TOPIK-1
Dosen pengampu:
Disusun Oleh:
JULI 2021
A. DASAR TEORI
Ilmu biologi mempelajari semua hal tentang makhluk hidup, interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lain, serta interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya. Salah satu makhluk hidup yang dikaji dalam biologi adalah manusia.
Ada salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari sisi anatomi dan fisiologi tubuh
manusia dan dijadikan matakuliah tersendiri yaitu matakuliah Anatomi dan Fisiologi
Manusia.
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ‘ana’ yang artinya
memisah-misahkan atau mengurai, dan ‘tomos’ yang artinya memotong-motong,
sehingga anatomi berarti mengurai dan memotong. Jadi anatomi manusia adalah ilmu
yang mempelajari struktur dan susunan tubuh yang diperoleh dengan cara mengurai
badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu
dengan yang lainnya. Sedangkan fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari
fungsi-fungsi tubuh manusia, yaitu mempelajari bagaimana tubuh manusia bekerja.
Para ahli fisiologi memandang tubuh sebagai suatu mesin yang mekanisme kerjanya
dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip kimia dan fisika. Fisiologi
merupakan ilmu yang sangat dekat dengan anatomi. Belajar fisiologi diperlukan
pemahaman tentang anatomi, artinya kalau kita mempelajari bagaimana tubuh bekerja
akan sangat terbantu apabila kita mengetahui strukturnya. Oleh karena itu, prasyarat
untuk mempelajari fisiologi manusia adalah memahami anatomi tubuh manusia.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
kejadian dalam tubuh manusia, yaitu pendekatan mekanistik dan pendekatan
teleologikal. Pendekatan mekanistik menekankan mekanisme kerja dari suatu organ
atau sistem, sedangkan pendekatan teleologikal menjelaskan bahwa fenomena yang
terjadi dalam tubuh berhubungan dengan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan
tubuh tanpa penjelasan mengapa hal itu diperlukan. Suatu contoh sederhana dapat
digunakan untuk memahami kedua pendekatan tersebut, misalnya mengapa kita
menggigil jika tubuh kita kedinginan? Jawaban pertanyaan tersebut dengan
pendekatan teleologikal adalah untuk menjaga agar tubuh kita tetap panas, sebab
menggigil akan menghasilkan panas. Penjelasan dengan pendekatan mekanistik adalah
sebagai berikut: bila reseptor panas mendeteksi suatu penurunan suhu tubuh, maka
serabut saraf akan menyampaikan sinyal ini ke hipothalamus sebagai pusat regulasi
suhu, hipothalamus melalui sistem saraf tidak sadar mengaktifkan jaringan otot untuk
berkontraksi, sehingga terjadilah menggigil.
Tubuh manusia terdiri dari empat tingkat organisasi, yaitu organisasi tingkat
sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
sama diorganisasi menjadi jaringan. Terdapat empat jenis jaringan utama, yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan-jaringan akan
diorganisasi menjadi organ, dan organ-organ akan diorganisasi menjadi sistem organ.
Di dalam tubuh, setiap sel memerlukan homeostasis untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Selanjutnya setiap sel melalui aktivitas yang khusus sebagai
bagian dari sistem tubuh menyumbang terhadap pemeliharaan homeostasis bersama-
sama semua sel yang lain.
Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing
memiliki tugas dan fungsi khusus. Misalnya tubuh manusia disusun oleh rangka,
dimana rangka ini diliputi oleh otot-otot yang juga menyusun tubuh dan melindungi
organ lain dalam tubuh mahluk hidup. Selain itu, ada alat-alat indra seperti mata,
telinga, hidung, lidah, kulit, dan sebagainya yang membentuk satu kesatuan sistem
dengan sel saraf, sehingga disebut sistem indra dan sistem saraf. Ada masih banyak
lagi sistem-sistem dalam tubuh yang akan terus bekerja untuk menjaga homeostasis
tubuh yang akan diamati dalam praktikum ini.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang. Rangka memiliki fungsi untuk memberikan bentuk keseluruhan
bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi
organorgan tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika
dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Sehingga
Sistem Rangka menjadi sistem yang sangat penting bagi tubuh manusia.
Indra manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit merupakan
indra yang digunakan setiap harinya untuk menanggapi rangsangan dari luar. Sistem
indra memiliki struktur yang fungsional dan merupakan sistem yang berperan penting
bagi manusia.
