Anda di halaman 1dari 64

REKAYASA GENETIKA

DISUSUN OLEH:RAHMAYANI RANGKUTI

NIM:8116174013

DOSEN PENGASUH :DR.SYAHMI EDI,M.SI

PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PASCA SARJANA

UNIMED

2011

1
BAB I

PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai

menjelang akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor

Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang

tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum

satifum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan

percobaan- percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para

pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang

kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi

lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini

kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu

cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun di akui sebagai Bapak Genetika.

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada

tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun,

selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya.

Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries

di belanda, Carl Correns di jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria,

melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-

masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai

percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi

penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang

dinamakan genetika klasik.

2
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang

sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk

mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat

biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa

senyawa kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan

ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan

F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya.

Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat

(doubling time) dalam satu dasa warsa, maka hal pada genetika molekuler

hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat

disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi

manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah

yang lebih populer disebut Rekayasa Genetika.

Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti

domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut

kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom

atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang

diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata

pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang

telah ditentukan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA

Genetika adalah kata yang dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi

dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani genno, yang

berarti "melahirkan". Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari

pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).

Maka, dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala

aspeknya.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga

populasi. Dan secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan tentang :

material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),

bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan

bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain

(pewarisan genetik)

Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik adalah penerapan ilmu dan

teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat

pengetahuan, ataupun pengalaman dari trial dan error. Dan rekayasa juga

mengalami perkembangan layaknya lomba lari estapet yang meneruskan

teknologi generasi sebelumnya.

Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah teknologi dalam

penerapan genetika untuk membantu masalah dan kepentingan apapun dari

4
manusia. Dengan segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut

manusia dapat mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu

sendiri.

Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi

didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan

injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga

taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami,

dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau

melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan

gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan

organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari

bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat

diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman

atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia

dapat diselipkan pada kromosom bakteri.

Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya, diproduksi di dalam

sel bakteri Eschericia coli (E. coli) di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel

pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli.

Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan

murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat

vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru

yang khas.

5
B.PENERAPAN GENETIKA

Charles Darwin dengan teori evolusinya menjadi seseorang yang pertama

kali menyinggung variasi genetik di dalam bukunya the origin of species.

Tetapi istilah "genetika" pertama kali diperkenalkan oleh William Bateson pada

suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick yang juga ia gunakan pada Konferensi

Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Perkembangan genetika terus terjadi baik itu dalam bidang genetika murni

ataupun genetika terapan. Dan perkembangan dilakukan pertama kali oleh Gregor

Mendel dengan menyilangkan tanaman pada 1985 yang biasa dikenal dengan

"hukum pewarisan Mendel". Sebuah hukum yang mengenalkan konsep gen

(Mendel menyebutnya 'faktor') sebagai pembawa sifat. Yang menyatakan bahwa

setiap gen memiliki alel yang menjadi ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan

dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang

berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya.

Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Dan apabila suatu individu

memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot,

apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam

keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang

terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.

Setelah penemuan karya Mendel tersebut, genetika berkembang sangat

pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai

penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains. Dan

perkembangan tersebut terjadi dalam bidang genetika murni maupun terapan.

6
C. TUJUAN REKAYASA GENETIKA

Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain

untuk peningkatan produksi, peningkatan mutu produk agar tahan lama dalam

penyimpanan pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap serangan

hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap

herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida),

toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan

nutrisi, serta perubahan pigmentasi.

Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan

efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat

nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan

pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk

menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika.

Di negara-negara maju seperti di Amerika, Eropa, Australia, dan Jepang

organisme hasil rekayasa genetika telah banyak beredar di masyarakatnya maupun

diekspor ke negara-negara lain seperti Indonesia. Organisme hasil rekayasa

genetika dapat berupa mikrooraganisme (bakteri, jamur, ragi, virus), serangga,

tanaman, hewan dan ikan. Di AS produk-produk hasil rekayasa genetika dijual

secara bebas di pasaran, sementara di Eropa dan Jepang diwajibkan untuk

memberi label bagi produk-produk tersebut. Cina juga merupakan negara yang

telah sangat maju dalam pengembangan bioteknologi rekayasa genetika.

7
D. PERKEMBANGAN REKAYASA GENETIKA DARI MASA KE MASA

Kemajuan di bidang bioteknologi khususnya dalam bidang rekayasa

genetika tak lepas dari kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologi.

Bioteknologi sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Garis waktu bioteknologi

1. 8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa

Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif

(seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.

2. 6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe

dengan bantuan ragi.

3. 4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam

laktat.

4. 1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.

5. 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.

6. 1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang

Pengembangbiakan hewan.

7. 1880 Mikroorganisme ditemukan.

8. 1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.

9. 1865 Gregor Mendel menemukan hukum-hukum dalam penyampaian sifat

induk keturunannya.

10. 1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.

11. 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan

untuk memotong gen-gen.

8
12. 1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan

Milstein.

13. 1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan

bakteri yang terdapat pada usus besar.

14. 1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model

prokariot nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain,

dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin

hewan yang sebelumnya tersedia.

15. 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat flavor

saver.

16. 2000 - Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi

endonuklease.

- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan

operon laktosa pada prokariota.

- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase.

- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel

mikroorganisme.

E. HASIL REKAYASA GENETIKA

I. Tanaman Transgenik

Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang

berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk

hidup kemakhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau

9
dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah the use of gene

manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism

(penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetap pada sel

makhluk hidup).

Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert

Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman

transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40

tanaman. Secara sederhana tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil

gen-gen tertentu yang baik pada makhluk hidup lain untuk disisipkan pada

tanaman, penyisipaan gen ini melalui suatu vector (perantara) yang biasanya

menggukan bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk tanaman dikotil atau

partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan pada tanaman target

untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari pengembangan

tanaman transgenik ini diantaranya adalah

menghambat pelunakan buah (pada tomat).

tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.

meningkatkan nilai gizi tanaman, dan

meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem seperti

lahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi.

Melihat potensi manfaat yang disumbangkan, pendekatan bioteknologi

dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan dunia terutama di negara-

negara yang sedang berkembang seperti yang sudah dilakukan di negara-negara

maju (Winarno dan Agustina,2007)

10
Antara tahun 1996-2001 telah terjadi peningkat an yang sangat dramatis

dalam adopsi atau penanaman tanaman GMO (Genetically Modified Organism) di

seluruh dunia. Daerah penanaman global tanaman transgenik meningkat dari

sekitar 1,7 juta ha pada tahun 1996 menjadi 52,6 juta ha pada tahun 2001.

Peningkatan luas tanam GMO tersebut mengindikasikan semakin banyaknya

petani yang menanam tanaman ini baik di negara maju maupun di negara

berkembang. Sebagian besar tanaman transgenik ditanam di negara-negara maju.

Amerika Serikat sampai sekarang merupakan negara produsen terbesar di dunia.

Pada tahun 2001, sebanyak 68% atau 35,7 juta ha tanaman transgenik ditanam di

Amerika Serikat.

Sampai saat ini, kedelai merupakan produk GMO terbesar yaitu 33,3 juta

ha atau sekitar 63% dari seluruh tanaman GMO. Kedelai tahan herbisida banyak

ditanam di AS, Argentina, Kanada, Meksiko, Rumania dan Uruguay. Jagung

merupakan tanaman GMO terbesar kedua yang ditanam yaitu seluas 9,8 juta ha

sedangkan luas tanaman kapas GMO yang ditanam adalah sekitar 6,8 juta ha .

Sifat yang terdapat dari tanaman GMO pada umumnya adalah resisten terhadap

herbisida, pestisida, hama serangga dan penyakit serta untuk meningkatkan nilai

gizi.

a. Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan

Tanaman tahan kekeringan memiliki akar yang sanggup menembus tanah

kering, kutikula yang tebal sehingga mengurangi kehilangan air dan kesanggupan

menyesuaikan diri dengan garam di dalam sel. Tanaman toleran terhadap

kekeringan ditransfer dari gen kapang yang mengeluarngkan enzim trehalose.

