Anda di halaman 1dari 20

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bioteknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena perkembangbiakannya relatif cepat, mudah dimodifikasi, danmampu memproses bahan baku lebih cepat untuk menghasilkan produk baru. Beberapa ilmuwan dan pakar memberikan definisi bioteknologi, sebagai berikut: 1. Sylvia A. Mender Menurut Mender, bioteknologi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan penggunaan sistem biologi yang bertujuan menghasilkan suatu produk yang sesuai denagn keinginan manusia. Sejak awal peradaban, terutama era Mendel, manusia banyak melakukan persilangan, baik persilangan antar tumbuhan maupun persilangan antar hewan untuk menghasilkan sifat unggul yang diinginkan. 2. Ricky Lewis Ricky Lewis menyebut bioteknologi dengan istilah rekayasa genetika (genethic engineering). Penggunaan istilah rekayasa genetika ini didasarkan atas manipulasi deoxyribbo-nucleic-acid (DNA) suatu makhluk hidup. Di dalam bioteknologi dilakukan rekayasa organisme atau komponen organisme untuk menghasilkan barang dan jasa yang penting dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.

3.

Federasi Bioteknologi Eropa Pada tahun 1981 Federasi Bioteknologi Eropa mendefinisikan bioteknologi

sebagai aplikasi terpadu biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia dengan tujuan untuk mendapatkan aplikasi teknologi dengan kapasutas biakan mikroba, sel, atau jaringan di bidang industri, kesehatan, dan pertanian.

4.

Sardjoko Pada tahun 1991 sardjoko mendefinisikan bioteknologi sebagai proses-proses

biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan manusia. B. Sejarah Bioteknologi

Abad ke XXI sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah berkaitan dengan kesejahteraan manusia. Bioteknologi adalah teknik penggunaan makhluk hidup, atau bahan yang didapat dari makhluk hidup, untuk membuat suatu produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Perkembangan ilmu selanjutnya membawa manusia mengenal kromosom. Pada awal tahun 1880-an Wilhelm Roux memperkirakan bahwa kromosom adalah pembawa bahan hereditas. Ahli lain, Mendel mempelajari perilaku kromosom sebagai pembawa bahan hereditas ini. Menurut Mendel, organisme membawa dua unit hereditas bagi setiap sifat keturunan. Selanjutnya teori Mendel sesuai juga dengan kenyataan, bahwa induk menurunkan hanya separoh separoh kromosom melalui sel kelamin. Pada tahun 1860-an Fredrich Miescher berhasil mengisolasi bahan dari inti sel ini, setelah diidentifikasi diketahui mengandung protein dan asam nukleat. Selanjutnya diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas unit pembangun yang dikenal dengan nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari gula (ribose), gugus fosfat

dan empat macam basa nitrogen. Untuk kromosom, gulanya adalah deoksiribosa, sehingga disebut DNA (deoxyibose nucleic acid), dan keempat macam basanya adalah adenin (A), timin (T), sitosin (C) dan guanin (G).Untaian DNA ini selanjutnya dikenal dengan gen. Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi baru yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon tunggal berbeda dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal dimulai pada tahun 1974, ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari Medical Research Councils Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris, mengamati sesuatu yang kemudian menjadi masalah menonjol yang belum terpecahkan dalam imunologi. Antibody adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin masuk ke dalam tubuh. Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein mempunyai ide untuk menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel dari tumor yang mengkanker, yang disebut mieloma. Teknologi ini menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat dikulturkan dan menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan molekul antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal (monoclonal antibody). Perkembangan bioteknologi telah membawa manusia untuk dapat mengobati penyakit keturunan atau penyakit yang disebabkan adanya kelainan genetis, yaitu dengan memasukkan gen yang baik ke dalam sumsum tulang belakang, dikenal dengan metode transfer gen. Metode transfer gen yang sedang dikembangkan untuk mengobati penyakit genetic manusia tersebut diatas adalah untuk memasukkan gen baru ke dalam sel somatic saja. Gen tersebut tidak dapat diturunkan pada anak jika tidak berada pada sel benih yang menghasilkan sperma dan sel telur.