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit melapisi jaringan tubuh
dibawahnya dan melindungi dari kerusqakan mekanis, panas, dan invasi
bakteri.lapisan teratas kulit yang merupakan zat tanduk, melindugi permukaan kulit
dari kehilangan air. kulit mengandung jaringn kapiler di bawah pengaruh sistem saraf,
sehingga berperan penting dalam meregulasi tubuh. Kulit juga sebagai eksresi untuk
urea, garam-garam, air dan tempat sintesis vitami D serta terdapatnya organ sensai.
Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem transportasi tertutup yang
terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi sebagai pemompa
yang bertugas melakukan tekanan agar darah mengalir ke jaringan. Pembuluh darah
berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh
tubuh, dan darah berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan
dihubungkan ke seluruh bagian tubuh. Fungsi utama sistem kadiovaskuler adalah
mendistribusikan O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit dan CO2 ke organ
ekskresi dan paru serta mentranspor hormon dan komponen sistem imun serta sebagai
termoregulasi.
Sistem saraf merupakan pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel
neuron yang berorganisasi. Sistem saraf terbagi menjadi dua tipe sel, yaitu neuron dan
neurologia. Neuron merupakan struktur dasar dan unit fungsional pada sistem saraf.
Sel neurologia merupakan sel penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai
jaringan ikat dan mampu menjalani mitosis yang mendukung proses poliferasi pada sel
saraf otak. Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan
komunikasi. Mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas
mental, meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori. Sistem syaraf merupakan
salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor
untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem syaraf memungkinkan makhluk hidup
tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam. Sistem syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Fungsi sel syaraf
adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem respirasi mencakup saluran napas yang menuju paru-paru itu sendiri
dan thorax (dada) yang berperan menyebabkan aliran udara masuk dan keluar dari
paru-paru melalui saluran nafas. Saluran nafas berawal dari saluran nasal (hidung).
Udara yang masuk melalui saluran hidung akan membuka faring (tenggorokan) yang
berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan. Ada dua
saluran yang berasal dari faring yaitu trakea dan esofagus. Trakea akan dilalui udara
untuk menuju paru-paru dan esofagus akan dilalui makanan untuk menuju lambung.
Pada keadaan normal udara masuk ke faring melalui saluran hidung, tetapi udara juga
dapat masuk melalui mulut ketika saluran hidung tersumbat yaitu seperti dalam
keadaan pilek. Pada saat menelan akan terjadi mekanisme refleks yang menutup trakea
agar makanan masuk ke esofagus dan bukan kesaluran nafas.
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang dimiliki oleh manusia
yang digunakan untuk mencerna makanan dan minuman. Dalam sistem pencernaan ini
terdapat beberapa organ yang berperan yakni, mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, dan usus besar. Di samping itu, dalam mencerna makanan sistem ini juga
dibantu oleh beberapa organ aksesori dan kelenjar seperti gigi, lidah, pankreas,
kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, hati, dll. Sistem ini akan memecah bahan
makanan yang masuk dalam tubuh menjadi sari-sari makanan sehingga siap untuk
diserap tubuh.
Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama
bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium
dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk limbah yang
disebut urea dari darah. Sistem kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring
darah, sedangkan ureter, yang bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung
kemih, yang menyimpan urin, dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini antara lain:
1. Mendeskripsikan bagian-bagian dari rangka atas dan rangka bawah.
2. Mendeskripsikan bagian-bagian telinga yang ada pada manusia.
3. Mendeskripsikan bagian-bagian dari mata yang ada pada manusia.
4. Menceritakan fungsi dari bagian-bagian mata tersebut.
5. Mendeskripsikan bagaimana proses kita dapat melihat benda.
6. Mendeskripsikan bagian-bagian yang terdapat pada kulit baik lapisan di luar dan di
lapisan dalam.
7. Menceritakan fungsi dari bagian-bagian kulit tersebut.
8. Mendeskripsikan bagian-bagian dari lidah dan gigi manusia beserta fungsinya.
9. Mendeskripsikan bagian-bagian dari jantung manusia beserta fungsinya.
10. Mendeskripsikan bagian-bagian dari otak manusia beserta fungsinya.
11. Mendeskripsikan bagian-bagian dari paru-paru manusia beserta fungsinya.
12. Mendeskripsikan bagian-bagian dari hati manusia beserta fungsinya.
13. Mendeskripsikan bagian-bagian dari ginjal manusia beserta fungsinya.
14. Mendeskripsikan nama-nama dan letak organ yang terdapat pada manusia baik
laki- laki maupun perempuan.
