BIOTEKNOLOGI
Jumlah penduduk bumi mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk berimbas pada
peningkatan kebutuhannya. Namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi oleh peningkatan
sumber daya. Oleh karena itu bagaimana upaya yang ditempuh manusia untuk mengatasi hal ini.
Diperlukan suatu strategi untuk dapat mencukupi segala kebutuhan manusia. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Bioteknologi
supaya manusia terhindar dari berbagai krisis.
Terutama masyarakat Indonesia telah lama mengenal praktik bioteknologi dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, dalam pembuatan beberapa produk makanan / minuman tradisional, pemulian
tanaman pertanian dan hewan ternak, serta berbagai kegiatan yang dilakukan para peneliti di
laboratorium. Sebagai umat manusia, kita mesti bersyukur kapada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahi kita berbagai ilmu pengetahuan, temasuk bioteknologi. Melalui pengetahuan
bioteknologi dan impletansinya manusia dapat memanfatkan kekayaan alam di sekitarnya unutk
kesejahteraan hidupnya.
Di Indonesia, praktik bioteknologi belum sampai ke tingkat yang lebih modern. Penelitian
bioteknologi dengan teknologi DNA rekombinannya masih terbilang langka tidak seperti di Negara-
negara maju. Di Amerika Serikat, pemerintahnya sangat mendukung dan mendorong para peniliti
ntuk melakukan penelitian bahwa penelitian biologi sel, biologi molekul, dan genetika sel. Mereka
menyadari bahwa penelitian dasar merupakan tulang punggung kemajuaan bioteknogi suatu bangsa.
1.2. TUJUAN
Jumlah penduduk bumi mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk berimbas pada
peningkatan kebutuhannya. Namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi oleh peningkatan
sumber daya. Oleh karena itu bagaimana upaya yang ditempuh manusia untuk mengatasi hal ini.
Diperlukan suatu strategi untuk dapat mencukupi segala kebutuhan manusia. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Bioteknologi
supaya manusia terhindar dari berbagai krisis.
Beragam pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai Bioteknologi antara lain:
1. Bull et all pada tahun 1982 mendefinisikan Bioteknologi sebagai penerapan asas-asas sains dan
rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk
menghasilkan barang dan atau jasa.
2. Primrose pada tahun 1987 mengemukakan secara lebih sederhana bahwa Bioteknologi
merupakan eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya (misalnya: enzim)
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat diketahui bahwa dalam pengertian
Bioteknologi di atas terkandung tiga hal pokok yaitu agen biologis (living things ),pendayagunaan
secara teknologis dan industrial, serta produk dan jasa yang dihasilkan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa
ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan
ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur
jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan
sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan,
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat
dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika
dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari
polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis
baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan
teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan
mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
8000SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilon, Mesir, dan
Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas
ternak.
6000SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti dengan bantuan ragi
4000SM Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam laktat
1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk keturunannya.
1919 Karl Ereky, Insinyur Hongaria, orang pertama menggunakan kata bioteknologi
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk pemotongan gen
gen
1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein
1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat
pada usus besar
1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor saver"
1. Bioteknologi konvensional
Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum masehi. Dalam
periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan
yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ). Pada masa ini proses bioteknologi berlangsung kurang
steril, produk yang dihasilkan dalam skala kecil / hanya untuk mencukupi kebutuhan masing-masing
dan kualitas belum terjamin.
Pada level ini penerapan teknik biologi, biokimia, dan rekayasa masih terbatas dan belum sampai
pada rekayasa molekuler yang terarah. Pemanfaatan agen hayati hanya seperti apa adanya, rekayasa
hanya dilakukan dengan teknik mutasi yang acak sehingga hasil mutasi tidak dapat sepenuhnya
dikendalikan. Contoh Bioteknologi adalah pembuatan tempe, yoghurt, keju dan rekayasa varietas
padi atomita dengan teknik mutasi menggunakan radioaktif.
2. Bioteknologi Modern
Pada level ini penerapan teknik biologi, biokimia, dan rekayasa sudah sampai pada rekayasa
molekuler yang terarah. Pada level ini sudah dilakukan manipulasi genetik untuk menghasilkan
mikroba dan tanaman transgenik melalui rekayasa genetik atau DNA rekombinan.
Bioteknologi modern diawali sejak Stanley dari Stanfor University dan Herbert Boyer dari University
of California pada tahun 1973 dapat menggabungkan gen katak ke genom bakteri (rekombinan DNA
atau rekayasa genetika). Pada era ini juga terdapat penemuan enzim endonuklease restriksi oleh
Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong ADN pada
posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan ADN
lain ( dikenal dengan teknik ADN rekombinan).
Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol
dari brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin
untuk memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall
(1980). Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya
penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di
Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan
Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik
terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom makhluk hidup.
Pada era bioteknologi modern terbuka kesempatan untuk menghasilkan varietas baru tanaman dan
hewan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan metode pemuliaan konvensional.
Bioteknologi Modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current
methods of biotechnology) seperti :
1. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup
baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau
rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk
hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat
direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-
temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui
transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA.
Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru
dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel
katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid. Inti sel
tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid.
Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula
yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak
sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain.
Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel
bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh peleburan
sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk
pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di dalam fusi
sel diperlukan adanya: a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);b) sel wadah (sel yang mampu
membelah cepat); c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
Teknologi plasmid
Plasmid adalah molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat di dalam sel bakteri. Plasmid
merupakan DNA nonkromosom. Jadi selain kromosom, di dalam sel terdapat pula plasmid yang
memiliki sifat molekul DNA yang mengandung gen tertentu, dapat memperbanyak diri melalui proses
replikasi, dapat berpindah ke sel bakteri lain, sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan
plasmid induk. Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah
gen ke dalam sel target.