11
Tembakau adalah salah satu tanaman yang dapat toleran terhadap suasana

kekeringan.

b. Tanaman Transgenik Resisten Hama

Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi

sporulasi atau saat bakteri memberntuk spora. Dalam bentuk spora, berat toksin

mencapai 20% dari berat spora. Apabila larva serangga memakan spora, maka di

dalam alat pencernaan larva serangga tersebut, spora bakteri pecah dan

mengeluarkan toksin. Toksin yang masuk ke dalam membran sel alat pencernaan

larva mengakibatkan sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan pakan

tidak dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan Bacillus

thuringiensis kemudian diekstrak dan dimurnikan, makan akan diperoleh

insektisida biologis (biopestisida) dalam bentuk kristal. Pada tahun 1985 dimulai

rekayasa gen dari Bacillus thuringiensis dengan kode gen Bt toksin (Winarno dan

Agustina ,2007)

Tanaman tembakau untuk pertama kali merupakan tanaman transgenik

pertama yang menggunakan gen BT toksin. Jagung juga telah direkayasa dengan

menggunakan gen Bt toksin, tetapi diintegrasikan dengan plasmid bakteri

Salmonella parathypi yang menghasilkan gen yang menonaktifkan ampisilin.

Pada jagung juga direkayasa adanya resistensi herbisida dan resistensi insektisida

sehingga tanaman transgenik jagung memiliki berbagai jenis resistensi hama

tanaman. Gen Bt toksin juga direkayasa ke tanaman kapas, bahkan multiplegene

dapat direkayasa genetika pada tanaman transgenik. Toksin yang diproduksi

dengan tanaman transgenik menjadi nonaktif apabila terkena sinar matahahari,

khususnya sinar ultraviolet.

12
c. Tanaman Transgenik Resisten Penyakit

Perkembangan yang signifikan juga terjadi pada usaha untuk

memproduksi tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Dengan

memasukkan gen penyandi tanaman terselubung (coat protein) Johnson grass

mosaic poty virus (JGMV) ke dalam suatu tanaman, diharapkan tanaman tersebut

menjadi resisten apabila diserang oleh virus yang bersangkutan. Potongan DNA

dari JGMV, misalnya daRi protein terselubung dan protein nuclear inclusion body

(Nib) mampu diintegrasikan pada tanaman jagung dan diharapkan akan

menghasilkan tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Virus JGMV

menyerang beberapa tanaman yang tergolong dalam famili Graminae seperti

jagung dan sorgum yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar.

Gejala yang ditimbulkan dapat diamati pada daun berupa mosaik, nekrosa atau

kombinasi keduanya. Akibat serangan virus ini, kerugian para petani menjadi

sangat tinggi atau bahkan tidak panen sama sekali.

Contoh Tanaman yang telah Menggunakan Teknologi Rekayasa Genetika

Berikut ini disajikan berbagai tanaman hasil rekayasa genetika dan

keunggulannya dibandingkan dengan tanaman biasa yang sejenis

a. Kedelai Transgenik

Kedelai merupakan produk Genetically Modified Organism terbesar yaitu

sekitar 33,3 juta ha atau sekitar 63% dari total produk GMO yang ada. Dengan

rekayasa genetika, dihasilkan tanaman transgenik yang tahan terhadap hama,

tahan terhadap herbisida dan memiliki kualitas hasil yang tinggi. Saat ini secara

13
global telah dikomersialkan dua jenis kedelai transgenik yaitu kedelai toleran

herbisida dan kedelai dengan kandungan asam lemak tinggi

b. Jagung Transgenik

Di Amerika Serikat, komoditi jagung telah mengalami rekayasa genetika

melalui teknologi rDNA, yaitu dengan memanfaatkan gen dari bakteri Bacillus

thuringiensis (Bt) untuk menghindarkan diri dari serangan hama serangga yang

disebut corn borer sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Gen Bacillus

thuringiensis yang dipindahkan mampu memproduksi senyawa pestisida yang

membunuh larva corn borer tersebut

Berdasarkan kajian tim CARE-LPPM IPB menunjukkan bahwa

pengembangan usaha tani jagung transgenik secara nasional memberikan

keuntungan ekonomi sekitar Rp. 6,8 triliun. Keuntungan itu berasal dari mulai

peningkatan produksi jagung, penghematan usaha tani hingga penghematan

devisa negara dengan berkurangnya ketergantungan akan impor jagung .

Dalam jangka pendek pengembangan jagung transgenik akan

meningkatkan produksi jagung nasional untuk pakan sebesar 145.170 ton dan

konsumsi langsung 225.550 ton. Sementara dalam jangka panjang, penurunan

harga jagung akan merangsang kenaikan permintaan jagung baik oleh industri

pakan maupun konsumsi langsung. Bukan hanya itu, dengan meningkatkan

produksi jagung Indonesia juga menekan impor jagung yang kini jumlahnya

masih cukup besar. Pada tahun 2006, impor jagung masih mencapai 1,76 juta ton.

Secara tidak langsung, penggunaan tanaman transgenik juga meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

14
c. Kapas Transgenik

Kapas hasil rekayasa genetika diperkenalkan tahun 1996 di Amerika

Serikat. Kapas yang telah mengalami rekayasa genetika dapat menurunkan jumlah

penggunaan insektisida. Diantara gen yang paling banyak digunakan adalah gen

cry (gen toksin) dari Bacillus thuringiensis, gen-gen dari bakteri untuk sifat

toleransi terhadap herbisida, gen yang menunda pemasakan buah. Bagi para

petani, keuntungan dengan menggunakan kapas transgenik adalah menekan

penggunaan pestisida atau membersihkan gulma tanaman dengan herbisida secara

efektif tanpa mematikan tanaman kapas. Serangga merupakan kendala utama pada

produksi tanaman kapas. Di samping dapat menurunkan produksi, serangan

serangga hama dapat menurunkan kualitas kapas.Saat ini lebih dari 50 persen

areal pertanaman kapas di Amerika merupakan kapas transgenik dan beberapa

tahun ke depan seluruhnya sudah merupakan tanaman kapas transgenik. Demikian

juga dengan Cina dan India yang merupakan produsen kapas terbesar di dunia

setelah Amerika Serikat juga secara intensif telah mengembangkan kapas

transgenik.

d. Tomat Transgenik

Pada pertanian konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau tapi

belum matang. Hal ini disebabkan akrena tomat cepat lunak setelah matang.

Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan

penanganan yang sulit. Tomat pada umumnya mengalami hal tersebut karena

memiliki gen yang menyebabkan buah tomat mudah lembek. Hal ini disebabkan

oleh enzim poligalakturonase yang berfungsi mempercepat degradasi pektin.

15
Tomat transgenik memiliki suatu gen khusus yang disebut antisenescens

yang memperlambat proses pematangan (ripening) dengan cara memperlambat

sintesa enzim poligalakturonase sehungga menunda pelunakan tomat. Dengan

mengurangi produksi enzim poligalakturonase akan dapat diperbaiki sifat-sifat

pemrosesan tomat. Varietas baru tersebut dibiarkan matang di bagian batang

tanamannya untuk waktu yang lebih lama sebelum dipanen. Bila dibandingkan

dengan generasi tomat sebelumnya, tomat jenis baru telah mengalami perubahan

genetika, tahan terhadap penanganan dan ditransportasi lebih baik, dan

kemungkinan pecah atau rusak selama pemrosesan lebih sedikit.

e. Kentang Transgenik

Mulai pada tanggal 15 Mei 1995, pemerintah Amerika nebyetujui untuk

mengomersialkan kentang hasil rekayasas genetika yang disebut Monsanto

sebagai perusahaan penunjang dengan sebutan kentang New Leaf. Jenis kentang

hybrid tersebut mengandung materi genetic yang memnungkinkan kentang

mampu melindungi dirinya terhadap serangan Colorado potato beetle. Dengan

demikian tanaman tersebut dapat menghindarkan diri dari penggunaan pestisida

kimia yang digunakan pada kentang tersebut. Selain resisten terhadap serangan

hama, kentang transgenik ini juga memiliki komposisi zat gizi yang lebih baik

bila dibandingkan dengan kentang pada umumnya. Hama beetle Colorado

merupakan suatu jenis serangga yang paling destruktif untuk komoditi kentang di

Amerika dan mampu menghancurkan sampai 85% produksi tahunan kentang bila

tidak ditanggulangi dengan baik.

