yang terdapat dalam ovarium tadi.
Dengan menggunakan mikropipet dipindah/ dikumpulkan oosit yang sudah
diperoleh kedalam cawan petri lainnya.
Dihitung jumlah perolehan dari kualitas oosit, media serta waktu yang
dibutuhkan dari setiap ovarium dengan cara ini.
Oosit yang dipindahkan dibilas tiga kali kemudian dipindahkan ke dalam Na
Cl fisiologis 0,9% untuk dilakukan proses selanjutnya.
2. Teknik injeksi medium.

Ovarium dicuci bersih dengan menggunakan NaCl fisiologis 0,9%.


Isi disposable syringe dengan NaCl fisiologis 0,9% 1-1,5 ml. Tusukan-
tusukan dibuat merata diseluruh permukaan ovarium dengan menggunakan
jarum ukuran 21 g, kemudian disemprotkan medium perlahan-lahan.
Cairan medium mengandung oosit yang keluar dari ovarium ditampung di
dalam petridish.
Hitung dan amati jumlah, kualitas oosit yang dapat diperoleh serta waktu
yang dibutuhkan dari setiap ovarium dengan cara ini.
Oosit yang didapatkan kemudian dibilas tiga kali dan dipindahkan ke dalam
medium NaCl fisiologis 0,9% untuk dilakukan peruses selanjutnya.

Page 23
b. Klasifikasi Oosit
Berikut ini merupakan klasifikasi oosit yang didasarkan atas Cumullus Oophorusyang
dapat dijadikan sebagai parameter kualitas oosit :
Kualitas A, adalah oosit dengan Cumullus Oophorus kompak.
Kualitas B, adalah oosit dengan Cumullus Oophorus sebagian.
Kualitas C, adalah oosit yang tidak mempunyai Cumullus Oophorus.
Maturasi oosit dapat dilakukan pada oosit yang mempunyai kualitas A dan B.

c. Maturasi Oosit, Fertilisasi, Kultur In Vitro


Oosit yang terkoleksi dan mempunyai kualitas sangat baik dan baik (A dan B) kemudian
dicuci dalam media maturasi.TCM 199 (GIBCOTM) + 10 % fetal calf Serum (FCS,
GIBCOTM) dan ditambahkan hormon E2 (1g/ ml), hCG (10g/ml) dan FSH (10g/ml).
Oosit tersebut dimasukkan ke dalam 50 l spot media maturasi yang sebelumnya telah
diekuilibrasi di dalam inkubator CO2 5%, temperatur 38 C dan dikultur selama 22-24 jam
(Margawati et al., 2000).
Sebelum dilakukan fertilisasi, sperma beku X atau Y sapi PO yang telah dipisahkan dengan
menggunakan kolom BSA 5-10% (Kaiin et al., 2003) di-thawing dan masing-masing
diperiksa motilitasnya. Motilitas sperma 40% digunakan untuk memfertilisasi oosit
secara in vitro. Sperma X atau Y yang telah di-thawing kemudian dimasukkan ke dalam
tabung sentrifugasi, ditambah media semen washing solution (SWS) yang terdiri atas media
Brackett Oliphant (BO) yang mengandung kafein dan heparin, kemudian sperma
disentrifugasi dengan kecepatan 1800 rpm selama 5 menit pada temperatur 27C. Supernatan
dibuang, kemudian endapan sperma (0,5 ml) ditambah dengan media semen dilution
solution (SDS, yang terdiri atas media BO dan BSA 20 mg/ ml) sampai konsentrasi 1 x 106 /
ml. Spot berisi 100 l SDS berisi sperma X atau Y dibuat di dalam cawan petri, kemudian
ditutup dengan mineral oil dan diinkubasi untuk kapasitasi sperma selama 1 jam. Setelah itu
dilakukan pencucian oosit yang telah dimaturasi dengan menggunakan media oocyte washing
solution (OWS, yang terdiri atas media BO dan BSA 10 mg/ml). Oosit yang telah dicuci
kemudian ditempatkan ke dalam spot SDS + sperma (10 oosit/ spot) dan dikultur selama 6-7
jam dalam inkubator CO2 (Kaiin et al., 2004).
Oosit yang difertilisasi kemudian dicuci dengan media kultur CR1aa + 5% FCS sambil
dihilangkan sel-sel kumulusnya dengan menggunakan pipet. Zigot kemudian dimasukkan ke
dalam spot media kultur yang kemudian dimasukkan ke dalam inkubator CO2 5%,