Rekombinasi DNA
Suatu metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gena yang dikehendaki ke
dalam suatu organisme. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut :
Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama dan DNA dapat disambungkan
merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat.
rT-PCR untuk memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA;
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak sel / jaringan yang berasal dari
jaringan asli (original) tumbuhan atau hewan setelah terlebih dulu mengalami pemmisahan
(disagregasi) secara mekanis atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro. Adanya metode kultur jaringan
merupakan pengembangan dari teori sel yaitu dengan menumbuhkan sel atau sekumpulan sel
(jaringan) pada medium mengandung zat hara yang sesuai dengan kebutuhan sel atau jaringan
tanaman. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah kondisi aseptik (sterilitas tinggi)
dan ketersediaan nutrisi cukup dan seimbang untuk memenuhi semua kebutuhan sel tanaman.
1. Memotong bagian tanaman yang akan dibiakkan dalam media kultur. Bagian tanaman ini disebut
eksplan. Umumnya yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda
3. Eksplan akan terus membelah dan tumbuh membentuk massa sel yang belum terdiffernsiasi
disebut kalus.
4. Kalus kemudian dipindah dalam media diferensiasi yang akan terus tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman kecil (planlet)
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan
warna, yaitu:
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi
bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai
dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan
organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan
regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau
menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan
dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi
terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim
juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan
pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan
efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir. Bir, salah satu produk bioteknologi putih
konvensional.
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan
peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan
hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau
senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan
sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan
ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh
mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
1. Bidang Pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi
makanan dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) , vitamin, dan enzim. Untuk
penejelasan selanjutnya dapat dipelajari pada materi aplikasi bioteknologi bidang pangan
2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi
monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA
asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia
kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang
disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar
tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri.
Selenkapnya dapat dipelajari pada materi aplikasi bioteknologi bidang kesehatan
3. Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal mengurangi
pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.
Selenkapnya dapat dipelajari pada materi aplikasi bioteknologi bidang lingkungan
4. Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan
bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan
hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar
terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang tidak dapat
dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan
kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme
dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada
petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di
rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara lain,
seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang
telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%.
Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang
melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan
mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk
amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk
mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan
berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan
manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi
masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang
terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang
berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik
(dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi
makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang
bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah
larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan
serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai
biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi
dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk
membasmi hama. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap
hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode
pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke
dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu
menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.
5. Bidang Peternakan
Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen, menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi, menciptakan jenis
ternak unggul, dan dapat memproduksi asam amino tetentu. Hewan ternak diberi perlakuan dengan
produk-produk yang dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-vaksin
baru atau yang didesain ulang, antibodi dan hormon-hormon pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi
perah disuntik dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth hormone) yang dibuat oleh
E.coli untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini dapat meningkatkan hingga 10%). BGH juga
meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak. Sejauh ini telah lulus dari semua uji keamanan
dan BGH sekarang digunakan secara meluas dalam kelompok pabrik susu.
Adapun hewan transgenik, organisme yang mengandung gen dari spesies lain,termasuk ternak
penghasil daging dan susu, serta beberapa spesies ikan yang yang dipelihara secara komersial,
dihasilkan dengan menyuntikkan DNA asing ke dalam nukleus sel telur atau embrio muda.
6. Bidang Hukum
Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik. Pada kriminalitas dengan
kekerasan, darah atau jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara.
Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah kecil dapat ditemukan dalam tubuh korban. Melalui
pengujian sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian
yang tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali untuk kembar identik). Sampel darah
atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat sedikit (kira-kira 1000 sel). DNA fingerprint
merupakan satu langkah lebih maju dalam proses pengungkapan kejahatan di Indonesia.
Keakuaratan hasil yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint selangkah lebih
maju dibandingkan dengan proses biometri yang telah lama digunakan kepolisian untuk identifikasi.
Bioteknologi memberikan manfaat bagi manusia, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa bioteknologi
juga menimbulkan berbagai permasalahan karena dampak negatif Bioteknologi dapat
membahayakan manusia dan lingkungan.
a. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk
manusia dan hewan.
b. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya
kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA
rekayasa genetik.
c. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa
genetik.
d. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak
menghilangkan infeksi.
e. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
f. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik
yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
g. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu
herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk
hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat
memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme
transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita.
Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism
(GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan
International Specialty Products. Di antaranya:
a. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen
dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100
persen.
b. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa
genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
c. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan
Inggris.
d. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik
terbesar praktis tidak bermanfaat.
e. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di
Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.
Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan
selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.
f. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan
dan di dalam tes laboratorium.
g. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup
digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam
dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan
sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk
transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi
teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia. Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi
manusia sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut ini
beberapa contoh mengenai masalah ini:
a. seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku
karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah
pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?"
b. pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa
tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia
mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?,
bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
c . meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan
pelanggaran atau bukan ?
4. Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan
ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga
penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani
kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten. Produk
Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon
pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan
peternakan yang bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi.
1. Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua
negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning
tersebut.
2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di
dunia.
4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk
hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia"
6. Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya
pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman
hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa
"pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba
pelepasan GMO oleh negara lain.
7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB)
Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99;790.a/Kpts-XI/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/Meneg
PHOR/09/1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa
Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri
Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura.
Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika
sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji
toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.
8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus
yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan,
termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang
bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika, harus
aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan Internasional Food and Agriculture
Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi
dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :
b. Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti
bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
c. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan.
d. Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan
untuk diidentifikasi.
e. Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan
yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika.
a. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas
eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.
b. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan
tenaga medis yang ahli di bidangnya.
c. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya
yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
d. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah
kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.
3.1. KESIMPULAN
1. Sejarah perkembangan Bioteknologi di mulai sejak tahun 6000 sebelum masehi dengan
pengumpulan benih untuk ditanam dan dapat memperbaiki kualitas ternak
3. Manfaat Bioteknologi sangatlah banyak yang sudah kita rasakan diantaranya dalam bidang
makanan dengan menghasilkan produk makan-makan yang berkualitas dan juga memiliki nilai gizi
4. Selain manfaat Bioteknologi juga memiliki dampak diantaranya karena adanya Bioteknologi ini
dikawatirkan nilai etika-moral dalam kehidupan dapat hilang dengan adanya kloning dan lainnya.
