Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fahri Inayah

Nim : 05071381320054

Tugas Genetika

1. Perkembangbiakan Makhluk hidup

Ada dua perkembangan Makhluk Hidup yaitu generaif dan vegetatif.

1. Perkembangbiakan Generatif di sebut juga dengan perkembangbiakan Secara

kawin (Seksual).

2. Perkembangbiakan Vegetatif yaitu perkembangbiakan dengan cara tak kawin

(Aseksual). Ada dua perkembangan vegetatif yaitu vegetatif alami dan vegetatif

buatan.

2. Proses Pewarisan Sifat

Teori Darah; menyatakan bahwa pewarisan sifat dibawa oleh darah. Teori ini

gugur setelah ditemukannya transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan

darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.

Teori preformasi; menyatakan adanya makhluk hidup kecil didalam gamet sebagai

calon individu baru. Teori Epigenesis; (teori ini mengkritik teori preformasi);

menyatakan bahwa sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan

mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit.

Teori Pangenesis; menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh spermatozoa

maka dalam ovum terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.

Teori Heckel; menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat

adalah substansi inti dari spermatozoa.

3. Penemuan Sel
Sel berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang yang

pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada tahun 1665. Ia

melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop.

Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut.

Pada tahun 1831, Robert Brown mengatakan bahwa “sel merupakan satu

ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya terdapat cairan

(protoplasma)”. Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau

nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau disebut nukleoplasma. Beberapa

tahun kemudian (1839) seorang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann,

mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Kemudian muncul

pertanyaan dari mana asal sel tersebut? Ahli fisika Jerman Rudolf Virchow

menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya. Teori “sel berasal dari sel”

tersebut diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Prancis, Louis Pasteur,

yang dilakukan antara tahun 1859-1861.

4. Kromosom dan proses pembelahan sel.

Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna; dan soma, badan) merupakan struktur di

dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan

berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme seperti

molekul kelima jenishiston dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret,

dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di

dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin.

Pembelahan Sel

Ada 2 cara pembelahan sel yaitu Mitosis dan meosis. Mitosis adalah proses

pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan

oleh pembelahan sel. Cara pembelahan mitosis terbagi atas beberapa fase yaitu :, yaitu
profase, metafase, anafase dan telofase. Pembelahan meiosis merupakan tipe

pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan haploid (n) yang berasal dari sel

induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan mempunyai separuh

kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-gamet

(gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi).

5. Sejarah penemuan dan perkembangan teori genetika mendel

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang

akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel

berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil

percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum). Sejumlah

percobaan terdokumentasi yang terkait dengan genetika telah banyak dilakukan pada

masa sebelum Mendel, yang kelak banyak membantu memberikan bukti bagi teori

Mendel. Percobaan-percobaan itu misalnya adalah sebagai berikut:

 Pembuatan Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad

ke-17 oleh Köhlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman, untuk

menghasilkan tanaman yang menghasilkan umbi dan krop kubis sekaligus, meskipun

tidak berhasil.

 Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan

berbunga (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898),

 Percobaan terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19

yang hasilnya diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and plants

under domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan penampilan

pada generasi hasil perkawinan sekerabat (depresi inbred) dan penguatan penampilan

pada hasil persilangan antarinbred (heterosis) meskipun dia tidak bisa memberikan

penjelasan;
 Usaha menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl

Pearsonmelalui metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak

teknikstatistika modern).

Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-

percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat

setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola

pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya

mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi

perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel pun

diakui sebagai bapak genetika.

Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom

(meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui

fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan

lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun

1866 diProceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih

dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun

1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di Belanda, Carl

Correns di Jerman dan Eric Von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti

kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing. Semenjak

saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan

atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika.

Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh

pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen.

Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien

memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian.

Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau

mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi.

Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam

kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika

klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.

Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai

cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih

dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada

tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi

genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur

molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era

genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

6. Pengertian Gen.

Definisi gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Menurut Morgan, gen

adalah suatu zat yang berukuran sangat kecil (zarah) yang kompak dan menempati

suatu tempat pada kromosom bernama lokus.

