Disusun Oleh:
NIM : 4162141003
Kelompok : 5 (Lima)
2019
I. JUDUL PRAKTIKUM : DIFUSI DAN OSMOSIS
II. TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Untuk mengetahui proses terjadinya difusi
2. Untuk mengetahui proses teerjadinya osmosis
3. Untuk memahami perbedaan proses terjadinya difusi dan osmosis
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi
dan osmosis
5. Untuk membandingkan terjadinya proses osmosis pada jenis tumbuhan
yang berbeda
III. TINJAUAN TEORITIS
Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan
konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis).
Dengan kata lain setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya. Hasil
dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan
isotonis. Kecepatan zat berdifusi melalui membran tidak hanya tergantung pada
gradien konsentrasi, tetapi juga pada besar muatan, dan daya larut dalam lemak
(lipid).
Difusi larutan gula dalam air tenang sangat lambat karena ukuran
molekulnya yang besar. Untuk mengukurnya dengan ketelitian tinggi. Salah satu
metode untuk menghitung laju difusi yaitu menggunakan pemodelan matematika
yang melingkupi proses difusi, yaitu persamaan diferensial parsial tentang
dinamika konsentrasi gula dalam ruang satu dimensi, dan pemodelan lintasan
cahaya melalui larutan tersebut, dengan memperhatikan indeks bias yang
bervariasi menurut konsentrasi larutan gula secara linear. Model ini kemudian
diselesaikan secara numerik dengan teknik beda berhingga implisit untuk
persamaan diferensial parsialnya, serta metoda rekursif Snellius untuk lintasan
cahayanya. Percobaan aktual juga dilakukan untuk menunjukkan bahwa model
matematika yang dibangun sesuai dengan hasil percobaan (Mardiatin, 2014).
BAHAN
Nama Bahan Jumlah
Metilen blue 2 tetes
Kristal CuSO4 1 gram
Aquadest secukupnya
Umbi kentang 2 buah
Wortel 1 buah
Lobak 1 buah
Larutan garam 50 ml
V. PROSEDUR KERJA
A. DIFUSI
1. Isilah gelas piala dengan akuades, kemudian teteskan metilen
blue kedalam air gelas piala tersebut sebanyak 1-2 tetes. Amati
arah penyebaran warna biru tersebut dan catat waktu yang
dibutuhkan dimulai waktu menetes sampe warna menyebar
sempurna
2. Ulangi langkah pertama tetapi setelah penetesan larutan
langsung diaduk
3. Masukkan kristal CuSO4 pada gelas piala 2 yang telah diisi
dengan aquades, amati penyebaran warnanya dan catat waktu
sampe larutan merata
4. Ulangi langkah nomor tiga tetapi setelah kristal CuSO4
dimasukkan segera diaduk
B. OSMOSIS
1. Buatlah 2 buah silinder masing-masing dari umbi kentang ,
wortel, dan lobak dengan ukuran tinggi silinder 5 cm dan
diameter 2 cm, lalu buattlah lubang didalam silinder tersebut
hingga 2/3 dari tinggi silinder
2. Isilah gelas piala A dengan larutan air + pewarna sebanyak 50
ml. sementara gelas piala B diisi dengan larutan garam dengan
volume yang sama. Berilah label gelas piala A dan B
3. Masukkan masing-masingnya satu silinder umbi kentang,
wortel, dan lobak ke dalam gelas piala B, lalu kedalam tabung
tiap silinder tersebut diisikan larutan garam hingga setengah dari
isi lubang silinder
4. Masukkan masing-masing satu silinder umbi kentang, wortel,
dan lobak ke dalam gelas piala B, lalu ke dalam lubang tiap
silinder tersebut diisikan dengan larutan pewarna hingga
setengahnya
5. Biarkan selama 24 jam, kemudian amati dan catat perubahan
yang terjadi setelah perlakuan
2. OSMOSIS
B. PEMBAHASAN
A. Difusi
1. Proses difusi dengan pengadukan
Saat melarutkan methylen blue dan Kristal CuSO4 didalam air tanpa
pengadukan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadi homogen atau
bersatu dengan air. Hal ini disebabkan karena konsentrasi pada larutan methylen
blue dan Kristal CuSO4 lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi air yang ada
pada proses percobaan tersebut. Sehingga besarnya konsentrasi air akan
mempengaruhi cepat atau lambatnya kelarutan pada larutan methylen blue dan
Kristal CuSO4. Dalam proses percobaan yang dilakukan dengan menggunakan
konsentrasi air 100 ml dan sekitar 2 tetes larutan methylen blue membutuhkan
waktu sekitar 02 menit 22 detik. Hal ini membuktikan bahwa kelarutan methylen
blue sangat dipengaruhi oleh konsentrasi air. Oleh karena itu, semakin sedikit
konsentrasi air yang digunakan maka semakin cepat pula kelarutannya.