DATAR PUSTAKA
Anoname.2009. Bioteknologi.www.wikiped.org.acc in 15-7-2010
.2010.Bioteknologi.www.google.com.acc in 19-7-2010
.2010.Bioteknologi.www.wikipwd.org.acc in 19-7-2010
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
1) Yoghurt
2) Keju
3) Mentega
1) Kecap
c) Tape
pengalaman.
lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang
kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;
belimbing.
tersebut.
mengenai akar.
3. Bioteknologi Modern
dan efisien.
a. Rekayasa genetika
rekombinasi DNA.
1) Transplantasi inti
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum
yang sama.
2) Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh
3) Teknologi plasmid
lain:
4) Rekombinasi DNA
lain.
2) Pembuatan vaksin
virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
3) Pembuatan antibiotika
pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan
Inggris.
4) Pembuatan hormon
dan testosteron.
rekombinasi gen.
merugikan.
dan disebarluaskan.
termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu,
suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para
melalui bioteknologi.
Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi
(alkohol).
minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam
fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan
Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji
suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah
anorganik.
sebagai pupuk.
A. BIOTEK MODERN
Contoh penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian dapat dengan mudah
kita temui pada proses pembuatan pupuk kompos atau pupuk bokashi. Untuk mempercepat
proses dekomposisi bahan organik yang berasal dari dedaunan atau rerumputan, para
pembuat pupuk kompos umumnya akan menambahkan mikroorganisme pengurai bahan
organik. Dalam hal ini, mikroorganisme yang digunakan misalnya bakteri fotosintetik,
actinomicetes, bakteri asam laktat, ragi, dan jamur fermentasi . Dengan penambahan
mikroorganisme tersebut, fermentasi bahan organik berlangsung lebih cepat sehingga
produksi pupuk kompos dapat terus tersedia.
2. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik produksi bibit menggunakan organ-organ vegetatif tanaman
secara in vitro. Melalui teknik ini, petani dapat dengan mudah memperoleh bibit-bibit yang
seragam dan bibit-bibit yang sulit disemaikan menggunakan benih seperti bunga anggrek.
Teknik kultur jaringan juga dapat menyediakan bibit dalam jumlah banyak sekaligus.
Rekayasa genetika yang merupakan salah satu cabang bioteknologi berperan sangat besar
terhadap hadirnya berbagai jenis varietas unggul dari tanaman-tanaman budidaya pertanian.
Tanaman-tanaman hasil pemuliaan memiliki sifat dan keutamaan yang lebih baik
dibandingkan tanaman lokal. Contoh dari penerapan pengertian bioteknologi dalam bidang
ini antara lain benih padi unggul tahan wereng, padi genjah (berumur pendek), tembakau
rendah nikotin, kentang aneka rasa dan warna, semangka tanpa biji, dan lain sebagainya.
4. Pupuk Hayati
Penelitian di bidang pertanian yang terus dilakukan telah menghasilkan penemuan yang luar
biasa. Kini, telah diketahui bahwa ada beberapa jamur dan bakteri yang dapat bersimbiosis
dengan perakaran dan mampu menguraikan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman, seperti
Nitrogen dan Posfat, melalui fiksasi maupun autolisis. Beberapa mikroorganisme tersebut
misalnya jamur Mikoriza sp. dan bakteri Rhizobium.
5. Insektisida Hayati
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian juga dapat ditemukan dalam teknik
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Dewasa ini, kesadaran masyarakat tentang
dampak negatif penggunaan insektisida kimia yang semakin tumbuh telah membuat para
petani memanfaatkan berbagai mikroorganisme dalam mengendalikan hama dan penyakit
pada tanaman mereka. Pengendailan hama penyakit menggunakan mikroorganisme atau yang
juga disebut pengendalian hayati ini sangat ramah lingkungan. Contoh penerapan teknik ini
misalnya dapat ditemukan dalam penggunaan jamur Trhicogramma sp dalam pengendalian
ulat grayak, hama tanaman cabe.
6. Produksi Perikanan
Di bidang perikanan, rekayasa genetika (cabang utama dari bioteknologi) telah menghasilkan
induk ikan yang hanya dapat memproduksi anakan-anakan ikan betina. Dalam hal ini,
anakan-anakan ikan betina umumnya memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding
anakan ikan jantan sehingga produktivitas dalam budidaya perikanan menjadi semakin
meningkat.
7. Produksi Peternakan
Teknik inseminasi buatan, multiple oculation, transfer embrio, dan fertilisasi invitro juga
merupakan contoh penerapan bioteknologi di bidang peternakan. Melalui teknik-teknik
tersebut, kualitas dan kuantitas hasil peternakan menjadi semakin meningkat. Produktivitas
ternak dalam menghasilkan anakan baru atau menghasilkan daging dan susu, serta kekebalan
ternak terhadap serangan penyakit tertentu menjadi penunjang keberhasilan penerapan
bioteknologi peternakan masa kini.
Ads by google:
1. Teknologi transplantasi nukleus
Teknologi transplantasi nukleus ini lebih dikenal dengan teknologi kloning. transplantasi
kloning adalah teknologi yang digunakan untuk mendapatkan hasil individu duplikasi atau
mirip dengan induknya. Teknologi kloning sudah berhasil dilakukan pada beberapa spesies
hewan. Salah satu contoh adalah pengkloningan domba yang dikenal sebagai Domba Dolly.
Melalui kloning hewan ini, beberapa organ tubuh manusia untuk keperluan transplantasi
penyembuhan suatu penyakit juga berhasil dibentuk.
Teknik Inseminasi Buatan ini dalam masyarakat sering di sebut kawin suntik. Teknik
Inseminasi Buatan adalah suatu teknik atau cara untuk memasukkan sperma yang berasal dari
ternak jantan yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu ke dalam saluran alat kelamin
betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun. Teknik
inseminasi buatan ini memiliki beberapa tujuan seperti berikut:
Memperbaiki kualitas genetika pada hewan ternak
Mengoptimalkan bibit pejantan unggul secara lebih besar dalam jangka waktu yang
lebih lama
3. Transfer Embrio
Transver Embrio ini hampir sama dengan kawin suntik. Jika kawin suntik memfokuskan pada
sperma jantan, maka transfer embrio tidak hanya fokus pada potensi sperma jantan saja yang
dioptimalkan Transfer embrio ini juga fokus pada potensi betina yang berkualitas unggul dan
dimanfaatkan secara optimal.