Daya perlindungan kentang transgenik tersebut berasal dari bakteri

Bacillus thuringiensis sehingga kentang transgenik ini disebut juga dengan

16
kentang Bt. Sehingga diharapkan melalui kentang transgenik ini akan membantu

suplai kentang yang berkesinambungan, sehat dan dalam jangkauan daya beli

masyarakat.

Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada

tabel di bawah ini.

Jenis
Sifat yang telah dimodifikasi Modifikasi Foto
tanaman
Gen dari tumbuhan

Mengandung provitamin A narsis, jagung, dan

Padi (beta-karotena) dalam bakteri Erwinia

jumlah tinggi. disisipkan pada

kromosom padi.
Gen toksin Bt dari

Jagung, bakteri Bacillus


Tahan (resisten) terhadap
kapas, thuringiensis
hama.
kentang ditransfer ke dalam

tanaman.
Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin. Gen untuk mengatur

pertahanan pada

cuaca dingin dari

tanaman

Arabidopsis

thaliana atau dari

sianobakteri

(Anacyctis nidulans)

17
dimasukkan ke

tembakau.
Gen khusus yang

disebut

antisenescens

ditransfer ke dalam

tomat untuk

menghambat enzim

poligalakturonase

Proses pelunakan tomat (enzim yang

diperlambat sehingga tomat mempercepat


Tomat
dapat disimpan lebih lama kerusakan dinding

dan tidak cepat busuk. sel tomat). Selain

menggunakan gen

dari bakteri E. coli,

tomat transgenik

juga dibuat dengan

memodifikasi gen

yang telah dimiliki

nya secara alami.


Kedelai Mengandung asam oleat Gen resisten

tinggi dan tahan terhadap herbisida dari

herbisida glifosat.Dengan bakteri

demikian, ketika disemprot Agrobacterium

18
galur CP4

dimasukkan ke

kedelai dan juga


dengan herbisida tersebut,
digunakan teknologi
hanya gulma di sekitar
molekular untuk
kedelai yang akan mati.
meningkatkan

pembentukan asam

oleat.
Gen dari selubung

virus tertentu

Tahan terhadap penyakit ditransfer ke dalam

Ubi jalar tanaman yang disebabkan ubi jalar dan

virus. dibantu dengan

teknologi

peredaman gen.
Menghasilkan minyak
Gen FatB dari
kanola yang mengandung
Umbellularia
asam laurat tinggi sehingga
californica
lebih menguntungkan untuk
ditransfer ke dalam
Kanola kesehatan dan secara
tanaman kanola
ekonomi.Selain itu, kanola
untuk meningkatkan
transgenik yang disisipi gen
kandungan asam
penyandi vitamin E juga
laurat.
telah ditemukan.

19
Gen yang

menyandikan
Resisten terhadap virus
selubung virus
Pepaya tertentu,contohnya Papaya
PRSV ditransfer ke
ringspot virus (PRSV).
dalam tanaman

pepaya.
Gen baru dari

bakteriofag T3

diambil untuk

mengurangi

pembentukan
Melon Buah tidak cepat busuk.
hormon etilen

(hormon yang

berperan dalam

pematangan buah)

di melon.
Gen dari bakteri

Agrobacterium

galur CP4 dan

Tahan terhadap herbisida cendawan


Bit gula
glifosat dan glufosinat. Streptomyces

viridochromogenes

ditransfer ke dalam

tanaman bit gula.

20
Gen selubung virus
Resisten terhadap infeksi
Prem cacar prem
virus cacar prem (plum pox
(plum) Ditransfer ke
virus).
tanaman prem.
Gen penyandi

enzim kitinase

Resisten terhadap peyakit (pemecah dinding

Gandum hawar yang disebabkan sel cendawan) dari

cendawan Fusarium. jelai (barley)

ditransfer ke

tanaman gandum.

Keunggulan Tanaman Rekayasa Genetika (Genetically Modified Organism)

WHO telah meramalkan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada

tahun 2020 sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar.

Karena kondisi tersebut, produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga

kesinambungan manusia dengan bahan pangan yang tersedia. Namun yang

menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di dunia yang belum termanfaatkan

karena jumlah yang sangat kecil dan terbatas. Dalam menghadapi masalah

tersebut, teknologi rDNA atau Genetically Modified Organism (GMO) akan

memiliki peranan yang sangat penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi

dalam peningkatan produksi pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai

berikut :

- Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen

- Mengurangi resiko gagal panen

21
- Meningkatkan rendemen dan produktivitas

- Menghemat pemanfaatan lahan pertanian

- Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia

- Meningkatkan nilai gizi

- Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik, termasuk yang disebabkan oleh

virus.

Proses Pembuatan Tanaman Transgenik

Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan

identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang

diinginkan).Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan,

cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan

perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen.Pada tahapan kloning

gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa

DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).Kemudian,

vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat

diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.Apabila gen yang

diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan

transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian

tertentu, salah satunya adalah bagian daun.Transfer gen ini dapat dilakukan

dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA

yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode

transfer DNA dengan bantuan listrik).

1. Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil.

22
Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi.Untuk

melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil

berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman.Mikro-proyektil tersebut akan

mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen

memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi

kerusakan sel selama penembakan berlangsung.

2. Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens.

Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara

alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk

menyisipkan gen asing.Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat

virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu.Gen asing yang ingin

dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya,

A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke

dalam genom (DNA) tanaman.Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman

maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.

3. Metode elektroporasi.

Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing

harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang

kehilangan dinding sel).Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi

untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat

masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman.

Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.

Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk

mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing.Hasil seleksi ditumbuhkan

23
menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya

terbentuk akar dan tunas.Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka

dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.

Dampak Positif Transgenik

1. Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber

yang lebihsedikit.

2. Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem sehingga

akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.

3. Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.

Dampak Negatif Transgenik

Adapun dampak negatif dari rekayasa transgenik meliputi beberapa aspek yaitu:

A. Aspeksosial,meliputi:

1. Aspek ekonomi

Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa genetika telah memberikan ancaman

persaingan serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan secara konvensional.

Penggunaan tebu transgenik mampu menghasilkan gula dengan derajad

kemanisan jauh lebih tinggi daripada gula dari tebu atau bit biasa

B. Aspek kesehatan

1. Potensi toksisitas bahan pangan

Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan

muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada

bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat,

24
yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko

toksisitas yang membahayakan kesehatan.

2. Potensi menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan

WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan kimia

baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun produknya,

berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi

penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas transgenik

dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah (GO), Neisseria gonorrhoeae.

C.Aspek lingkungan

1. Potensi erosi plasma nutfah

Penggunaan tembakau transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan

tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah

tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa. Sebagai

contoh, dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek

pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies

kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan

gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu

tersebut.

2. Potensi pergeseran gen

Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera

setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme

dan organisme tanah, misalnya cacing tanah.

3. Potensi pergeseran ekologi

25
Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang

pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat

memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan terhadap

faktor-faktor lingkungan tersebut.

II. Kloning

Kata kloning, berasal dari bahasa Inggris clone, pertama kali diusulkan

oleh Herbert Webber pada tahun 1903 untuk mengistilahkan sekelompok

organisme hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan melalui reproduksi

aseksual dan berasal dari satu induk yang sama. Setiap anggota dari klon tersebut

mempunyai susunan dan jumlah gen yang sama dan kemungkinan besar

fenotipnya juga sama.

Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan

mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi.

Sebagai donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai stadium

perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari sel

epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal.

Sejak Wilmut berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya

diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada

mammalia pun klon dapat dibuat. Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada

manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.

TEHNIK KLONING

Transfer Nukleus

26
Transfer nukleus membutuhkan dua sel yaitu suatu sel donor dan suatu

oosit atau sel telur. Telur matur sebelum dibuahi dibuang intinya atau nukleusnya.

