Nim : 1814442008
Pada tahun 1923, G.N. Lewis, seorang ahli kimia Amerika Serikat
mengemukakan teori asam basanya. Menurut Lewis,
a. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam,
basa dalam pelarut lain
atau pun tidak mempunyai pelarut.
b. Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul
atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat
menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan
senyawa komplek. (kalian akan mempelajarinya pada di universitas
jika mengambil jurusan kimia).
c. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan
RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan
elektron bebas.
4. Faktor-faktor penyebab terjadinya crossing over
Pindah silang hanyalah pertukaran materi genetik antara dua
kromosom homolog yang menimbulkan kromosom rekombinan. Pada
profase I, kromosom homolog berjejer memanjang atau berpasangan
dengan satu sama lain, dan pertukaran materi genetik antara dua
kromosom berlangsung, yang dikenal sebagai pindah silang. Pasangan
kromosom homolog yang dikenal sebagai sinapsis, dan titik di mana
kromosom ini berpasangan satu sama lain dikenal sebagai kiasma
(Chiasmata). Proses pindah silang atau rekombinasi dimulai oleh protein
Spo 11. protein ini membentuk kompleks dengan protein lain seperti
RAD50 dan MRE11A, dan NBS 1 yang diperlukan untuk memecah DNA
beruntai ganda.
a. Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu
tempat. Dengan terjadinya pindah silang itu akan terbentuk 4 macam
gamet. Dua macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen-
gen yang dimiliki induk (parental), maka dikatakan gamet-gamet tipe
parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet-gemet baru, yang
terjadi sebagai akibat adanya pindah silang. Gamet-gamet ini
dinamakan gamet-gamet tipe rekombinasi. Gamet-gamet tipe parental
dibentuk jauh lebih banyak dibandingkan dengan gamet-gamet tipe
rekombinasi.
b. Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat.
Jika pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara
dua buah gen yang terangkai (misalnya gen A dan B), maka terjadinya
pindah silang ganda itu tidak akan nampak dalam fenotip, sebab
gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja, atau dari tipe
rekombinasi saja, atau dari tipe parental dan tipe rekombinasi akibat
pindah silang tunggal. Akan tetapi jika diantara gen A dan B masih ada
gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda
antara gen A dan B akan tampak.