Anda di halaman 1dari 26

DINAS PENDIDIKAN TASIKMALAYA

MAN 3 KABUPATEN TASIKMALAYA

JL. Raya Panumbangan no.33 Kec. Ciawi - Tasikmalaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : MAN 3 TASIKMALAYA
Kelas / Semester : X / Ganjil
Program : MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Protista Mirip Jamur
Alokasi Waktu : 2 Jp × 45 Menit (1 kali pertemuan, RPP
Ke-1)

A.Kompetensi Inti
KI 1 dan KI 2

1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4

3) Memahami, menerapkan, 4) Mengolah, menalar, dan


menganalisis pengetahuan menyaji dalam ranah konkret
faktual, konseptual, prosedural dan ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Mengelompokkan protista 3.6.1 Menjelaskan pengertian Protista


berdasarkan ciri-ciri umum Mirip Jamur
kelas dan mengaitkan 3.6.2 Menyebutkan ciri-ciri Protista
perannya dalam kehidupan Mirip Jamur
3.6.3 Menjelaskan cara reproduksi
Protista mirip jamur
3.6.4 Menjelaskan klasifikasi Protista
Mirip Jamur

4.6 Menyajikan laporan hasil 4.6.1 Menyajikan laporan tertulis tentang


invesigasi tentang berbagai data hasil investigasi tentang peran
peran protista dalam Protista mirip jamur dalam
kehidupan kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1 Menjelaskan pengertian Protista Mirip Jamur
.
2 Menyebutkan ciri-ciri Protista Mirip Jamur
.
3 Menjelaskan cara reproduksi Protista mirip Jamur
.
4 Menjelaskan klasifikasi Protista Mirip Jamur
.
5 Peserta didik mampu menyajikan laporan tertulis tentang data hasil
. investigasi tentang peran Protista mirip jamur dalam kehidupan
D.Materi Pembelajaran

Materi Fakta :
1. Contoh gambar yang tergolong ke dalam Protista Mirip Jamur

2. Struktur Tubuh Protista Mirip Jamur


Materi Konsep :
1. Pengertian Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur adalah protista yang merupakan anggota lama
dari kingdom Fungi. Jamur protista dipindahkan dari kingdom Fungi
karena cara reproduksi dan siklus hidupnya sesungguhnya berbeda dengan
kingdom Fungi.
2. Ciri-ciri Protista Mirip Jamur
Ciri-ciri yang tergolong ke dalam Protista mirip jamur yaitu Protista
yang memiliki ciri-ciri seperti jamur, antara lain bersifat eukariotik, tidak
memiliki klorofil, dapat menghasilkan spora, dan heterotrof. Terdapat tiga
filum Protista mirip jamur, yaitu jamur lendir yang dibagi menjadi
kelompok jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler
(Acrasiomycota), dan jamur air (Oomycota).
3. Cara Reproduksi Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur berkembang biak dengan menggunakan spora.
Spora pada Protista terbentuk dari inti plasmodium. Meskipun memiliki
banyak kesamaan dengan jamur, Protista tidak dapat serta merta
dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi sebab Protista jenis ini pada
suatu fase dalam hidupnya dapat bergerak dengan menggunakan
pseudopodia (kaki semu). Kaki semu yang dimiliki Protista membuatnya
lebih dekat dengan amoeba. Pseudopodia ini sesungguhnya merupakan
sitoplasma kental yang berada di dalam sel. Kemampuan Protista untuk
mengubah bentuk dan ukuran dari pseudopodia itulah yang membuatnya
mampu merayap dari suatu tempat ke tempat yang lain.
4. Klasifikasi Protista Mirip Jamur
1) Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold)
Jamur lendir plasmodial disebur juga Mycomycota (jamur lendir
tidak bersekat). Jamur lendir ini bersifat heterotrof fagosit dan memiliki
tahapan (fase) makan berbentuk massa amoeboid (seperti Amoeba)
dalam siklus hidupnya.Masa amoeboid tersebut dinamakan
plasmodium. Namun, plasmodium disini bukanlah plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria. Plasmodium Myxomycota merupakan
masa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi-bagi oleh membran (tidak
bersekat) sehingga mengandung banyak nukleus dan dapat tumbuh
hingga diameter beberapa sentimeter. Nukleus pada plasmodium
umumnya bersifat diploid (2n) dan dapat membelah secara mitosis
dengan bersamaan. Pada umumnya plasmodium berwarna cerah,
kuning atau orange. Terkadang plasmodium berbentuks seperti jaringan
untuk memperluas permukaan tubuh sehingga dapat memperoleh
makanan dan oksigen lebih banyak.
Pada fase plasmodium, jamur lendir ini memperoleh makanannya
dengan cara menjulurkan pseudopodianya ke arah makanan, kemudian
makanan tersebut di telan (fagositosis). Makanan berupa sisa-sisa daun
atau kayu yang membusuk, bakteri, atau jamur uniseluler yang terdapat
di tanah lembap dan di hutan basah.
Bila habitat mulai mengering dan makanan tidak ada, plasmodium
Mycomycota ini berhenti tumbuh dan mengalami diferensiasi untuk
memasuki tahap reproduksi seksual. Jamur lendir plasmodial
bereproduksi secara aseksual dengan membentuk sporangium dan
bereproduksi secara seksual dengan singami antara sesama sel ameboid
atau antara sesama sel berflagela.Terdapat sekitar 500 spesies jamur
lendir plasmodial, antara lain Physarum sp., Didymium sp., dan Fuligo
septica.
Siklus hidup jamur lendir plasmodial adalah sebagai berikut :
1. Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar
mendapatkan makanan dan oksigen lebih banyak.
2. Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya saat
kekeringan), plasmodium dewasa membentuk sporangium
bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa memiliki kromosom diploid
(2n).
3. Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan
menghasilkan spora yang haploid (n). Spora ini tahan terhadap
kekeringan.
4. Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah
membentuk sel aktif yang haploid (n).
5. Sel-sel aktif tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat
berubah menjadi sel amoeboid ataus el berflagela.
6. Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama.
Singami menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n).
7. Nukleus (inti) zigot yang diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa
disertai pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan
yang diploid (2n).

