Oleh:
H311 15 308
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
pada industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Atau dapat pula
biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan
manusia.
sel hewan yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri. Pada
manusia dalam melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk
berkembang dengan baik. Gen atau yang sering dikenal dengan istilah DNA,
merupakan materi genetik yang bertanggung jawab terhadap semua sifat yang
dimiliki oleh makhluk hidup. Oleh karena itu, dibuatlah makalah ini untuk
1.3 Tujuan
modern.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada tahun 1960an dan hingga berkembangnya berbagai teknik molekuler telah
menjadikan pemahaman tentang gen menjadi semakin baik. Gen atau yang sering
dikenal dengan istilah DNA, merupakan materi genetik yang bertanggung jawab
makhluk hidup ini diturunkan dari induk kepada keturunannya. Sebagian besar
dari sifat yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang
berada di dalam inti sel (nukleus), dan pola penurunannya dipelajari dalam
bidang fisika, kimia, matematika dan biologi telah memicu majunya bioteknologi.
Selain itu, banyak hal yang juga ikut berperan dalam memicu lahirnya
target yang diinginkan dengan proses yang lebih cepat dan terobosan yang
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning. Berikut ini
yang tepat dari masing-masing gen di dalam kromosom manusia. Jika hal ini
berhasil dilakukan, ahli genetik mampu menentukan gen penyebab cacat dan
splitting.
o Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada pada
jasad alami.
baru.
budidaya tanaman.
Kelebihan bioteknologi modern pada berbagai bidang, yaitu:
tanaman.
energi.
o Relatif mahal.
o Etika/ Moral, bertentangan dengan nilai budaya dan agama, merusak etika
Modifikasi Genetik) ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak
jagung tahan lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zat
dan vitamin yang ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yang tinggi
bagi ternak, dan banyak hasil pertanian lainnya. Perkembangan selanjutnya dari
menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat dewasa, dan tanaman buah
modern. Para ilmuwan telah berhasil membuat prosedur penyisipan gen pada
akan memasuki DNA tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan akan memiliki sifat
yang sesuai dengan gen asing tersebut. Tumbuhan hasil penyisipan gen disebut
pertanian. Beberapa di antaranya adalah gen bagi penghasil vitamin, gen untuk
penghasil racun bagi serangga, gen bagi pengikatan nitrogen bebas, dan gen untuk
yang sulit dipecahkan, yaitu langkanya atau tidak ada-nya sumber gen ketahanan
di dalam koleksi plama nutfah. Contoh sumber gen ketahanan yang langka adalah
penggerek polong kedelai, hama boleng ubi jalar, penggerek buah kapas (cotton
Tabel 2.
serangga difokus-kan pada protein yang mengandung kode gen tunggal, seperti Bt
endotoxins (Cheng et al., 1992), proteinase inhibitor (Hilder et al., 1993; Johnson
et al., 1989; Ryan, 1990), cowpea trypsin inhibitor (Hoffman et al., 1993), pea
seed lectin (Gatehouse et al., 1991), snow drop lectin (Rao et al., 1999), amylose
inhibitor (Ishimoto et al., 1996; Schroeder et al., 1995; Shade et al., 1994). Protein
vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin
untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin
adalah kloning. Kloning adalah proses untuk membuat salinan molekul, elektron
atau organisme multiseluler yang identik. Pada kloning reproduksi, hal tersebut
Salah satu proses kloning yang terkenal adalah kloning domba Dolly.
Kloning tersebut dilakukan pada 1996 dan Dolly hidup hingga 2003. Kelahiran
domba hasil kloning ini mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Pada
kloning Dolly, ilmuwan mengisolasi inti sel somatis kelenjar mamae domba dan
memasukkannya ke dalam sel telur yang telah dihilangkan inti selnya. Sel telur
yang mengandung inti sel donor tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk
memicu pembelahan sel. Ketika klon embrio mencapai tahap yang sesuai, embrio
reproduksi pada hewan-hewan yang telah punah. Beberapa hewan punah telah
dicoba dikloning. Pada 2003, seekor banteng jawa berhasil dikloning, kemudian
diikuti oleh tiga kucing liar afrika dari embrio yang dibekukan. Hasil ini
memberikan harapan bahwa teknik yang sama dapat dilakukan pada hewan ternak
lainnya.
bahkan lebih menyulitkan lagi, karena C. Trachomatis hanya dapat tumbuh dalam
sel hidup, dan tes baru dapat dilakukan dengan memakan waktu 3 sampai 4 hari.