Teknik yang disingkat TE ini memiliki teknik yang canggih. Betina unggul tidak perlu hamil
melainkan hanya berfungsi untuk menghasilkan embrio untuk selanjutnya dapat ditransfer
pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk
hamil.
Embrio yang akan dimasukkan ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang steril
(tergantung dari ukuran serviks). Sebelum melakukan panen embrio, bagian vulva dan vagina
harus bersih dan disterilkan dengan menggunakan kapas yang mengandung alkohol 70%.
Embrio yang dihasilkan dapat langsung di kirim ke dalam sapi resipien bahkan bisa
dibekukan dan disimpan jika ingin mentransfer pada lain waktu.
4. Teknologi Transgenik
Teknologi Transgenik adalah teknologi yang dilakukan pada hewan yang telah mengalami
rekayasa genetika sehingga dapat dihasilkan hewan dengan sifat yang diharap. Teknologi
transgenik pada hewan ini dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen pada DNA secara
mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi Transgenik
ini adalah meningkatkan produktifitas dari hewan ternak seperti daging, susu, dan telur.
Artikel Terkait :
Bioteknologi Pertanian Terbaru
Dampak Bioteknologi Terhadap Lingkungan
Dampak Negatif Bioteknologi Terhadap Kesehatan
Dengan rekayasa genetika dapat menghasilkan hormon pertumbuhan hewan yaitu BST.
Untuk Menghasilkannya memerlukan sebagai berikut:
Pemakaian Hormon BST ini telah disetujui oleh lembaga Food and Drug Administration
(FDA). lembaga FDA ini tugasnya mengawasi obat dan makanan di negara Amerika.
Amerika berpendapat susu yang dihasilkan oleh hormon BST aman untuk di konsumsi.
Namun di Eropa hal ini dilarang karena penyakit mastitis pada hewan yang diberikan hormon
BST ini meningkat 70%.
Selain meningkatkan produksi susu, hormon BST ini juga dapat memperbesar ukuran ternak
menjadi 2 kali lipat dari ukuran normal. Cara penggunaannya dengan menyuntikkan sel telur
yang akan dibuahi dengan hormon BST. Daging hewan yang dihasilkan dari hormon BST ini
kurang mengandung lemak. Jadi dikhawatirkan kalau hormon ini dapat mengganggu
kesehatan manusia.
A. Pengertian
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu, bioteknologi tradisional dan bioteknologi konvensional. Bioteknologi dapat
diterapkan dalam berbagai bidang yaitu bidang kesehatan, bidang pangan, bidang industri,
bidang pertanian dan bidang kelautan.
4. Vaksin
Inovasi bioteknologi terutama rekombinan DNA telah membuka kemungkinan baru untuk
memproduksi vaksin hidup dengan mudah. Untuk melakukan itu dibutuhkan organisme
vektor yang sesuai, dan virus vaccinia merupakan vektor yang paling terkenal saat ini di
samping cytomegalovirus sebagai calon vektor potensial. Virus vaccinia sudah lama dikenal
dan digunakan untuk vaksinasi smallpox. Selama digunakan, sudah tak diragukan lagi
keefektifannya dan relatif aman, stabil, serta mudah cara pemberiannya. Virus vaccinia
mempunyai beberapa karakteristik yang khas sehingga terpilih sebagai vektor untuk
menghasilkan vaksin rekombinan hidup. la merupakan virus DNA, manipulasi genetik dapat
dilakukan relatip mudah, ia mempunyai genom yang dapat menerima banyak DNA asing,
mudah ditumbuhkan dan dimurnikan serta mempunyai range host yang lebar pada manusia
dan hewan. Sifat virus vaccinia memungkinkan dilakukan rekayasa genetika dan mampu
mengekspresikan informasi antigen asing dari berbagai patogen. Bila vaksin hidup hasil
rekombinan ini digunakan untuk vaksinasi binatang maka binatang tersebut akan
memperlihatkan respon imunologis terhadap antigen patogenik yang dimaksud.
Beberapa laporan percobaan telah memperlihatkan vaksinasi binatang percobaan dengan
virus rekombinan berhasil melindungi binatang ini terhadap penyakit yang berhubungan.
Beberapa laporan telah mengekspresikan berbagai penyakit, seperti herpes simplex virus
glycoprotein, influenza virus hemagglutinin, hepatitis B virus surface antigen, rabies virus
glycoprotein, plasmodium know-lesi sporozoite antigen dan sebagainya. Rekombinan ini
telah memperlihatkan reaksi kekebalan terhadap patogen-patogen tersebut.
5. Sel punca
Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan
dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi terapeutik sel stem
embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun
kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk khusus untuk
memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak terdiferensiasi sampai
ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu.
Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya berdiferensiasi
menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik biologis dan
diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell.
Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan
sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak
(neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit
degeneratif. Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I
dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi
sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti
pada transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada
mencit.
6. Bayi tabung
Untuk dapat menghasilkan seorang bayi, harus terjadi pertemuan antara sel telur ibu dan
sel sperma ayah. Kadang kala proses pertemuan sel telur dan sel sperma (fertilisasi) tidak
dapat terjadi secara baik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya penghalang di saluran
telur, atau karena kualitas sperma yang kurang bagus sehingga tidak dapat mencapai sel telur.
Jika terjadi masalah tersebut, dapat diatasi dengan teknologi yang disebut teknologi bayi
tabung. Teknik bayi tabung ini adalah teknik untuk mempertemukan sel sperma dan sel telur
di luar tubuh sang ibu (in vitro fertilization). Setelah terjadi pertemuan antara sel sperma dan
sel telur ini terjadi, proses selanjutnya, embrio yang dihasilkan ditanamkan kembali di rahim
ibu hingga terbentuk bayi dan Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai
Penyakit Degeneratif dilahirkan secara normal.
Suatu terobosan baru telah dilakukan di Colorado AS. Pasangan Jack dan Lisa melakukan
program bayi tabung bukan semata-mata untuk mendapatkan turunan, tetapi karena perlu
donor bagi putrinya Molly yang berusia 6 tahun dan menderita penyakit fanconi anemia.