Proses pembuangan nukleus tadi dinamakan enukleasi. Hal ini dilakukan untuk

menghilangkan informasi genetisnya. Ke dalam telur yang telah dienukleasi tadi

kemudian dimasukkan nukleus (donor) dari sel somatik. Penelitian membuktikan

bahwa sel telur akan berfungsi terbaik bila ianya dalam anfertilisasi, sebab hal ini

akan mempermudah penerimaan nukleus donor seperti dirinya sendiri. Di dalam

telur, inti sel donor tadi akan bertindak sebagai inti sel zigot dan membelah serta

berkembang menjadi blastosit. Blastosit selanjutnya ditransfer ke dalam uterus

induk pengganti (surrogate mother). Jika seluruh proses tadi berjalan baik, suatu

replika yang sempurna dari donor akan lahir. Jadi sebenarnya setelah terbentuk

blastosit in vitro, proses selanjutnya sama dengan proses bayi tabung yang

tehnologinya telah dikuasai oleh para ahli Obstetri Ginekologi.

27
Gambar 1. Transfer Nukleus

a. Kloning Domba Dolly

28
Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah kloning.

Tidak saja hal tersebut membangkitkan antusias terhadap kloning, melainkan juga

hal tersebut membuktikan bahwa kloning binatang dewasa dapat disempurnakan.

Sebelumnya, tidak diketahui bahwa suatu nukleus dewasa ternyata mampu

memproduksi suatu hewan yang komplit. Bila terjadi kerusakan genetis dan

deaktivasi gen yang sederhana maka kedua keadaan tersebut kemungkinan

bersifat menetap.

Hal tersebut di atas bukanlah suatu kasus yang menyusul setelah

penemuan oleh Ian Wilmut dan Keith Cambell tentang suatu metode yang mana

mampu melakukan singkronisasi siklus sel dari kedua sel donor dan sel telur.

Tanpa singkronosasi siklus sel, maka inti tidak akan berada pada suatu keadaan

yang optimum untuk dapat diterima oleh embrio. Bagaimanapun juga sel donor

harus berjuang untuk dapat masuk ke Gap Zero, atau stadium sel GO, atau

stadium sel dorman.

Pertama, suatu sel (sel donor) diseleksi dari sel kelenjar mammae domba

betina berbulu putih (Finn Dorset) untuk menyediakan informasi genetis bagi

pengklonan. Untuk studi ini, peneliti membiarkan sel membelah dan membentuk

jaringan in vitro atau diluar tubuh hewan. Hal ini akan menghasilkan duplikat

yang banyak dari suatu inti yang sama. Tahap ini hanya akan bermanfaat bila

DNA nya diubah, seperti pada kasus Dolly,

karena perubahan tersebut dapat diteliti untuk memastikan bahwa mereka telah

dipengaruhi.

Suatu sel donor diambil dari jaringan dan dimasukkan ke dalan campuran,

yang hanya memiliki nutrisi yang cukup untuk mempertahankan kehidupan sel.

29
Hal ini menyebabkan sel untuk menghentikan seluruh gen yang aktif dan

memasuki stadium GO. Kemudian sel telur

dari domba betina Blackface (domba betina yang mukanya berbulu hitam =

Scottish Blackface) dienokulasi dan diletakkan disebelah sel donor.

Satu sampai delapan jam setelah pengambilan sel telur, kejutan listrik

digunakan untuk menggabungkan dua sel tadi, pada saat yang sama pertumbuhan

dari suatu embrio mulai diaktifkan. Teknik ini tidaklah sepenuhnya sama seperti

aktivasi yang dilakukan oleh sperma, karena hanya beberapa sel yang diaktifkan

oleh kejutan listrik yang mampu bertahan cukup lama untuk menghasilkan suatu

embrio.

Jika embrio ini dapat bertahan, ia dibiarkan tumbuh selama sekitar enam

hari, diinkubasi di dalam oviduk domba. Ternyata sel yang diletakkan di dalam

oviduk lebih awal, di dalam pertumbuhannya lebih mampu bertahan dibandingkan

dengan yang diinkubasi di dalam laboratorium. Akhirnya embrio tadi ditempatkan

ke dalam uterus betina penerima (surrogate mother). Induk betina tersebut

selanjutnya akan mengandung hasil cloning tadi hingga ianya siap untuk

dilahirkan. Bila tidak terjadi kekeliruan, suatu duplikat yang persis sama dari

donor akan lahir.

Domba yang baru lahir tersebut memiliki semua karakteristik yang sama

dengan domba yang lahir secara alamiah. Dan telah diamati bila ada efek yang

merugikan, seperti resiko yang tinggi terhadap kanker atau penyakit genetis

lainnya yang terjadi atas kerusakan bertahap kepada DNA, dikemudian hari juga

terjadi pada Dolly atau hewan lainnya yang dikloning dengan metode ini.

30
31
32
b. Kloning Tikus

33
Pada Juli 1998, suatu tim ilmuwan dari Universitas Hawai mengumumkan

bahwa mereka telah menghasilkan tiga generasi tikus kloning yang secara genetik

identik.

Tehnik ini diakreditasi atas nama Teruhiko Wakayama dan Ryuzo Yanagimachi

dari Universitas Hawai. Tikus telah sejak lama diketahui merupakan mamalia

yang tersulit untuk dikloning, ini merujuk pada, bahwa segera setelah suatu sel

telur tikus mengalami fertilisasi ia akan segera membelah. Domba digunakan

karena sel telurnya membutuhkan beberapa jam sebelum membelah,

memungkinkan adanya waktu bagi sel telur untuk memprogram ulang nukleus

barunya. Meskipun tidak mendapatkan keuntungan tersebut ternyata Wakayama

dan Yanagimachi mampu melakukan kloning dengan angka keberhasilan yang

jauh lebih tinggi (3 kloning dari sekitar seratus yang dilakukan) dibandingkan Ian

Wilmut (satu dari 277).

Wakayama melakukan pendekatan terhadap masalah sinkronisasi siklus sel

yang berbeda dibandingkan Wilmut. Wilmut menggunakan sel dari kelenjar

mammae yang harus dipaksa untuk memasuki ke stadia GO. Wakayama awalnya

menggunakan tiga tipe sel yakni, sel Sertoli, sel otak dan sel kumulus. Sel Sertoli

dan sel otak keduanya tinggal dalam stadia GO secara alamiah dan sel kumulus

hampir selalu hadir pada stadia G0 ataupun G1.

Sel telur tikus yang tidak dibuahi digunakan sebagai resipien dari inti donor.

Setelah dienokulasi, sel telur memiliki inti donor yang dimasukkan ke dalamnya.

Nukleus donor diambil dari sel-sel dalam hitungan menit dari setiap ekstrak sel

dari tikus tersebut. Tidak seperti pada proses yang digunakan untuk melahirkan

Dolly, tanpa in vitro atau di luar dari tubuh hewan, kultur dilakukan justru pada

34
sel-sel tersebut. Setelah satu jam sel-sel telah menerima nukleus-nukleus yang

baru. Setelah penambahan waktu selama 5 jam sel telur kemudian ditempatkan

pada suatu kultur kimia untuk memberi kesempatan sel-sel tersebut tumbuh,

sebagaimana layaknya fertilisasi secara alamiah.

Pada suatu kultur dengan suatu substansi (cytochalasin B) yang menghentikan

pembentukan suatu polar body, sel kedua yang secara alami terbentuk sebelum

fertilisasi.Polar body akan menjadi setengah dari sel gen, mempersiapkan sel lain

nya untuk menerima gen-gen dari sperma.

Setelah penyatuan, sel-sel berkembang menjadi embrio-embrio. Embrio-

embrio ini kemudian ditransplantasikan kepada induk betina donor (surrogate

mother) dan akan tetap berada di sana sampai siap untuk di lahirkan. Sel yang

paling berhasil dari proses ini adalah sel kumulus, maka penelitian

dikonsentrasikan pada sel-sel dari tipe tersebut (sel kumulus).

Setelah terbukti bahwa tekniknya dapat menghasilkan cloning yang hidup,

Wakayama juga membuat kloning dari kloning, dan membiarkan mahluk klon

yang asli untuk melahirkan secara alamiah untuk membuktikan bahwa mereka

memiliki kemampuan reproduksi secara sempurna. Pada saat dia mengumumkan

keberhasilannya, Wakayama telah menciptakan lima puluh kloning.