7. Alel adalah salah satu dari dua atau lebih versi gen. Seorang individu mewarisi dua

alel untuk setiap gen, satu dari setiap orangtua. Biasanya alel adalah urutan DNA

yang mengkode gen, tapi kadang-kadang istilah ini digunakan untuk merujuk kepada

urutan non-gen.
8. Homozigot merupakan individu yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen

identik dari sepasang atau suatu seri alel. Individu homozigot hanya membentuk satu

macam gamet saja. Misalnya individu  homozigot BB hanya membentuk gamet B

saja, dan karena itu individu homozigot selalu berkembang biak secara murni.

9. Heterozigot merupakan individu yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen

berlainan dari sepasang atau suatu seri alel tertentu. Misalnya individu dengan genotip

Aa, Bb, AaBb adalah heterozigot. Individu heterozigot membentuk lebih dari satu

macam gamet. Contohnya individu Aa membentuk gamet-gamet A dan a.

10. Pengertian resesif adalah sifat yang dikalahkan/ditutupi sifat lain. Sebaliknya,

gen B (dapat membentuk biji bulat) disebut dominan terhadap gen b karena

gen B diekspresikan sepenuhnya pada penampakan fisik organisme.

11. Dominan adalah sifat yang mengalahkan/menutupi sifat lain.

12. Genotip makhluk hidup ada yang homozigot dan heterozigot. Homozigot

misalnya BB dan bb, yaitu bila pengaruh kedua alel untuk menumbuhkan suatu

karakter yang sama dominannya sehingga kedua alel ditulis dengan huruf yang sama

13. Fenotip adalah Penampakan  organisme secara fisik  dan dan penyusun genetiknya

disebut genotip.

14. Pengertian Lokus merupakan letak suatu gen pada suatu berkas kromosom. Karena

kromosom berbentuk berkas panjang, ia dapat dianalogikan sebagai suatu kalung.

Lokus dapat dianggap sebagai satu posisi manik-manik pada kalung itu. Dalam

genetika molekular, posisi ini biasa dinyatakan dalam satuan base (basa;


maksudnya basa nitrogen) karena DNA merupakan rangkaian nukleotida dengan satu

basa N yang khas.

15. intermediet adalah sifat individu yang memperoleh 50% gen dari parental (jantan)

dan 50% gen dari parental (betina), gen-gen tersebut memberi penampakan sifat yang

sama.

16.   Monohibrid, ialah persilangan yang melibatkan satu sifat pada satu individu.

17.  Dihibrid, ialah suatu persilangan yang melibatkan dua sifat beda.

18.    Trihibrid, ialah persilangan yang melibatkan tiga sifat beda dan seterusnya.

19. Hukum mendel 1 : segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu

pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan –

pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi pemisahan alel

– alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Dengan demikian setiap

sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya

Fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohybrid, yaitu persilangan satu

karakter dengan dua sifat beda.

20. Hukum Mendel 2 : Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum

ini, setiap gen / sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum

ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.

21. Mitosis dan Meosis.

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel

identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis

yang membagi sitoplasma dan membran sel. Mitosis dibedakan atas beberapa fase,

yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.


Meiosis Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4

sel anakan haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini,

setiap sel anakan mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual

mencakup pembentukan gamet-gamet (gametogenesis) dan pembuahannya

(fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di dalam alat reproduksi (gametangium).

Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah sel induk diploid (2n).

Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului dengan

pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan

meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tingkat Meiosis I

Pada meiosis tingkat ini, dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu profase I, metafase I,

anafase I, dan telofase I.

22. Probabilitas dan tes statistik (X Square)

Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat

mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan

ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang, yaitu dengan Uji X2 (Chi-

square). Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad

bebas). Uji X2 (Chi-square) adalah cara yang dapat dipakai untuk membandingkan

data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang

diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli

genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.

Tes X2 (Chi-square test) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

 X = ∑

X= Chi square test

e = hasil yang diramal/diharapkan (expected)


d = deviasi/penyimpangan (deviation) yaitu selisih antara yang diperolah (observed)

dan hasilnya diramal.

