Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN

OLEH
FIFI ARIANDINI
92001021

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA
RAHA
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah dengan judul
“Bioteknologi industri pangan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

ii
BAB I
PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi
pengaruh kepada pola kehidupan manusia. Bagaimanapun tidak dapatdipungkiri
bahwasanya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untukmenghasilkan barang dan jasa.Pada akhir tahun
1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah saturevolusi teknologi yang sangat
menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secarastrategis dan potensinya untuk kontribusi
dalam bidang pertanian, pangan,kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai
menjadi kenyataan yangsemakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi dapat
membantumeningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita
sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakatyang
tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat
dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan
hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang
pengertian dari bioteknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioteknologi
2. Apa saja jenis-jenis bioteknologi
3. Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam bidang industri pangan
4. Apa manfaat bioteknologi dalam bidang industri pangan
5. Apa saja produk bioteknologi dalam bidang industri pangan
6. Bagaimana dampak penggunaan bioteknologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhlukhidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup(enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terapan dan murni lain, seperti biokimia,komputer, biologi molekuler, mikrobiologi,
genetika, kimia, matematika, danlain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah
ilmu terapan yangmenggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuantahun
yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanamanuntuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaandan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masalalu dibuktikan antara lain
dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulinwalaupun masih dalam jumlah yang
terbatas akibat proses fermentasi yangtidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi
setelah penemuan bioreaktor olehLouis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapatdilakukan secara massal.Pada masa ini, bioteknologi berkembang
sangat pesat, terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macamteknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan,
DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi
inimemungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakitgenetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupunAIDS. Penelitian
di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun
penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan ataukerusakan pada jaringan tubuh dapat
sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan 3DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat
dan produk unggulkarena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.

2
Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian
lingkunganhidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi
yangtertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik(racun)
di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.Kemajuan di bidang
bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yangmelingkupi perkembangan
teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloningdan rekayasa genetika terhadap
tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organismemelalui aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasifungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lainatau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologismelalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang menguntungkan bagi
manusia.Produk bioteknologi, antara lain:
1. Jagung resistan hama serangga.
2. Kapas resistan hama serangga.
3. Pepaya resistan virus.
4. Enzim pemacu produksi susu pada sapi.
5. Padi mengandung vitamin A.
6. Pisang mengandung vaksin hepatitis.

B. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa
diantaranya diasosiasikan dengan warna, yaitu:
1. Bioteknologi Merah ( Red Biotechnology)
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis.Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan.
Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan
vaksin, penggunaansel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk
mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan genabnormal
dengan gen yang normal.

3
2. Bioteknologi Putih/Abu-Abu (White/Grey Biotechnology)
Bioteknologi putih/abu-abu (white/grey biotechnology) adalah bioteknologi
yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru
serta pembuatan sumber energi terbarukan.Dengan memanipulasi mikroorganisme
seperti bakteri dan khamir atauragi, enzim-enzim dan organisme-organisme yang lebih
baik telah terciptauntuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah
industri.Pelindian (bleaching ) minyak dan mineral dari tanah untuk
meningkatkanefisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)


Bioteknologi hijau ( green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di
bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan
dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih
tinggi dan tanaman yangmenghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara
itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai"bioreaktor" untuk
menghasilkan produk penting contohnya kambing,sapi, domba, dan ayam telah
digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh
mengenali dan melawan senyawa asing(antigen).

4. Bioteknologi Biru ( Blue Biotechnology)


Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologiakuatik atau
perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi dilingkungan akuatik. Salah
satu contoh yang paling tua adalah akuakultur,menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-
kerangan dalam kondisiterkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan
yangdikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultur). Perkembangan
bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkantiram tahan
penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerangsalmon dan ikan yang lain.
Contoh lainnya adalah salmon transgenik yangmemiliki hormon pertumbuhan secara
berlebihan sehingga menghasilkan

4
C. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Bidang industri Pangan
Secara garis besar kegiatan bioteknologi dalam bidang industri pangan meliputi:
1. Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan
Teknologi sel mikroba sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapaabad yang
lalu. Tujuan dari teknologi sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang
menghasilkan berbagi jenis pangan terfermentasiseperti dadih (yoghurt dan keju), tauco,
tape dan sebagainya. Sedangkanteknologi mikrobial yang bertujuan untuk menghasilkan
bahan kimia(sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol oleh khamir dan
proseslanjutannya untuk menghasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri. Padaawal abad
ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh khamir yangdirangsang oleh kebutuhan
untuk memproduksi dinamit.
Berbagai macam asam dan enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan
mikroba ini.Bahkan sederetan bahan kimia lain yang telah dapat diproduksi
secaramikrobial. Mikroba sudah terbukti merupakan agen biologis yang sangat potensial
untuk menghasilkan berbagai jenis zat kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan
aditif pangan. Teknologi produksi aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik
manipulasi metabolismeagar zat yang dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan dari
dalam sel.Teknik manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi konvensionalseperti
radiasi dengan sinar X, UV, Gamma dan penggunaan mutagenkimia, maupun mutasi
modern melalui rekayasa genetik.

2. Aplikasi enzim baik untuk persiapan bahan maupun pengolahan pangan


Teknologi aplikasi enzim untuk persiapan maupun pengolahan pangan sangat
luas. Aplikasi yang tergolong kelompok pertama, misalnya pembuatan sirup glukosa
dari pati-patian yang melibatkan enzim-enzim α dan β amylase, amiloglukosidase dan
pullulanase, konversi glukosa ke fruktosa oleh glukosaisomerase, penggunaan pektinase
untuk membantuekstraksi pati dari bahan asalnya, modifikasi pati untuk mengubah
sifatfungsionalnya dan sebagainya. Kelompok kedua, misalnya penggunaanlipase untuk
menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan, protease untuk membantu
pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir,naringinase untuk menghilangkan rasa
pahit pada jus jeruk, glukosaoksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk
tepung telur danlain-lain.