Teknik baru ini memungkinkan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut

tentang bagaimana tepatnya sebuah telur memprogram ulang sebuah nukleus.

Tikus bereproduksi dalam hitungan bulan, jauh lebih cepat dibanding dengan

domba. Hal ini menguntungkan dalam hasil penelitian jangka panjang

35
36
Kloning Manusia Dalam Perspektif Islam

Apabila kiat mencermati, awal sampai akhir proses kloning,tentu hal ini akan

menimbulkan problem yang sangat besar ketika kloning diterapkan pada

37
manusia,walaupun di sisi lain juga ada beberapa manfaat.Seperti yang kita ketahui

manusia sebagai makhluk biologis maka laki-laki memerlukan perempuan atau

sebaliknya

Disamping itu proses perkembangan manusia pertama-tama diatur

perkawinan yang sah menurut Islam.Dan perkawinan adalah suatu ikatan lahir

batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri berdasarkan hukum

(UU),hukum agama atau adat istiadat yang berlaku seperti firman Allah dalam Al-

Qur`an,

Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat

akan kebesaran Allah SWT.

Menikah mempunyai dua aspek, pertama yaitu aspek biologis agar manusia

berketurunan dan yang kedua aspek afeksional agar manusia merasa tenang,terang

hatinya dan cemerlang fikirannya. Dan bila seorang ingin mendapatkan keturunan,

maka ia harus kawin dan menikah lebih dahulu. Dan mengenai perkawinan itu

sendiri dijelaskan oleh Allahdalam al-Quran.

Dan kawinilah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang

yang layak (berkawin) dari hamba-hambabsahayanya yang lelaki dan hamba

sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan

mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha

penyayang.

Dalam kehidupan ini seseorang dapat memperoleh keturunan dari

hubungan laki-laki dan perempuan yang telah diatur oleh hukumn Allah yaitu

adanya akad perkawinan yang di harapkan dapat menghasilkan keturunan yang baik

dan mempunyai nasab dan diterima secara baik di masyarakat. Namun akan berbeda

38
ketika kloning manusia benar-benar di lakukan. Kita tidak akan lagi mengenal

hubungan semacam itu karena seseorang dapat memiliki anak sesuai dengan

keinginannya tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki.

Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini

dilakukan terhadap manusia yaitu mulai dari perkawinan, nasab dan pembagian

warisan dan tentu hal ini akan keluar dari jalur Islam.Misalnya seorang laki-laki yang

menikah dengan perempuan yang keduanya masing-masing mempunyai kembaran

identik, tentu hal ini akan dapat membuat bingung mereka semuanya, dan bila hal ini

sudah terjadi ditengah masyarakat, pasti orang akan mengalami kesulitan mengenali

apakah orang itu bersama-sama dengan isterinya atau dengan kembaranya atau

dengan sebaliknya tidaklah mustahil apabila semisal masalah ini benar-benar terjadi,

dekadensi moral dan kehancuran dunia akan terwujud selain itu sederetan masalah

kewarisan, perwalian, dan lain-lainnya akan menunggu di depan.Seperti dalam bahasa

kaidah fiqh dinyatakan

Menghindari madhlarat (bahaya) harus di dahulukan atas mencari

kebaikan atau maslahah.

Kaidah ini menjelaskan bahwa suatu perkara yang terlihat adanya manfaat atau

maslahah, namun disana juga terdapat kemafsadatan (kerusakan) haruslah

didahulukan menghilangkan mafsadah-nya.Sebab ke-mafsadahanya dapat meluas dan

menjalar kemana-mana sehingga akan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar.

Dalam hal penciptaan manusia ada beberapa tahapan. Sebagaimana firman

Allah dalam Alquran Surah al-Hajj yang berbunyi:

Kami telah menjadikan kamu dari tanah,kemudian dari setetes mani,kemudian dari

segumpal darah,kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan

39
yang tidak sempurna,agar kami jelaskan kepda kamu dan kami tetapkan dalam

rahim,apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan..

Dari kutipan ayat diatas, tampak kiranya bahwa paradigma al-Quran mengenai

penciptaan manusia dan terlihat pencegahan terhadap tindakan-tindakan manusia

yang mengarah terhadap kloning.Mulai dari awal kehidupan hingga saat kematian,

semuanya adalah tindakan dari Allah.Segala bentuk peniruan atas tindakan-Nya

dianggap sebagai perbuatan melampaui batas.Oleh karenanya untuk menyikapi

berbagai macam masalah mengenai kloning manusia, bisa memakai pertimbangan,

sebagai berikut:

Pertimbangan Teologi

Dalam hal ini al-Quran megisyaratkan adanya intervensi manusia didalam

proses produksi manusia.Sebagaimana termaktub dalam firmanNya Q.S.al-

Mukminun ayat 13-14 yang berbunyi:

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)dalam tempat yang

kokoh (rahim).Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu Kami jadikan

tulang-belulang,lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging.Kemudian

Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.Maka maha sucilah Allah,Pencipta

yang paling baik.

Ayat ini mengisyaratkan unsur manusia ada tiga yaitu; unsur jasad (jasadiyah), unsur

nyawa (nafs), dan Unsur ruh (ruh). Adapun dalam pertimbangan ini manusia

mengetahui proses terjadinya manusia,oleh karenanya untuk mengetahui keafsahan

kloning dalam Islam harus dikaitkan dengan dua pertimbangan selanjutnya, yaitu

pertimbangan moral dan hukum.

Pertimbangan Moral

40
Dari sudut pertimbangan moral bahwa berbagai macam riset atau penelitian

hendaknya selalu dikaitkan dengan Tuhan, karena riset dengan tujuan apapun tanpa

dikaitkan dengan Tuhan tentu akan menimbulkan resiko, meskipun manusia di muka

bumi adalah sebagai khalifah, namun dalam mengekpresikan dan mengaktualisasikan

kebesaran kreatifitasnya tersebut seyogyanya tetap mengacu pada pertimbangan

moral dalam agama.

Pertimbangan Hukum

Dari beragam pertimbangan mungkin pertimbangan hukum inilah yang secara

tegas memberikan putusan, khususnya dari para ulama fiqh yang akan menolak

mengenai praktek kloning manusia selain memakai dua landasan pertimbangan di

atas. Larangan ini muncul karena alasan adanya kekhawatiran tingginya frekuensi

mutasi pada gen produk kloning sehingga akan menimbulkan efek buruk pada

kemudian hari dari segi pembiayaan yang sangat mahal dan juga dari sudut pandang

ushul fiqh bahwa jika sesuatu itu lebih banyak madharat-nya dari pada manfaatnya

maka sesuatu itu perlu ditolak. Dalam masalah ini terdapat beberapa pendapat ulama

tentang kloning manusia diantaranya;

Muhammad Quraish Shihab mengatakan, tidak pernah memisahkan ketetapan-

ketetapan hukumnya dari moral sehingga dalam kasus kloning walaupun dalam segi

aqidah tidak melanggar wilayah qodrat Illahi, namun karena dari moral teknologi

kloning dapat mengantar kepada perpecahan manusia.

Munawar Ahmad Anas mengatakan bahwa paradigma al-Quran menolak kloning.

Seluruh siklus kehidupan mulai dari kehidupan hingga kematian, adalah tindakan

Illahiyah. Manusia adalah agen yang diberi amanah oleh Allah, karena itu

penggandaan manusia semata-mata tak di perlukan (suatu tindakan yang mubadzir).

Sedang Abdul Aziz Sachedia, salah seorang tokoh agama Islam Amerika Serikat

41
mengatakan bahwa teknologi kloning hanya akannmeruntuhkan institusi

perkawinan.

Analisis Kritis

Proses kejadian manusia tanpa proses pembuahan sperma laki-laki adalah

tanda dari kekuasaan Tuhan. Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan

konskuensi logis dari konsep ilmu dalam al-Quran yang mengatakan hakekat ilmu

adalah menemukan sesuatu yang baru bagi masyarakat dari hal yang tidak tahu

menjadi tahu seperti dalam firman Allah:

:Sebagaimana kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang

membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan

kepadamu al-kitab dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apaapa

yang belum kamu ketahui.

