Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

Di buat oleh :

Della Dwi Amanda Sahputri ( 13 )


Aliefya Rizka Febria ( 01 )
Sherly Ayu Rachma Wati ( 28 )
Muhammad Andre Kurniawan ( 20 )
Andreas Kelvin Ardiansyah ( 03 )
Kata Pengantar

Puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat dan dukungan dalam pembuatan karya tulis ini. Termasuk Bu Guru
kami, Ibu Ayom, dan keluarga yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Makalah tentang Bioteknologi. ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet. Besar harapan kami agar
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Namun, tak ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menciptakan barang dan jasa
yang dapat digunakan oleh manusia. Saat ini perkembangan bioteknologi tidak hanya berbasis
pada biologi tetapi juga pada ilmu-ilmu murni dan terapan lainnya seperti biokimia, ilmu
komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, ilmu genetika, kimia, matematika, dan lain-lain.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bioteknologi adalah ilmu terapan yang memadukan
berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam produksi barang dan jasa. Dalam bidang kedokteran,
penerapan bioteknologi di masa lalu telah dibuktikan antara lain dengan ditemukannya vaksin,
antibiotik dan insulin, walaupun masih terbatas karena fermentasi yang tidak sempurna.
Perubahan signifikan terjadi setelah Louis Pasteur menemukan bioreaktor. Dengan alat ini,
dimungkinkan untuk mencapai produksi massal antibiotik dan vaksin.

Saat ini, bioteknologi memiliki perkembangan yang sangat pesat, terutama di negara-
negara maju. Kemajuan tersebut ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi seperti
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, seleksi sel punca, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita mendapatkan obat untuk penyakit kronis dan genetik yang
tidak dapat disembuhkan, seperti kanker atau AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
punca juga memungkinkan korban stroke atau penyakit lain yang mengakibatkan hilangnya atau
rusaknya jaringan tubuh pulih kembali. Di bidang pangan, dengan menggunakan rekayasa
genetika, kultur jaringan dan teknologi DNA rekombinan, di mungkinkan untuk menciptakan
tanaman dengan sifat dan produk yang unggul karena mengandung lebih banyak nutrisi daripada
tanaman biasa dan juga lebih tahan terhadap hama dan tekanan lingkungan.

Penerapan bioteknologi di era ini juga dapat ditemukan dalam perlindungan lingkungan
dari pencemaran. Misalnya pada penguraian minyak oleh bakteri yang tumpah ke laut dan pada
proses penguraian zat berbahaya (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis
baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tidak lepas dari berbagai kontroversi seputar
perkembangan teknologinya. Misalnya, teknologi kloning dan rekayasa genetika tanaman
pangan telah dikritik oleh banyak kalangan.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari 3 kata yaitu bios artinya hidup, teknos artinya penerapan dan logos
artinya ilmu. Penerapan bioteknologi telah dipraktekkan oleh nenek moyang kita ribuan tahun yang lalu.
Perkembangan itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Bioteknologi Tradisional (6000 SM)
Ditandai dengan penggunaan mikroorganisme (fermentasi) untuk menyiapkan atau mengawetkan
makanan dan minuman. Periode ini, yang terjadi sebelum tahun 1800 M, dimulai dengan
produksi bir dari ragi Babilonia. Selain bir, ada juga makanan dan minuman yang diolah melalui
fermentasi. Misalnya: roti, tempe, lakban, sake, oncom dan kecap. Namun, orang dahulu tidak
mengenal istilah bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskannya.

2. Era Bioteknologi Ilmiah (1800 SM – pertengahan abad ke 19)


Orang-orang mulai menyadari bahwa fermentasi tidak terjadi secara kebetulan. Penasaran,
mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip ilmiah. Hasilnya adalah penemuan
enzim yang diekstraksi dari ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol. Hal ini diikuti
dengan penggunaan istilah bioteknologi oleh Karl Ereky pada tahun 1919. Saat itu, buah dari
bioteknologi tidak hanya makanan tetapi juga obat-obatan, seperti antibiotik dan penisilin.

