Oleh :
Yoga Adhi Krissetya
H0217071
SKRIPSI
Oleh
Yoga Adhi Krissetya
H0217071
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya, Yoga Adhi Krissetya NIM: H0217071 Program Studi Ilmu Tanah
menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Guna Mengetahui Potensi Sebaran Tanaman Aren (Arenga Pinnata Merr.) Di Kabupaten
Jepara”, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada unsur plagiarisme, falsifikasi karya, fabrikasi
data, dan pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini saya buat
dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terbukti ada penyimpangan dari
pernyataan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Surakarta,
Yang menyatakan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Penginderaan
Jauh Guna Mengetahui Potensi Sebaran Tanaman Aren (Arenga Pinnata Merr.)
Di Kabupaten Jepara”. Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Ir. Supriyadi, M.P. selaku Pembimbing Utama yang selalu
memberikan bimbingan, saran dan arahan dalam penelitian dan penyusunan
skripsi.
3. Dwi Apriyanto, S.Hut, M.Hut. selaku dosen Pembimbing Pendamping yang
selalu memberikan bimbingan, saran dan arahan dalam penelitian dan
penyusunan skripsi.
4. Ir. Sumani, M.Si selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan banyak
saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
5. Keluarga besar Tego Prasetyo yang selalu memberikan doa dan dukungan.
6. Keluarga besar PMK FP yang selalu bersama menjadi rekan dan
memberikan semangat selama perkuliahan.
7. Keluarga besar KMIT sebagai keluarga pertama selama perkuliahan.
8. Society.17 sebagai rekan awal hingga akhir di perkuliahan
9. Tim Penelitian Aren Jepara yang selalu membersamai dan selalu solid.
10. Keluarga besar Kos Griya Bekah yang selalu memberikan semangat selama
perkuliahan.
11. Nanda Faradila yang selalu memberikan semangat dan membersamai
selama perkuliahan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN .....................................................................................................xii
SUMMARY ..................................................................................................... .xiii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 4
II.TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................6
A. Tanaman Aren .......................................................................................... 6
B. Penginderaan Jauh ................................................................................... 7
C.Kesesuaian Lahan................................................................................... 13
D.Konservasi Tanah ................................................................................... 16
III.METODE PENELITIAN .....................................................................................18
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 18
B. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 18
C.Metode Penelitian.................................................................................... 19
D.Teknik Penentuan Sampel ...................................................................... 21
E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 22
F. Tata Laksana Penelitian .......................................................................... 22
G.Kerangka Berpikir.................................................................................... 29
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................30
A. Karakteristik Wilayah Penelitian ............................................................. 30
B. Citra Landsat 8 Lokasi Penelitian ........................................................... 32
C. Interpretasi Visual Terhadap Objek Tanaman Aren ................................ 34
D. Analisis Uji Sebaran Potensi Tanaman Aren .......................................... 51
vii
E. Potensi Tanaman Aren Berdasarkan Kelas Kesesuaian Lahan .............. 58
F. Potensi Tanaman Aren Untuk Arahan Konservasi Tanah ....................... 70
V.KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................73
A. Kesimpulan ............................................................................................. 73
B. Saran ...................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74
LAMPIRAN........................................................................................................80
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Spesifikasi Band Pada Landsat 8 .................................. 11
Tabel 2. Syarat Tumbuh Tanaman Aren ............................................................ 15
Tabel 3. Variabel Penelitian .............................................................................. 22
Tabel 4. Jenis dan Sumber Data....................................................................... 22
Tabel 5. Rentang Klasifikasi NDVI ..................................................................... 24
Tabel 6. Klasifikasi Kemiringan Lereng .............................................................. 24
Tabel 7. Hasil Interpretasi Visual Tanaman Aren ............................................... 37
Tabel 8. Tabel Titik Sampel Inventarisasi Aren .................................................. 45
Tabel 9. Hasil Inventarisasi Aren ....................................................................... 46
Tabel 10. Nilai Akurasi Metode Omisi-Komisi ................................................... 48
Tabel 11. Hasil Inventarisasi Tanaman Aren..................................................... 52
Tabel 12. Hasil Pengukuran Potensi Tanaman Aren dengan Penginderaan Jauh
.......................................................................................................................... 56
Tabel 13. Hasil Prediksi Potensi Tanaman Aren dengan Survey Lapangan ....... 55
Tabel 14. Nilai Akurasi Model Penentuan Potensi Aren ..................................... 56
Tabel 15. Uji Akurasi Model ............................................................................... 57
Tabel 16. Hasil Matching Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Aren di SPT 1 .... 60
Tabel 17. Hasil Matching Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Aren di SPT 2 .... 62
Tabel 18. Hasil Matching Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Aren di SPT 3 .... 64
Tabel 19. Hasil Matching Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Aren di SPT 4 .... 66
Tabel 20. Hasil Matching Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Aren di SPT 5 .... 68
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Statistik Terhadap Variabel Penelitian ...............................80
Lampiran 2. Rekapan Hasil Interpretasi Tanaman Aren .....................................82
Lampiran 3. Analisis Mengenai Potensi Tanaman Aren .....................................91
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian..................................................................92
xi
RINGKASAN
Kata Kunci: Aren; Penginderaan Jauh; Konservasi Tanah; Lahan Kritis; NDVI
xii
SUMMARY
xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui nilai akurasi dari inventarisasi sebaran aren menggunakan
penginderaan jauh.
b. Mengkaji kemampuan panjang gelombang saluran band merah dan
band inframerah dekat pada citra Landsat 8 dengan menggunakan
algoritma indeks vegetasi NDVI.
c. Mengetahui potensi sebaran aren beserta tingkat akurasi algoritma
NDVI dalam membangun model potensi tanaman aren dengan
menggunakan citra Landsat 8.
d. Mengetahui potensi tanaman aren sebagai tanaman budidaya
berdasarkan kelas kesesuaian lahan.