2) Jamur lendir Seluler (Cellular Slime Mold)


Jamur lendir seluler disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir
bersekat). Jamur lendir ini memili tahapan makan berupa sel-sel yang
hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis, sel-sel tersebut
membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit. Pada fase makan, sel
ameboid soliter bergerak dengan pseudopodia dan emmakan bakteri.
Berbeda dengan jamur lendir plasmodial, jamur lendir seluler
brkromosom halploid (n), hanya zigot yang memiliki kromosom diploid
(2n).
Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk
tubuh buah (fruiting body), dan bereproduksi secara seksual dengan
membentuk singami sel ameboid. Tubuh buah berisi spora dan memiliki
batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytostelium seluler, antara lain
Dictostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan
Acytostelium sp.

Siklus hidup jamur lendir seluler adalah sebagai berikut.


1. Pada saat persediaan makanan tidak ada, sel-sel amoeboid
berkromosom haploid (n) membentuk agregat atau berkoloni.
2. Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat
3. Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah
(fruiting body).
4. Beberapa sel mengering membentuk batang penyokong (stalk).
Kemudian, sel-sel yang lain bergerak merayap ke atas sel yang
mengering, menjadi kumpulan spora yang haploid (n).
5. Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan buruk
(misalnya kekeringan).
6. Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan , maka akan tumbuh
menjadi sel ameboid yang haploid (n).
7. Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak
dengan pseudopodia.
8. Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid
mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat merangsang sel ameboid
lain untuk bergerak ke arah pusat agregat untuk membentuk suatu
unit.
9. Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami
sehingga terbentuk zigot yang diploid (2n).
10. Zigot yang diploid akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh
menjadi sel raksasa. Sel raksasa tersebut akan mengalai pembelahan
secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-
sel ameboid yang haploid (n) di dalamnya.
11. Bila dinding sel raksasa pecah, maka sel ameboid baru yang haploid
(n) akan keluar dan menjadi sel pemakan (misalnya memakan
bakteri). Sel-sel ameboid hasil reproduksi seksual juga dapat
membentuk agregat bila di lingkungan tidak tersedia makanan yang
memadai.