Adapun Tahapan penting dalam Bioteknologi. Tahapan Kurun Waktu

Ragi : untuk membuat anggur dan bir sebagai Sebelum 6000 SM sekitar pengembang roti Anthony Van Leewenhoek pertama kali melihat mikroba dengan mikroskop yang dirancangnya. Louis pasteur mengidentifikasi mikroba dari luar sebagai gagalnya fermentasi bir. Edward Buchner menemukan enzim dari ekstrak ragi Penemuan sistem pemurnian buangan skala besar dengan bantuan mikroba. Alexander Fleming menemukan penesilin Produksi Penisilin berskala besar Struktur helix ganda DNA diketemukan oleh J. Watson dan F Crick Penemuan berbagai macam antibioka baru 4000 SM 1680

1876 1897 1910 1928 1944 1953

(streptomisin, sefalosporin, dan lain-lain) Arthur Kornberg berhasil mensintesis DNA Paul Greg pertama kali membuat DNA rekorribirian secara in vitro Percobaan rekayasa genetika pertama yang berhasil Hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal pertama kali diciptakan Antibodi monoklonal diizinkan di USA untuk keperluan diagnosis Insulin hasil rekayasa genetika diizinkan digunakan di USA dan inggris Interferon hewan diizinkan digunakan untuk

1950-an 1956 1971 1973 1975

1981

1982

mengatasi penyakit ternak Interferon digunakan dalam mengobati penyakit virus

1984 Pertengahan tahun

Antibodi monoklonal digunakan secara luas dalam diagnostik Pengenalan vaksin hepatitis hasil rekayasa genetika Antibiotika baru dihasilkan melalui fusi sel Bahan mentah dari industri plastik diperoleh dari mikroba Interferon dimanfaatkan untuk pengobatan jenis kanker tertentu Berbagai industri kimia yang memanfaatkan mikroba Perkembangan tekhnik kultur jaringan Mikroba dipergunakan secara luas untuk proses perlakuan buangan limbah Antibodi monoklonal digunakan untuk menuntun obat-obatan anti kanker menuju jaringan kanker Tanaman budidaya baru diciptakan melalui hasil rekayasa genetika, dapat membuat zat anti hama dan pupuk sendiri dan tahan terhadap kekeringan, sanitas tinggi serta penyakit. Berhasilnya kloning pada binatang(kambing dolly dan sapi) Mulai dibahasnya secara intensip etika untuk riset bioteknologi Human Genom Research, berkaitan penyakit

delapan puluhan

Akhir tahun delapan puluhan

Tahun Sembilan Puluhan

genetik(keturunan), tetapi gen dan usaha penemuan obatnya Klonong manusia, baik organ maupun reproduksi, Penemuan penting lain dalam bidang medis Permulaan abad 21

C. Prinsip Dasar Bioteknologi Pada prinsipnya, dalam bioteknologi terkandung tiga hal pokok sebagai berikut: Agen biologis (mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan) Pendayagunaan secara teknologis dan industrial Produk dan jasa yang diperoleh Prinsip bioteknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk makanan, pertanian, serta perternakan secara nyata sera memecahkan masalah masalah di bidang kesehatan dengan menyediakan vaksin vaksin abaru dn hormon hormon penting serta beberapa enzim melalui teknologi DNA rekombinan.