Page 24
temperatur 38C. Pengamatan perkembangan embrio dari tahap 2 sel sampai morula/blastosis
dilakukan setiap 24 jam selama 6-7 hari (Margawati et al., 2000; Kaiin et al., 2004).

d. Pembekuan Embrio
Embrio yang mencapai tahap morula atau blastosis dalam kultur in vitro kemudian dicuci
dalam media DPBS mengandung 20% FCS, kemudian dipindahkan berturut-turut ke dalam
media yang mengandung gliserol 3,3%; 6,7% sampai 10% masing-masing selama 10 menit.
Embrio dan gliserol dalam volume sesedikit mungkin kemudian dimasukkan ke dalam straw
bersama dengan kolom-kolom media berisi sukrosa yang berfungsi sebagai media pencuci
gliserol pada saat thawing. Setelah itu, straw yang berisi embrio tersebut dibekukan dengan
menggunakan mesin programmable freezer ET-1 (FHK) dengan penurunan temperatur secara
bertahap 1oC/menit. Selanjutnya pada saat mencapai temperatur - 30oC, straw dimasukkan
dan disimpan dalam tangki nitrogen cair (temperatur -196oC).

e. Program Transfer Embrio


Seleksi induk sapi yang akan digunakan sebagai ternak resipien dilakukan dengan
memeriksa keadaan alat reproduksinya. Sapi dengan kondisi reproduksi yang memenuhi
syarat digunakan sebagai ternak resipien.
Setelah itu sapi diprogram dan disinkronisasi berahinya dengan penyuntikan PGF2
(Prosolvin, Intervet) dengan dosis 2 ml/ ekor secara intra muskular. Transfer embrio
menggunakan embrio beku hasil FIV dengan sperma hasil pemisahan dilakukan pada hari ke
6 setelah berahi pada induk resipien sapi Bali di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dan
resipien sapi FH di kandang ternak Puslit Bioteknologi LIPI di Cibinong. Straw embrio beku
di-thawing dalam air hangat 37 C kemudian langsung ditransfer ke induk resipien dengan
menggunakan gun transfer.

e.Bioteknologi Pengelolahan Limbah


Bahan berupa benda padat, cair atau gas yang dibuang dan tak dikehendaki lagi disebut
sebagai sampah atau limbah. Misalnya, bahan dari kaca, kaleng, kertas, sisa makanan, sisa
akivitas pertanian, rumah tangga atau industri. Sampah atau limbah merupakan bahan cemar
lingkungan yang mengancam kehidupan. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar, dan didaur ulang. Diantara semua cara itu, yang
terbaik adalah dengan didaur ulang.

Page 25
Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah
tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada
kondisi tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini, sampah dapat diubah menjadi arang, gas
(misalnya metana), dan bahan anorganik dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan
bakar.Bahan hasil perombakan makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia) dengan
bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur) dan dengan bantuan hewan-hewan
kecil, disebut kompos.
Pengelolaan Air Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh masyarakat semakin lama semakin banyak dan beragam.
Limbah yang mencemari sungai, tanah, dan lautan akan berdampak buruk bagi organisme
penghuninya. Jalan keluar dari masalah ini adalah mengolah limbah dan mengubahnya
menjadi kurang beracun atau bahkan menjadi bahan yang berguna.Dengan bioteknologi,
pengelolaan limbah menjadi lebih terkontrol dan efektif.
Prinsip kerja dalam pengelolaan limbah melibatkan berbagai fasilitas, dan prosesnya secara
umum adalah sebagai berikut:
Pengumpulan
Limbah dari rumah, industri, dan dari aktivitas lainnya disalurkan ke jaringan saluran bawah
tanah, lalu dikumpulkan ke pusat pengelolaan.
Pemilahan
Limbah yang masuk ke tempat pengelolaan dilewatkan pada lempengan metal yang berfungsi
memisahkan antara potongan kayu, kertas dll. Agar bahan yang besar tidak merusak mesin.
Pengaliran Limbah
Limbah dialirkan lewat lubang-lubang kecil. Kerikil dan pasir disaring, dicuci, lalu digunakan
untuk mengisi lubang-lubang di tanah.
Pengendapan
Limbah dialirkan ke tangki-tangki yang lebih besar di mana bahan-bahan padat mengendap di
dasar tangki membentuk sludge (endapan) kasar.
Proses Aerob
Cairan dikeluarkan dari tangki penempatan primer dimasukan ke alat pengelolaan sekunder.
Di dalam alat tersebut, mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protista memecah materi
organik menjadi mineral, gas, dan air.