5
3. Kultur sel atau jaringan tanaman dan tanaman transgenik
Sel tanaman mempunyai kemampuan yang disebut “totipotency”, yaitu
kemampuan tumbuh dan berkembang biak untuk menjadi tanamanlengkap pada
medium yang memenuhi syarat. Sel tersebut dapat tumbuhtanpa mengalami
deferensiasi. Hal ini tergantung pada kadar hormon pertumbuhan yang diberikan.
Pemberdayaan sel atau jaringan tanaman bertujuan untuk:
a. Produksi zat kimia atau aditif pangan
b. Menumbuhkan tanaman (dengan produk bahan pangan) bersifat tinggi.
c. Menumbuhkan tanaman dengan produktivitas bahan pangan tinggi.Sifat variasi
somaklonal dari sejumlah populasi sel tanaman yangtumbuh dapat digunakan
untuk menyeleksi sel tanaman yang unggul untukmemproduksi metabolit
tertentu. Produk-produk aditif dari sel tanamantersebut berguna untuk:
1) Zat warna pangan (antosianin, betasinin, saffron)
2) Flavor (strawberry, anggur, vanilla, asparagus)
3) Minyak atsiri (mint, ros, lemon bawang)
4) Pemanis (steviosida, monelin)Tanaman transgenik adalah khususnya
tanaman yang mempunyai genhasil alihan dari mikroorganisme lain. Contoh
tanaman transgenik adalahtanaman yang mengandung gen racun serangga
dari Bacillus thuringiensis(gen Bt). Tanaman kentang tahan terhadap
herbisisda biolaphos, tanamankapas tahan terhadap herbisisda glyphosate.
5)
5. Rekayasa protein
Aplikasi rekayasa protein dalam bidang pangan melibatkan dua halyaitu:
a. Enzim melalui modifikasi molekul protein, untuk stabilitas enzim pada kondisi-
kondisi khusus. Misalnya perbaikan kestabilan termaldari enzim glukosa
isomerase.
b. Modifikasi protein pangan untuk mengubah sifat fungsionalnya,untuk
memperbaiki sifat elastisitas, kemampuan membentuk emulsiatau kemampuan
menstabilkan tekstur.

6
D.Manfaat Bioteknologi dalam Bidang industri Pangan
Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah
cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapatmenemukan makanan dan
minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang industri
pangan adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe,roti dan
nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi
alkohol.Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi
Asam.Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi,dan
cuka.

D. Dampak Penggunaan Bioteknologi


1. Dampak positif
a. Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (proteindan vitamin).
Dengan bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksisecara lebih cepat tanpa
memerlukan ruangan yang luas (misal PST).
b. Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk
memberantas penyakit secara lebih murah.
c. Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat,gula, bahan
makanan, protein, vitamin.
d. Menyediakan energi, misalnya biogas.
e. Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
f. Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)

2. Dampak negatif
a. Dampak terhadap lingkungan
Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnyadampak yang
merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkanoleh potensi terjadinya aliran
gen ke tanaman sekerabat atau kerabatdekat. Pelepasan organisme transgenik (berubah

7
secara genetik) kealam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran
biologiyang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.
Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipe tidakterjadi secara
alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkanmenurut kebutuhan pelaku
bioteknologi itu. Perubahan drastis iniakan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran.
“menciptakan”makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam
biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.Contoh lainnya adalah pembuatan tempe atau
kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah
dankulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkantergenang dalam waktu
cukup lama, limbah tersebut mengubahlingkungan menjadi tidak sehat.
Jika air limbah itu dibiarkan mengalirke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-
lahan persawahan,kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa
mati.Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini jugamenimbulkan
bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditanganisecara baik agar tidak mencemari
lingkungan.

b. Dampak terhadap kesehatan


Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkanmasalah serius.
Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasatelah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrtdiketahui mengandung gen resistan terhadap
antibiotik.Susu sapi yangdisuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan
kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.Selain itu, di bidang
kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asing, seperti, gen cry dari
bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi
pada tubuhmanusia, perlu di cermati pula bahwa insersi (penyisipan) gen asingke
genom inang dapat menimbulkan interaksi antara gen asing daninang produk bahan
pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karenamenganggap melawan
kodrat alam. Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di
alam. Bioteknologi yangmenimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung,
pengklonaanmanusia dan transplantasi organ. Belum ada hukum yang mengikuti
perkembangan bioteknologi, misalnya hukum tentang nenek yangmengandung cucunya.

8
Ada kekhawatiran keterampilan merekayasagen dimanfaatkan untuk kejahatan,
misalnya mengubah gen bakteriuntuk menjadi ganas dan digunakan untuk senjata
biologi.
Munculnya organisme transgenik yang belum diketahuidampaknya. Organisme
transgenik dikhawatirkan justru akanmempengaruhi keseimbangan alam, sulit
dikendalikan atau dapatmembahayakan keselamatan manusia.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhlukhidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup(enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.Bioteknologi memiliki
beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosiasikan dengan
warna, yaitu Bioteknologi merah (redbiotechnology), Bioteknologi putih/abu-abu
(white/grey biotechnology),Bioteknologi hijau (green biotechnology), Bioteknologi biru
(bluebiotechnology).

B. Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang memiliki
naluriseyogianya dapat menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar
dampaknegatif dari penerapan bioteknologi dapat dinetralisir.

10

Anda mungkin juga menyukai