D. Macam macam Bioteknologi Bioteknologi dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional) Bioteknologi konvensional merupakan praktik bioteknologi yang

dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana, tanpa melaksanakan rekayasa genetika. Praktik bioteknologi yang demikian telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu untuk menghasilkan berbagai produk (barang). Contohnya bir, wine, tuak, sake, yoghurt, roti, keju, kecap, tempe, tape, dan oncom. 2. Bioteknologi Modern Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Bioteknologi modern mulai berkembang setelah penemuan struktur DNA tahun 1950, yang diikuti penemuan lainnya. Penerapan bioteknologi modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan

penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi). Berbeda dengan bioteknologi konvensional,bioteknologi modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :

1. Kultur Jaringan Tumbuhan Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuh kembangakan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh G. Haberlandt (ahlli fisiologi Jerman pada tahun 1898). Teori kemudian diuji ulang oleh F.C. Steward pada tahun 1969 dengan menggunakan satu sel emplur wortel. Dalam percobaannya, Steward dapat menumbuhkan satu sel empulur tersebut menjadi satu individu wortel. Dalam kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan sebiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut sebagai eksplan. a) Teknik Kultur Jaringan Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai berikut. 1. Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang

digunakan adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh. 2. Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi

jaringan seperti kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).

3.

Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang

disebut plantlet. 4. Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media

padat. Setelah plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah ke polybag.

Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu : 1. 2. 3. 4. Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus. Penggunaan medium yang cocok. Keadaan aseptik. Pengaturan udara yang baik.

Manfaat dan Kelemahan Kultur Jaringan Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya. Bibit terhindar dari hama dan penyakit. Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki. Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya

karet, resin, tanpa areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa. 5. Melestarikan tanaman-tanaman yang hampir punah. Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga memiliki kelemahankelemahan yaitu sebagai berikut.

1. 2.

Diperlukan biaya yang relatif tinggi. Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki

keahlian khusus. 3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa

dalam kondisi lembap dan aseptik. 2. Rekayasa Genetika Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. a. Transplantasi inti Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.

b. Teknik Hibridoma/Fusi Sel. Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi. Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu : a) b) Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan. Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel

mieloma). c) Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).

Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom. c. Teknologi Plasmid Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain: 1. merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu 2. dapat beraplikasi diri 3. dapat berpindah ke sel bakteri lain 4. sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk. Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target. Selain memiliki DNA Kromoson, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nonkromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid.

Ukuran plasmid sekitar 1/1000 klai DNA kro-mosom. Plasmid mengandung gengen tertertu misalnya gen kebal antobiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

d. Rekombinasi DNA Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami dapat terjadi dengan cara : a) Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog

sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang. b) Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri

yang lain dengan prantara virus. c) Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba

lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama. Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA secara in vitro. Alasan dilakukan rekombinasi DNA ini adalah : a) b) c) d) Strutur DNA semua spesies sama. DNA dapat disambung-sambungkan. Ditemukan enzim pemotong dan penyambung. Gen dapat terekspresi di sel apapun.

Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga merupakan

bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi. Alas an dipilihnya plasmid bakteri adalah : a) Memiliki kemampuan memperbanyak diri melalui proses replikasi dan

mudah disisipi gen lain. b) c) Pasmid dapat dipindah ke sel bakteri lain. Sifat plasmid pada keturan bakteri sama dengan induknya karena plasmid

tidak terikat dengan kromosom inti. d) Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu.

Metode rekombinasi DNA adalah : a) b) Identifikasi gen yang diinginkan, dilakukan pada gen donor. Isolasi gen donor, dilakukan dengan cara memotong gen donor dari DNA

sekitar yang mengelilinginya. c) d) Ekstrasi plasmid (cincin DNA) dari sel bakteri. Membuka plasmid dan menyisipkan potongan DNA pembawa informasi

yang dikehendaki. e) f) Memasukkan plasmid berisi DNA rekombinan ke dalam sel bakteri. Membiakkan bakteri yang telah direkayasa di dalam tabung fermentasi.

Contoh rekombinasi DNA pada bakteri adalah pada pembuatan insulin oleh bakteri E. coli.