3) Jamur Air (Oomycota)


Oomycota artinya fungi telur atau jamur air (water mold)
merupakan jamur uniseluler atau multiseluler yang memiliki dinding sel
dari selulosa. Oomycota disebut juga sebagai jamur karat putih (white
rust) atau jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota yang
multiseluler berbentuk hifa halus bercabang, tidak bersekat, dan
memiliki banyak inti (senositik). Oomycota bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dua, dan secara
seksual dengan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang
menghasilkan zigot resisten (oospora).
Oomycota hidup secra heterotrof dengan cara menguraikan
organisme lain yang sudah mati (saproba). Beberapa jenis ada yang
hidup sebagai parasit. Sebagian besar Oomycota merupakan pengurai
organisme air tawar yang sudah mati, misalnya ikan dan ganggang,
sedangkan yang hidup parasit pada umumnya tumbuh di tubuh ikan,
misalnya ddibagian insang, sisik, atau jaringan yang terluka. Beberapa
jenis Oomycota ada yang hidup di tanah basah atau parasit pada
tumbuhan.
Terdapat sekitar 500 spesies Oomycota, antara lain sebagai
berikut:
• Saprolegnia sp., parasit pada ikan dan serangga, dapat hidup di air
tawar dengan suhu sekitar 3ºC - 33ºC. Terdapat beberapa spesies,
antara lain Saprolegnia australis dan Saprolegnia ferax.
• Phytophthora sp., di antaranya Phytophtpora infestans (penyebab
penyakit late blight, menyerang tanaman budidaya, misalnya tomat
dan kentang), dll.
• Plasmopara viticola, parasit pada tanaman anggur.
• Pythium sp., menyebabkan penyakit rebah semai pada tanaman
karena menyerang bagian pangkal batang bibir tanaman.
Materi Prosedural :
Protista merupakan makhluk hidup yang bersel satu yang memiliki
siklus hidup yaitu dengan cara aseksual yaitu dengan pembelahaan biner dan
juga secara seksual yaitu engan cara konjugasi. Protista ini memiliki peranan
yang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Peranan Protista ada yang
,merugikan ada pula yang menguntungkan. Salah satu contoh Protista yang
sangat menguntungkan adalah Chlorella sp, yang berfungsi sebagai PST
untuk menjadikan bahan makanan dan kosmetik. Sedangkan yang merugikan
salah satu contohnya Lingulodium polyedrum, Gonyaulax yang
menyebabkan diare.

E.Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Approach


Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah, pengamatan, diskusi, tanya jawab, penugasan,
dan presentasi
F.Media Alat dan Sumber Pembelajaran

 Media:
 Buku
 Gambar
 Power point
 Lembar kerja siswa (LKS)
 Alat / Bahan :
 Proyektor
 Laptop
 Slide persentasi
 Alat tulis
 Sumber belajar :
 Buku pelajaran Biologi Kelas X pengarang Irnaningtyas penerbit
Erlangga
 Buku pelajaran Biologi Kelas X pengarang Sri Pujiyanto
 Buku pelajaran Biologi Kelas X pengarang Henny Riandari
 Buku pelajaran Biologi kelas X pengarang D.A.Pratiwi,dkk
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan internet

G.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Guru:
Orientasi
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
 Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk belajar
 Guru berdoa terlebih dahulu kemudian meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin doa sebelum memulai pelajaran
 Guru melakukan presensi terhadap peserta didik
Apersepi

1. Guru memberikan suatu apersepsi dengan menampilkan sebuah gambar atau


video yang tergolong ke dalam protista dan menanyakan ke peserta didik
“apakah yang Anda lihat ada di sekitar kita?”. “apakah bisa terlihat oleh mata
anda”. Dari gambar kita bisa menyimpulkan bahwa hari ini kita akan
mempelajari materi tentang apa?” Penggolongan protista ada berapa sebutkan?”
 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang Protista.

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, aspek yang akan dinilai yaitu
afektif, psikomotor, kognitif, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
 Memberikan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)

Sintak Model Kegiatan pembelajaran


Pembelajaran

Stimulation KEGIATAN LITERASI


(Stimulasi/pemberian Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
rangsangan) untuk memusatkan perhatian pada topik materi
virus dengan cara:
 Guru menampilkan sebuah video/gambar
mengenai Protista
 Guru menanyakan pemahaman peserta didik
mengenai video tersebut. “apa kesimpulan
kalian setelah melihat video tersebut”