Page 26
Proses aerob terbagi menjadi dua yaitu:
1). Pengaktifan sludge
Pada proses ini, gelembung-gelembung udara didifusikan pada efluen primer. Efluen adalah
cairan limbah yang belum atau sudah diolah.
2). Penyaringan
Efluen primer disemprotkan dari lengan-lengan horizontal yang berputar secara perlahan ke
dasar saringan yang terbuat dari kerak besi (tahi arang), kerikil atau wadah plastik dalam
tangki beton.
Kucuran Air
Air dari tangki-tangki penempatan cukup bersih dibuang ke sungai. Supaya air lebih bersih
dan dapat digunakan.
Proses Anaerob
Sludge dari tangki penempatan pertama dan dari proses anaerob didiamkan 2 sampai 3
minggu dalam tangki tanpa oksigen dengan suhu 30 C 40 C.
Sember Energi
Gas yang diproduksi selama proses anaerob, yaitu metana, dapat digunakan untuk membakar
atau memanaskan tangki pencerna dan menyalakan listrik yang di gunakan untuk
menggerakan mesin dan menyuplai kebutuhan energi.
Pembuangan Sampah
Sludge yang telah dibuang dilaut atau disemprotkan ke tanah sebagai penyubur tanah.
Penanganan air limbah:
1. Menampung air limbah dalam bak tertutup
2. Menyaring air limbah
3. Mengalirkan air limbah ke bak penampungan
4. Air diendapkan selama 15 hari
5. Air siap di alirkan ke lingkungan.
engolahan Limbah Minyak
Pencermaran air oleh minyak sangat sering terjadi di laut, sungai, dan perairan lainnya.
Minyak sangat resisten terhadap degradasi oleh mikroba. Kini, dengan bioteknologi telah
ditemukan cara untuk menguraikan minyak, yaitu dengan menggunakan jamur Cladosporium
resinae. Jamur ini dapt mendegradasi plastik dan parafin dengan efektif. Sedangkan mikroba
lain adalah Pseudomonas, hasil rekayasa genetika oleh Dr. Chakrabarty, yang dapat memecah
ikatan hidrokarbon minyak.

Page 27
Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut adalah:
1. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak.
2. Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu
reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel
pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu
mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian
secara langsung. Terumbu karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana
pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.
3. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun
dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses
biodegradasi. Jika jumlah pitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan
kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia
karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.
4. Penurunan populasi alga dan protozoa akibat kontak dengan racun slick (lapisan
minyak di permukaan air). Selain itu, terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini
dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk
hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak,
terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan
isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.
5. Biodegradasi Plastik
Pada umumnya, plastik yang lebih lentur lebih mudah didegradasi, misalnya plastik
untuk kemasan.Tetapi telah ada penelitian yang berhasil menemukan bentuk plastik
baru yang biodegradable untuk industri pengemasan. Plastik ini tidak hanya dapat
terurai, tetapi juga dapat dibuat oleh mikroba Alxaligenes eutrophus.

f. Bioteknologi Bahan Bakar Alternatif


Saat ini, ada dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasohol
(alkohol) dan biogas (metana).
1. Gasohol
Pada tahun 1970-an, harga minyak meningkat, sehingga banyak negara mencoba untuk
mencari energi alternatif. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan bakar berbahan
baku nabati (biofuel), misalnya gasohol.Gasohol bersifat murah, dapat diperbaharui dan tidak
menimbulkan polusi. Bahan baku yang banyak digunakan adalah tebu. Setelah tebu diambil
gulanya, maka tersisa limbah beserat yang disebut bagasse.