Seluruh ilmu bisa diterima, namun harus dilihat manfaat dan madharatnya

seperti halnya kloning yang menimbulkan pro dan kontra. Tim bahsul masail

Nahdhatul Ulama menjawab seputar masalah kloning gen pada tanaman, hewan dan

manusia.

Pemanfaatan teknologi pada tanaman diperbolehkan, karena hajat manusia untuk

kemaslahatannya. Kloning gen pada hewan di perbolehkan dengan catatan hewan

trsebut halal di makan, tidak menimbulkan takdzib (penyiksaan), tidak melakukan

penyilangan antar hewan yang haram dengan yang halal.

Adapun kloning pada gen manusia menurut etika dan hukum agama tidak

dibenarkan (haram) serta harus dicegah sedini mungkin.Hal ini karena akan

menimbulkan masalah baru dan madharat yang lebih besar, diantaranya; Pertama,

tidak mengikuti sunah Rasul, karena Rasul menganjurkan untuk menikah. Dan barang

siapa tidak mengikuti sunah rasul berarti tidak termasuk golongan Rasulallah.

42
Kedua, tidak mungikuti ajaran kedokteran Nabi, karena mereka tidak melakukan

hubungan seksual. Ketiga, bagi kaum hal syahwatnya menjadi lemah, menimbulkan

kesedihan dan kemuraman. Gerak tubuhnya menjadi kaku dan bagi kaum wanita

badannya menjadi dingin (frigiditis). Keempat, ada kecenderungan melakukan onani

(masturbasi) atau berzina yang sangat dilarang oleh Islam. Kelima, tidak bisa

memanfaatkan kegembiraan dan kelezatan dalam hubungan seksual.

Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan

manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di

sisi lain adapula beberapa manfaatnya.

Berikut ini beberapa manfaat kloning, khusus dalam bidang medis.

Beberapa diantara keuntungan terapeutik dari teknologi kloning

adalah sebagai berikut:

1. Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur

untuk mendapatkan anak.

2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dapat

dimanfaatkan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri, sehingga

dapat meminimalisir resiko penolakan.

3. Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan

tubuh yang rusak, contohnya urat saraf serta jaringan otot.

4. Teknologi kloninng memungkinkan para ilmuan medis untuk

menghidupkan dan mematikan sel-sel, dengan demikian teknologi dapat

digunakan untuk mengatasi kanker.

5. Teknologi kloning memungkinkan dilakukannya pengujian dan

penyembuhan penyakit-penyakit keturunan.

43
III. Antibodi Monoklonal

Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem

imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita

tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan

menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa-tipe sel

mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel

tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self). Salah satu dari sel tersebut adalah

sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan

spesivitas yang luar biasa.

Manfaat antibodi monoklonal

Dengan mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk

keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.

Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan Teknologi antibodi

monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya

tinggi.

Teknologi antibodi monoklonal saat ini digunakan untuk deteksi kehamilan, alat

diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.

Karena spesifitasnya yang tinggi maka Teknologi antibodi monoklonal dapat

digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.

Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada manusia, Teknologi

antibodi monoklonal juga banyak dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit

pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan.

Cara Memproduksi Antibodi Monoklonal (Hibridoma)

44
Ketika di tikus terbentuk antibody yang beraneka ragam (antibody

multiklonal) dengan maksud tubuh tikus harus dilindungi dari berbagai organisme

patogen /antigen asing misal (antigen HCG) ,maka tikus diharapkan bebas dari

berbagai gangguan penyakit akibat bervariasinya patogen/antigen tersebut.

45
Cara kerja Antibodi Monoklonal pada sel kanker

Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara kurang spesifik,

tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel

kanker secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.

Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai

antigen.

Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik

mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel kanker. Antibodi

monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini. Hal ini memicu sel untuk

menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada siinduk kekebalan tubuh

untuk menyerang dan membunuh sel kanker.

Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam

pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20

ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis

limfoma non Hodgkin yang paling umum.

Dosis dan pemberian Antibodi

Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang diberikan.

Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum digunakan dalam

pengobatan NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam

pembuluh darah , biasanya di lengan.

46
Rituximab diberikan sebagai tetesan yang berarti obat dimasukkan dulu

ke dalam kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh

darah dengan mengandalkan kekuatan gravitasi. Jika antibodi monoklonal

digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, rituximab biasanya diberikan

sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan.

Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah beberapa efek

samping antibodi monoklonal diberikan contohnya parasetamol untuk mengurangi

demam dan anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi.

Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan

sementara serta dapat diatasi dengan mudah. Jika terjadi efek samping saat obat

diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau bahkan dihentikan hingga efek

samping berakhir.

Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau

sementara tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.Pengobatan lanjutan biasanya

lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit. Kebanyakan orang dapat mendapat

pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan dan pulang ke rumah pada hari itu

juga.

EFEK SAMPING ANTIBODI MONOKLONAL

Penggunaan antibodi monoklonal sebagai terapi kanker mampu menimbulkan

efek samping, mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang

menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.

Efek Samping Umum.

Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak.

47
Gejala seperti flu,padahal bukan flu

Diare

PengeringanKulit

Efek Samping yang jarang terjadi,namun berbahaya.

Perdarahan hebat

Gangguan jantung

Reaksi anafilaksis (hipersensitif)

Cara Antibodi Monoklonal bekerja melawan sel Kanker

1. Membuat sel kanker lebih dikenali oleh sistem immun.

Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, sistem

immun ini adalah tentaranya tubuh .Sekali sistem immun mengenali adanya

musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh

ini.

Tapi tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai

musuh, obat-obatan golongan antibodi monoklonal seperti Rituximab bekerja agar

sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh

bisa bekerja lebih efektif dalam rangka membunuh sel kanker.

2. Menghambat faktor-faktor pertumbuhan sel kanker.

Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada

sel kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis,

pertumbuhan sel kanker yang semakin banyak secara otomatis kanker akan

semakin berbahaya. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibodi Monoklonal

48
seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan

reseptor pada sel kanker .

3.Menghantarkan radiasi ke sel kanker.

Kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif bisa

menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan

untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan

adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengawasan FDA ini, maka

efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.

IV. Bayi Tabung

In Vitro Fertilisasi (IVF) atau bayi tabung merupakan suatu teknik

reproduksi berbantu atau tehnik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel

telur (oosit) matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh

manusia agar terjadi fertilisasi.

Program bayi tabung sendiri dilakukan dalam 3 tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Petik Ovum (Pre-OPU)

2. Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up/OPU)

3. Tahap Post OPU

1. Tahap Pre-OPU

Pada tahap ini akan dilakukan Terapi Down Regulation dan Terapi

Stimulasi.Down Regulation adalah suatu fase dimana rangsangan otak terhadap

ovarium dihentikan dengan penggunaan obat tertentu. Pada fase ini kita ingin

49
menciptakan seperti keadaan menopause dengan tujuan untuk mempersiapkan

indung telur menerima terapi stimulasi. Terapi Down Regulation dimulai pada

H21 dengan dosis tertentu yang berbeda untuk setiap pasien dan jangka waktu

tertentu yang telah ditetapkan oleh tim dokter . Sebelum dimulainya terapi ini

terlebih dahulu pada siklus hari ke 21 dilakukan tindakan trial sounding , yaitu

pemeriksaan untuk menilai keadaan anatomi rahim.

Pemeriksaan di tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali

dengan pemeriksaan hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Terapi ini

berlangsung lebih kurang antara 2 minggu hingga 1 bulan. Alternatif lain yang

dapat dilakukan juga untuk wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur

dilakukan Pill Cross Over , sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi

Buserelin Acetate.

Terapi injeksi Buserellin Acetate ini dilakukan 1x sehari pada jam yang

sama yaitu jam 1 siang atau jam yang telah ditentukan dengan dosis 0.5 mg tiap

kali suntik. Cara penyuntikan dilakukan secara sub kutan, yaitu tehnik suntik

dengan menggunakan syringe pendek dan disuntikkan tegak lurus kira-kira 2 cm

dibawah pusar. Pada tahapan ini ada beberapa hal yang mungkin dirasakan,seperti

halnya keadaan menopause, yaitu perasaan gerah/kepanasan, sakit kepala ataupun

perubahan mood. Kadang-kadang juga ditemukan buah dada seperti mengalami

pembengkakan. Gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya pada saat pasien

masuk ke tahap berikutnya. Pasien juga ada kemungkinan untuk tidak mengalami

menstruasi pada tahap ini.

Setelah terapi suntik selesai maka kemudian dilakukan pemeriksaan

kembali hormon-hormon tersebut diatas atau dilakukan pemeriksaan USG untuk

50
memastikan apakah pasien dapat masuk ke dalam fase berikutnya yaitu terapi

stimulasi.

Terapi Stimulasi

Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada

indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan

kemungkinan memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum

dilakukan.

Terapi ini dapat dimulai jika sudah dilakukan pemeriksaan USG oleh

dokter ahli dan dari hasilnya terlihat tidak ada folikel yang berkembang di dalam

rahim pasien. Selanjutnya ditentukan berapa besar dosis yang akan diberikan

untuk tiap pasien berdasarkan kondisi dan usia pasien.

Sama halnya dengan penyuntikan pada terapi down regulation, injeksi

stimulasi ini juga dilakukan secara sub kutan dan pada waktu yang sama setiap

harinya. Injeksi ini dilakukan minimal 8 kali hingga 14 kali dengan menyuntikkan

obat FSH Recombinant/Gonadotrophin dan dosisnya tergantung dengan kondisi

pasien. Kontrol dengan USG dilakukan setelah suntikan stimulasi ke 6 untuk

melihat pertumbuhan folikel. Kontrol berikutnya dilakukan pada hari ke 8 untuk

melihat apakah sudah terdapat folikel yang matang Jika belum terdapat maka

suntikan akan diteruskan hingga minimal ada 3 folikel matang dengan diameter

rata-rata 18 mm dan siap untuk di petik melalui operasi petik ovum.

2.Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up)

51
Operasi Petik Ovum dapat dilakukan jika sudah terdapat 3 atau lebih

folikel dengan diameter 18 mm.Kadar E2 juga terus dipantau dan harus mencapai

200pg/ml/folikel matang. Sebelum dilakukan Operasi Petik Ovum tepatnya 36

jam sebelumnya dilakukan penyuntikkan hCG dengan dosis 5000 IU atau 10,000

IU.

3.Tahap Post OPU

Tahap yang terakhir dalam program bayi tabung adalah Tandur Alih

Embryo (Embryo Transfer) yang kemudian dilanjutkan dengan Terapi Obat

Penunjang Kehamilan.

Tandur Alih embryo adalah proses memasukan 2 atau maksimum 3

embryo yang sudah diseleksi ke dalam rahim dengan cara menyemprotkannya

secara perlahan ke dalam rahim melalui leher rahim dengan menggunakan alat

bantu kateter dan USG. Prosesnya biasanya hanya berlangsung beberapa menit.

Jumlah embryo yang di tandur alihkan akan ditentukan oleh dokter ahli. Sebagai

acuan pada pasien berusia sama atau <= 30 tahun maka biasanya jumlah embrio

yang ditandur alihkan adalah 2. Jika usia lebih dari 30 tahun maka jumlah embrio

yang dtandur alih adalah 3. Sisa embryo yang sudah terseleksi dengan baik dapat

dibekukan dan dipergunakan untuk kehamilan berikutnya berdasarkan persetujuan

pasien.

Tandur Alih Embryo dilakukan pada hari ke 2 atau hari ke 3 setelah

operasi petik ovum dilakukan. Proses ini merupakan proses yang sederhana

sehingga tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan pasien seperti halnya

operasi petik ovum, karena pada tandur alih embryo ini pasien tidak perlu melalui

proses anastesi. Seperti halnya papsmear, biasanya pasien tidak mengalami nyeri

52
yang terlalu berlebihan. Embryo yang siap untuk ditransfer akan diperlihatkan

pada layar tv sebelum dilakukan transfer.

Tahap selanjutnya adalah Terapi Obat Penunjang

Setelah proses tandur alih embryo berhasil dilakukan, pasien diberikan

terapi obat penunjang. Terapi ini bertujuan untuk mempersiapkan rahim menerima

implantasi dari embryo yang sudah ditanamkan sehingga embryo dapat

berkembang dengan normal.

Pada tahap ini pasien diberikan suntikan hCG pada hari OPU+4 dan OPU+7.

Dosis yang biasanya diberikan 1500 IU atau 5000IU, tergantung dengan kondisi

pasien.Selain pemberian hCG, pasien juga dapat diberikan progesterone secara

oral selama 15 hari atau penggunaan vagina gel yang digunakan tiap malam

sebelum tidur.

Berikut ini gambar tahapan proses bayi tabung

Perjuangan sperma menembus sel telur Perkembangan sel telur

1 2

53
Injeksi Pelepasan sel telur

3 4

Pembekuan sperma Penciptaan embrio

5 6

54
Embrio berumur 2 hari Pemindahan embrio

7 8

Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia

Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia adalah Undang-

Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992.Pasal 16 ayat 1 Kehamilan diluar cara

alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri

mendapatkan keturunan.Upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana

dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah

dengan ketentuan :

1) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkuta,

ditanamkan dalam rahim istri darimana ovum berasal.

2) Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

untuk itu.

3) Pada sarana kesehatan tertentu. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami

55
harus dilakukan sesuai norma hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.

Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan

peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya

kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah.

Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan diluar cara

alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan peraturan

pemerintah.

Penjelasan dari Pasal 16 tersebut jika secara medis dapat dibuktikan bahwa

pasangan suami istri yang sah benar-benar tidak dapat memperoleh keturunan

secara alami, pasangan suami istri tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara

alami sebagai upaya terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai dengan

norma hokum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.

Apabila dokter melakukan inseminasi buatan dengan donor bukan suami

adalah tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara atau

denda.Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga

dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya

kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah.

Status anak yang dilahirkan tidak dalam ikatan perkawinan adalah anak diluar

nikah. Anak diluar nikah hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibu dan

keluarga ibu. Sedangkan anak yang lahir dari sewa rahim, terdapat 2 keadaan

sebagai berikut :

1. Ovum dari pemesan, sperma dari pemesan.

2. Ovum pemesan, sperma suami.

56
Apabila sperma dari pemesan disebut Surrogate Mother. Setelah anak dilahirkan

maka anak adalah anak sah si ibu dan suaminya. Peralihan status anak dengan

adopsi.

Bayi Tabung Menurut Hukum Islam

Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi tabung/inseminasi buatan. Dewan

Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memutuskan :

1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah

hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-

kaidah agama.

2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain

(misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram

berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah

yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak

yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung

kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).

3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal

dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zariah, sebab hal ini akan

menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan

nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.

4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami

isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan

kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan

kaidah Sadd az-zariah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina.

57
Menurut sumber yang saya dapatkan, dalil-dalil syari yang dapat menjadi

landasan hukum untuk mengharamkan bayi tabung ialah sebagai berikut :

Al-Quran Surat Al-Isra ayat 70 :

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka

di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami

lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang

telah Kami ciptakan.

Surat Al-Tin ayat 4 :

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik

baiknya.

Kloning menurut alkitab

Kloning pada manusia bukan hanya berdampak etis moral dan legal, tapi

lebih jauh, secara teologis yakni hal yang sangat substansial yaitu bagaimana

manusia melihat hubungan antara dirinya sebagai makhluk dengan Allah sebagai

pencipta.

Alkitab jelas mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai

citra Allah secara khusus, lain dari proses penciptaan benda dan makhluk lain.

Manusia adalah ciptaan yang merupakan ide asli dari Allah. Bertolak dari

kebenaran ini, kloning pada manusia bertentangan dengan Alkitab dan merupakan

bentuk pelanggaran manusia terhadap lingkup kedaulatan Allah sebagai Pencipta

hidup. Bila itu diterapkan sebatas hewan dan tumbuhan demi kepentingan riset

dan kemaslahatan manusia, kloning dan berbagai bentuk produk rekayasa

58
genetika masih bisa diterima.Tuhan memberi amanat dan mandat kepada manusia

untuk menguasai dan mengelola alam ciptaan termasuk hewan dan tumbuhan..

Alkitab dengan jelas mengajarkan kebenaran tentang hukum dan kedaulatan Allah

atas hidup manusia.Selain melanggar kewenangan Allah sebagai pencipta, kloning

pada manusia merupakan pelanggaran serius terhadap harkat dan martabat

manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk termulia dan unik. "Tuhan telah

menetapkan manusia untuk berkembang biak secara alami melalui proses

perkawinan. Lagi pula manusia diciptakan secara tunggal dan satu-satunya, bukan

duplikasi.Ketunggalan berarti hubungan antara Allah dengan pribadi adalah

tunggal adanya. Allah punya hubungan historis tersendiri dengan setiap orang dan

tidak boleh diduplikasi secara proses teknis.Tuhan menciptakan manusia agar

dapat berkomunikasi dengan-Nya. Lebih dari itu, Tuhan Yesus mati untuk

menebus dosa manusia pribadi demi pribadi.

Secara teologis, pemberian mandat kepada manusia untuk menjadi penge

lola yang berkuasa atas segenap ciptaan (Kej 1:28) dilematis bagi manusia.

Di satu sisi, manusia sebagai makhluk termulia dipercayakan Tuhan untuk

berkuasa atas segenap ciptaan. Namun di sisi lain, sebagai ciptaan, manusia terikat

kepada kedaulatan Sang Pencipta, yang telah menetapkan batas-batas

wewenangnya. Sejauh mana manusia bisa melangkah dalam tapal batas kedua

wilayah itu, di situlah letak ketegangan pergumulan etis dan moral.,kloning pada

manusia jelas berlawanan dengan kebenaran firman karena, "Tuhan menciptakan

manusia sebagai gambar dan citraNya, sedangkan dalam kloning, manusia

berusaha menciptakan suatu individu yang mirip dengan dirinya sendiri."

59
F. DAMPAK REKAYASA GENETIKA

1. Dampak terhadap bidang kesehatan

Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa makanan,minuman,ataupun

produk rekayasa genetika yang lainnya dapat menimbulkan dampak yang kurang

baik.Contohnya,sepeti matinya 31 orang pengguna insulin hasil rekayasa di

Inggris.Susu dari sapi yang disuntik dengan BHG,di duga mengandung materi

kimia yang mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.Dampak-

dampak yang di khawatirkan akibat tanaman transgenik tehadap manusia antara

lain sebagai berikut.

1. Kemungkinan menimbulkan keracunan.

2. Kemungkinan menimbulkan alergi.

3. Kemungkinan menyebabkan bakteri dalam tubuh manusia menjadi tahan

terhadap antibiotik.

4. Kemungkinan adanya perbedaan nutrisi dan komposisi.

2. Dampak terhadap bidang lingkungan

Terlepasnya organisme transgenik di alam bebas tanpa pengawasan dapat

menghasilkan pencemaran biologis.Pencemaran biologis tersebut,kemungkinan

menghasilkan varietas baru atau spesies baru yang dapat mengganggu

keseimbangan biologis yang sudah ada di alam.Karena organisme produk

rekayasa genetika atau lebih dikenal dengan nama GMOs (genetically modified

organisms),perubahan genotifnya bukan merupakan rancangan alam yang sesuai

60
dengan kebutuhan dinamika populasi,tetapi lebih menjurus kepada keinginan

manusia saja.Dampak yang lain antara lain sebagai berikut:

1. Menimbulkan penyakit baik pada manusia,hewan,maupun tumbuhan

2. Mengganggu ekosistem,seperti menurunkan jumlah populasi yang ada di

alam,perubahan dalam siklus alam dan interaksi sesama mereka

3. Terjadinya transfer sifat genetis baru ke spesies lain

4. Penurunan terhadap keragaman genetis

5. Kemungkinan timbulnya biotipe baru pada serangga dan hama

3. Dampak terhadap bidang etika dan moral

Menyisipkan DNA atau gen organisme lain yang tidak berkerabat,

dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan masih sulit di terima oleh

masyarakat.Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen dari

satu organisme ke organisme lain adalah tidak etis.90% orang Amerika menentang

pemindahan gen manusia ke hewan dan 75 % menentang pemindahan gen dari

satu spesies ke spesies lainnya.Beberapa tanaman transgenik yang tidak berlabel

juga akan menimbulkan konsekuensi tertentu bagi manusia.

Untuk mencegah dampak negatif rekayasa genetika pada masa yang akan

datang,tentu diperlukan adanya instrumen (perangkat) yang dapat memberikan

jaminan dan keselamatan umat manusia dan organisme lainnya serta lingkungan.

Untuk tujuan tersebut,diperlukan adanya undang-undang mengenai bioetika,

Peraturan pelaksanaan penelitian,pengkajian hasil produksi,dan dampakny terha-

dap organisme serta lingkungan.Sebagai contoh peraturan keamanan hayati dan

keamanan pangan di negara Amerika serikat,Australia,dan Malaysia.Di Amerika

61
Serikat,tanaman transgenik yang mengandung gen tendotoksin dan gen ketahanan

terhadap herbisida ditangani oleh satu badan Environmental Protection Agency

(EPA) dan Animal Plant Health Inspection Service (APHIS) di bawah United

States Department of Agriculture (USDA).Sedangkan untuk keamanan pangan

ditangani oleh suatu badan,yaitu Foodand Drug Administration (FDA).Di

Australia,keamanan pangan dan produk rekayasa genetika ditangani oleh komite

yang disebut Genetic Manipulation Advisory Committee (GMAC),di bawah

Minister of Science and Technology.Di Malaysia,hal yang sama ditangani oleh

komite yang disebut Jawatan Kuasa Penasihat Mengenai Pengubahsuaian yang

sama dengan GMAC di Australia.

Peraturan di Indonesia ada di bawah Komisi Hayati dan Keamanan Pangan

(KKHPK) yang dibentuk untuk membantu Mentri Pertanian,Mentri Kehutanan

serta Perkebunan,serta Mentri Kesehatan yang bertugas memberi rekomendasi

pemanfaatan PPHRG atau produk Pertanian Hasil Rekayasa dan Genetik.

62
KESIMPULAN
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik

rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika,

manusia dapat membuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu

menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia.

Kloning merukan salah satu contoh hasil rekayasa genetika yang paling

penomenal.Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi

kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta

keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Kloning terhadap

manusia,walaupun merupakan suatu kegiatan ilmiah dan juga dapat dikatakan bisa

membantu manusia namun dari sekian banyak pertentangan pendapat yang

muncul atas persoalan tersebut dapat dipastikan lebih banyak ditekankan pada

persoalan yang berhubungan dengan etika, moral, hukum dan agama.Untuk itu

perlu disadari bahwa hal-ihwal penciptaan manusia adalah mutlak kekuasaan

Tuhan yang mustahil kiranya untuk dapat ditiru oleh ilmuan sehebat atau sejenius

apapun, kesadaran ini perlu ada dalam jiwa manusia agar lebih arif dan bijaksana

dalam menjelajahi ilmu pengetahuan.

63
DAFTAR PUSTAKA

Elrod,Susan.2007.Genetika.Jakarta.Erlangga

Sardjoko.1991.Bioteknologi:Latar Belakang dan Beberapa Penerapannya.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Suryo.1998.Genetika.Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.

C.Pai Anna.1992.Dasar-Dasar Genetika:Untuk Masyarakat.Jakarta.Erlangga

http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/id/component/content/article/12

8-tikus-kloning-di-spanyol

http://irun89.wordpress.com/2010/03/25/kloning-domba-dolly/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_transgenik

http://www.scribd.com/doc/52527802/antibodi-monoklonal

Prawirohartono,Slamet.2007.Sains Biologi.Jakarta.Bumi Aksara

Priadi,Arif. 2007.Sains Biologi.Jakarta.Yudhistira

64

Anda mungkin juga menyukai