e. Mengetahui potensi tanaman aren sebagai tanaman konservasi tanah
berdasarkan kelas lahan kritis.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat penelitian bagi pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah
Kabupaten Jepara yaitu dapat digunakan sebagai langkah strategis
dalam menentukan kebijakan yang bertujuan meningkatkan ekonomi
daerah serta menjaga kelestarian lingkungan.
b. Manfaat penelitian bagi masyarakat yaitu dapat digunakan
memperluas pengetahuan berkaitan dengan tanaman aren dan
potensinya, yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
budidaya aren.
c. Manfaat penelitian bagi praktisi dalam hal ini penyuluh yaitu dapat
digunakan sebagai informasi awal untuk mengajak masyarakat dalam
mengembangkan tanaman aren.
d. Manfaat penelitian bagi mahasiswa yaitu dapat digunakan sebagai
referensi dalam melakukan identifikasi secara spesifik berkaitan
dengan tanaman aren serta memperkaya pengetahuan yang nantinya
menghasilkan sebuah karya tulis terbarukan.
e. Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu untuk memenuhi syarat kelulusan
program studi S1 Ilmu Tanah UNS, serta mengembangkan tentang
5
A. Tanaman Aren
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Arenga
Spesies : Arenga pinnata Merr
(Kurnia et al., 2014).
Berdasarkan penelitian, aren dapat tumbuh di berbagai jenis tanah
dengan ketinggian mulai dari permukaan laut hingga 1300 mdpl
(Heyne K, 1950). Umumnya tanaman ini lebih menyukai tempat dengan
ketinggian 500-1.200 m dan tumbuh optimal pada ketinggian 500-700 mdpl
(Lutony, 1993) . Aren umumnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, tanah
yang remah dari aktivitas vulkanis di lereng gunung dan tanah pasiran
merupakan tanah yang ideal utnuk mendukung syarat tumbuh tanaman aren.
Suhu optimum pertumbuhan aren adalah rata-
6
7
rata 25oC dengan curah hujan rata-rata 1.200 mm/tahun (Lempang, 2012).
Sifat Tanaman aren yang memiliki daya dukung hidup yang tinggi sehingga
sangat cocok dikembangkan di lahan marginal yang cocok digunakan untuk
konservasi air dan tanah (Wulantika, 2019). Aren merupakan tanaman dari
suku pinang-pinangan (Aracecaeae) yang memiliki morfologi batang berupa
tinggi dapat mencapai 25 meter dengan diameter mampu mencapai 0.5 meter,
tidak berduri, dan tidak bercabang. Tangkai daun aren sendiri dapat memiliki
panjang 15 meter dengan tangkai daun mencapai 1.5 meter, helai daun dapat
mencapai 1.45 meter panjangnya dan 7 cm untuk lebarnya, serta terdapat
lapisan lilin pada daun bagian bawah (Supandi, 2012). Berdasarkan pada alat
generatifnya, bunga jantan berwarna coklat, berbentuk elips seperti telur,
serta memiliki 3 daun dan 3 kelopak bunga. Sedangkan bunga betina warna
kehijauan dengan mahkota bunga segitiga beruas-ruas, bakal buah memiliki
ruang tiga dan putik tiga (Lasut, 2012).
Berdasarkan penelitian pada umur tanaman kisaran 9-12,5 tahun
perkembangan tinggi tanaman dan diameter tanaman berbanding lurus
dengan umur tanaman. Sedangkan seiring bertambahnya umur tanaman
produksi nira mengalami penurunan (Harahap, 2017). Hampir semua bagian
dari pohon aren dapat dimanfaatkan oleh manusia mulai dari gula, nira,
tepung dan ijuk. Pohon aren yang dipanen tepungnya, tidak dilakukan
pengambilan nira, karena akan sangat mengurangi jumlah tepung pada
empulur. Satu pohon aren menghasilkan 50-75 kg tepung aren yang mana
umur tanaman aren dapat dipanen patinya yaitu pada tanaman yang berumur
10-15 tahun (Alam, Syamsu, 2004).
B. Penginderaan Jauh
1. Penginderaan Jauh untuk Vegetasi
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek, daerah atau gejala, melalui data yang diperoleh
dengan menggunakan alat, dan atau tanpa mengadakan suatu kontak
langsung dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji
(Sutanto, 1986). Penginderaan jauh berperan sangat penting dalam
kegunaannya bagi semua kalangan terutama yang berkaitan dengan ilmu
kebumian dan pertanian untuk mempelajari tutupan lahan yang ada di
permukaan bumi seperti pertanian dan vegetasi alami. Pengambilan data
8
2. Interpertasi Citra
Interpretasi penginderaan jauh perlu memerhatikan beberapa hal
yang ada seperti: elemen dasar (warna, bayangan, ukuran, bentuk,
tekstur, pola); pengumpulan informasi lokasi, dan investigasi lapangan;
klasifikasi unit ekologi dan validasi; dan verifikasi lapangan untuk
memperoleh peta ekologi (Du et al., 2014). Interpretasi citra merupakan
kegiatan mengkaji citra untuk mengidentifikasi objek-objek yang tampak
pada hasil citra (Sutanto, 1986). Setelah elemen dasar diinterpertasi,
tahap selanjutnya adalah penafsiran. Pada tahap ini kegiatan penafsiran
meliputi: penajaman citra, delineasi obyek dan pengecekan hasil
delineasi, editing, pemberian atribut dan perhitungan luas
(Lessy et al., 2018).
Dalam melakukan interpertasi citra sebaiknya tidak hanya
menggunakan satu elemen dasar dalam mengidentifikasi objek. Agar
objek yang diinterpertasikan dapat sesuai tujuan yang diinginkan, maka
dalam interpertasi citra penggunaan unsur dari elemen dasar yang lain
sangat diperlukan guna mengarahkan bukti-bukti ke dalam lingkup yang
lebih sempit dan spesifik untuk mendapatkan satu titik simpul, dalam hal
ini disebut dengan konvergensi bukti (Buana & Hartono, 2012). Pada
suatu kasus terlihat sebuah tumbuhan dari citra bertajuk dengan bentuk
bintang. Kesimpulan awal menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut dari
keluarga palem seperti kelapa, kelapa sawit, enau, sagu dan nipah. Guna
memperoleh informasi yang lebih akurat perlu ditambahan elemen dasar
interpertasi yang lain seperti pola, ukuran dan situs yang dapat dilihat
pada gambar berikut menurut (Sutanto, 1986):
10
KELAPA
NIPAH
KELAPA SAWIT
ENAU
SAGU
Panjang
Band Gelombang Resolusi Kegunaan
(µm) (m)
Band 1 0.435-0.451 30 Studi aerosol dan
Coastal/Aerosol wilayah pesisir
Band 2 Blue 0.452-0.512 30 Pemetaan batimetri,
membedakan tanah
dari vegetasi dan
daun dari vegetasi
konifer
Band 3 Green 0.533-0.590 30 Mempertegas
puncak vegetasi
untuk menilai
kekuatan vegetasi
Band 4 Red 0.636-0.673 30 Membedakan sudut
vegetasi
Band 5 NIR 0.851-0.879 30 Menekankan konten
biomasa dan garis
pantai
Band 6 SWIR-1 1.566-1.651 30 Mendiskriminasi
kadar air tanah dan
vegetasi, menembus
awan tipis
Band 7 SWIR-2 2.107-2.294 30 Peningkatan kadar
air tanah dan
vegetasi, dan
penetrasi awan tipis
Band 8 0.503-0.676 15 Penajaman citra
Panchromatic
12
lapangan. Lokasi pengambilan data langsung diperoleh dari peta satuan lahan
(Nachnor Rizky, Deasy Arysanti, 2010).
Tabel 2. Syarat Tumbuh Tanaman Aren
18
19
satelit Landsat 8, peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Kabupaten Jepara citra,
Google Earth dan DEM (Digital Elevation Model).
f. Nilai potensi tanaman aren berupa volume tanaman yang diperoleh dari
perhitungan tingggi dan diameter tanaman dari sampel lapangan
dilakukan overlay dengan faktor kerapatan tajuk dan kemiringan lereng.
g. Data umur tanaman diperoleh melalui wawancara kepada pemilik lahan
h. Analisis statistik dengan metode regresi linier berganda untuk menguji
akurasi dari digitan number dengan hasil pengamatan di lapangan.
i. Menghasilkan peta potensi tanaman aren.
D. Teknik Penentuan Sampel
Datar
0-3
Landai
3-8
Agak Miring
8-15
Miring
15-30
Agak Curam
30-45
Curam
45-65
Sangat Curam
>65
Sumber: (Arsyad, 2010)
25
3. Analisis Data
a. Analisis foto berbasis objek
Analisis laboratorium dilakukan di laboratorium Pedologi dan
Survey Tanah UNS untuk memperbaiki hasil penghitungan populasi
aren hasil interpertasi awal dengan hasil survey di lapangan yang
selanjutnya dimasukan ke dalam data polygon untuk memperoleh hasil
peta sebaran tanaman aren dan dilakukan pengolahan uji akurasinya.
Analisis foto berbasis objek atau biasa disebut Object
Based Image Analysis (OBIA) dilakukan untuk mengidentifikasi
ukuran, bentuk, tekstur dan kedekatan objek pada foto udara. Analisis
berbasis objek diterapkan dengan melakukan segmentasi.
b. Analisis NDVI untuk estimasi potensi
Indeks vegetasi NDVI didasari dari pengamatan bahwa
permukaan pada citra foto udara landsat 8 yang berbeda-beda
menghasilkan refleksi berbagai jenis gelombang cahaya yang
berbeda-beda. Vegetasi dimana terjadi proses fotosintesis akan
menyerap sebagian besar gelombang merah sinar matahari dan
memantulkan gelombang inframerah dekat lebih besar. Sedangkan
untuk vegetasi yang sudah mati atau kondisi hijau daunnya rendah
lebih banyak mencerminkan gelombang merah dibanding gelombang
inframerah dekat. NDVI dihitung berdasarkan piksel dari selisih antara
kanal merah dan inframerah dekat pada citra: Rumus NDVI dapat
dilihat pada persamaan berikut:
(𝑁𝐼𝑅−𝑅𝐸𝐷)
NDVI= (𝑁𝐼𝑅+𝑅𝐸𝐷)
OA=
Keterangan:
Xii = Nilai akurasi per-sampel
N = Jumlah Sampel (Muhammad et al., 2016)
Analisis regresi yang digunakan untuk pembuatan model
estimasi produksi pada tanaman aren, menggunakan dua variabel
yaitu indeks vegetasi (NDVI) sebagai variabel x (bebas) sedangkan
potensi sebagai variabel y (terikat). Jenis regresi yang digunakan yaitu
regresi linier sederhana. Hasil dari regresi ini diaplikasikan untuk
membandingkan hasil dari potensi dari survey lapangan, sehingga
estimasi potensi tanaman aren dapat diperkirakan secara menyeluruh.
Uji linier sederhana disajikan dengan formula berikut ini:
Regresi Linier Sederhana
Y = a + bx
Keterangan:
Y : variabel terikat (dependen)(biomassa);
a, b,..n : koefisien regresi;
x : variabel bebas (independen) (transformasi indeks vegetasi)
(Susetyo & Setiono, 2013)
Penentuan nilai estimasi potensi tanaman aren digunakan
dengan menggunakan nilai NDVI yang di formulakan dengan variabel
volume tanaman hasil survey. Perhitungan formula tersebut diperoleh
28
dari hasil uji linier sederhana. Berikut adalah formula yang digunakan
untuk melakukan estimasi potensi tanaman aren:
Y= b0+b1X1 +e)
Keterangan:
Y = nilai prediksi estimasi sesuai akurasi produksi dari model yang
produksi model empiris
b = koefisien regresi nilai indeks
vegetasi
X = nilai piksel citra yang digunakan (Grefie Dwinata, 2014).