15. Mendeskripsikan struktur anatomi bagian-bagian tubuh melalui berbagai preparat
awetan histologi.
16. Menjelaskan jenis-jenis penyakit yang sering terjadi pada rangka, telinga, mata,
kulit, lidah dan gigi, jantung, otak paru-paru, hati dn ginjal pada manusia.
E. DATA PRAKTIKUM
Nama
Gambar Amatan Gambar Tangan
Organ
Telinga
Mata
Kulit
Lidah
dan Gigi
Otak
No
Preparat Amatan Gambar Tangan
.
1.
2.
3.
4.
5.
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. BAGIAN-BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA
a. Konjungtivitas
Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang
dan membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat
disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri,
mata dapat menjadi bernanah. Kondisi ini adalah salah satu hal yang sering
membuat sakit mata pada anak dan orang dewasa. Pengobatan konjungtivitis
disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi,
penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan menggunakan obat
antihistamin. Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh
sendiri dalam beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep
mata antibiotic.
b. Mata Kering
Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, namun keluhan ini lebih sering
dialami oleh lansia dan pada wanita. Penderita mata kering akan merasakan
gejala berupa mata terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata
merah, terasa perih atau gatal, dan silau. Faktor penyebabnya bisa bermacam-
macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi,
iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar
matahari, hingga efek samping obat-obatan. Mata kering bisa ditangani dengan
penggunaan obat tetes air mata (artificial tears), atau obat untuk meningkatkan
produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab mata kering juga perlu
diidentifikasi dan diobati.
c. Katarak
Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit
mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur.
Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun pada
beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada
bayi baru lahir. Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata
menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada
mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu,
seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan,
katarak bisa ditangani dengan operasi katarak.
d. Glukoma
Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta
orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya
mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik
tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya
timbunan cairan di dalam mata. Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi
lebih sering menyerang lansia. Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab
utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun. Pengobatannya
bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di
dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi
laser maupun operasi mata konvensional
e. Kelainan refraksi (penglihatan buram)
Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas,
karena fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus
cahaya atau bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian
belakang mata, yaitu pada retina.
Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina.
Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa
ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.
Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Rabun dekat. Penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan jelas karena
fokus cahaya berada di belakang retina.
2) Rabun jauh. Objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat fokus cahaya
berada di depan retina.
3) Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk melihat
sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia. Penyakit mata ini disebabkan
oleh otot-otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras.
4) Astigmatisme atau mata silinder. Kondisi ini terjadi akibat kornea atau lensa
mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih cembung atau
cekung. Akibatnya, pandangan jarak jauh maupun dekat akan terlihat buram.
f. Gangguan retina
Gangguan retina dapat memengaruhi bagian mana pun dari retina, yaitu
lapisan di belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan
gambar ke otak. Berikut adalah beberapa gangguan retina yang umum terjadi:
1) Ablasi retina, yaitu retina robek atau terlepas akibat adanya cairan berlebih di
sekitarnya.
2) Retinopati diabetik, yaitu gangguan retina yang terjadi pada penderita
diabetes. Khususnya pada penderita diabetes yang tidak berobat teratur.
3) Epiretinal membrane, yaitu jaringan parut di atas retina.
4) Lubang makula, yaitu cacat kecil di tengah retina. Kondisi ini dapat terjadi
ketika mata mengalami cedera.
5) Degenerasi makula, yaitu menurunnya kemampuan melihat akibat penuaan.
Keluhannya dapat berupa ada titik hitam (titik buta) di tengah penglihatan.
6) Retinitis pigmentosa, yaitu penyakit degeneratif yang memengaruhi retina.
Penderita penyakit mata ini dapat merasakan rabun di malam hari,
penglihatan terganggu, atau mudah silau.
g. Kelainan kornea
Kornea adalah lapisan terluar mata yang membantu mata fokus
menangkap sinar atau gambar dari suatu objek, serta melindungi mata dari
kuman, debu, dan zat berbahaya. Berbagai kondisi yang dapat menyerang
kornea adalah:
1) Cedera mata.