∑ = jumlah 

            Dalam perhitungan nanti harus diperhatikan besarnya derajat kebebasan

(degree of freedom) yang nilainya sama dengan jumlah kelas fenotip dikurangi

dengan satu. Jadi jika perkawinan monohibrid menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 3 : 1 maka ada 2 kelas fenotip sehingga derajat kebebasannya          2 -

1 = 1. Jika terdapat sifat intermedier, keturunannya melibatkan perbandingan   1: 2: 1.

Berarti di sini ada 3 kelas fenotip sehingga derajat kebebasannya 3 - 1 = 2. Pada

perkawinan dihibrid didapatkan keturunan dengan perbandingan 9: 3: 3: 1 berarti ada

4 kelas fenotipe sehingga derajat kebebasannya 4 – 1 = 3.

23. Ekspersi dan faktor lingkungan. Ekspresi gen merupakan rangkaian proses

penerjemahan informasi genetik (dalam bentuk urutan basa pada DNA atau RNA)

menjadi protein, dan lebih jauh lagi: fenotipe. Informasi yang dibawa bahan

genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme apabila tidak diekspresikan

menjadi fenotipe. Ekspresi genetik beserta dinamika yang mempengaruhinya

dipelajari dalam genetika molekular beserta cabang-cabangnya

seperti genomika, transkriptomika, proteomika, serta metabolomika. Lingkungan atau

faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan

dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua

induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian

fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan

lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak

antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khas lainnya.
24. Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak

melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang

merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.

25. Gen letal adalah gen kematian adalah gen yang apabila dalam keadaan homozigotik

dapat menyebabkan kematian individumyang memilikiya.ada gen yang bersifat

dominan ada yang bersifat ressesif. GEN LETAL DOMINAN Gen letal dominan

ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. 

Multiple Alel adalah sebuah gen yang dapat memiliki lebih dari satu alel.

26. Maternal Effect adalah pengaruh induk betina terhadap keturunan. Cytoplasmic

Hederity adalah kelainan autosomal dominan

27. Pautan genetik (genetic linkage dalam bahasa Inggris) dalam genetika adalah

kecenderungan alel-alel pada dua atau lebih lokus pada satu berkas kromosom yang

sama (kromatid) untuk bersegregasi bersama-sama. Pada meiosis, dua

berkas kromatid homolog (sister chromatids) akan berpisah sewaktu anafase I. Alel-

alel yang terletak pada berkas kromatid yang sama akan sama-sama bersegregasi.

Segregasi bersama-sama ini terjadi karena adanya pautan genetik pada alel-alel

tersebut.

28. Rekombinasi genetika merupakan proses pemutusan seunting bahan genetika

(biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan

dengan molekul DNA lainnya. Pada eukariota rekombinasi biasanya terjadi

selama meiosis sebagai pindah silang kromosom antara kromosom yang berpasangan.

Proses ini menyebabkan keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen

yang berbeda dari orang tuanya, dan dapat menghasilkan alel kimerik yang baru. Pada
biologi evolusioner, perombakan gen ini diperkirakan memiliki banyak keuntungan,

yakni mengijinkan organisme yang bereproduksi secara seksual menghindari Ratchet

Muller.

29. Mutasi Gen adalah perubahan yang terjadi pada gen baik DNA maupun RNA.

Mutasi Gen hanya menyebabkan perubahan sifat individu tanpa adanya perubahan

jumlah dan susunan kromosomnya seperti yang terjadi pada mutasi kromosom.

Mutasi gen disebut juga mutasi kecil atau mutasi titik. Namun begitu tetap saja mutasi

pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya

variasi-variasi baru pada spesies. Sehingga jika mutasi gen terjadi secara terus

menerus dan berkesinambungan, besar kemungkinan suatu saat akan meuncul jenis

species baru yang sangat berbeda dengan indukannya. Individu yang mengalami

mutasi gen disebut mutan.

30. Analisis Sifat Kuantitatif

Sejauh ini pembicaraan tentang suatu fenotipe diasumsikan menggambarkan

fenotipenya. Fenotipe sifat-sifat demikian mudah dibedakan, misalnya wama kulitbuncis

bersifat altematif yaitu putih atau abu-abu, tanamannya tinggi atau rendah, sehingga

mudah dibedakan. Sifat-sifat demikian dikenal dengan istilah sifat diskontinyu

(discontinue traits). Pada sifat-sifat demikian terdapat hubungan yang sederhana antara

genotipe dengan fenotipenya. Dalam banyak kasus suatu gnotipe hanya menghasilkan

satu macam fenotipe, sebaliknya suatu fenotipe merupakan hasil aktivitas suatu genotipe.