Page 28
Proses pembuatan gasohol meliputi 5 langkah yaitu:
1. Penanaman tebu
2. Ekstrak gula dengan menggilas tebu
3. Pengkristalan sukrosa
4. Fermentasi molase menjadi alkohol
5. Destilasi (penyulingan)
2. Biogas
Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak selain gasohol adalah biogas.
Biogas dibuat melalui fase fermentasi anaerob dalam fermentasi limbah kotoran organisme.
Hasil penguraian senyawa organik yang dijadikan sumber energi adalah gas metana. Ada 3
kelompok mikroba yang menghasilkan gas metana:
1. Kelompok bakteri fermentatif yaitu, Streptococci, Bacterioides dan Enterobacteriaceae.
2. Kelompok bakteri asetogenik, yaitu Kethanobacillus dan Desulfovibrio.
3. Kelompok bakteri metana, yaitu Methanobacteriu, Methanobacillus dan Methanococcus.
Ketiga kelompok bakteri tersebut bekerja sama dalam pembentukan biogas. Meskipun yang
mendominasi fermentasi metana adalah Methanobacterium.

g. Bioteknologi Pertambangan

Bioteknologi memiliki potensi untuk membantu dan memecahkan berbagai persoalan di


dunia pertambangan baik minyak dan gas serta batubara dan mineral. Bioteknologi dapat
digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak bumi dengan memanfaatkan bakteri
dan/atau enzim yang dikenal dengan MEOR (microbial enhanced oil recovery) atau EEOR
(enzyme enhanced oil recovery). Teknik penambangan minyak bumi konvensional masih
menyisakan sekitar 70% minyak di dalam reservoir. Minyak tersebut berupa minyak berat
(heavy oil/viscous crude) yang sulit diangkat dengan pemompaan serta minyak yang terjerap
di pori-pori batuan. Penggunaan bioteknologi tersebut dalam skala lapang mampu
meningkatkan produksi 60% hingga lebih dari 100% pada sumur-sumur tua (Moon, 2008).

Bioteknologi juga telah mulai diterapkan pada pertambangan batu-bara dan


mineral. Microbial desulfurization dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan sulfur
pada batubara. Dengan menggunakan bakteri, kandungan sulfur dapat diturunkan sebanyak
63% hanya dalam waktu 24 jam (Setiawan dan Santosa, 2009). Melalui bioteknologi ERM
(enhanced recovery of metals) bahan tambang logam dapat ditingkatkan perolehannya

Page 29
terutama dari deposit yang kandungan bahan tambangnya rendah. Salah satu teknologi dalam
katagori tersebut yang dapat digunakan
adalah biohydrometallurgy atau bioleaching. Bioleaching menggunakan bakteri untuk
mengubah sifat fisik dan kimia bahan tambang sehingga logam dapat diekstraksi dengan cara
yang lebih ekonomis. Dalam percobaan laboratorium, 97% tembaga asal bahan tambang
kualitas rendah dapat diekstrak. Proses tersebut saat ini digunakan dalam skala komersial
untuk menambang tembaga dan uranium. Teknologi bioleaching dapat juga digunakan di
pertambangan Ni, Zn, Co, Sn, Cd, Mb, Pb, Sb, Sb, As dan Se. Teknologi yang berkebalikan
dengan bioleaching yaitu biooxidation dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan
logam mulia. Dengan menggunakan teknologi biooksidasi perolehan emas dapat ditingkatkan
dari hanya 30% menjadi sekitar 98% (Brierley and Brierley, 1997). Afrika Selatan telah
menerapkan teknologi tersebut untuk mengekstrak emas. Selain bioleaching dan biooksidasi,
beberapa mikroorganisme termasuk fungi mampu mengakumulasi logam dalam sel dalam
konsentrasi yang jauh lebih tinggi dibanding di lingkungan sekitarnya. Teknologi bio-
konsentrasi tersebut potensial untuk mengekstrak logam mulia (emas, perak) dari bahan
tambang berkonsentrasi rendah. Teoritis, mikroorganisme bahkan dapat digunakan untuk
mengekstrak emas dari laut.

Selain membantu meningkatkan kinerja pertambangan, bioteknologi telah banyak digunakan


untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan mikroorganisme asli
Indonesia, berbagai upaya untuk mengatasi pencemaran lingkungan berhasil dikembangkan.
Melalui pendekatan bioteknologi lingkungan, misalnya teknologi bioremediasi, limbah
minyak bumi, air asam tambang, limbah mengandung merkuri dan fenol dapat dibersihkan.