2) Alergi.
3) Keratitis, yaitu peradangan pada kornea akibat infeksi atau iritasi terhadap zat
tertentu.
4) Ulkus korna, yaitu luka atau tukak pada kornea mata akibat infeksi, cedera,
atau paparan zat iritatif pada mata. Penyakit mata ini dapat membuat mata
nyeri, berair, silau, bahkan hingga kebutaan.
5) Distrofi kornea, yaitu kornea yang kehilangan kejernihannya karena adanya
penumpukan zat tertentu pada permukaan atau di belakang lapisan kornea.
Alveoli
Respiratory Bronchiole
Muscle
Folikel
Lobule
Interlobular
Preparat Hipofisis
Infundibular Stalk
Pars Nervosa
Cleft
Pars Tuberalis
Pars Distalis
Pars Intermedia
1
Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
dari sirkulasi darah pada sisi basolateral, mensintesis tiroglobulin dan
tiroperoksidase dari asam amino dan mensekresikannya ke dalam folikel tiroid
bersama dengan iodida. Sel-sel folikel kemudian mengambil tiroglobulin
teriodinasi dari folikel melalui endositosis, mengekstrak hormon tiroid darinya
dengan bantuan protease dan kemudian melepaskan hormon tiroid ke dalam
darah.2
b. Lobule adalah lobus yang membungkus batang tenggorokan yang kadang-kadang
menyatu di tengah dengan sepotong jaringan tiroid yang disebut isthmus.
c. Interlobular adalah lobus yang terletak di antara sel folikel.
8. Preparat Testis Epididimis
a. Lumen adalah adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat
penyimpanan zat zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri.
b. Jaringan ikat interstial merupakan salah satu jaringan penguat yang memiliki sel-
sel berserabut dan cairan ekstra seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks.
Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai
macam jaringan lain dalam tubuh, organ dan bagian-bagian lain. Jaringan ini akan
mempersatukan semua bagian yang disebutkan tadi menjadi sebuah selubung
organ yang dapat melindungi jaringan atau organ tubuh makhluk hidup. Jika
dilihat secara embriologi, jaringan pengikat ini berasal dari sel-sel mesenkim yang
nantinya akan berdiderensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada
setiap tubuh mahluk hidup yang telah dewasa.3
9. Preparat Hipofisis
a. Infundibular stalk atau Tangkai infundibular adalah batang yang menghubungkan
pars nervosa dengan dasar otak yang berfungsi untuk menjembatani sistem
hipotalamus dan hipofisis.
b. Pars nervosa adalah struktur neuroendokrin yang bersama dengan lobus anterior,
lobus intermediet dan tangkai infundibular yang kemudian membentuk kelenjar
pituitary letaknya berada di bagian mulut dari hipofisis posterior yang berfungsi
untuk mwnyimpan oksitosin dan vasopressin.
c. Cleft adalah celah atau lubang yang berwarna putih dilangit-langit bagian tengah
otak.
d. Pars tuberalis adalah bagian dari lobus anterior kelenjar hipofisis dan
membungkus tangkai hipofisis dalam selubung yang sangat vaskularisasi. Pars
distalis (bagian distal) terdiri dari sebagian besar hipofisis anterior dan merupakan
2
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_KELENJAR ENDOKRIN.pdf
3
Imam Bachrul, Jaringan Ikat, Biology Histology. Academia
tempat produksi hormon hipofisis terbesar terjadi. Pars distalis mengandung dua
jenis sel, termasuk sel chromophobe dan sel chromophil.4 Kromofil dapat dibagi
lagi menjadi asidofil (sel alfa) dan basophil (sel beta). Sel-sel ini bersama-sama
menghasilkan hormon hipofisis anterior dan melepaskannya ke dalam aliran
darah.
e. Pars distalis adalah bagian utama adenohipofisa yang mengandung sel-sel
pesekresi hormone prolactin, hormone adrenocorticotropic, hormone pelepas
tiroid, hormone pertumbuhan dan gonadotropin serta pars intermedia mensekresi
hormone pelepas melanosit yang mana pelepasan hormonnya diatur oleh factor-
faktor yang berasal dari hipotalamus.
f. Pars intermedia adalah bagian yang terpisah dari pars distalis dan membelah
hypophyscal dan terletak di antara lobus anterior dan posterior kelenjar di bawah
otak.5
4
Eroschenko, Victor P.; Fiore, Mariano SH di (2013-01-01). Atlas Histologi DiFiore dengan
Korelasi Fungsional. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 9781451113419.