3. Kloning Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara genetik identik untuk memproduksi hewan ternak. Sedangkan kloning dengan tanspfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya. Kloning dengan transfer inti dilakukan dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen. Contoh kloning dengan transfer inti adalah domba Dolly. 4. Fermentasi Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan pertumbuhan mikroba dalam jumlah yang sangat besar untuk menghasilkan senyawa kimia tertentu. Contoh : Pada produksi makanan, minuman dan pengolahan limbah. Dimensi baru fermentasi ditujukan untuk mengahasilkan : 1. Metabolit Primer penting, terutama dalam skala besar, seperti asam asetat (cuka), aseton, butanol, serta berbagai asam organik, asam amino, vitamin, dan polisakarida. 2. Metabolit sekunder yang berguna yaitu kelompok metabolit yang tidak memainkan peranan langsung dalam kehidupan mikroorganisme. Sebagai contoh adalah penisilin, streptomisin, oksitetrasiklin,

sefalosporin, giberelin, alkaloid dan aktinomisin.

Tabel 3. Klasifikasi Produk Fermentasi. Kelas Contoh

Produl akhir metabolisme Etanol, asam asetat, asam laktat, Butanol, aseton. Senyawa energi. Protein - Enzim ekstraseluler Amilase, Selulase, Protease, simpanan Gliserol, Glikogen, Polisakarida lain.

Amiloglukosidasi, pektinase - Enzim Intraseluler Glukosa isomerase, ligase, glukosa

oksidase, invertase - Protein Asing Struktur sel Insulin, hormon pertumbuhan manusia Ragi, roti, bioinsektisida, protein sel tunggal, antigen Metabolit antara Asam amino, asam sitrat, asam malat, vitamin Metabolit Sekunder Bahan ubahan Antibiotika, Gibberelin Steroid, Sorbosa, Glukosa

E. Manfaat Bioteknologi dalam kehidupan manusia

Secara umum bioteknologi dikembangkan untuk kesejahteraan umat manusia. Meningkatnya populasi manusia dan menipisnya Sumber Daya Alam yang ada membuat manusia mau tidak mau harus menciptakan sesuatu yang baru yang dapat dengan cepat diperoleh dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul. Pemanfaatan Bioteknologi bagi kehidupan manusia dintaranya digunakan dalam bidang:

a. Bidang Pertanian Di bidang pertanian, bioteknologi diantaranya berperan dalam: Pembentukan tumbuhan tahan hama Pembuatan tumbuhan yang mampu menambat nitrogen Mengendalikan serangga perusak tanaman budidaya Pembiakan tanaman unggul tahan hama Mengatasi produksi bibit yang sama dalam jangka waktu singkat Mengatasi terbatasnya lahan pertanian b. Bidang Kesehatan Dalam bidang kesehatan, baik bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern memiliki peranan yang sangat besar. Melalui bioteknologi, berbagai produk obat-obatan, vaksin, antibodi dan hormon ditemukan, misalnya penicilin dan hormon insulin. Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen c. Bidang lingkungan Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang marak dibicarakan saat ini. Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Di bidang lingkungan, bioteknologi diantaranya berperan dalam: Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana) Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah industri, limbah plastik dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui bioremediasi.

d. Bidang Sosial Dalam bidang sosial bioteknologi modern diantaranya dimanfaatkan untuk mengetahui identitas dan hubungan kekerabatan manusia. Contohnya teknologi tes DNA, yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi korban kecelakaan yang

yang sudah tidak bisa diidentifikasi secara fisik, mengetahui identitas pelaku kejahatan, memastikan hubungan kekerabatan dan lain-lain. e. Bidang Pangan.

Peran bioteknologi, khusunya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah sebagai berikut : 1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe,

roti dan nata de coco. 2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol.

Contohnya: tapai, bir dan wine. 3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam.

Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar). 4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi,

dan cuka. Sedangkan masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya penyakit biotipe baru dari produk bioteknologi pangan.