Uji akurasi model estimasi produksi berdasarkan parameter
pengaruh produksi dan nilai indeks vegetasi dihitung dengan
menggunakan formula yang digunakan pada penelitian milik
(Susetyo & Setiono, 2013) yang menggunakan simpangan hasil selisih
antara produksi estimasi dan produksi realita yang kemudian dapat
dihitung tingkat akurasinya. Nilai simpangan semakin baik jika
mendekati 0 dan tingkat akurasi semakin tinggi jika prosentasinya
mendekati 100 %.
4. Memetakan Sebaran dan Peta Potensi Tanaman Aren
Melakukan pemetaan sebaran tanaman aren di Kabupaten Jepara
hasil analisis data melalui interpertasi citra. Serta memberikan peta
estimasi potensi tanaman aren di Kabupaten Jepara.
5. Membandingkan akurasi pada peta dengan hasil analisis laboratorium
Setelah diketahui sebaran dan estimasi potensi produksi tanaman
aren dari penginderaan jauh dan hasil analisis data dari laboratorium,
dilakukan perbandingan dengan melakukan presentase akurasi data yang
dihasilkan penginderaan dengan hasil dari analisis secara manual atau
konvensional.
29
G. Kerangka Berpikir
Kondisi Fakta Kondisi Ideal
Tanaman aren di Kabupaten Jepara masih banyak Pemanfaatan penginderaan jauh guna mengetahui
dimanfaatakan sebagai bahan baku makanan horog- sebaran potensi tanaman aren dinilai efektif dalam
horog. Sebaran tanaman aren seluruhnya merupakan melakukan inventarisasi dan menjadi kebaharuan
hasil tumbuh alami tanpa campur tangan manusia. informasi.
Informasi mengenai potensi tanaman aren di
Kabupaten Jepara sangat sedikit.
Gap/Masalah
Pemanfaatan aren sebagai bahan baku makanan horog-horog dengan cara ditebang masih sangat tinggi tanpa ada
usaha untuk menanam kembali, yang dikhawatirkan mengganggu keberlangsungan potensi tanaman aren sebagai
tanaman konservasi.
Solusi
Pemanfaatan penginderaan jauh dalam mengetahui tumbuh kembang tanaman di bidang pertanian saat ini dinilai
sangat penting guna mewujudkan precision agriculture, disamping pengetahuan masyarakat akan budidaya tanaman
aren masih rendah.. Precision Agriculture (PA) adalah pertanian yang berkonsepkan penggunaan teknologi terkini
berbasis penginderaan jauh untuk mendukung budidaya pertanian yang akurat dan tepat guna (Zhang, 2017).
Rumusan masalah:
1. Bagaimana tingkat akurasi dari inventarisasi sebaran aren menggunakan penginderaan jauh?
2. Bagaimana kemampuan dari gelombang saluran band pada Citra Landsat 8 dalam penggunaan algoritma NDVI?
3. Bagaimana potensi sebaran aren dan nilai akurasi dari algoritma NDVI dalam model penentuan potensi
tanaman aren?
4. Bagaimana potensi tanaman aren yang dapat dibudidayakan secara intesif berdasarkan kelas kesesuaian lahan?
5. Bagaimana potensi tanaman aren sebagai tanaman konservasi tanah pada areal lahan kritis?
Tujuan
1. Mengetahui nilai akurasi dari inventarisasi sebaran aren menggunakan penginderaan jauh.
2. Mengkaji kemampuan panjang gelombang saluran band merah dan
band inframerah dekat pada citra Landsat 8 dengan menggunakan algoritma indeks vegetasi NDVI.
3. Mengetahui potensi sebaran aren beserta tingkat akurasi algoritma NDVI dalam membangun model potensi
tanaman aren dengan menggunakan citra Landsat 8.
4. Mengetahui potensi tanaman aren sebagai tanaman budidaya berdasarkan kelas kesesuaian lahan.
5. Mengetahui potensi tanaman aren sebagai tanaman konservasi tanah berdasarkan kelas lahan kritis.
30
31
ciri dengan lingkup yang lebih sempit dan spesifik guna mendapatkan
titik simpul (Buana & Hartono, 2012).
Keterangan: Titik merah adalah tanaman aren hasil interpretasi visual pada
citra Google Earth.
Gambar 8. Hasil Interpretasi Tanaman Aren
tebing dan daerah aliran sungai, karena aren memiliki akar dengan
daya cengkeram kuat dengan kedalaman akar 10-30 m (Lay, 2011).
Berdasarkan Gambar 12. Kecamatan Bangsri yang memiliki
kondisi lahan dari lereng gunung hingga pesisir pantai. Lereng gunung
memiliki kemiringan lereng paling banyak pada kelas miring hingga
curam yang didukung dengan tutupan vegetasi yang masih rapat
dengan penggunaan lahan berupa sawah, tegalan, kebun campuran,
hingga hutan sehingga populasi aren paling banyak berada di
Kecamatan Bangsri. Kondisi tanah yang gembur seperti tanah vulkanis
lereng gunung dan tanah pasiran tepi sungai adalah kondisi fisik lahan
yang ideal untuk tumbuh aren karena bisa meneruskan kelebihan air
dalam tanah (Lempang, 2012). Kecamatan Kembang sebenarnya
memiliki bentang alam yang hampir mirip dengan kecamatan Bangsri.
Namun penyebab populasi aren yang sedikit dikarenakan lereng
gunung di kecamatan Kembang memiliki kemiringan lereng yang
curam hingga sangat curam dengan ketinggian 1000 mdpl sehingga
tutupan vegetasi umumnya berupa semak dan rerumputan serta
singkapan bebatuan. Daerah dengan kemiringan lereng curam hingga
sangat curam ditetapkan sebagai kawasan lindung serta tidak
bervegetasi dari tanaman berakar tunggang, karena bila pada kawasan
tersebut ditumbuhi tanaman dengan akar tunggang atau tanaman
berbobot besar menyebabkan daya ikat antar tanah berkurang karena
solum tanah yang dangkal akibat erosi yang cukup tinggi serta
ketersediaan air yang sedikit (Hanifah, 2013).