5
Eryati Darwin, 2015, Sistem Endokrin, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Perbesaran 10 x 10 (100)
Nama Keterangan
Preparat Neuron Astrocyt
(Cerebrum)
Spindle Capsule
Preparat Trachea
Otot Polos
Kartilago Hialin
Epitel Tracheal
Preparat Liver
Sinusoid
Vena Sentralis
Hepatosit
Smooth Muscle
Bronchiole
Terminal Bronchiole
Muscle
Respiratory Bronchiole
6
Schochet S.S. and Lampert P.W. (1978). Diagnostic electron microscopy of skeletal muscle. In:
Diagnostic electron microscopy, Volume 1. Trump B.F. and Jones R.T. (eds). John Wiley & Sons. New
York. pp 209-251
7
Hernawati,.2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan. Jaringan Ikat. Jurusan Pendidikan Biologi-
FPMIPA. Universitas Pendidikan IPA.
c. Epitel Tracheal
Trakea merupakan tabung berongga sekitar 11-14 cm, menghubungkan dari
tulang rawan krikoid yang ada di laring ke bronkus primer. Susunan utama dari
lapisan epitel merupakan epitel kolumnar bersilia berlapis semu dan diselingi
oleh kelenjar submukosa. Lapisan epitel memiliki fungsi untuk menjaga fungsi
normal respirasi, pertahanan, sistem mukosiliar, serta menghasilkan zat-zat salah
satunya mukus. Sel epitel terdiri dari sel bersilia, sel serous, sel goblet, sel clara,
sel basal, cell brush, dan pulmonary neuroendocrine cells.
12. Preparat Liver
1. Sinusoid
Sinusoid adalah pembuluh darah kecil yang merupakan jenis kapiler serupa
endotelium berfenestra. Sinusoid sebenarnya diklasifikasikan sebagai jenis
kapiler berpori terbuka bertolak belakang dengan jenis kontinu dan berfenestra.
2. Vena Sentralis
Vena sentralis merupakan vena yang berdiameter besar dan beraliran darah cepat
dengan letak dekat dari jantung. Dari 250 vena diseluruh tubuh manusia, yang
dianggap sebagai vena sentral adalah vena-vena yang dekat dengan jantung
sebagai pusat sirkulasi. Semakin dekat jantung, ukuran vena semakin besar dan
aliran darahnya semakin tinggi. Vena yang berdiameter besar dan beraliran
darah cepat seperti itu adalah vena kava superior, vena kava inferior, vena
brakiosefalika, vena subklavia, vena iliaka komunis dan vena iliaka eksternal8.
3. Hepatosit
Hepatosit adalah sel parenkimal utama pada hati yang berperan dalam banyak
lintasan metabolism, dengan bobot sekitar 80% dari massa hati, dan inti sel baik
tunggal maupun ganda. Sel hepatosit adalah sel yang melapisi sinusoid dan
membentuk bagian besar sel di hati. Hepatosit memiliki fungsi penting karena
melakukan sebagian besar fungsi hati, yakni : pencernaan, metabolisme,
penyimpanan nutrisi tubuh, serta produksi empedu.
13. Preparat Lung With Pleura
a. Smooth Muscle/ Otot Polos
Otot polos merupakan otot yang gerakannya dikontrol oleh saraf tak sadar dan
tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam tubuh
8
Knoll G. and Brdiczka D. (1983). Changes in freeze-fractured mitochondrial membranes
correlated to their energetic state. Dynamic interactions of the boundary membranes. Biochim.
Biophys. Acta 733, 102-1 10
dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang terletak di
tengah.
b. Bronchiole/Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar
atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke
alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang
masuk dan keluar saat proses bernafas berlangsung.
c. Terminal Bronchiole
Bronkiolus terminalis adalah saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli
(kantong udara). Bronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih 1 mm.
Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot
polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai
tingkat bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi
utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru9.
d. Muscle
Muscle adalah jaringan dalam tubuh manusia dan juga terdapat pada hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot akan
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam
organisme tersebut. Fungsi otot pada manusia pada umumnya adalah untuk
melakukan sebuah gerakan dan juga membantu organ-organ lain dalam tubuh
manusia untuk bergerak.
e. Respiratory Bronchiole
Respiratory Bronchiole atau Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang
tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan
udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk
mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas
berlangsung.