Peserta didik mengamati video yang telah


disediakan oleh Guru (Mengamati)
Problem statemen CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pertanyaan/identifikasi  Guru mengarahkan peserta didik untuk
masalah)
merumuskan masalah pada gambar tersebut
 Dari permasalahan gambar tersebut, guru
menjelaskan materi mengenai pengertian
Protista mirip jamur, ciri-ciri Protista mirip
jamur, cara reproduknya, serta klasifikasi dari
Protista mirip jamur.
(Merumuskan/mengidentifikasi
permasalahan)

Data Collection KEGIATAN LITERASI


(Pengumpulan data)  Guru membagi peserta didik kedalam 5
kelompok yang terdiri dari 6 anggota
 Setelah mengidentifikasi masalah yang tertera
pada LKPD, Guru mengarahkan peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan untuk
mengumpulkan data melalui kegiatan analisis.
(Mengumpulkan data/menggali informasi)

Data Processing COLLABORATION (KERJA SAMA)


(Pengolahan data)
 Guru mengintruksikan peserta didik untuk
mendiskusikan hasil analisis dari masing-
masing anggota kelompok
 Guru mengintruksikan peserta didik untuk
mengolah semua data hasil diskusi dari
berbagai sumber literatur
 Guru mengintruksikan peserta didik untuk
menyajikan data hasil diskusi mengenai
Protista.
Verification (pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
 Guru mengarahkan semua kelompok untuk
mengecek kebenaran atau keabsahan hasil
analisis data, mencari sumber yang relevan
baik dari buku atau sumber lain,
mengasosiasikannya menjadi suatu bentuk
kesimpulan
 Peserta didik mengecek kebenaran atau
keabsahan hasil pengolahan data, mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau
media, mengasosiasikannya menjadi suatu
bentuk kesimpulan. (Mengasosiasi)

Generalization COMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


 Guru mempersilahkan tiap-tiap kelompok
untuk mempresentasikan secara
rangkuman/kesimpulan hasil diskusi tiap
kelompok.

Tiap kelompok mempresentasikan secara lisan


kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.
(Mengkomunikasikan)
Kegiatan Penutup (15 menit)
Penutup  Guru mereview kembali pada materi yang telah
dipelajari mengenai Protista
 Guru memberikan lembar soal evaluasi untuk
melihat pemahaman peserta didik terhadap materi
yang telah disampaikan
 Guru meminta salah satu peserta didik untuk
menyimpulkan hasil dari pembelajaran hari ini
 Guru meluruskan / melengkapi konsep yang
disimpulkan peserta didik
 Menyampaikan rencana kegiatan yang akan
datang, agar peserta didik dapat mempersiapkan
terlebih dahulu materi yang akan dipelajari agar
terjadinya interaksi yang baik di dalam kelas
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan Salam.

H.Penilaian

1. Metode dan bentuk instrumen:


a. Kognitif
1) Teknik tes : Tes Tulis (Lampiran 1)
2) Teknik penilaian : Rubrik penilaian (Lampiran 2)
3) Bentuk Instrument : Tes Pilihan Ganda

b.Psikomotor
1) Teknik tes : Observasi (Pengamatan)
2) Bentuk instrumen : Lembar penilaian kinerja 1 (Lampiran 3)
c.Afektif
1) Teknik : Penilaian sikap
2) Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian sikap ( Lampiran 4)
Lembar Pengesahan

Ciawi, November 2018

Guru Pamong Guru Mapel / PPL

N.Cucu Cahyati, Spd Siti Hansah


NIP .196807161994032003 NPM.152154133

Mengetahui

Kepala MAN 3 Tasikmalaya Waka Kurikulum

H.Hasan Sanusi, M.Ag Drs.Endang Saepudin


NIP. 196808151998031002 NIP .196303151994031001
Lampiran 1 (Kognitif)

Lembar Evaluasi

A. Tes Plihan Ganda


1. Protista mirip jamur disebut ....
a. animalia
b. ganggang
c. ciliata
d. protozoa
e. fungi
2. Jamur protista dapat dibagi menjadi dua filum yaitu ...
a. Myxomycota dan Oomycota
b. Myxomycota dan Phytophthora
c.  Oomycota dan Pythium
d. Pythium dan Saprolegnia
e. Oomycota dan Saprolegnia
3. Jamur lendir yang bersekat disebut ...
a. Acrasiomycota
b.Saprolegnia
c.Myxomycota
d. Oomycota
e. Phytophthora
4. Berikut ini yang bukan ciri anggota kingdom Protista adalah ....
a. Sebagian besar merupakan organisme seluler
b. Belum memiliki diferesiansi jaringan
c. Sebagian besar di hidup di air
d. Ada yang bersifat autotrof, ada yang bersifat heterotrof
e. Merupakan organisme prokariota