Teknologi bioremediasi dengan mengandalkan aktivitas mikroorganisme Indonesia mampu


membersihkan limbah minyak bumi 4 kali lebih cepat di bandingkan teknologi bioremediasi
yang umum digunakan saat ini (Santosa et al., 2007. Paten). Teknologi tersebut mampu
menghemat biaya antara 25 hingga 50 persen dibanding teknologi bioremediasi yang
diterapkan saat ini oleh perusahaan-perusahaan minyak. Pengembangan teknologi
bioremediasi lainnya adalah teknologi untuk membersihkan limbah mengandung merkuri.
Teknologi dikembangkan dengan memanfaatkan bakteri untuk menghilangkan senyawa
merkuri beracun yang terlarut dalam air limbah. Teknologi ini sangat cost effective dengan
biaya hanya 1/400 dari teknologi detoksifikasi (penghilangan racun) merkuri konvensional
yang menggunakan resin. Dengan menggunakan bioteknologi tersebut, merkuri dalam limbah

Page 30
dapat diturunkan 98,5 persen hanya dalam waktu 30 menit (Barus dan Santosa,
2007, unpublished).

Teknologi bioremediasi dapat juga digunakan untuk mengatasi air asam tambang dan logam
berat terlarut terutama dari pertambangan batu bara. Setelah reaksi belangsung pH
(keasaman) air asam tambang yang mula-mula berkisar dari 2 3 dapat meningkat mendekati
netral (6-7) tanpa penambahan senyawa kimia penetral pH. Sementara logam berat yang
terdapat air asam tambang mengendap. Bioteknologi yang sama dapat digunakan
menurunkan konsentrasi berbagai logam berat diantaranya Cr, Pb dan Cd. Teknologi ini
efisien, karena hanya membutuhkan biaya 1/10 dari biaya penanganan air asam tambang
konvensional. Selain berbagai aspek tersebut di atas, bioteknologi juga potensial untuk
diterapkan dalam upaya membersihkan limbah dari fenol, menurunkan berbagai parameter
yang tidak dikehendaki dalam air limbah, misalnya BOD5, COD, NH4, H2S dan senyawa
pencemar lainnya serta as-gas berbahaya (teknik biofilter). Bioteknologi juga potensial untuk
diterapkan dalam lingkup yang sederhana misalnya mempercepat pengomposan hingga yang
lebih kompleks misalnya produksi biofuels dari ganggang mikro hingga bio-baterai
(microbial fuel cell).

C.Implikasi Bioteknologi
Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan sains dan
teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
1. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi
2. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi
baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
3. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur
aktif.
4. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin
, antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
5. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan,
fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
6. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa
menjadi etanol (cair) dan metana (gas)

Page 31
7. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara
lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan
anggur.

RESIKO POTENSIAL

1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau
imunogenik untuk manusia dan hewan.
2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung,
adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan
tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan
oleh rekayasa genetik.
4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat
tidak menghilangkan infeksi.
5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab
penyakit.
6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai
promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen
(materi dasar sel-sel kanker).

Page 32
Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan
meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada
tanaman.

Dampak Bioteknologi
1. Dampak Negatif Bioteknologi

Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif.


Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh
potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat.
Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen
cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan
reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan )
gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang
produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan
internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi.

Page 33
Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena
belum memiliki teknologi yang maju
Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi
modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.
Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat
merugikan bagi agraris berkembang.
Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah
dominasi negara maju.

Dampak Positif Bioteknologi


Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan
rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi.
Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur,
lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia.
Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan
nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis.
Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik
menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan
sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusia
Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk
mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada
tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on
Biological Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut
mendatanginnya .
Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi
Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat tidak
ikut menadatangani konvensi tersebut.
Di sepakati Pula Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang
pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor
produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat
dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia.

Page 34
Pengertian klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan),
molekul bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial,
antara lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur
jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan
hewan dan manusia.
Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat
dikembangkan menjadi individu baru.

Dampak Bioteknologi Bagi Masyarakat dan Lingkungan

1. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically


Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:

2. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun
sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas
Bt di India gagal sampai 100 persen.
3. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida
tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di
Amerika Serikat.
4. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi
pertanian Kerajaan Inggris.
5. Bacillus Thuringiensis tahan pestisida , tahan herbisida yang merupakan dua tanaman
rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
6. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin,
sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya
permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi
100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal
dalam waktu setahun.
7. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit
di lapangan dan di dalam tes laboratorium.

Page 35
8. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio.
Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang
ditanam di seluruh dunia.
9. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan
tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
keanekaragaman Genetik
Keanekaragaman genetik (genetic diversity) adalah suatu tingkatan biodiversitas yang
merujuk pada jumlah total variasi genetik dalam keseluruhan spesies yang mendiami
sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dapat didiami. Ia berbeda dari
variabilitas genetik, yang menjelaskan kecenderungan kemampuan suatu
karakter/sifat untuk bervariasi yang dikendalikan secara genetik.