44
1. Titik 0
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ 0
]] × 100%
= 100%
2. Titik 1
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
3. Titik 2
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
49
4. Titik 3
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
5. Titik 4
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
6. Titik 5
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
7. Titik 6
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
8. Titik 7
8 − 12
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
12
= 70%
9. Titik 8
8−9
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
9
= 90%
10. Titik 9
6−8
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
8
= 75%
11. Titik 10
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
50
12. Titik 11
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
13. Titik 12
19 − 22
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
22
= 86%
14. Titik 13
14 − 15
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
15
= 93%
15. Titik 14
31 − 34
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
34
= 97%
16. Titik 15
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
17. Titik 16
1−1
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
1
= 100%
18. Titik 17
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
19. Titik 18
3−3
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
3
= 100%
20. Titik 19
1−9
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
9
= 10%
51
21. Titik 20
6−7
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
7
= 86%
Overall accuracy:
100+100+100+100+100+100+70+90+75+100+100+86+93+97+100+100+100+100+10+86
[ 21
]×
100%
Tinggi
Kombinasi Jumlah Diameter NDVI
No Titik Tanaman
Lahan Pohon (cm)
(m)
Kombinasi Jumlah
No Titik Vtot (m3)
Lahan Pohon
1 C2l3 T7 12 11.30
2 C2l4 T8 9 9.53
3 C2l5 T9 8 7.66
4 C3l4 T12 22 26.76
5 C3l5 T13 15 20.38
6 C3l6 T14 34 35.10
7 Peml1 T16 1 0.98
8 Sawahl1 T17 3 3.54
9 Sawahl3 T18 9 7.83
10 Sawahl4 T19 7 4.60
Total 127.69
Sumber: Data Primer
Hasil estimasi potensi menggunakan penginderaan jauh
diperoleh dengan mentrasnformasikan hasil nilai NDVI dengan volume
total hasil survey pada 120 tanaman aren. Penentuan nilai potensi
penginderaan jauh dihasilkan dari rumus regresi pada grafik hubungan
korelasi antara volume dengan NDVI. Nilai keseluruhan potensi
prediksi tanaman aren adalah sebesar 127.69 m3. Nilai potensi
prediksi tersebut selanjutnya dilakukan uji akurasi dengan nilai potensi
lapangan guna menentukan estimasi potensi keseluruhan di
Kabupaten Jepara.
56
Kombinasi Jumlah
No Titik Vtot (m3)
Lahan Pohon
1 T7 C2l3 12 8.406
2 T8 C2l4 9 6.53
3 T9 C2l5 8 8.38
4 T12 C3l4 22 27.1
5 T13 C3l5 15 25.43
6 T14 C3l6 34 35.44
7 T16 Peml1 1 1.08
8 T18 Sawahl1 3 2.36
9 T19 Sawahl3 9 7.45
10 T20 Sawahl4 7 5.43
Total 127.67
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil survey, T14 memiliki jumlah pohon paling
banyak yaitu 34 pohon dengan volume total 35.44 m3. T14 merupakan
plot dengan kombinasi muka lahan C3l5 yaitu kerapatan tajuk rapat
dengan kemiringan lereng agak miring yang ditunjukan dengan nilai
NDVI antara 0.3-0.47. T16 adalah hasil survey yang memiliki jumlah
pohon paling sedikit yaitu 1 pohon yang diikuti dengan volume
potensinya sebesar 1.08 m3. Sehingga total seluruh potensi lapangan
tanaman aren sebesar 127.67 m3
Tabel 14. Nilai Akurasi Model Penentuan Potensi Aren
Hasil Penilaian S3 S3
TEKSTUR TEKSTUR
C-ORGANIK
HARA
TERSEDIA
Sumber; Data Primer
Berdasarkan hasil matching kesesuaian lahan dengan syarat
tumbuh tanaman aren, diperoleh kelas kesesuaian lahan pada SPT 1.
61
Hasil Penilaian N S3
LERENG TESKTUR
Sumber: Data Primer
63
Hasil Penilaian N S3
LERENG TEKSTUR
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil matching kesesuaian lahan dengan syarat
tumbuh tanaman aren, diperoleh kelas kesesuaian lahan pada SPT 3.
SPT 3 memiliki jenis tanah andosol coklat. Hasil penilaian kesesuaian
lahan aktual pada SPT 3 adalah N; eh yang berarti tidak sesuai dengan
65
Hasil Penilaian S3 S3
TEKSTUR TEKSTUR
C-ORGANIK
HARA
TERSEDIA
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil matching kesesuaian lahan dengan syarat
tumbuh tanaman aren, diperoleh kelas kesesuaian lahan pada SPT 4.
SPT 4 memiliki jenis tanah alluvial. Hasil penilaian kesesuaian lahan
67
aktual pada SPT 4 adalah S3; nr, rc yang berarti sesuai marjinal
dengan faktor pembatas berupa C-organik, tekstur dan hara tersedia.
Umumnya kondisi C-organik pada SPT pada tanah aluviall cenderung
miskin yang disebabkan usia tanah yang masih muda berasal dari
endapan yang terbawa oleh aliran sungai (Mulyono et al., 2019).
Sedangkan tekstur pada SPT 4 didominasi tekstur clay pasiran.
Tekstur cenderung tidak dapat diperbaiki. Meski demikian aren dapat
tumbuh pada wilayah tersebut karena aren memiliki sifat toleransi yang
tinggi. Tanaman aren dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berlumpur
dan berpasir, namun pada tanah dengan kadar pH rendah aren tidak
dapat tumbuh dengan baik (Mulyanie & ; Romdani, 2018). Hara P
tergolong sangat rendah pada SPT 4, hal ini dikarenakan kondisi pH
cukup masam sehingga ketersediaan P sangat rendah akibat terjerap
dalam Al dan Fe. Menurut (Syamsiyah et al., 2009), pemberian zeolite
mampu meningkatkan serapan P sehingga dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Sehingga pada SPT 4 tanaman aren dapat dikembangkan
sebagai tanaman budidaya dengan pemanfaatan intensitas tinggi.