5. Jamur lendir dikatakan mirip hewan selama sebagian besar daur hidupnya
karena ....
a. Bergerak dan menelan makanan
b. Tumbuh pada daun atau kayu yang busuk
c. Bereproduksi dengan membentuk spora
d. Berpenampakan mirip hewan
e. Merupakan organisme heterotrof
6. Jamur lendir dapat ditemukan di tempat ...
a. Parit atau got
b.Genangan air
c.Sampah rumah tangga
d. Kolam ikan
e. Hutan basah
7. Jamur air tidak di masukkan ke dalam kelompok jamur, tetapi ke dalam
kelompok Protista karena ....
a. Dapat membentuk spora yang memiliki flagela
b. Dinding selnya tersusun atas bahan kitin
c. Bersifat heterotrof
d. Tidak dapat berkembang biak secara generatif
e. Mampu bergerak merayap
8. Daur hidup protista mirip jamur yang bergerak amoeboid untuk mengelilingi
dan menelan bahan makanan, ditemukan pada ….
a. fase generatif Acrasiomycota
b. fase generatif Myxomycota
c. fase generatif Oomycota
d. fase vegetatif Myxomycota
e. fase vegetatif Oomycota
9. Beberapa protista sebagai berikut.
1) Scinata sp.
2) Phytopthora infestans
3) Rhodymenia palmate
4) Phytopthora palmifera
5) Ascophylum sp.
Protista mirip jamur yang menjadi parasit pada tumbuhan adalah …
a. 4 dan 5
b. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 1 dan 3
e. 3 dan 4
10. Contoh jamur lendir adalah ....
a. Phytium sp
b. Physarium sp
c. Saprolegnia sp
d. Phytophthora sp
e. Citridiales sp
Lampiran 2 (Rubrik penilaian kognitif)

Kisi-kisi Penulisan Soal

Indikator Tujuan Soal Nomor


Pembelajaran Soal
Menjelaskan Peserta didik mampu Protista mirip jamur 1
pengertian menjelaskan disebut ....
Protista Mirip pengertian Protista
Jamur Mirip Jamur
Menjelaskan Peserta didik mampu Jamur protista dapat 2
pengertian menjelaskan dibagi menjadi dua
Protista Mirip pengertian Protista filum yaitu ...
Jamur Mirip Jamur
Menjelaskan Peserta didik mampu Jamur lendir yang 3
pengertian menjelaskan bersekat disebut
Protista Mirip pengertian Protista
Jamur Mirip Jamur
Menyebutkan Peserta didik mampu Berikut ini yang bukan 4
ciri-ciri Protista menyebutkan ciri- ciri anggota kingdom
Mirip Jamur ciri Protista Mirip Protista adalah ....
Jamur
Menyebutkan Peserta didik mampu Jamur lendir dikatakan 5
ciri-ciri Protista menyebutkan ciri- mirip hewan selama
Mirip Jamur ciri Protista Mirip sebagian besar daur
Jamur hidupnya karena ....
Menyebutkan Peserta didik mampu Jamur lendir dapat 6
ciri-ciri Protista menyebutkan ciri- ditemukan di tempat ...
Mirip Jamur ciri Protista Mirip
Jamur
Menyebutkan Peserta didik mampu Jamur air tidak di 7
ciri-ciri Protista menyebutkan ciri- masukkan ke dalam
Mirip Jamur ciri Protista Mirip kelompok jamur, tetapi
Jamur ke dalam kelompok
Protista karena ....
Menjelaskan cara Peserta didik mampu Daur hidup protista 8
reproduksi menjelaskan cara mirip jamur yang
Protista mirip reproduksi Protista bergerak amoeboid
jamur mirip jamur untuk mengelilingi dan
menelan bahan
makanan, ditemukan
pada….