9
Parekkadan B, Milwid J. Mesenchymal stem cells as therapeutics. Annu Rev Biomed Eng.
201AD;12:87-117.
Gambar Keterangan
1
1. Eritrosit
2. Plasma darah
2
1. Tunika adventisia
1 2. Otot polos
1. Korteks
2
2. Medula
1
10
Sumiyati Sa’adah, Sistem Peredaran Darah Manusia, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2018)
hlm. 7-12
11
https://www.britannica.com diakses pada 04 Juli 2021 pukul 07.53 WIB
12
F.V. Brozovich et.al, Mechanisms of Vascular Smooth Muscle Contraction and the Basis of
Pharmacologic Treatment of Smooth Muscle Disorders, (Pharmacol Rev 68: 476-532, 2016) hlm. 478
massanya. Fungsi utama pori pada inernal elastic lamina atau lamina elastis
internal adalah meningkatkan aliran air, nutrisi, dan elektrolit melintasi dinding.13
b. Otot Polos
Otot polos vaskular pada dasarnya merupakan komponen kontraktil arteri dan
vena. Fungsi utama sel otot polos pada arteri pada dasarnya sama, pada orang
dewasa yaitu untuk kontraksi dan relaksasi, sehingga mengatur aliran darah ke
jaringan target. Namun, pada beberapa penyakit vascular, sel otot polos arteri
pada pembuluh darah dewasa mengalami perubahan besar dalam struktur dan
fungsi dengan berkembang biak dan bermigrasi, untuk mendorong kalsifikasi,
menjalani apoptosis, dan mengatur jenis sel lain untuk mengambil sifat yang
berbeda.14
17. Preparat Ginjal
a. Korteks
Renal cortex atau korteks ginjal merupakan bagian terluar yang melapisi ginjal.
Pinggiran luar korteks dilapisi oleh jaringan lemak yang juga dikenal sebagai
renal kapsul dan jaringan penyambung atau renal fascia. Korteks ginjal secara
umum berfungsi untuk melindungi bagian dalam ginjal, tempat glomerulus dan
tubulus, tempat pembuluh darah, dan memproduksi hormone erythropoietin.
b. Medula
Medula renalis atau medula ginjal berwarna agak gelap terdiri dari 12-20
piramida. Dasar piramida disebut basl piramida, erada pada korteks. Apeks
piramida disebut papilla renalis terletak menghadap korteks. Medula merupakan
lapisan dalam pada ginjal yang berfungsi untuk mengangkut untuk masuk ke
dalam ginjal dan mengangkut urine untuk keluar dari ginjal.
Anne M. Robertson, Paul N. Watton dalam buku Transportasi di Media Biologi, 2013
13
Valerie Z. Wall & Karin E. Bornfeldt, Arterial Smooth Muscle, (Arteriosclerosis, Thrombosis, and
14
3
4
19
Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 12
Gambar Keterangan
Preparat Pankreas
Septa
jaringan ikat
Jaringan
Endokrin
Preparat Jejenum
Vili
Lamina propria
Muskolaris
mukosa
Preparat Duodenum
Tunika Serosa
Kelenjar di lamina
propria dari mukosa
Vili
Tunika mukosa
Preparat Ilium
Mukosa
Muscularis Externa
Lumen
Submucosa
Preparat Colon
Epitel
Lamina proporia
Submukosa
Muskularis
Kripti Lieberkuhn
20
Eroshenko,V.P.2003. Di Fore Atlas of Histology with funcyional correlation. U.S.A Lippincot
williams and Wilkins inc.
21
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and Bareet Publisher Boston, Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta :EGC
22
Syarifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran
23
Harjana, Tri. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
G. BAHAN DAN DISKUSI
1. Apa Bagian-Bagian Telinga?
Bagian yang pertama adalah Auricula, auricula berfungsi untuk menangkap suara
dan melokalisasi suara. Selanjutnya ada bagian yang dinamakan saluran suara luar.