f. Pada bidang Peternakan Bidang Peternakan Penerapan bioteknologi pada peternakan contohnya

adalah hewan transgenik dan hormon bovin somatotropin. 1. Hewan Transgenik Hewan yang diberi perlakuan rekayasa genetika disebut hewan transgenik. Pada hewan-hewan tersebut disisipkan gen-gen tertentu yang dibutuhakan manusia. Sebagi contohnya adalah domba transgenik. DNA domba tersebut telah disisipi dengan gen manusia yang disubut dengan faktor VII ( merupakan protein pembeku darah). Dengan adanya

penyisipan tersebut domba mneghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia. Rekayasa genitika pada hewan juga dapat membantu melestarikan spsies langka. Sebagai contoh sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam pada kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya disebut surrogate. Anak zebra akan lahir dari kuda surrogate. Hal yang sama sudah diterapkan pada keledai yang hampir punah di Australia. Teknik pelestarian dengan rekayasa genetika sangat berguna karena: a. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan spesies langka. b. Telur hewan langka yang sudah dibuahi dapat dibekukan. Lalu disimpan bertahun-tahun, bahkan setelah induknya mati. Jika sudah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi ditransplatasikan.

2. Hormon Bovine Somatotrophin (Hotmon BST) Dengan rekayasa genetika juga dapat diproduksi hormon pertumbuhan hewan, yaitu hormon BST (Bovine Somatotrophin) Caranya adalah sebagai berikut: a. Plasmid bakteri E. coli dipotong dengan enzim endonuklease. b. Gen somatotrophin diisolasi dari sel sapi. c. Gen somatotrophin disisipkan ke plasmid bakteri. d. Plasmid dimasukkan lagi ke plasmid bakteri. e. Bakteri yang menghasilkan bovine somatotrophin ditumbuhkan dalam tangki fermentasi. f. Bovine somatotrophin diambil dari bakteri dan dimurnikan.

F. Dampak Penerapan Bioteknologi Pada awalnya bioteknologi diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat manusia, seperti kekurangan pangan, penyakit, hambatan-hambatan dalam melakukan aktivitas manusia seperti pertambangan dan lain sebagainya. Banyak masalah-masalah umat manusia dapat diatasi melalui bioteknologi, namun perlu disadari bahwa dampaknya juga tidak sedikit. Dampak penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek kehidupan, yaitu di bidang: 1. 2. 3. 4 Sosial Ekonomi Etika/Moral Kesehatan Lingkungan Hidup Dampak Penerapan Bioteknologi Bidang Sosial Ekonomi Dampak sosial ekonomi yang terjadi antara lain: 1. Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada

kelompok tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit sendiri dan para peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut. 2. Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi karena

produk bioteknologi yang pada umumnya dimiliki oleh pemilik modal dapat meningkatkan produksi hingga 50 %. 3. Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu organisme dapat

menyingkirkan plasma nutfah, yaitu suatu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli. Dampak Penerapan Bioteknologi Bidang Etika / Moral

Contoh penerapan bioteknologi yang bertentangan dengan etika dan moral diantaranya adalah:

1.

Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain yang tidak

berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima masyarakat 2. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi

bagi penganut agama tertentu. 3. Pemberian hak paten atas organisme transgenik bertentangan dengan banyak

nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup karena pemberian hak paten pada organisme hasil rekayasa menyebabkan pemberian hak pribadi atas organisme yang bisa disalahgunakan. 4. Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak nilai

etika dan moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan apapun dianggap tidak manusiawi Dampak Penerapan Bioteknologi Bidang Kesehatan

Produk rekayasa bidang kesehatan telah menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah: 1. Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal

di Inggris. 2. Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten

terhadap antibiotik. 3. Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau

hormon pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.. 4. Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan

mengandung

membahayakan manusia. 5. Ada dugaan bahwa SARS yang menghebohkan dunia, diduga disebabkan

oleh rekayasa genetika virus Corona.

Dampak Penerapan Bioteknologi Bidang Lingkungan Hidup

Penerapan bioteknologi di bidang lingkungan hidup dapat mengakibatkan: 1. Pencemaran biologi, karena apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam

bebas dan kawin dengan makhluk normal dapat menghasilkan keturunan yang mutan. 2. Penyalahgunaan hak pribadi, karena dengan rekayasa genetika perubahan

genotip tidak dirancang secara alami sesuai dengan kebutuhan, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu sendiri. Hal ini dapat menimbulkan peluang bahaya bagi kelestarian lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai