Anda di halaman 1dari 4

Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics,

dibentuk dari kata bahasa Yunani: γέννω, genno yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi
yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam
Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun
1906.

Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan
genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan dalam bentuk
polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang
memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).

Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The Central
Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya
dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang
kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme
yang ada.

Kronologi perkembangan genetika

Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika
sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan
atau sains.

Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:

 1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, sebagai dasar variasi genetik.;
 1865 Gregor Mendel menyerahkan naskah Percobaan mengenai Persilangan Tanaman;
 1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai pembuahan berganda;
 1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries (Belgia),
Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro-Hungaria) ==> awal genetika
klasik;
 1903 Kromosom diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
 1905 Pakar biologi Inggris William Bateson mengkoinekan istilah 'genetika';
 1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari Jerman)
dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) ==> awal genetika
populasi;
 1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom,
menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) ==> awal sitogenetika;
 1913 Alfred Sturtevant membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
 1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the correlation between
relatives on the supposition of Mendelian inheritance (secara bebas berarti "Keterkaitan
antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"), yang mengakhiri perseteruan antara teori
biometri (Pearson dkk.) dan teori Mendel sekaligus mengawali sintesis keduanya ==> awal
genetika kuantitatif;
 1927 Perubahan fisik pada gen disebut mutasi;
 1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat dipindahkan
antarbakteri (konjugasi);
 1931 Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi;
 1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan bahwa gen-gen
menyandi protein, ==> awal dogma pokok genetika;
 1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty mengisolasi DNA
sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi);
 1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat
nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin cenderung sama banyak dengan timin;
 1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada jagung;
 1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan semua
organisme lain) adalah DNA;
 1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick berupa pilin
ganda (double helix), berdasarkan gambar-gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind
Franklin ==> awal genetika molekular;
 1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia berjumlah 46;
 1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan (direplikasi) secara
semikonservatif;
 1961 Kode genetik tersusun secara triplet;
 1964 Howard Temin menunjukkan dengan virusRNA bahwa dogma pokok dari tidak selalu
berlaku;
 1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus influenzae, memungkinan
dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti (lihat juga RFLP) ==>
awal bioteknologi modern;
 1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam
yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh genom
Bakteriofag Φ-X174;, suatu virus ==> awal genomika;
 1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah Kary Banks
Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
 1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik.
 1989 Sekuensing pertama kali terhadap gen manusia pengkode protein CFTR penyebab
cystic fibrosis;
 1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif (analisis
QTL) ;
 1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing genom pertama
terhadap organisme yang hidup beb

 as;
 1996 Sekuensing pertama terhadap eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae;
 1998 Hasil sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda Caenorhabditis
elegans, diumumkan;
 2001 Draf awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya Human Genome
Project;
 2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya
pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99%

Cabang-cabang genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini
terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika:

 genetika molekular
 genetika sel (sitogenetika)
 genetika populasi
 genetika kuantitatif
 genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika:

 genetika kedokteran
 ilmu pemuliaan
 rekayasa genetika atau rekayasa gen

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi
sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.

Kultur pada Hewan


Kultur pada hewan yang dapat digunakan adalah dengan kultur sel, jaringan, dan organ. Kultur sel adalah teknik
pemeliharaan sel di dalam kondisi in-vitro. Seperti halnya pada kultur organ, kultur bakal organ, maupun kultur
jaringan, kultur sel juga mempertahankan karakteristik sel seperti saat sel tersebut berada di dalam kondisi in-vivo. Sel
hewan diisolasi dari organ yang bersangkutan. Selanjutnya, sel diupayakan untuk terpisah satu dari yang lainnya. Sel
hewan dipisahkan secara mekanis dan secara enzimatis. Sel-sel yang diperoleh sebagian dipelihara di dalam kultur
suspensi, dan sebagian dipelihara di dalam kultur yang melekat. Selanjutnya kultur tersebut dipelihara di dalam
medium yang dilengkapi dengan serum di dalam suhu yang sesuai dengan asalnya. Untuk sel mamalia suhu
pemeliharaan adalah 37°C dan untuk sel aves suhu pemeliharaannya adalah 39°C.
Ukuran keberhasilan yang dapat digunakan dalam pembuatan kultur ini adalah tidak adanya kontaminasi pada kultur,
kesehatan sel selama dipelihara di dalam kondisi in-vitro, dan keberhasilan sel memperbanyak diri. Menurut Listyorini
(2001), cara pembuatan kultursel hewan adalah sebagai berikut.
a. Menyiapkan peralatan kultur yang dipakai, mematikan hewan coba secara mekanis kemudian mengambil organ atau
jaringan yang dikehendaki untuk dibuat kultur selnya, mencuci organ atau jaringan di dalam larutan garam seimbang
kemudian memindahkan ke dalam wadah lain yang berisi larutan garam seimbang segar, Memindahan bahan yang
akan dikultur ke dalam sterile bench, kemudian melakukanpenyiapan sel untuk dikultur.

b. Penyiapan secara mekanis dilakukan dengan memotong organ atau jaringan, mencuci potongan tersebut
menggunakan larutan garam seimbang, memindahkan potongan (ekplan) ke dalam wadah yang berisi larutan garam
seimbang segar, menanam eksplan ke dalam cawan atau botol kultur dan menambahkan medium kultur yang telah
ditambahkan dengan serum dan memelihara kultur di dalam inkubator CO 2 dengan suhu yang sesuai. Fungsi larutan
garam seimbang adalah untuk memberikan lingkungan fisiologis dan fisik yang baik bagi sel selama sel, jaringan atau
organ dipersiapkan.

c. Penyiapan secara enzimatis dilakukan dengan memindahkan eksplan ke dalam labu erlenmeyer dengan adanya
larutan tripsin 5% di dalam medium tanpa serum, mengaduk suspensi di atas magnetic stirrer dengan kecepatan
sedang, setelah didapkan suspensi sel, barulah menambahkan medium yang mengandung serum kemudian melakukan
sentrifuge dengan kecepatan 1500 rpm selama 5 menit. Kemudian membuang supernatan dan mengganti dengan
medium segar yang mengandung serum. Untuk kultur yang melekat menanam sebagian sel ke dalam cawan atau botol
kultur untuk kultur melekat dan menambahkan medium yang mengandung serum 10% dan memelihara kultur sel di
dalam inkubator CO2 dengan suhu yang sesuai.
Kultur jaringan adalah teknik pemeliharaan jaringan di dalam kondisi in-itro. Seperti halnya pada kultur jaringan juga
mempertahankan karakteristik sel seperti saat sel tersebut berada di dalam kondisi in-vivo. Keberhasilan kultur selain
dapat dilihat dari tidak adanya kontaminasi pada kultur, kesehatan jaringan selama dipelihara di dalam kondisi in-vivo,
dan berfungsinya jaringanyang dipelihara sebagaimana mestinya.
Kultur organ adalah teknik kultur jaringan yang dipakai untuk mempertahankan organ secara utuh dan
mempertahankan struktur serta fungsi organ tersebut. Kultur organ terdiri atas dua macam teknik kultur,
yaitu kultur organ dewasa dan kultur bakal organ. Kultur organ dewasa pada umumnya dipakai untuk
mempertahankan kehidupan organ yang diambil dari tubuh baik yang masih sehat maupun kehidupan
organ yang tidak mungkin dapat bertahan hidup. Kultur bakal organ memelihara jaringan-jaringan bakal
organ untuk dikembangkan di dalam kondisi in-vitro. Indikator keberhasilan kultur organ hewan sama
dengan kultur sel dan jaringan.

2.1 Pengertian Manipulasi Embrio


Manipulasi adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan penambahan, pensembunyian,
penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah realitas, kenyataan, fakta-
fakta ataupun sejarah yang dilakukan berdasarkan sistem perancangan sebuah tata sistem nilai,
manipulasi adalah bagian penting dari tindakan penanamkan gagasan, sikap, sistem
berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu. Manipulasi langsung sel embrio adalah alat penting
untuk menangani pertanyaan-pertanyaan kunci dalam sel dan biologi perkembangan. Dalam artian,
Manipulasi langsung sel embrio, lama dianggap
sebagai alat primitif embriologi eksperimental, telah muncul kembali sebagai alat penting yang
dapat digunakan bersama-sama dengan metode modern di model organisme. Dalam mempelajari
embrio dari banyak spesies, metode memecah-belah dan kultur jaringan embrio atau sel telah
lama berguna untuk menangani pertanyaan-pertanyaan otonomi blastomere pada awal dan
kemudian embriogenesis, pemaparan terhadap obat atau agen lain yang mengganggu proses
tertentu, dan untuk pelabelan langsung DNA atau RNA.

Anda mungkin juga menyukai