GENETIKA DASAR
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TONDANO 2018
PORTOFOLIO MATA KULIAH
GENETIKA DASAR
1. Identitas Diri
PEWARISAN PERSILANGAN
MENDEL GENETIKA MOHOHIBRID
(MENDELISME) DASAR
HUKUM MENDEL 1
(Hukum Segregasi)
HUKUM
PEWARISAN
MENDEL
Hukum asortasi bebas
(hukum kedua
Mendel)
PENGERTIAN GENETIKA
Genetika adalah ilmu yang berhubungan dengan studi dan pemahaman tentang faktor
keturunan, evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan ilmu forensik. Seorang
ilmuwan Jerman dengan nama Gregor Johann Mendel adalah pendiri pertama Genetika, maka
ia juga dikenal sebagai bapak genetika. Dia pertama kali menunjukkan pewarisan sifat pada
tanaman kacang dan kemudian disebut sebagai pewarisan Mendel. Konsep utama di balik
mempelajari genetika adalah:
BIOGRAFI
Gregor Mendel dilahirkan tahun 1822 di kota Heinzendorf di daerah kerajaan Austria yang
kini masuk bagian wilayah Cekosiowakia. Tahun 1843 dia masuk biara Augustinian, di kota
Brunn, Austria (kini bernama Brno, Ceko). Dia menjadi pendeta tahun 1847. Tahun 1850 dia
ikut ujian peroleh ijasah guru, tetapi gagal dan dapat angka terburuk dalam Biologi! Meski
begitu, kepada pendeta di biaranya mengirim Mendel ke Universitas Wina, dari tahun 1851-
1853 dia belajar matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Mendel tak pernah berhasil
mengantongi ijasah guru resmi, tetapi dari tahun 1854-1868 dia menjadi guru cadangan ilmu
alam di sekolah modern kota Brunn.
PRINSIP DASAR GENETIKA
Ketika dia meninggal tahun 1884 dalam usia enam puluh satu, penyelidikan briliannya nyaris
dilupakan orang dan dia tak peroleh pengakuan apa pun untuk penyelidikan itu. Jerih payah
Mendel baru diketemukan kembali tahun 1900 oleh tiga ilmuwan dari tiga bangsa yang
berbeda-beda: Hugo de Vries dari Negeri Belanda, Carl Correns dari Jerman dan Erich von
Tschermak dari Austria. Mereka bekerja secara terpisah tatkala menemukan artikel Mendel.
Masing-masing mereka sudah punya pengalaman sendiri di bidang botani. Masing-masing
secara tersendiri menemukan hukum Mendel. Dan masing-masing (sebelum menerbitkan
buku) secara seksama mempelajari hasil kerja Mendel dan masing-masing pula menjelaskan
bahwa penyelidikannya memperkuat pendapat Mendel. Satu kebetulan segitiga yang aneh!
Lebih dari itu, di tahun itu juga, William Bateson, ilmuwan berkebangsaan Inggris,
menemukan pula kertas kerja Mendel yang asli dan segera mengedepankan kepada kalangan
dunia ilmu. Di penghujung tahun itu Mendel dapat sambutan meriah dan penghargaan atas
begitu hebat karya-karya yang dilakukannya selama masa hidupnya.
Bukti-bukti apakah perihal keturunan yang sudah ditemui Mendel? Pertama, Mendel
mengetahui bahwa pada semua organisme hidup terdapat “unit dasar” yang kini disebut gen
yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam dunia tumbuh-
tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun,
ditentukan oleh pasangan gen. Suatu tumbuhan mewariskan satu gen tiap pasang dari tiap
“induk”-nya. Mendel menemukan, apabila dua gen mewariskan satu kualitas tertentu yang
berbeda (misalnya, satu gen untuk benih hijau dan lain gen untuk benih kuning) akan
menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu. Tetapi, gen yang berciri lemah
tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya. Mendel
menyadari, tiap kegiatan sel atau gamet (serupa dengan sperma atau telur pada manusia)
berisi cuma satu gen untuk satu pasang. Dia juga menegaskan, adalah sepenuhnya suatu
kebetulan bilamana gen dari satu pasang terjadi pada satu gamet dan diteruskan kepada
keturunan tertentu.
PERCOBAAN PADA TANAMAN HIBRIDASI
Gregor Mendel, yang dikenal sebagai "bapak genetika modern", terinspirasi oleh kedua
profesornya di Universitas Olomouc (yaitu Friedrich Franz & Johann Karl Nestler) dan
rekan-rekannya di biara (misalnya, Franz Diebl) untuk mempelajari variasi tanaman, dan ia
melakukan penelitian di biara kebun percobaan, yang awalnya ditanam oleh NAPP pada
tahun 1830. Antara 1856 dan 1863, Mendel membudidayakan dan menguji sekitar 29.000
kacang polong (Pisum sativum). Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman
kacang memiliki alel resesif, dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat ras yang
dominan. Percobaan-Nya memimpin dia untuk membuat dua generalisasi, yang Hukum
Segregasi dan Hukum Assortment Independen, yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum
Mendel Warisan.
PEWARISAN MENDEL
(MENDELISME)
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang
dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel,
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin),
kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-
tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal
sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih
sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang
lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini
menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu
tanaman, tidak saling memengaruhi.
Seperti tampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai genotipe ww (secara fenotipe
berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah).
Keturunan pertama (tingkat 2 pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan
dan induk betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya bergenotipe wR).
Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan pertama ini akan membentuk indidividu pada
keturunan berikutnya (tingkat 3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri (induk jantan
tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2). Kombinasi gamet-gamet ini
akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti tampak pada papan catur pada tingkat 3 dengan
genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR , (berwarna
merah) Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara fenotipe
perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1.
Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu sifat dominan (berupa
warna), maka contoh ke-2 menggambarkan induk-induk dengan 2 macam sifat dominan: bentuk
buntut dan warna kulit. Persilangan dari induk dengan satu sifat dominan disebut monohibrid,
sedang persilangan dari induk-induk dengan dua sifat dominan dikenal sebagai dihibrid, dan
seterusnya.
Pada gambar 2, sifat dominannya adalah bentuk buntut (pendek dengan genotipe SS dan panjang
dengan genotipe ss) serta warna kulit (putih dengan genotipe bb dan coklat dengan genotipe BB).
Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb dan Sb, sementara gamet induk betinanya adalah sB
dan sB (tampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi gamet ini akan membentuk 4 individu
pada tingkat F1 dengan genotipe SsBb (semua sama). Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan
lagi, maka akan membentuk individu keturunan F2. Gamet F1nya tampak pada sisi kiri dan baris
atas pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2 mempunyai 16 macam
kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika genotipenya SS atau Ss) dan panjang (jika
genotipenya ss); dan 2 macam warna kulit: coklat (jika genotipenya BB atau Bb) dan putih (jika
genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih adalah 12:4, sedang perbandingan hasil
bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4. Perbandingan detail mengenai genotipe
SSBB:SSBb:SsBB:SsBb: SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.
PEWARISAN SIFAT
PERSILANGAN MONOHIBRID
Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang
kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.
Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar
merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan
di bawah.
Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif
(mm)
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai
hasil persilagan di atas adalah
\[ MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 \]
Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe
keturunan yang terbentuk (F_{2}) sesuai hasil persilagan di atas adalah