68
Hasil Penilaian S3 S3
TEKSTUR TEKSTUR
C-ORGANIK
HARA
TERSEDIA
LERENG
Sumber: Data Primer
69
terjadinya erosi tanah, daun lebar dan batang yang tertutup lapisan ijuk
sebagai inteseptor air hujan agar tidak langsung menghantam
permukaan tanah
(Mulyanie & Romdani, 2018). Berdasarkan peta lahan kritis yang telah
di-overlay dengan sebaran tanaman aren menunjukkan bahwa
populasi aren mayoritas menghuni lahan pada kelas lahan kritis
sedang, berat dan sangat berat. Lahan-lahan tersebut umumnya
memiliki kemiringan lereng miring hingga sangat curam yang
merupakan hulu dari daerah aliran sungai bagi daerah hilir di
bawahnya dengan penggunaan lahan berupa kebun campuran,
tegalan dan hutan. Hal ini sesuai dengan penelitian (Lay, 2011) yang
mengemukakan populasi aren banyak dijumpai pada daerah
pegunungan, lembah-lembah, dekat aliran sungai dekat mata air, serta
tersebar alami di daerah hutan.
Banyaknya populasi aren pada lokasi tersebut menunjukkan
bahwa aren merupakan tanaman yang memiliki toleransi tinggi
terhadap kondisi lingkungan meskipun berdasarkan kesesuaian lahan
memiliki faktor pembatas utamanya kemiringan lereng. Aren cocok
dimanfaaatkan sebagai tanaman konservasi untuk lahan kritis
utamanya pada daerah yang terjal karena dapat mencegah erosi
melalui perbaikan kondisi makro tanah dan porositas (Azhar et al.,
2019). Bila melihat populasi aren yang banyak pada lahan kritis,
keberadaan tanaman aren haruslah dipertahankan. Pemanfaatan aren
dengan cara ditebang harus dihindari agar tidak memperbesar erosi
tanah. Pemanfaatan aren pada kondisi lahan kritis sebaiknya
berorientasi pada pemanfaatan non tepung aren. Pemanfaatan
tersebut dapat berupa penyadapan nira untuk bahan baku gula aren,
kolang-kaling sebagai bahan pelengkap makanan, ijuk digunakan
sebagai sapu atau serat yang memiliki nilai ekonomi tinggi (Webliana
& Rini, 2020). Sedangkan pemanfaatan aren untuk diambil tepung
arennya sebaiknya pada kondisi lahan yang tidak mengalami potensi
erosi cukup besar seperti pada lahan dengan kemiringan lereng datar
hingga landai.
72
A. Kesimpulan
1. Nilai akurasi keseluruhan interpretasi penginderaan jauh secara visual
terhadap sebaran tanaman aren adalah 90,8%.
2. Estimasi produksi aren dapat dilakukan melalui citra Landsat 8
menggunakan analisis NDVI dengan memanfaatkan saluran merah, dan
inframerah dekat.
3. Hasil estimasi produksi dari algoritma indeks vegetasi NDVI menghasilkan
nilai potensi sebesar 5.740 m3 dengan akurasi Standart Error sebesar 2,29.
4. Kelas kesesuaian lahan S3 dapat dilakukan budidaya aren secara intensif.
Sedangkan kelas kesesuaian lahan N, tanaman aren ditujukan untuk
arahan konservasi tanah.
5. Tanaman aren sebagai tanaman pendukung konservasi tanah menempati
areal lahan kritis dengan tingkat kelas sedang, berat dan sangat berat
seluas 6.516,14 Ha.
B. Saran
1. Inventarisasi sebaran aren sebaiknya dilakukan menggunakan citra
resolusi tinggi agar lebih mudah membedakan objek tanaman aren dan non
tanaman aren, serta agar jarak perekaman tidak terlalu jauh dengan waktu
penelitian.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat
memengaruhi keakuratan Landsat 8 dalam pendugaan estimasi produksi
dari tanaman aren.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dan pelaksanaan secara serius bagi
semua kalangan terhadap pemanfaatan komoditas aren secara
berkelanjutan dalam mendukung aren sebagai tanaman budidaya dengan
berorientasi konservasi tanah.