Pada bidang akademik genetika populasi, terdapat beberapa hipotesis dan teori
mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa
keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus
adalah hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan
yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini
dapat terjadi, jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap
mobilitas individu dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi
menyatakan bahwa semakin umum suatu alel, semakin tidak bugar alel tersebut. Hal
ini dapada terlihat pada interaksi inang dengan patogen, di mana frekuensi alel
pertahanan yang tinggi pada inang dapat mengakibatkan penyebaran patogen yang
luas jika patogen dapat mengatasi alel pertahanan tersebut.

Pentingnya keanekaragaman genetic

Terdapat beberapa cara untuk mengukur keanekaragaman genetika. Sebab-sebab hilangnya


keanekaragaman genetika pada hewan juga telah dikaji dan diidentifikasi.Kajian tahun 2007
yang dilakukan oleh National Science Foundation menemukan bahwa keanekaragaman
genetik dan keanekaragaman hayati bergantung satu sama lainnya, bahwa keanekaragaman
dalam suatu spesies diperlukan untuk menjaga keanekaragaman antar spesies

Page 36
Sintasan dan adaptasi

Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam sintasan dan
adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah, variasi gen yang
kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies yang memiliki
derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan memiliki lebih banyak
variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi cendering
memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi yang
sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui
pada penangkaran sanak.

Relevansi agrikultural

Ketika manusia mulai bercocok tanaman, terdapat usaha penangkaran selektif untuk
menurunkan sifat-sifat yang menguntungkan pada tanaman, dan menghilangkan sifat-sifat
yang merugikan. Penangkaran selektif ini mengakibatkan monokultur, yakni keseluruhan
tumbuhan pada ladang memiliki gen yang hampir identik satu sama lainnya.
Keanekaragaman genetik yang rendah tersebut mengakibatkan tanaman sangat rentan terkena
serangan pada suatu variasi genetik tertentu dan menghancurkan keseluruhan spesies
Wabah Kelaparan Kentang di Irlandia merupakan contoh akibat dari rendahnya
keanekaragaman genetik pada kentang. Karena tanaman kentang yang baru tidak dihasilkan
dari reproduksi, melainkan dari bagian tumbuhan induk, tidak ada keanekagraman genetik
yang berkembang, dan keseluruhan tanaman kentang dapat dikatakan merupakan hasil
kloning dari satu tanaman kentang, sehingga sangat rentan terhadap epidemik. Pada tahun
1840-an, populasi Irlandia kebanyakan bergantung pada kentang sebagai sumber makanan
utama. Masyarakat Irlandia pada saat itu menanam varietas kentang yang bernama lumper,
yang rentan terhadap serangan Phytophthora infestans.Plasmodiophorid ini menghancurkan
mayoritas tanaman kentang, dan menyebabkan puluhan ribu orang mati kelaparan.
Mengatasi keanekaragaman genetik yang rendah
Alam memiliki beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan keanekaragaman genetik.
Pada plankton, virus membantu proses hanyutan genetik. Virus samudera yang menginfeksi
plankton, membawa gen organisme lain selain gen virus itu sendiri. Ketika suatu virus yang
mengandung gen lain menginfeksi plankton, tampilan genetik plankton yang terinfeksi akan
berubah. Hanyutan secara konstan ini membantu menjaga populasi plankton yang sehat.

Page 37
Cheetah adalah spesies genting. Keanekaragaman genetik yang sangat rendah dan kualitas
sperma yang rendah menyebabkan penangkaran dan keberlangsungan hidup cheetah sangat
sulit. Hanya 5% cheetah yang dapat bertahan hidup sampai dewasa. Sekitar 10.000 tahun
yang lalu, hampir semua terkeculai spesies jubatus cheetah mati. Spesies ini menghadapi
populasi leher botol dan sanah keluarga yang dekat dipaksa untuk saling kawin, ataupun
penangkaran sanak. Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa cheetah betina dapat kawin
dengan lebih dari satu pejantang per satu kelompok anak cheetah. Cheetah betina mengalami
induksi ovulsi, yang artinya bahwa ovum baru diproduksi setiap kali cheetah berkawin.
Dengan berkawin dengan banyak pejantan, cheetah betina ini akan meningkatkan diversitas
genetika dalam suatu kelompok anak cheetah.