Sedangkan pada larutan Kristal CuSO4 yang menggunakan konsentrasi 100 ml air
dan sekitar 1 sendok spatula larutan Kristal CuSO4 membutuhkan waktu 11 menit
51 detik,. Hal ini membuktikan juga, bahwa kelarutan Kristal CuSO4 sangat
dipengaruhi oleh air juga. Tetapi jika dibandingkan dengan larutan methylen blue
lebih cepat prosesnya dibandingkan dengan larutan Kristal CuSO4 yang begitu
lambat proses kelarutannya dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi difusi
merupakan transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Perbedaan jumlah
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis, hal itu terjadi karena gula
larut dalam air. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi
ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida. Difusi dan osmosis adalah termasuk transport pasif
artinya transport yang tidak memerlukan energi (ATP). Adapun hal yang
mempengaruhi difusi yaitu diantaranya sebagai berikut:
B. Osmosis
1. Proses Solanum tuberosum atau kentang sebelum direndam
Hal ini terjadi karena adanya proses osmosis, karena perpindahan molekul
selama potongan kentang direndam dalam air dan dalam cekungan yang diberi
garam. Konsentrasi kentang yang diberi garam lebih besar daripada konsentrasi
air, sehingga molekul air berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Apabila garam pada cekungan ditambah, maka perubahan volume air akan
semakin besar dan cepat karena konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut
mengakibatkan air semakin cepat berpindah. Inilah fungsi garam dalam praktikum
kali ini, yaitu agar mempercepat proses osmosis pada kentang. Kentang yang
mengalami peristiwa osmosis akan mengalami perubahan pada strukturnya yaitu
yang semula kaku akan menjadi lembek. Hal itu disebabkan karena air yang ada
di luar kentang akan masuk ke dalamnya sehingga kentang yang kaku dimana hal
ini bisa dikatakan bahwa kandungan air dalam kentang masih sedikit akan
menjadi lembek karena kandungan air dalam kentang bertambah yang
menyebabkan garam dalam cekungannya menjadi larut oleh perembesan air dari
luar tadi. Sedangkan pada kentang yang tidak diberi garam, tidak terjadi
perubahan volume air dan struktur kentang, karena larutan dan kandungan air
yang ada pada kentang sama-sama hipotonik.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses terjadinya difusi dalam praktikum ini menunjukkan bahwa sifat
larutan pada methylen blue bersifat cair dan mudah larut dalam air
sehingga air dan methylen blue menjadi cepat homogen dalam waktu yang
tidak lama. Sedangkan pada Kristal CuSO4 larutannya bersifat padat dan
sukar larut dalam air serta membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
proses kelarutannya.
2. Proses terjadinya osmosis pada praktikum ini menunjukkan bahwa larutan
garam dan aquadest sangat mempengaruhi akhir dari konsentrasi larutan
tersebut. Dimana ini semua dapat menguji kebenaran dari teori osmosis
3. Perbedaan dari proses difusi dan osmosis terdapat pada bahan pelarut dan
terlarutnya bahan yang diuji. Dimana difusi berperan sebagai pelarut,
sedangkan osmosis terjadinya bahan yang terlarut karena perbedaan
konsentrasi yang diberikan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi dan osmosis. Untuk difusi yang
mempengaruhi adalah berat molekul, beda potensial kimia, perbedaan
konsentrasi, dan lain-lain. Sedangkan osmosis yang mempengaruhi adalah
bahan uji yang digunakan untuk melarutkan objek seperti larutan garam
dan aquadest
5. Perbandingannya tidak jauh berbeda, karena sama-sama mengalami proses
osmosis. Hanya saja perbedaan ukuran dan beda potensial kimia dari
beberapa objek mempengaruhi hasil akhir yang tampak seperti perbedaan
larutan garam dan warna dari air pewarna.
DAFTAR PUSTAKA