73
DAFTAR PUSTAKA
Model Summary
ANOVAa
Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 29.338 1 29.338 159.770 .000b
Residual 21.668 118 0.184
Total 51.006 119
a. Dependent Variable: volume
b. Predictors: (Constant), NDVI
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.822 0.232 -7.865 0.000
NDVI 7.386 0.584 0.758 12.640 0.000
a. Dependent Variable: volume
Lampiran 2. Rekapan Hasil Interpretasi Tanaman Aren
1. Penentuan grid interpretasi visual tanaman aren
20 207 0
PAKIS AJI 21 208 0
22 209 0
NO BLOK JUMLAH POHON
23 229 0
1 160 0
24 228 0
2 161 0
25 227 0
3 162 0
26 226 0
4 163 0
27 225 0
5 164 0
28 224 0
6 105 0
29 230 0
7 166 17
30 231 0
8 181 0
31 232 0
9 182 0
32 233 6
10 183 0
33 234 41
11 184 0
34 235 113
12 185 0
35 236 9
13 186 0
36 237 64
14 187 0
37 257 38
15 188 0
38 258 30
16 203 0
39 256 63
17 204 0
40 255 89
18 205 0
41 254 19
19 206 0
42 253 38 83 307 0
43 252 11 84 308 0
44 251 0 85 309 0
45 250 1 86 310 1
46 249 11 87 311 0
47 248 0 88 312 0
48 247 0 89 313 8
49 246 0 90 314 0
50 245 0 91 315 0
51 244 0 92 316 0
52 265 0 93 317 0
53 266 0 Total 731
54 267 0
55 268 0
56 269 0
57 270 1
58 271 1
59 272 1
60 273 45
61 274 13
62 275 0
63 276 0
64 277 0
65 278 2
66 279 16
67 280 39
68 302 0
69 301 11
70 300 4
71 299 0
72 298 0
73 297 10
74 296 9
75 295 6
76 294 2
77 293 3
78 292 8
79 291 1
80 290 0
81 289 0
82 306 0
38 146 0
BANGSRI
39 147 0
NO BLOK JUMLAH POHON 40 148 0
1 281 69 41 149 2
2 261 1 42 150 1
3 260 33 43 151 12
4 259 158 44 152 5
5 258 60 45 153 0
6 240 0 46 154 0
7 239 6 47 140 0
8 238 55 48 139 0
9 219 31 49 138 0
10 218 35 50 137 0
11 217 8 51 136 0
12 216 4 52 135 1
13 215 61 53 134 0
14 214 1 54 133 0
15 213 2 55 132 0
16 212 0 56 119 0
17 211 0 57 120 0
18 210 0 58 121 0
19 189 0 59 122 0
20 190 0 60 123 0
21 191 0 61 124 0
22 192 0 62 125 0
23 193 2 63 126 0
24 194 0 64 127 0
25 195 30 65 110 0
26 196 8 66 109 0
27 197 12 67 108 0
28 198 6 68 107 0
29 175 3 69 90 0
30 174 2 70 91 0
31 173 6 71 92 0
32 172 5 72 93 0
33 171 0 73 94 0
34 170 7 74 95 0
35 169 4 75 82 0
36 168 0 76 81 0
37 167 0 77 80 0
78 79 0
79 78 0 12 285 4
80 77 0 13 264 0
81 76 0 14 263 0
82 61 0 15 262 0
83 62 0 16 241 0
84 63 0 17 242 1
85 64 0 18 243 0
86 65 0 19 223 0
87 66 0 20 222 0
88 67 0 21 221 4
89 68 0 22 220 39
90 51 0 23 199 51
91 52 0 24 200 14
92 49 0 25 201 0
93 48 0 26 202 0
94 34 0 27 180 2
95 35 0 28 179 0
96 36 0 29 178 1
97 37 0 30 177 18
98 23 0 31 176 6
99 22 0 32 155 1
100 21 0 33 156 21
101 10 0 34 157 11
102 11 0 35 158 9
Total 630 36 159 3
37 160 0
38 145 1
KEMBANG 39 144 0
40 143 0
NO BLOK JUMLAH POHON 41 142 0
1 318 0 42 141 0
2 319 0 43 127 0
3 320 0 44 128 0
4 321 0 45 129 0
5 305 0 46 130 0
6 304 0 47 131 0
7 303 0 48 118 0
8 302 0 49 117 0
9 282 5 50 116 0
10 283 1 51 115 0
11 284 3 52 114 0
53 113 0 94 31 0
54 98 0 95 30 0
55 99 0 96 29 0
56 100 0 97 28 0
57 101 0 98 27 0
58 102 0 99 26 0
59 89 0 100 25 0
60 88 0 101 24 0
61 87 0 102 12 0
62 86 0 103 13 0
63 85 0 104 14 0
64 84 0 105 15 0
65 83 0 106 16 0
66 68 0 107 17 0
67 69 0 108 18 0
68 70 0 109 19 0
69 71 0 110 20 0
70 72 0 111 9 0
71 73 0 112 8 0
72 74 0 113 7 0
73 75 0 114 6 0
74 60 0 115 5 0
75 59 0 116 4 0
76 58 0 117 3 0
77 57 0 118 2 0
78 56 0 119 1 0
79 55 0 Total 195
80 54 0
81 53 0
82 52 0
83 38 0
84 39 0
85 40 0
86 41 0
87 42 0
88 43 0
89 44 0
90 45 0
91 46 0
92 33 0
93 32 0
No Kecamatan Jumlah Pohon
1 Pakis Aji 671
2 Bangsri 731
3 Kembang 209
Total 1611
3. Analisis akurasi antara interpretasi citra dengan hasil survey
= 100%
2. Titik 1
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
3. Titik 2
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
4. Titik 3
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
5. Titik 4
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
6. Titik 5
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
7. Titik 6
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
8. Titik 7
8 − 12
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
12
= 70%
9. Titik 8
8−9
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
9
= 90%
10. Titik 9
6−8
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
8
= 75%
11. Titik 10
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
12. Titik 11
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
13. Titik 12
19 − 22
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
22
= 86%
14. Titik 13
14 − 15
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
15
= 93%
15. Titik 14
31 − 34
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
34
= 97%
16. Titik 15
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
17. Titik 16
1−1
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
1
= 100%
18. Titik 17
0−0
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
0
= 100%
19. Titik 18
3−3
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
3
= 100%
20. Titik 19
1−9
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
9
= 10%
21. Titik 20
6−7
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = [1 − [ ]] × 100%
7
= 86%
Overall accuracy:
100+100+100+100+100+100+70+90+75+100+100+86+93+97+100+100+100+100+10+86
[ ]×
21
100%
Tinggi
Jumlah Diameter Vplot
No Kombinasi Titik Tanaman Vtot (m3)
Pohon (cm) (m3/ha)
Lahan (m)
1 C2l3 T7 12 2-8 30-46 8.406 0.336
2 C2l4 T8 9 2-6 30-57 6.53 0.26
3 C2l5 T9 8 3-9 43-59 8.38 0.33
4 C3l4 T12 22 2-10 32-64 27.1 1.08
5 C3l5 T13 15 2-16.5 35-57 25.43 1.01