Saluran suara luar berfungsi untuk menghubungkan telinga luar dengan telinga
tengah. Gendang telinga/membrane timpani adalah bagian yang ketiga dan berfungsi
menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui rongga telinga. Bagian yang
keempat ada Saluran setengah lingkaran, saluran ini bertugas untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Selajutnya ada Osikel yang berfungsi memperkuat suara dan
meneruskannya ke membran di antara telinga tengah dan dalam. Bagian yang
keenam yaitu Rumah siput (koklea). Berfungsi untuk mengubah getaran suara yang
dikirim dari telinga tengah menjadi sinyal saraf yang akan disampaikan ke otak.
Bagian selanjutnya adalah saluran eustasia. Berfungsi untuk untuk mengalirkan
udara ke telinga tengah dan membawa lendir dari telinga tengah, untuk berpindah ke
nasofaring. Jendela bulat berfungsi untuk menyalurkan suara yang terdengar dan
suara yang masuk ke otak. Terakhir ada Stapes, berfungsi untuk menghantarkan
impuls getaran dari telinga tengah ke telinga bagian dalam.
2. Apa Bagian-Bagian Mata?
Pupil merupakan bagian lingkaran hitam pada bola mata. Pupil berfungsi sebagai
tempat lewatnya cahaya ke dalam mata. Sklera merupakan jaringan ikat yang lentur
dan memberikan bentuk pada mata. Jaringan ini merupakan bagian terluar yang
berfungsi melindungi struktur bola mata. Kornea terdapat dibagian depan sklera,
berbentuk transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk ke mata. Kornea
berfungsi membiaskan cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke
retina. Iris merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di
depan lensa. Iris tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial di dalam iris terdapat
pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna mata. Di tengah bagian depan iris
terdapat lubang yang dinamakan pupil atau anak mata. Bagian iris berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata secara otomatis dengan
mengecilkan (miosis) atau melebarkan (midriasis) pupil.
Terdiri dari palpebral superior dan inferior. Palpebra superior cenderung lebih aktif
bergerak dari palpebra bagian inferior. Palpebra merupakan struktur dengan sembilan
lapisan kompleks baik anatomi dan fungsinya. Anatomi lapisan palpebra dan struktur
dari permukaan luar ke dalam yaitu kulit, margo palpebra, jaringan ikat subkutan,
muskulus orbikularis okuli, septum orbita, muskulus levator palpebra superior, otot
muller, tarsus, dan konjungtiva. Kulit palpebra merupakan kulit paling tipis pada
tubuh, terdapat rambut halus, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Fungsinya
untuk melindungi mata dari benda asing atau kotoran seperti debu dan asap, menjaga
kelembaban permukaan mata dengan meratakan air mata keseluruh permukaan mata.
Otot orbikularis okuli dapat dibagi menjadi bagian pretarsal,preseptal, dan orbital.
Bagian palpebral (pretarsal dan preseptal) berperan dalam pergerakan involunter
kelopak mata (mengedip), sedangkan bagian orbita terlibat dalam penutupan kelopak
mata maksimal. Konjungtiva adalah membran mukosa (selaput lendir) yang melapisi
kelopak dan melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai
limbus. Konjungtiva ada dua, yaitu konjungtiva palpebralis (melapisi kelopak) dan
konjungtiva bulbaris (menutupi bagian depan bola mata/ permukaan anterior sklera).
Fungsi konjungtiva: proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata.
Mengandung banyak pembuluh darah.
3. Bagaimana Proses Kita Dapat Melihat Benda?
Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk
ke mata dan diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada
retina cahaya diubah menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses
melalui serabut saraf penglihatan. Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat
melihat benda yang dilihatnya. Bayangan ditangkap oleh mata, berkas cahaya benda
yang dilihat menembus kornea, ukeus humor, lensa, dan badan vitreus untuk
merangsang ujung ujung saraf dalam retina. Rangsangan yang diterima menuju
daerah visual dalam otak untuk diproses sehingga menghasilkan lukisan dan bentuk
yang dilihatnya.
4. Apa fungsi bagian-bagian kulit?
Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan
lapisan hipodermis ( fasia superfisial). Lapisan epidermis tersusun atas epitel bergaris,
mengandung pigmen pemberi warna pada kulit dan memlindungi kulit dari kerusakan
oleh sinar matahari. Lapisan dermis tersusun atas jaringan ikat dan kaya akan
pembuluh limfe serta serabut saraf, ketebalan tidak merata, bagian telapak tangan dan
kaki lebih tebal daripada kulit yang lain. selanjutnya lapisan dermis adalah kelanjutan
dari dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.
Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening Hipodermis bukan bagian dari kulit.
Bagian kulita yang pertama adalah lemak. Lemak dapat melindungi tubuh dari
panas dan dingin. Reseptor rangsang berfungsi menerima rangsangan panas.
Pembuluh darah berfungsi memfasilitasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Ujung syaraf untuk Penerima Rangsangan (reseptor). Otot penggerak rambut
membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera. Reseptor peraba
Untuk menerima rangsang sentuhan. Selaput rambut bertugas untuk menyaring
kotoran yang masuk. Kelenjar minyak, Agar kelembapan kulit dapat terpelihara.
Lapisan zat tanduk : Menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam.
Lapisan malpighi : Sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar
ultraviolet. Kulit ari : Mencegah kuman yang masuk yang dapat menyebabkan
gangguan. Reseptor dingin : Menerima rangsang dingin. Kulit jangat : Sebagai
tempat kelenjar keringat, kelenjar minyak tempatnya ujung syaraf, perasa. Kelenjar
keringat : Mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu
tinggi. Jaringan ikat bawah kulit : Sebagai bantalan bagi organ tubuh bagian luar
dan dalam, membentuk kontur tubuh.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan tersebut kami dapat memberikan kesimpulan bahwa:
1. Tubuh merupakan suatu kesatuan struktual yang fungsional.
2. Sel, jaringan, organ, dan sistem organ menjalankan tugas dan perannya masing-
masing.
3. Kelainan atau kesalahan yang terjadi pada salah satu organ dapat mempengaruhi
aktifitas kerja organ yang lainnya.
4. Kelainan juga memberikan dampak yang besar bagi tubuh.
I. DAFTAR PUSTAKA
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and Bareet Publisher Boston,
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :EGC
Anne M. Robertson, Paul N. Watton dalam buku Transportasi di Media Biologi, 2013
Eroschenko, Victor P.; Fiore, Mariano SH di (2013-01-01). Atlas Histologi DiFiore
dengan Korelasi Fungsional. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN
9781451113419.
Eroshenko,V.P.2003. Di Fore Atlas of Histology with funcyional correlation. U.S.A
Lippincot williams and Wilkins inc.
Eryati Darwin, 2015, Sistem Endokrin, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
F.V. Brozovich et.al, Mechanisms of Vascular Smooth Muscle Contraction and the
Basis of Pharmacologic Treatment of Smooth Muscle Disorders, (Pharmacol Rev
68: 476-532, 2016) hlm. 478
Harjana, Tri. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Hernawati,.2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan. Jaringan Ikat. Jurusan Pendidikan
Biologi-FPMIPA. Universitas Pendidikan IPA.
Hikmat Permana. “Sel Adiposit sebagai organ endokrin”. (Bandung : FK Universitas
Padjadjaran, SubBagian Endokrinologi dan metabolisme). hlm.2
https://id.wikipedia.org/wiki/Fasikulus_otot
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_KELENJAR
ENDOKRIN.pdf
https://www.britannica.com diakses pada 04 Juli 2021 pukul 07.53 WIB
Imam Bachrul, Jaringan Ikat, Biology Histology. Academia
Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 12
Kisner dan Colby. “struktur halus unit kontraktil otot”. 2012. hlm. 9
Knoll G. and Brdiczka D. (1983). Changes in freeze-fractured mitochondrial
membranes correlated to their energetic state. Dynamic interactions of the boundary
membranes. Biochim. Biophys. Acta 733, 102-1 10
Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Parekkadan B, Milwid J. Mesenchymal stem cells as therapeutics. Annu Rev Biomed
Eng. 201AD;12:87-117.
Schochet S.S. and Lampert P.W. (1978). Diagnostic electron microscopy of skeletal
muscle. In: Diagnostic electron microscopy, Volume 1. Trump B.F. and Jones R.T.
(eds). John Wiley & Sons. New York. pp 209-251
Sumiyati Sa’adah, Sistem Peredaran Darah Manusia, (Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati, 2018) hlm. 7-12
Sunny Wangko. “Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil”. Jurnal Biomedik,
Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. 27
Syarifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran
Valerie Z. Wall & Karin E. Bornfeldt, Arterial Smooth Muscle, (Arteriosclerosis,
Thrombosis, and Vascular Biology 34: 2175-2179, 2014)