Menjelaskan Peserta didik mampu Protista mirip jamur 9


klasifikasi menjelaskan yang menjadi parasit
Protista Mirip klasifikasi Protista pada tumbuhan adalah
Jamur Mirip Jamur …
Menjelaskan Peserta didik mampu Contoh jamur lendir 10
klasifikasi menjelaskan adalah ....
Protista Mirip klasifikasi Protista
Jamur Mirip Jamur

Kunci Jawaban

Bentuk Soal Kunci Jawaban


Penilaian Nomor Skor Pertemuan ke-1
Pilihan 1 1 E
2 1 A
Ganda
3 1 C
4 1 B
5 1 B
6 1 E
7 1 B
8 1 D
9 1 C
10 1 B
KRITERIA RENTANG SKOR Nilai:
Sangat Baik (SB) 81-100
Skor perolehan × 10 =
Baik (B) 71-80
Jumlah Maksimal 100
Cukup (C) 61-70
Kurang (K) 51-60
Sangat Kurang (SK) <50

Lampiran 3 (Lembar Penilaian Kinerja 1)

pertemuan ke-1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MATA PELAJARAN BIOLOGI

Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota :

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menyebutkan ciri-ciri Protista Mirip Jamur
Peserta didik mampu menyajikan laporan tertulis tentang data hasil
investigasi tentang ciri-ciri Protista mirip jamur
B. Alat dan Bahan
1. ATK
2. Buku catatan

3. LKPD

4. Buku sumber

5. Sumber internet terpercaya

C. Langkah kerja

1. Membagi peserta didik menjadi lima kelompok yang sudah ditentukan


oleh guru
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan lembar kerja diskusi
3. Tanyakan kepada guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan
LKPD
4. Setelah selesai berdiskusi masing-masing kelompok mempersentasikan
laporan hasil diskusi mengenai bakteri untuk ditanggapi dengan kelompok
lainnya.
D. Diskusikan!
Lengkapilah tabel berikut ini ! Anda dapat menggunakan buku literatur untuk
melengkapi tabel berisi informasi mengenai ciri dan karakteristik Golongan
Protista Mirip Jamur.
Tabel. Ciri-ciri dan Karakteristik yang tergolong Protista Mirip Jamur
No Gambar Golongan Protista Ciri-ciri dan
Karakteristik
1

3
Lampiran 4 (Rubrik Penilaian Sikap)

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

KRITERIA INDIKATOR
4 Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman-teman.Sudah konsisten
3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata
kepada guru dan teman-teman. Sudah konsisten:
Mulai konsisten
2 Kadang-kadang menunjukkan sikap santun
kepada guru dan teman-teman. Belum konsisten
1 Tidak pernah menunjukkan sikap santun kepada
guru dan teman. Tidak konsisten

RUBRIK PENILAIAN PEDULI


KRITERIA INDIKATOR
4 Selalu peduli kepada Guru, teman-teman,
lingkungan dan tugas: Sudah konsisten
3 Sering peduli kepada Guru, teman-teman,
lingkungan dan tugas Mulai konsisten
2 Kadang-kadang menunjukkan sikap peduli
kepada Guru, teman-teman, lingkungan dan
tugas : Belum konsisten
1 Tidak pernah peduli kepada Guru, teman-teman,
lingkungan dan tugas

RUBRIK PENILAIAN TANGGUNGJAWAB

KRITERIA INDIKATOR
4 Selalu tanggung jawab dalam mengerjakan tugas
individu dan tugas kelompok
3 Sering tanggung jawab dalam mengerjakan
tugas indvidu dan tugas kelompok
2 Kadang-kadang menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam mengerjakan tugas individu dan
tugas kelompok
1 Tidak tanggung jawab dalam mengerjakan tugas
individu dan tugas kelompok

RUBRIK PENILAIAN DISIPLIN

KRITERIA INDIKATOR
4 Selalu disiplin dalam belajar,
mengumpulkan tugas, dan pada saat
ulangan
3 Sering disiplin dalam belajar,
mengumpulkan tugas, dan pada saat
ulangan
2 Kadang-kadang menunjukkan sikap
disiplin dalam belajar,
mengumpulkan tugas, dan pada saat
ulangan
1 Tidak disiplin dalam belajar

FORMAT PENILAIAN SIKAP

Kriteria Sikap
Nama Santun Peduli Tanggung Disiplin Jujur Skor Nilai
Jawab
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Anda mungkin juga menyukai