3. Era Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)


Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Upaya sedang
dilakukan untuk memproduksi makanan dan obat-obatan melalui proses yang lebih efisien dan
efektif. Era Bioteknologi modern sudah ada saat ditemukannya enzim restriksi endonuklease.
Enzim ini memungkinkan kita memotong dan menempelkan DNA ke dalam organisme hidup.

JENIS BIOTEKNOLOGI

Oleh karena itu bioteknologi dapat dibagi berdasarkan kompleksitasnya menjadi dua
jenis, yaitu bioteknologi tradisional atau konvensional dan bioteknologi modern sebagai berikut:

1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional)


Bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan bakteri,
proses biokimia, serta proses genetik alami berupa mutasi atau rekombinasi gen. Prinsip
bioteknologi ini telah dikenal umat manusia selama ribuan tahun.

Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau metode pembuatan produk tradisional.


Misalnya membuat lakban dengan cara menaburkan ragi pada permukaan akar singkong dan
diamkan selama 3 hari. Proses ini membutuhkan bantuan mikroorganisme seperti jamur
Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Akibatnya,
mikroorganisme tersebut mengubah rasa singkong menjadi manis dan beraroma khas.

Manfaat dari bioteknologi tradisional adalah:

 Menambah kandungan gizi produk pangan berupa makanan dan minuman.


 Membantu proses peningkatan industri pertanian sebagai komoditas produksi dan industri
perdagangan.
 Menambah jumlah lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Mempromosikan produk industri dalam negeri.

Contoh bioteknologi tradisional :

A. Pangan
Ada banyak manfaat ilmu bioteknologi konvensional di bidang pangan. Pasalnya, bidang ini
menjadi titik awal pengenalan bioteknologi manusia sederhana pada zaman dahulu. Berikut
adalah contoh produk bioteknologi di bidang pangan:

 Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai menggunakan enzim protease dan fungi Rhizopus
oligosporus sebagai agen hayatinya.
 Tauco, dibuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen hayati Aspergillus
oryzae.
 Kecap, terbuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen hayati kedelai
Aspergillus.
 Oncom, dibuat dari bungkin kacang menggunakan enzim protease dan probiotik Monilia sitophila.
 Yogurt, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan agen biologis dari
bakteri Streptococcus thermophilus dan Streptococcus vulgaris.
 Keju, terbuat dari susu dengan enzim Lipase dan agen biologi Lactobacillus.
 Mentega, yang terbuat dari susu memiliki enzim lipase, tetapi juga mengandung
bakteri Lactobacillus lactis atau Streptococcus lactis.
 Beras ketan tapai, terbuat dari beras ketan dan menggunakan agen hayati Saccharomyces cereviceae.
 Asian, dibuat dari kubis dengan menggunakan enzim laktase dan bakteri Lactobacillus plantarum.
 Sirup gula, menggunakan enzim amilase dan bakteri Bacillus subtilis.
 Nata de coco, dibuat dari air kelapa dengan menggunakan enzim selulase dan bakteri Acetobacter
xylinum.
 Es Krim, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan bakteri Saccharomyces
Mushroomlis.

B. Pertanian
Dalam bidang pertanian bioteknologi yang umum terlihat di masyarakat antara lain :

 Hidroponik adalah metode pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam.
 Tumbuhan Mustard alami mengalami seleksi manusia untuk menghasilkan brokoli, kembang kol,
dan kubis.
C. Peternakan
Bioteknologi konvensional juga banyak diterapkan di bidang peternakan, contoh penerapannya
adalah sebagai berikut.

 Domba Ankon, khususnya yang berkaki pendek dan bengkok karena proses mutasi alami.
 Sapi Jersey, khususnya sapi perah, mengandung lebih banyak krim setelah dimutasi oleh manusia.

D. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan dunia, bioteknologi juga banyak diterapkan untuk menghasilkan obat-
obatan seperti:

 Antibiotik adalah produk medis yang terbuat dari jamur dan bakteri.
 Vaksin adalah produk yang meningkatkan kekebalan tubuh dengan menggunakan mikroorganisme
atau bagiannya yang telah dibunuh sebelum diracuni.

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern mulai mengalami perkembangan yang signifikan setelah


ditemukannya struktur DNA pada tahun 1950. Bioteknologi modern paling dikenal sebagai salah
satu jenis bioteknologi yang berbasis rekayasa, rekayasa DNA atau manipulasi genetik dengan
menggunakan biokimia dan mikrobiologi. Rekayasa genetika atau genetic engineering adalah
manipulasi gen secara langsung untuk tujuan praktis. Salah satu teknik rekayasa genetika adalah
DNA rekombinan dimana gen tertentu dimasukkan ke dalam sel dengan teknik kloning yang
disebut juga dengan kultur jaringan.
Misalnya, microarray DNA yang diwakili oleh titik-titik berwarna ditafsirkan sebagai
tingkat ekspresi relatif dari 2.400 gen manusia. Analisis mikro aril sering digunakan untuk
membandingkan ekspresi gen pada beberapa sampel yang berbeda, seperti sampel jaringan
normal dan sampel kanker. Pengetahuan ini kemudian dikembangkan dan digunakan sebagai
teknik untuk melakukan penelitian tentang penyakit kanker dan penyakit lainnya. Seiring dengan
perkembangannya, bioteknologi modern diterapkan di berbagai bidang kehidupan.

Contoh bioteknologi modern :


A. Teknologi Reproduksi
Teknologi reproduksi adalah cara reproduksi yang menggunakan alat dan proses tertentu. Cara
ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi agar menjadi lebih baik sesuai
dengan harapan manusia. Ada beberapa bentuk teknik reproduksi yang diterapkan, yaitu:

 Kultur jaringan, suatu cara memperbanyak jumlah tanaman dengan cara mengkulturkan jaringan
tertentu sehingga berkembang menjadi individu yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan induknya.
Cara ini dapat menghasilkan benih berkualitas tinggi dalam waktu singkat, dalam jumlah banyak dan
bebas penyakit.
 Inseminasi buatan, metode pembuahan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan manusia.
Metode inseminasi ini biasanya diterapkan pada ternak sapi dan kadang juga bagi manusia.
 Fertilisasi in Vitro atau bayi tabung, metode menghasilkan bayi melalui proses pembuahan yang
tidak dilakukan di dalam tubuh. Metode ini sering dilakukan oleh pasangan suami istri yang sulit
mendapatkan keturunan.
 Cloning atau pengklonan, metode menghasilkan keturunan yang sangat identik dengan induknya
berdasarkan sifat aseksual. Pemuliaan, metode persilangan organisme dari keturunan yang berbeda.

B. Radiasi
Radiasi atau disebut juga penyinaran adalah suatu cara penggunaan gelombang elektromagnetik
untuk mengawetkan makanan, menghambat pertumbuhan pucuk tanaman, mencegah
pematangan buah, dan juga merupakan cara mutagenesis.

C. Hidroponik dan Aeroponik


Hidroponik adalah metode pertanian yang menggunakan air dan bahan berpori atau berpori.
Sementara itu aeroponik merupakan suatu metode bertanam dengan cara membiarkan akar
tanaman menggantung di udara sehingga akar tersebut tidak menempel pada media tanam
apapun.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari bercocok tanam dengan metode hidroponik serta
aeroponik, antara lain:

 Pertumbuhan tanaman tidak bergantung pada musim dan tempat termasuk ketinggian lokasi
dan luas tanah sebagai media tanam.
 Mutu hasil perkebunan seperti sayur dan buah lebih baik dibanding dengan proses tanam
seperti biasa.
 Pupuk yang digunakan lebih hemat, karena jumlah yang diberikan harus diatur.
 Hama dan penyakit tanaman yang berasal dari tanah tidak akan menyerang tanaman.