Pengukuran keanekaragaman genetic


Keanekaragaman genetika suatu populasi dapat diperkirakan dengan menggunakan beberapa
pengukuran sederhana.

Keanekaragaman gen, adalah proporsi lokus polimorfik diseluruh genom.


Heterozigositas, adalah jumlah rata-rata individu dengan lokus polimorfik.
Alel per lokus, juga digunakan untuk mendemonstrasikan variabilitas.

D.Kekurangan dan Kelebihan Bioteknologi


1. Dampak positif
a. Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin).
Dengan bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksi secara lebih cepat tanpa
memerlukan ruangan yang luas (misal PST).
b. Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk
memberantas penyakit secara lebih murah.
c. Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan
makanan, protein, vitamin.
d. Menyediakan energi, misalnya biogas.
e. Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
f. Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)

Page 38
2. Dampak negatif
a. Dampak terhadap lingkungan
Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang merugikan
terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman
sekarabat atau kerabat dekat.
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat menimbulkan
dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia
dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipetidak terjadi secara
alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi
itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. menciptakan
makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsipdi dalam biologi sendiri, yaitu
keanekaragaman.Contoh lainnya adalah pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan
tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah
lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam
ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan
bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan
bau yang tidak enak. Untukitu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan.

b. Dampak terhadap kesehatan


Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya
adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.
TomatFlavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik.Susu sapi yang
disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi
berbahaya bagikesehatan manusia.Selain itu, di bidang kesehatan manusia terdapat
kemungkinan produk gen asing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus
sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula
bahwa insersi (penyisipan) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan interaksi antara
gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan
bioteknologi.Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan
kodrat alam. Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di alam.
Bioteknologi yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan
transplantasi organ. Belum ada hukum yang mengikuti perkembangan bioteknologi, misalnya

Page 39
hukum tentang nenek yang mengandung cucunya. Ada kekhawatiran keterampilan
merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen bakteri untuk
menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi.Munculnya organisme transgenik yang
belum diketahui dampaknya. Organisme transgenik dikhawatirkan justru akan mempengaruhi
keseimbangan alam, sulit dikendalikan atau dapat membahayakan keselamatan manusia.

c. Dampak di bidang sosial ekonomi


Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi
yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat
merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovinegrowthhormone:
BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak
kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa, vanili,
ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-
tanaman tadi akan menderita kerugian besar.Dampak bioteknologi di bidang sosial ekonomi
yang lain adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk
bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang
karena belum memiliki teknologi yang maju. Kesenjangan teknologi yang sangat jauh
tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan
oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya sangat terasa dalam produk pertanian
transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki
produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

d. Dampak terhadap etika


Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etikayang serius. Menyisipkan gen
mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima
masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis,
90% menentang pemindahan gen manusia kehewan,75% menentang pemindahan gen hewan
ke hewan lain.Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi
disisipkan ke dalambuah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa
merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Halitu bertentangan dengan banyak
nilai-nilai budaya yang menghargainilai intrinsik makhluk hidup.

Page 40
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan makalah yang telah disusun, maka dapat diketahui bahwa Bioteknologi adalah
penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi).Bioteknologi dapat diartikan sebagai
pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup
sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia.
Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam
biologi). Dengan perkembangan bioteknologi, maka manusia dapat menafaatkan suatu bahan
yang sederhana menjadi barang atau bahan yang lebih bermanfaat. Selain mempunyai
kelebihan bioteknologi juga mempunyai kekurangan atau efek negatif. Efek ini berpengaruh
pada berbagai bidang, diantaranya: Bidang Kesehatan; Bidang Lingkungan; Bidang Etika dan
Moral; Bidang Ekonomi.

Page 41
DAFTAR PUSTAKA

http://sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/makalah-bioteknologi-dalam-bidang-
pangan.html

http://yuliyulianty01.blogspot.co.id/2012/08/bioteknologi-kedokteran-dan-farmasi.html

http://la-randy.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bioteknologi-kedokteran-dan.html

http://lenangkawangu.blogspot.co.id/2014/08/bioteknologi-peternakan.html

http://www.biologi-sel.com/2014/02/bioteknologi-pengelolaan-limbah.html

http://www.biologi-sel.com/2014/02/bioteknologi-bahan-bakar-alternatif.html

http://reklatam.ipb.ac.id/?p=247

https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/02/implikasi-bioteknologi.html

Page 42

Anda mungkin juga menyukai