Namun demikian telah kita maklumi bahwa hubungan antara genotipe dengan fenotipe

dipengaruhi oleh fenomena-fenomena, misalnya ekspresivitas, penetrasi dan pleiotropi.

Dengan kata lain suatu genotipe dapat menghasilkan beragam fenotipe karena genotipe

berinteraksi dengan lingkungannya selama proses pertumbuha/perkembangan. Sifat-sifat

seperti bobot bayi fahir, tinggi orang dewasa, kandungan protein jagung, menunjukkan
kisaran fenotipe yang luas. Sifat-sifat yang menunjukkan kisaran keragaman fenotipe

demikian sering disebut sifat kontinyu (continues traits). Pada sifat diskontinyu memiliki

distribusi diskrtit, sedangkan sifat kontinyu memiliki distribusi kontinyu, sehingga periu

dinyatakan secara kuantitatif. Sifat-sifat demikian sering disebut sifat kuantitatif.

31. DNA dan RNA

DNA berasal dari bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat

yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel,

DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam

sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi

segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian

yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti

HIV (Human Immunodeficiency Virus). RNA adalah satu dari tiga makromolekul utama

(bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam segala bentuk

kehidupan. Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan

peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi perantara

antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam

bentuk protein.

32. Kode Genetik dan Sintesis Protein.

kode genetik adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi

tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering

disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh

urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Sintesis Protein yang disebut juga

biosintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein dalam bahasan biologi
[1]
molekuler yang didalamnya melibatkan sistesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA.
Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat

untuk menjadi asam amino yang menyusun protein tetapi tidak terlibat secara

langsung dalam prosesnya.

33. Gene Marker, Cloning dan Transfer Gen


Penanda genetik, juga disebut dengan penanda, marker, marka, atau markah di
berbagai kepustakaan, merupakan penciri individu yang terlihat oleh mata atau
terdeteksi dengan alat tertentu yang menunjukkan genotipe suatu individu.
Bentuknya dapat berupa penampilan fenotipe/morfologi tertentu, kandungan
senyawa (protein atau produk biokimia tertentu), berkas (band) pada suatu lembar
hasil elektroforesis gel atau kromatogram, atau hasil pembacaan sekuensing. Suatu
penanda genetik dapat diketahui lokasinya pada kromosom maupun tidak. Penanda
yang lokasinya dapat diketahui pada kromosom lebih disukai karena dapat
memberikan informasi lebih jauh menuju karakterisasi suatu gen.
34. Cloning dan Stem Cells Technology
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu
dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan
proses reproduksi aseksualyang biasa terjadi di alam dan dialami oleh
banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada
berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusiauntuk menghasilkan salinan
berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar
ilmu-ilmu hayati.
Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga
dibentuk dari kata bahasa Yunani, κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau
"ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai
bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.
Stem cell adalah sel induk yang terdapat pada benda-benda hidup seperti
manusia, hewan dan tumbuhan yang berfungsi memasok sel-sel yang diperlukan
untuk penggantian ini.
Stem Cells telah diidentifikasi di lebih dari 20 organ atau jaringan. Dua fitur
kunci yang membedakan Stem Cells dari sel-sel biasa ialah:
1.  Stem Cells dapat berubah menjadi berbagai sel spesifik dalam jaringan
yang sama.
2. Stem Cells memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbaharui dan
meregenerasi dirinya sendiri melalui pembelahan sel di sepanjang hidup seseorang.
Tubuh manusia memilik ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk
kesehatan kita setiap hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita
bekerja setiap harinya, seperti membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir,
ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang terkelupas, dan seterusnya.
Tugas khusus dari stem cell adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel tersebut.
Stem cell adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat stem cell membelah, mereka
dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, stem
cell di kulit dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat
membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat
pigmen melanin.

Anda mungkin juga menyukai