Fanconi anemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sumsum
tulang belakang sebagai penghasil darah. Jika dibiarkan akan menyebabkan penyakit
leukemia. Satu-satunya pengobatan adalah melakukan pencakokkan sumsum tulang dari
saudara sekandung, tetapi masalahnya, Molly adalah anak tunggal. Teknologi bayi tabung
diterapkan untuk mendapatkan anak yang bebas dari penyakit fanconi anemia. Melalui teknik
Pra Implantasi genetik diagnosis dapat dideteksi embrio-embrio yang membawa gen
fanconi. Dari 15 embrio yang dihasilkan, ternyata hanya 1embrio yang terbebas dari gen
fanconi. Embrio ini kemudian ditransfer ke rahim Lisa dan 14 embrio lainnya dimusnahkan.
Bayi tabung ini lahir 29 Agustus 2000 yang lalu, dan beberapa jam setelah lahir, diambil
sampel darah dari umbilical cord (pembuluh darah yang menghubungkan bayi dengan
placenta) untuk ditransfer ke darah Molly. Sel-sel dalam darah tersebut diharapkan akan
merangsang sumsum tulang belakang Molly untuk memproduksi darah.
7. Terapi gen
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya,
terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena
mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik (suatu penyakit keturunan yang
menyebabkan kelenjar tertentu menghasilkan sekret abnormal, sehingga timbul beberapa
gejala; yang terpenting adalah yang mempengaruhi saluran pencernaan dan paru-paru).
Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal
yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang
untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain
memasukkan gen normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat
digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal
dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan
melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali.
Beberapa penyakit yang dapat diterapi menggunakan terapi gen:
a. Defisiensi Kekebalan Kombinasi Akut yaitu penyakit akibat defisiensi dari limfosit T dan
limfosit B akibat kekurangan enzim ADA sebagai faktor pematangan dari kedua limfosit
tersebut. Terapi yang digunakan adalah dengan cara terapi gen, yaitu mengkultur sel T dari
penderita dengan sel T orang normal yang mempunya DNA penghasil enzim ADA.
b. Penyakit Hemofilia adalah manusia yang faktor VIII dalam darahnya jumlahnya sedikit. Jika
orang normal memiliki jumlah faktor VIII dalam darahnya sebanyak 100 unit, maka penderita
hemofili ringan hanya memiliki sekitar 30 unit saja (6-30 persen), sedangkan penderita
hemofili berat hanya memiliki faktor VIII dalam darahnya kurang dari 5 unit atau 1 persen
saja. Akibatnya penderita tidak memiliki kemampuan dalam pembekuan darah. Terapi gen
merupakan salah satu cara penyembuhan penyakit hemofili dengan memperbaiki kerusakan
genetis, yaitu melalui penggantian gen yang tidak rusak dan berfungsi normal. Penyembuhan
melalui terapi gen ini tidak dapat secara permanen dan masih harus dilakukan secara berkala.
c. Penyakit Thallasemia, merupakan suatu penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah
merah pecah (hemolisis), sel darah merah penderita mengandung sedikit hemoglobin dan sel
darah putihnya meningkat jumlahnya. thallasemia merupakan penyakit keturunan yang paling
banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. 6 sampai 10% dari 100 orang Indonesia membawa
gen penyakit ini. Jika dua orang yang sama-sama membawa gen ini menikah maka satu dari
empat anak mereka akan menderita thallasemia berat. Kelainan gen ini akan mengakibatkan
kekurangan salah satu unsur pembentuk hemoglobin (Hb), sehingga produksi Hb berkurang.
Terdapat tiga jenis thallasemia yaitu: mayor, intermediate dan karier. Pada thallasemia mayor,
Hb sama sekali tidak diproduksi. Akibatnya penderita akan mengalami anemia berat. Dalam
hal ini jika penderita tidak diobati, maka bentuk tulang wajahnya akan berubah dan warna
kulitnya menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Hal
ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari transfusi darah yang terus menerus akan
mengakibatkan kelebihan zat besi. Terapi gen merupakan harapan baru bagi penderita
thallasemia di masa mendatang. Terapi dilakukan dengan menggantikan sel tunas yang rusak
pada sumsum tulang penderita dengan sel tunas dari donor yang sehat. Hal ini sudah diuji
cobakan pada mencit.
DAFTAR PUSTAKA
Asam sitrat berfungsi untuk memberikan cita rasa, pengemulsi susu, dan antioksidan.
Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk. Saat ini dengan bioteknologi telah dapat
dibuat asam sitrat dari tetes gula dan sirup dengan bantuan bakteri Aspergilus niger.
Produksi vitamin
Umumnya vitamin diperoleh dari ekstrasi bahan-bahan yang mengandung vitamin secara
alami atau dari bahan kimia. Saat ini telah banyak diproduksi vitamin dari mikroorganisme,
contohnya :
Enzim
Enzim merupakan zat yang membantu dalam suatu reaksi kimia. Beberapa enzim yang dapat
dihasilkan dengan menerapkan bioteknologi adalah :
Amylase, enzim ini digunakan dalam produksi sirup, kanji, dan glukosa. Contoh
mikroba yang menghaslkan enzim ini adalah Aspergillus niger, Aspergillus oryzae,
dan Bacillus subtilis.
Protease, merupakan enzim yang digunakan dalam produksi roti dan bir. Protease
proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan campuran deterjen untuk
menghilangkan noda protein. Mikroba yang digunakan antara lain adalah Asprgillur
oryzae, dan Bacillus subtilis.
Lipase, enzim ini digunakan dalam produksi susu dan keju untuk meningkatkan cita
rasa. Mikroba yang digunakan adalah Aspergillus niger dan Rhizopus spp.
Asam amino seperti asam glutamate dan lisin. Asam glutamate merupakan bahan
utama dalam pembuatan MSG (monosodium glutamate), sedangkan lisin adalah asam
amino esensial yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak. Produksi asam
glutamate dan lisin ini menggunakan bantuan bakteri Corynobacterium glutamicum.