D. Pengobatan
Bioteknologi modern juga banyak digunakan dalam bidang medis, khususnya untuk produksi
obat-obatan. Berikut adalah beberapa produk bioteknologi di bidang kedokteran, khususnya:

 Interferon, obat yang diproduksi untuk meningkatkan kekebalan dan melawan infeksi. Biasanya
diberikan pada penderita kanker dan hepatitis.
 Insulin, hormon buatan manusia yang digunakan untuk mengontrol gula darah. Hormon ini biasanya
diberikan pada penderita diabetes.
 Vaksin, antigen yang digunakan untuk menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Pemberian vaksin sering disebut dengan vaksinasi atau imunisasi.
 Penisilin, antibiotik yang digunakan sebagai obat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur.
 Hormon pertumbuhan, merupakan hormon yang diproduksi sebagai obat untuk mencegah stunting
dan sebagai bahan dalam proses penyembuhan.
 Beta-endorphin, hormon buatan manusia yang berguna untuk menghilangkan rasa sakit. Hormon ini
sering diberikan pada penderita gangguan jiwa seperti skizofrenia.
 Aktivator plasminogen, obat yang berguna untuk mencegah stroke dan juga melarutkan bekuan
darah.
 Interleukin 2, suatu protein juga bermanfaat untuk mengaktifkan kembali sistem imun tubuh.
 Antibodi monoklonal buatan manusia digunakan untuk menyerang dan kemudian menghancurkan
tumor dan sel kanker.
 Enzim, obat yang berguna untuk meningkatkan reaksi atau bertindak sebagai katalis biologis yang
baik. Penggunaannya biasa digunakan untuk keperluan manusia dan bidang industri.

DAMPAK PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

A. Dampak di Bidang Sosial dan Ekonomi


Berbagai produk dari teknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan sosial.
Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone/BGH) yang merupakan produk
bioteknologi dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%. Namun, penggunaannya dapat
merugikan peternak kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi.
B. Dampak di Bidang Kesehatan
Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi sering disalahgunakan untuk menjadi minuman
beralkohol yang dikonsumsi terus-menerus sehingga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan
berupa gangguan hati dan pencernaan. Gen asing yang terdapat pada hewan dan tanaman
transgenik dikhawatirkan memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker.
C. Dampak di Bidang Lingkungan
Tanaman transgenik yang bersifat unggul biasanya ditanam dengan cara monokultur. Hal ini
mengakibatkan tanaman lokal akan menjadi langka sehingga terjadi penurunan plasma nutfah.
Selain itu, jika tidak dikelola dengan baik, pelepasan makhluk transgenik ke alam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran keanekaragaman plasma nutfah. Pencemaran ini juga
disebut gen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum, bioteknologi adalah ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup, seperti bakteri, virus, dan fungi untuk menghasilkan barang atau jasa yang bisa digunakan
oleh manusia. Tujuan bioteknologi untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup, dan analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam
perkembangannya, bioteknologi terbagi menjadi dua jenis. Salah satunya yaitu bioteknologi
konvensional.

Walaupun bioteknologi bermanfaat tetapi juga dapat menyebabkan berkurangnya plasma


nutfah atau berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup. Rusaknya ekosistem. Bioteknologi
dapat merusak lingkungan hidup dan menjalarpada kerusakan ekosistem. Bioteknologi dapat
memberi dampak positif dan negatif bagi lingkungan.

Demikian ulasan mengenai pengertian bioteknologi, sejarah, jenis, dan contoh


penerapannya. Banyak sekali kegunaan dan manfaat dari pengembangan bioteknologi ini.
Karena hampir di semua bidang kehidupan ini membutuhkan bantuan dari bioteknologi untuk
mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan memiliki manfaat.

Anda mungkin juga menyukai