6 C3l6 T14 34 2-9 39-62 35.44 1.41
7 Peml1 T16 1 2.5 49 1.08 1.08
8 Sawahl1 T17 3 2.5-10 25-44 2.36 0.09
9 Sawahl3 T18 9 1.5-9 25-47 7.45 0.03
10 Sawahl4 T19 7 3-6 44-52 5.43 0.21
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian
Gambar 7. Analisis Citra di Lab. Pedologi Gambar 7. Analisis Tanah di Lab. Fisika
dan Survey Tanah dan Kimia Tanah
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat 409.343 98F /329 3909, 15166
Luas Petak : sha
Desa/kelurahan
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tangegal
Altitude
Koordinat :479 19s,S169 75 /9295Yn,L3384
Luas Petak
:25h
Desa/kelurahan
No Petak No Pohon Jenis
TT (m) TBBC (m) D (cm) Berbunga/tidak Umur
Ket:
TT :Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang8
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi :Cl3 M
Hari/tanggal
Altitude 79s,6254
Koordinat 497 194.6 iS532
Luas Petak Sh
Desa/kelurahan
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat
Luas Petak
:
4 i91,731343 /92y I430,2934
Desa/kelurahan :25 hu
No Petak| No Pohon Jenis TT (m) TBBC (m D (cm) Berbunga/tidak Umur
Ket:
TT Tinggitotal
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Taly Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi : Cils kM
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat
Luas Petak
S/ON, 7833 9/929 2990, 79626
:15a
Desa/kelurahan
No Petak No Pohon
Jenis TT (m) TBBC(m)LD(cm) Berbunga/tidak Umur
Ket:
TT Tinggi total
TBBC : Tinggi bebas cabang
D :Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi :5C21 PA
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat 46121 g9984/922306,71378
Luas Petak :25h
Desa/kelurahan
|No Petak| No Pohon Jenis TBBC(m D (cm) Berbunga/tidak Umur
TT (m)
Ket:
T :Tinggitotal
TBBC : Tinggi bebas cabang
D : Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
: C 1tngT
Altitude
Koordinat :491200 1S44 /420 1423,13314
Luas Petak
:ha
Desa/kelurahan
No Petak| No Pohon Jenis
TT (m)TBBC(m) D(cm)Berbunga/tidakUmur
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameteer
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat 491 183,84S3L2/gi7
I418,98072
Luas Petak
Desa/kelurahan
No Petak No Pohon Jenis TT (m) TBBC(m)L D(cm) Berbunga/tidak Umur
16
Ket:
T Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi C4hugrt
Hari/tanggal
Altitude
4 6638,9386/3296419,3s18
Koordinat
Luas Petak : Sh
Desa/kelurahan
No Petak No Pohon Jenis TT (m) TBBC(m) D (cm) Berbunga/tidak Umur
Ket:
: Tinggi total
TBBC : Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tanaman Aren
Tally Sheet Inventarisasi
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude S
Koordinat 4o22, 26g bog /9223300,0t32
Luas Petak
Desa/kelurahan
TBBC (m)1 D (cm) Berbunga/tidak Umur
No Petak No Pohon Jenis TT (m)
10
Ket:
TT Tinggi total
TBBC : Tinggi bebas cabang
: Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi 16 Cyl P
Hari/tanggal
Altitude 49}10
Koordinat : 44923, 359 3/32iqgN6,
Luas Petak :1s ha
Desa/kelurahan
TT(m) TBBC(m) D(cm) Berbunga/tidak Umur
No Petak No Pohon Jenis
Ket:
TT :Tinggi total
TBBC : Tinggi bebas cabang
D :Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
LCLL Vem\gong
Altitude
Koordinat
Luas Petak 498199,313805/5296433,16648
sha
Desa/kelurahan
No Petak No Pohon Jenis TT (m) TBBC (m)L Dcm)) Berbunga/tidak Umur
Ket
TT :Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D : Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat
Luas Petak
:490 790, 984366/922 2 122 8362
Desa/kelurahan
No Petak| No Pohon Jenis TT (m) TBBC(m) D(cm) Berbunga/tidak Umur
CO
9
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D : Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
19 C,15 1dungsn PA
Altitude
Koordinat
Luas Petak
0741 g50 458/9291R9,30115
:5ha
Desa/kelurahan PA
| No Petak| No Pohon Jenis TT (m) TBBC (m)| D(cm) Berbunga/tidak Umur
0
1S
20
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
31
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
0868
Koordinat
:40221,302 A6s/9 231310,
Luas Petak
Desa/kelurahan
:s
No Petak| No Pohon
Jenis TT (m) TBBC (m) D (cm) Berbunga/tidak Umur
|2 LO
US
LO
29
Ket: 29
TT : Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
19
3
SG
3
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
I5 C3l7\Cemiong
Altitude
Koordinat 6 4 41369/3269903,92
Luas Petak :2 h
Desa/kelurahan
Ket:
TT : Tinggi total
TBBC : Tinggi bebas cabang
D :Diameter
Tally Sheet inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
Hari/tanggal
Yem Cenbang
Altitude
Koordinat C t ) : G I JONZIO41/g21 z479, 12419
Luas Petak
Desa/kelurahan
Ket:
TT Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Ket:
TT :Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi Swh 13 P
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat
431931142g5/g2p 1g%,28o34
Luas Petak
Desa/kelurahan
Sha
Berbunga/tidak Umur
No Petak No Pohon Jenis TT (m) TBBC(m)L Dcm)
10
IS
Ket:
TT Tinggi total
TBBC :Tinggi bebas cabang
D : Diameter
6
Lokasi
Hari/tanggal
Altitude
3
Koordinat
48|1 9g,02ggol/929 go4,094
Luas Petak sha
Desa/kelurahan
Berbunga/tidak Umur
No Petak No Pohon Jenis TTm) TBBC(m) D(am)_
50
Ket
Tinggi total
TBBC :Tinggi bebas cabang
D :Diameter
Tally Sheet Inventarisasi Tanaman Aren
Lokasi
20 Pem 13 PA
Hari/tanggal
Altitude
Koordinat
Luas Petak
:6&o, Hg* ob/g2 %92S, 2g99
Desa/kelurahan
2Sha
No Petak| No Pohon Jenis TT (m) TBBC (m) D (cm) Berbunga/tidak Umur
Ket:
TT :Tinggi total
TBBC Tinggi bebas cabang
D Diameter