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa kita
singkat dengan IPA. Biologi berasal dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan logos
yang berarti ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Tak hanya
mempelajari tentang makhluk hidup saja, tetapi biologi juga mempelajari segala aspek yang
menyertainya. Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan,
biologi dapat dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika serta
teknologi informatika sehingga muncullah ilmu-ilmu baru seperti biokimia (hubungan antara
biologi dengan kimia) dan biofisika (hubungan antara biologi dengan fisika) yang kemudian
bergabung dan membentuk suatu ilmu baru lagi yaitu bioteknologi. Selain itu, biologi juga
berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru yang salah satu contohnya
adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi terapan
misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan bioteknologi.
Secara garis besar, biologi dapat dibagi menjadi dua cabang ilmu, yaitu:
Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan hewan di alam semesta ini.
Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan tumbuhan di alam semesta
ini.
5. e) Fisiologi : Ilmu yang mempelajari sifat faal dan cara kerja dari tubuh suatu
organisme.
9. i) Genetika : Ilmu yang mempelajari cara menurunnya sifat pada makhluk hidup.
Jadi, tidak akan mungkin dapat menguasai ilmu terapan tersebut tanpa menguasai ilmu
biologi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang hidup, dan dalam
biologi memiliki kekhususan bidang pendalaman materi yang merupakan ciri khusus dari
cabang biologi itu sendiri.
Manfaat Ilmu Biologi Dalam Bidang Pertanian
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan dasar
dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika
tumbuhan dan hewan. Misalnya: pengetahuan mengenai sifat suatu tanaman berdasarkan
analisa sel (ilmu biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang
tepat dan pengolahan hasilnya lebih lanjut (pertanian). Pengetahuan mengenai sifat dan
karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau musim (ilmu biologi) membuat
manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat atau metode penanggulangan
hama serangga tersebut (ilmu pertanian).
Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan
makhluk hidup dan penggunaan biokimia, mikrobiologi, serta rekayasa kimia secara terpadu
dengan tujuan memperoleh penerapan teknologi di bidang industri, kesehatan atau
kedokteran, dan pertanian dari kapasitas mikroba, sel atau jaringan sebagai kultur. Selain itu,
bioteknologi juga menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan makhluk hidup.
2) Bioteknologi modern
1. Rekayasa Genetika
Dalam bidang pertanian rekayasa genetika juga dapat difungsikan sebagai kegiatan utama
dalam ruang lingkup bioteknologi. Rekayasa genetika merupakan salah satu teknologi yang
potensial sebagai alternatif pemecahan masalah pangan dunia untuk menghasilkan tanaman
transgenik. Tanaman transgenik merupakan tanaman yang mempunyai gen asing di dalam
genomnya. Gen asing pada umumnya berasal dari bakteri atau tanaman lain yang membawa
sifat tertentu. Sifat yang dibawa oleh gen asing ini merupakan sifat unggul yang tidak
dimiliki tanaman inang. Tanaman transgenik telah banyak dilepas sebagai tanaman pangan
dengan tujuan seperti tahan insekta, tahan herbisida, mengandung vitamin dan gizi tinggi,
tahan penyimpanan jangka panjang, dan toleran terhadap lingkungan secara langsung
berperan dalam meningkatkan produktifitas. Tanaman transgenik yang tahan terhadap insekta
akan menurunkan frekuensi aplikasi pestisida. Pengurangan pemakaian pestisida sama artinya
dengan tidak memasukkan bahan-bahan kimia berbahaya ke dalam lingkungan, sehingga
dampak pencemaran lingkungan dapat dikurangi. Resiko dari produk transgenik tidak akan
lebih besar dari produk hasil persilangan alamiah. Beberapa resiko pangan transgenik yang
mungkin terjadi antara lain resiko alergi, keracunan dan tahan antibiotik. Sehingga sampai
saat ini fakta menunjukkan bahwa kelompok tanaman ini telah memberi banyak manfaat
khususnya dalam dunia pertanian karena memiliki produktivitas dan kualitas tinggi serta
lebih ramah lingkungan.
Teknik-teknik untuk Rekayasa Genetika, seperti teknik transfer nukleus, teknik pemotongan,
penyambungan dan penyisipan gen, dimana teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau
menciptakan jenis tanaman dengan sifat unggul tertentu (tanaman transgenik). Teknik-teknik
rekayasa genetika seperti ini biasanya dilanjutkan dengan suatu teknik yang disebut Kloning.
Istilah Klon merupakan garis turunan individu-individu yang secara genetik identik. Klon
juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel,
ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan adalah pada terciptanya tanaman
budi daya yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak
perlu disemprot insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman
pangan yang telah berhasil di rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah apel, pir,
kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik rekayasa genetika ini juga sudah berhasil
menciptakan tanaman budi daya yang mampu mengikat nitrogen bebas sendiri dari udara,
sehingga tanaman tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen sintetik lagi saat di lahan
pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman yang sudah berhasil direkayasa untuk tujuan
tersebut adalah pada padi dan gandum.
2. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel menjadi individu baru pada
media khusus yang asptik. Kultur jaringan sel tumbuhan dapat tumbuh pada kultur (media
tumbuh) yang cukup mengandung nutrienbat. Prinsip dasar kultur jaringan dan sel adalah
bahwa sel yang diisolasikan akan mengembangkan potensi dasarnya (totipotensi). Potongan
daun cocor bebek, misalnya, dapat tumbuh membentuk akar, batang, dan daun menjadi
tanaman cocor bebek yang baru dengan sifat individu unggul.
Dengan menggunakan teknik kultur Jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat
sebagai obat, atau pun tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat
diproduksi dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang
luas, dan dengan kondisi steril. Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu usaha kloning,
dimana individu-individu baru yang dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu
tanaman yang sudah diketahui manfaat maupun keunggulannya. Adapun contoh-contoh
tanaman budi daya yang sudah berhasil diperbanyak dengan teknik kultur jaringan tersebut
antara lain tanaman kelapa sawit, tanaman anggrek, tanaman pisang barangan, dan wortel.
3. Proyek genom
Proyek genom adalah proyek menyekuen urutan DNA setiap kromosom dari ujung ke ujung.
