Anda di halaman 1dari 7

UNIT 2

CYANOPHYTA
1. Azolla piata
Azolla piata memiliki sahabat sejati cyanobacterium (alga biru-hijau) yang bernama Anabaena,
ia tinggal di rongga daun Azolla. Antara Azolla dan Anabaena terjalin hubungan yang saling
menguntungkan (simbiosis mutualisme)

Hubungan yang saling menguntungkan antara Azolla dan Anabaena

Karena oksigen adalah racun bagi cyanobacteria, Azolla menyediakan lingkungan bebas oksigen
untuk Anabaena dalam rongga daunnya. Sebagai imbalannya, Anabaena menyerap nitrogen
langsung dari atmosfer yang kemudian diberikan pada Azolla untuk pertumbuhannya.
Simbiosis antara Azolla pinata dan Anabaena adalah sebuah sistem biologis yang unik, layak
disebut superorganism yang menggabungkan kemampuan individu dari dua organisme yang
sangat berbeda. Cyanobacterium Anabaena berevolusi selama sejarah awal bumi lebih dari tiga
miliar tahun yang lalu ketika atmosfer planet itu tidak memiliki oksigen. Organisme lain adalah
pakis-Azolla
.
Daun mengambang Azolla yang mengandung rongga diisi dengan nitrogen oleh Anabaena dan
Azolla menyediakan lingkungan mikro untuk Anabaena. Nitrogen yang ditarik oleh Anabaena
dapat mencapai 1000 kg nitrogen atmosfer per hektar per tahun. Nitrogen ini menyediakan
pupuk alami bagi pertumbuhan Azolla , membebaskan tanaman dari ketergantungan pada tanah
dan memungkinkan untuk tumbuh mengambang bebas pada permukaan air tawar.
Morfologi Azolla adalah tidak seperti yang tanaman lain yang bersimbiosis dengan
cyanobacteria misalnya pakis. truktur daun yang telah berkembang untuk menyediakan
lingkungan yang ideal untuk Anabaena. Siklus hidup Azolla juga memungkinkan Anabaena
untuk meneruskan generasi tanpa gangguan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini
memungkinkan dua organisme berkembang terus bersama-sama selama lebih dari 90 juta tahun,
hubungan yang tidak diketahui di tempat lain di planet ini.

Daun Azolla yang terjadi dalam dua baris di sepanjang setiap sisi batang tanaman . Setiap daun
memiliki lobus ventral sangat tipis dan lobus fotosintesis dorsal tebal , kehijauan atau kemerahan
berisi rongga yang merupakan kunci untuk Azolla dan Anabaena bersimbiosis.
Rongga adalah struktur yang sangat khusus yang terbentuk selama pertumbuhan Azolla oleh
bagian epidermis daun lipat ke dalam selama perkembangan Azolla ini. ukuran rongga sekitar
0,15 x 0,3 mm dan membuka dengan lingkungan eksternal melalui pori yang dikelilingi oleh dua
lapisan sel.

Rongga daun Azolla yang memberikan rumah bebas oksigen untuk Anabaena.

Pusat rongga diisi dengan gas atau cairan dan bakteri yang bergerak di bidang perifer rongga
oleh jaringan urat saraf mucilaginous. Daun rongga Azolla yang memberikan lingkungan mikro
yang ideal untuk heterocyst pembentuk nitrogen filamen bakteri Anabaena azollae.Inilah kunci
kemampuan Azolla sehingga mampu menyerap sejumlah besar CO2 di atmosfer .
Simbion Bakteri Lainnya Dalam Rongga Daun Azolla
Rongga daun Azolla menyediakan lingkungan mikro yang ideal untuk sebuah komunitas bakteri
yang mencakup berbagai strain dari genus Anthrobacter, Corynobacterium dan Agrobacterium
ditambah heterocyst pembentuk nitrogen filamen bakteri Anabaena azollae.
Bakteri lain yang hadir dalam rongga daun Azolla dan termasuk Arthrobacter yang umumnya
terjadi pada tanah. Seperti Anabaena, bakteri ini juga ada sepanjang siklus hidup Azolla dan
memiliki pola perkembangan yang identik dengan Anabaena. Peran mereka dalam simbiosis
tersebut belum sepenuhnya dipahami, tetapi data ini menunjukkan bahwa Anabaena adalah satusatunya simbion bakteri Azolla sebagi penghasil nitrogen.

2. Anabaena cycadae
Divisio
Classis
Ordo
Familia
Genus
Species

:Cyanophyta
:Cyanophyceae
:Hormogenales
:Nostocaleae
:Anabaena
:Anabaena cicadae

Anabaena cicadae berperan dalam bersimbiosis dengan pakis haji dan juga berperan
dalam menambat Nitrogen dari udara, sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lender, berada dalam
sel-sel tersendiri, mempunyai struktur tubuh yang prokariotik, belum memiliki inti sejati.
Sebagian besar hidup di air tawar dan pada bintil akar pakis haji, bergerak dengan flagel yang
peritrik dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
3. Chlorella sp.
Phylum
Kelas
Ordo
Familia
Genus
Species

:Chlorophyta
:Clorophyceae
:Chlorococcales
:Chlorellaceae
:Chlorella
:Chlorella sp.

Bentuk sel Chlorella bulat atau bulat telur, merupakan alga bersel tunggal (uniseluler),
dan kadang-kadang bergerombol. Chlorella memiliki diameter sel berkisar antara 2 8 mikron,
berwarna hijau karena klorofil merupakan pigmen yang dominan. Dinding selnya keras terdiri
dari selulosa dan pektin. Sel ini mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan. Chlorella dapat
bergerak tetapi sangat lambat sehingga pada pengamatan seakan-akan tidak bergerak (Alim dan
Kurniastuty, 1995). Menurut habitat hidupnya, ada dua macam Chlorella yaitu Chlorella yang
hidup di air tawar dan Chlorella yang hidup di air laut. Chlorella bersifat kosmopolit yang dapat
tumbuh dimana-mana, kecuali pada tempat yang sangat kritis bagi kehidupan (Alim dan
Kurniastuty, 1995).

4. Gloeocapsa sanguinea
Kingdom : Plantae
Divisi

: Schizophyta

Kelas

: Cyanophyceae

Ordo

: Chroococcales

Family

: Chroococcaceae

Genus

: Gloeocapsa

Spesies

: Gloeocapsa sanguinea

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan Umumnya alga
ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel
tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompokkelompok atau koloni.
Gloeocapsa sanguine banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit tercemar
seperti air got. tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35C dan pH 6,0.
Biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
Gloeocapsa sanguine dapat menambat atau menangkap Nitrogen dan melakukan fiksasi
nitrogen yaitu mengubah nitrogen (N2) menjadi ammonia (NH3) untuk digunakan tumbuhan
sebagai bahan untuk mensintesis senyawa organik (asam amino) sehingga dapat menyuburkan
tanah.

UNIT 1
SCHIZOPHYTA

1. Escherichia Coli

Kingdom

: Bacteria

Filum

: Proteobacteria

Kelas

: Gamma
Proteobacteria

Ordo

: Enterobacteriales

Famili

: Enterobacteriacea

Genus

: Escherichia

Spesies
: Escherichia
coli
Bakteri E. coli merupakan spesies dengan habitat alami dalam saluran pencernaan
manusia maupun hewan. E. coli pertama kali diisolasi oleh Theodor Escherich dari tinja seorang
anak kecil pada tahun 1885. Bakteri ini berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 m,
termasuk gram negatif, dapat hidup soliter maupun berkelompok, umumnya motil, tidak
membentuk spora, serta fakultatif anaerob.
Struktur sel E. coli dikelilingi oleh membran sel, terdiri dari sitoplasma yang
mengandung nukleoprotein (Gambar 2). Membran sel E. coli ditutupi oleh dinding sel berlapis
kapsul. Flagela dan pili E. coli menjulur dari permukaan sel (Gambar 3) (Tizard 2004). Tiga
struktur antigen utama permukaan yang digunakan untuk membedakan serotipe golongan E. coli
adalah dinding sel, kapsul dan flagela. Dinding sel E. coli berupa lipopolisakarida yang bersifat
pirogen dan menghasilkan endotoksin serta diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul E. coli
berupa polisakarida yang dapat melindungi membran luar dari fagositik dan sistem komplemen,

diklasifikasikan sebagai antigen K. Flagela E. coli terdiri dari protein yang bersifat antigenik dan
dikenal sebagai antigen H. Faktor virulensi E. coli juga disebabkan oleh enterotoksin, hemolisin,
kolisin, siderophor, dan molekul pengikat besi (aerobaktin dan entrobaktin).
1. Rhizobium loguminase
Kingdom

: Monera

Kelas

: Psilopsida

Ordo

: Psilotales

Family

: Psilotaceae

Genus

: Rhizobium

Species

: Rhizobium leguminosarum

Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob , bentuk batang koloninya berwarna putih
berbentuk sirkular . Rhizobium adalah organotrof , tidak berspora, dan pleomorf. Bakteri
Rhizobium merupakan salah satu jenis bakteri penambat nitrogen yang mampu bersimbiosis
dengan tanaman, terutama pada tanaman leguminosae. Untuk memanfaatkan simbiosis bakteri
rhizobium dengan tanaman leguminosae dalam konsep pertanian organik berkelanjutan,
dibutuhkan pemahaman mengenai proses asosiasi antara rhizobium dengan tanaman inang.
Kebanyakan bakteri rhizobium hidup dalam akar tanaman, terutama tanaman leguminosae yang
menjadikan hubungan ini sebagai bentuk simbiosis mutualisme. Bakteri melakukan penetrasi ke
dalam akar tanaman melalui akar serabut dan kulit akar-akar halus, kemudian melakukan fiksasi
atau penambatan terhadap nitrogen bebas di udara dan membentuk bintil akar. Karena itulah,
bakteri ini dalam dunia pertanian disebut juga sebagai bakteri bintil akar. Nitrogen bebas di udara
yang telah diikat oleh bakteri tersebut kemudian dilepas menjadi bentuk tersedia di dalam tanah.
Tanaman inang akan mendapatkan tambahan nitrogen yang dihasilkan dari proses fiksasi tersebut
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhannya. Pada saat yang sama, tanaman
inang juga akan memberikan karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi bakteri
rhizobium.

Anda mungkin juga menyukai