Proyek genom pada tanaman sangat menjanjikan untuk mendapatkan informasi terlengkap
tentang seluruh sifat biologis tanaman. Informasi ini akan membantu kita memahami
bagaimana gen-gen menyebabkan tanaman mampu melaksanakan segala aktivitasnya sebagai
makhluk hidup.
Tanaman menyediakan materi untuk kebutuhan industri seperti minyak, tekstil, bahan bakar
dan obat-obatan. Nenek moyang kita dahulu meningkatkan kualitas tanaman dengan
menyeleksi tanaman berdasarkan sifat dan karakter yang diinginkan melalui proses
persilangan yang panjang. Sifat unggul dari satu tanaman liar digabungkan ke tanaman lain
sehingga terbentuk tanaman baru dengan beberapa karakter yang lebih bagus. Proses panjang
ini telah memungkinkan lahirnya revolusi hijau, dalam hal ini produk pertanian teroptimalkan
sampai menyamai pertambahan jumlah penduduk. Meskipun demikian, ledakan pendudu
terutama di negaranegara berkembang yang diikuti oleh berkurangnya lahan-lahan pertanian
untuk pemukiman menyebabkan pertanian tidak seimbang lagi. Dengan demikian, usaha
persilangan yang memakan waktu lama dengan sendirinya tidak mampu meningkatkan hasil
produksi untuk mencukupi kebutuhan pangan pada masa mendatang. Untuk itu diperlukan
satu teknologi baru guna meningkatkan produksi pangan secara lebih cepat. Adapun targetnya
adalah untuk mengisolasi gen-gen yang memberikan sifat unggul, seperti sifat tahan penyakit,
sifat toleran pada tanah bergaram, dan sifat alami lainnya, di antaranya gen yang mengatur
pembentukan minyak biji-bijian atau waktu berbunga yang semuanya berdampak pada hasil
panen.
Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA
dengan menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan
senyawa kimia (kolkisin).
Teknik mutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman
padi dan palawija, agar berumur pendek (cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap
serangan hama wereng. Selain itu, terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik
perendaman biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini
menyebabkan tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah
semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat
menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak
memiliki organ reproduksi yaitu biji.
2) Tempe
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe
mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan
mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan
duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar
kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas,
mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu
menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga
diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,
dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling
sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu
Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus,
dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan
mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya
menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein
tempe sampai sembilan kali lipat.
3) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat
mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan
pengalaman.
e. Industri Plastik
Bahan biodegradable polymer termasuk salah satu produk baru yang dikembangkan
di Indonesia. Bahan itu lebih murah dibanding bahan plastik lainnya. Waktu hancurnya lebih
singkat. Bahan ini juga tidak beracun dan sangat aman untuk membungkus makanan.Bahan
biodegradable polymer termasuk salah satu produk baru yang dikembangkan di Indonesia.
Bahan itu lebih murah dibanding bahan plastik lainnya. Waktu hancurnya lebih singkat.
Bahan ini juga tidak beracun dan sangat aman untuk membungkus makanan.
Plastik dan polimer banyak digunakan masyarakat. Hampir setiap produk
menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100 juta ton
plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Kira-kira sebesar itulah
sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun.
Material plastik banyak digunakan karena mempunyai sifat unggul, seperti ringan,
transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat. Sebaliknya, plastik masih mempunyai sifat kurang menguntungkan. Plastik
tidak mudah hancur karena lingkungan, baik oleh cuaca hujan dan panas matahari maupun
mikroba yang hidup dalam tanah. Beranjak dari permasalahan itu, muncul pemikiran
menggunakan bahan alternatif untuk membuat material polimer yang ramah lingkungan
(biodegradable, Red). Di beberapa negara maju, bahan plastik biodegradable sudah
diproduksi secara komersial, seperti poli hidroksi alkanoat (PHA), poli e-kaprolakton (PCL),
poli butilen suksinat (PBS), dan poli asam laktat (PLA). Namun, kebanyakan bahan baku
untuk bahan plastik biodegradable masih menggunakan sumber daya alam yang tidak
diperbarui (non-renewable resources, Red) dan tidak hemat energi. Dengan demikian, tentu
pengembangan bahan plastik biodegradable yang memanfaatkan bahan-bahan alam terbarui
(renewable resources, Red) sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
4. Metabolomic akan menganalisis profil dan fungsi metabolic. Metabolomika menitikberatkan pada
analisis metabolit dengan mengukur semua subtansi (selain DNA, RNA, atau protein) yang ada pada
sampel. Metabolome terdiri dari satu rangkaian lengkap metabolit yang disintesis oleh sistem biologis
dan merupakan produk akhir dari ekspresi gen (Harland, 2005; Corthesy et al., 2005; Gibney et al.,
2005). Dalam metabolomika, profil biokimia dan pengaturan fungsi metobilt ditentukan dalam
organisme secara keseluruhan, dengan menganalisa bio-cairan yang relevan (darah, urine, air liur,
ekstrak kotoran, cairan cerebrospinal) dan jaringan. Ini merupakan alat yang berguna untuk
menghasilkan profil metabolit pada individu, seperti frofil lipid (kolesterol, trigliserida) dan profil
vitamin. Hal ini memudahkan dalam meneliti regulasi metabolisme dan pergerakan sel-sel atau
jaringan, sebagai respons terhadap perubahan lingkungan tertentu. Tidak ada teknik tunggal yang cocok
untuk analisis semua jenis molekul, sehingga mencampur-adukan beberapa teknik, digunakan untuk
memisahkan metabolit. Metabolit dapat dipisahkan menurut reaksi kimia dan sifat fisik dengan
menggunakan metode seperti kromatografi gas, kromatografi cair tekanan tinggi (HPLC), dan
elektroforesis kapiler. Setelah itu, molekul diidentifikasi dengan menggunakan metode seperti
spektrometri massa. Metode analitik utama untuk metabolomika adalah resonansi magnet inti (NMR),
kromatografi gas-spektrometri massa, kromatografi cair-spektrometri massa, spektrometri massa, dan
spektrometri massa-ionisasi elektrospray. Bioinformatika diterapkan untuk analisis dan interpretasi data
yang diperoleh dari perbandingan kondisi sel yang berbeda. Namun, metabolomik belum memiliki
prosedur terstandar. Hal ini karena belum bisa mengukur keseluruhan proteome atau metabolome.
Pada maunisia, tidak diketahui, bahwa banyak metabolit endogen atau banyak makanan dapat dijadikan sebagai
metabolit eksogen atau sejauh mana makananan dapat menimbulkan perubahan pada profil metabolik. Terlebih
lagi, keterbatasan beberapa peneli dalam penggunaan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan
khusus seperti pada metabolomika. Sampai saat ini, hanya ada beberapa contoh metabolomik pada subyek
manusia, yang telah diketahui.
Tingkatan prevalensi berhubungan dengan kultur dan genetik atau interaksi antara genetik dan
lingkungan atau factor nutrisi
Peningkatan factor resiko nutrisi seperti tingginya intake garam yang tidak sesuai yang akan
meningkatkan tekanan darah tinggi atau level yang abnormal.
Kadang-kadang kombinasi tingginya intake garam dengan factor yang lanilla seperti genetik akan
meningkatkan peningkatan tekanan darah dan level yang abnormal.
Menurut study yang berhubungan dengan study diet gen bahwa MTHFR dan asam folat sangat
berhubungan.
Gen mempunyai polimorfisme nukleotida tunggal pada posisi 677 di regio coding
methylenetetrahydratefolate reductase (MTHFR) gene.
MTHFR secara langsung dirubah menjadi folate dari diet yang lain kedalam sntesis DNA atau
remetilasi homocistein.
Polimorfismo C677T MTHFR mrnghasilkan residu valine ditempat residu alanine pada enzim, yag
mana keduanya stabil dan melakukan aktivitas enzim.
Aktivitas MTHFR yang rendah menurunkan reaksi remethilasi homocystein menjadi methionine yang
akan menjadi hyperhomocysteinemia.
Pada stress oksidatif, reaksi radikal bebas dengan NO menyebabkan level NO rendah didalam sirkulasi.
Status folat mempunyai peranan yang penting dalam regulasi plasma level homocystein.
Mutasi C677T yang terkait bagian MTHFR berikatan dengan folat to enzim MTHFR yang mana dapat
distabilkan oleh konsumsi folat pada individu yang tidak mempunyai genotip CT.
Folat akan mencegah lepasnya flavin co-factor dari enzim MTHFR. Subjek dengan genotip CT tidak
menunjukkan hiperhomo cysteinemia jika mereka tidak mempunyai defisiensi folat.
Gen Lain yang Mempengaruhi Perkembangan Metabolic Syndrom
Diantara banyak gen adalah gen KCNJ11E23K coding untuk -cell K+ channels yang termasuk
kedalam cell glukosa.
Gen sintesis endothelial nitric oxide termasuk kedalam produksi Nitrit Oxide.
Angiotensin II dan nitrit oxide pada darah sangat dipengaruhi tekanan darah pada manusia.
ADRB1 G389R
Reseptor 1- and 2-adrenergic (ADRB1 and ADRB2) yang diekspresikan pada beberapa jaringan
dan subtype predominan -receptor pada cardiac neurosit dan adiposit.
Substitusi asam amino pada glysin oleh arginin pada posisi 389 mempunyai penurunan lipolisis.
Varian pada PPARG dan ADRB1 juga menunjukkan gabungan additive pada MetSrisk.
Gabungan resiko pada keduanya berhubungan dengan peningkatan konsentrasi trigliseride sepanjang
waktu.
Varian ADRB1 juga berhubungan dengan peningkatan konsentrasi plasma glukasa puasa.
Dan gabungan atara level trigliserid dapat dijelaskan dengan efek pada adipogenesis dan liplisis.
Gen APOA5 meliputi metabolismo trigliserid dan dimodulasi oleh factor diet.
Gen criptic APOA2 mempunyai potencial apolipoprotein pada intake makanan, indeks massa tubuh
dan postprandial lipidemia.
Proteomika
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa jenis metode telah dikembangkan untuk mempelajari protein.[7] Di mulai pada 1
abad lalu, proteomika menggunakan analisis 2D berupa gel elektroforesis poliakrilamida.[7]
Dengan menggunakan teknik ini, protein dalam suatu sampel dapat dipisahkan,
diindentifikasi, dan diukur berdasarkan berat molekulnya.[7] Dengan menggunakan analisis
ini, berbagai jenis protein yang dihasilkan oleh beragam bakeri, seperti Escherichia coli, telah
berhasil dipisahkan dan dipurifikasi.[7] Teknologi lain yang dikembangkan adalah
spektrometri massa yang bersifat sangat sensitif.[7] Di samping itu, Kromatografi cair
berperforma tinggi (HPLC) juga dapat digunakan di mana sampel yang digunakan
diinjeksikan ke dalam kolom bertekanan tinggi dan protein yang terkandung di dalamnya
akan berikatan dengan matriks yang ada.[7]
A.PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk
hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism dengan
lingkungannya. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu metabole yang
berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan
mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme Makanan
B.JENIS-JENIS METABOLISME
Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih
kecil untuk dijadikan energy.
C.PROSES METABOLISME
Didalam tubuh terjadi 3 proses metabolism utama yaitu :
1.Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme Karbohidrat
Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung
enzim ptialin (suatu amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam
mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.makanan
berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3-5%
dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Artikel Penunjang : Pengertian,Manfaat, dan Macam Macam Hidrolisis
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk dipecah oleh ptialin
menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam
setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat
yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat
oelh zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan
enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0.
Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah
akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas ini
mengandung amilase yang fungsinya sama dengan -amilase pada air liur,yaitu
memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.Namun,pati pada
umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya sebelum melewati lambung.
Artikel Penunjang : Pengertian,Fungsi dan Struktur Pankreas
Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau
proses di dalam hati,yaitu:
2. Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-
sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3
(suasana asam).
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, Fungsi dan Macam Macam Enzim
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit
dan tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan
proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino
dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses
penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam
darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di
dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea
yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat
lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak
mengandung unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan
lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
3.Metabolisme Lemak
Metabolisme Lemak
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak
terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan
lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas
jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran
besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih
kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang
dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran
cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan
jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim
yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.