Tester baru, dengan menggunakan antibodi klon tunggal, telah sangat menyingkat
waktu untuk mendiagnosa kedua penyakit kelamin itu. Antibodi klon tunggal juga
dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik pada janin, ini digunakan
mencegah kelahiran anak yang terkena penyakit itu. Anggota suatu populasi yang
memiliki resiko besar untuk mendapat suatu penyakit genetik dapat diajari segala
hal mengenai sifat dan penyebaran kelainan tertentu, dan secara teratur dites
Mereka dapat memilih, apakah mencegah kehamilan sama sekali atau jika masih
ingin mendapatkan anak, perlu dilakukan diagnosa prenatal (sebelum lahir), dan
harus digugurkan jika terbukti janinnya mendapat penyakit itu. Dalam 10 tahun
belakangan, sudah dapat dibuat cara tes yang aman dan tepat untuk diagnosa
Setiap saat tubuh kita dapat terkena serangan virus, bakteri, jamur, dan zat-
zat lain dari lingkungan sekitarnya. Zat-zat tersebut dapat membahayakan tubuh.
Secara alami, manusia dapat menghasilkan antibodi bagi kuman atau antigen
tersebut. Namun, agar sistem kekebalan tubuh aktif, tubuh harus pernah diserang
kuman tersebut. Terkadang jika tubuh tidak mampu bertahan, akibatnya akan
fatal.
terbentuk antibodi pada tubuh yang dapat melawan patogen. Oleh karena
menyuntikkan sedikit antigen pada tikus atau kelinci. Tubuh kelinci atau tikus
akan merespon antigen dengan menghasilkan antibodi yang secara langsung dapat
diambil dari darahnya. Akan tetapi, biasanya antigen direspon oleh beberapa
macam sel. Antibodi yang dihasilkan adalah antibodi poliklonal, yaitu campuran
monoklonal. Antibodi yang dihasilkan dari satu sel yang sama dan spesifik
terhadap satu antigen. Antibodi monoklonal ini didapat dari kultur sel. Pembuatan
antibodi monoklonal adalah melalui fusi sel antara sel B dari hati dan sel
penghasil tumor. Sel B hati digunakan karena sel inilah yang menghasilkan
antibodi. Adapun sel tumor digunakan karena dapat membelah diri terus-menerus.
manusia dan tuntutan di bidang forensik, dalam bidang forensik Profiling DNA
atau untuk menentukan keturunan. Pengujian DNA (DNA testing), juga dikenal
biologi molekuler untuk mendapatkan profil DNA dari sejumlah materi uji yang
merupakan bahan biologis. Profil DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari DNA
susunan DNA yang khas dari sampelnya. Kasus yang paling umum dari pengujian
DNA biasanya penentuan orang tua dari seorang bayi atau penyelidikan
pemerkosaan/pembunuhan.
dan sesudah kejadian yang diselidiki. Dalam pengujian DNA, hanya sebagian
kecil berkas DNA yang dipakai untuk pengujian. Sasaran utama adalah bagian
DNA yang berisi pengulangan urutan basa, suatu bagian DNA yang dikenal
molekul yang stabil dan tidak mudah terurai oleh gangguan fisik atau kimia.
Selain itu, DNA yang dimiliki oleh suatu individu selalu sama profilnya, tidak
peduli dari bagian tubuh mana sampel diambil, asalkan terdapat sel tubuh terikat
pada sampel tersebut. Ini memberikan keunggulan uji DNA daripada sidik jari
ataupun sidik gigi dalam kasus yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang
terpencar.
Pengujian DNA dapat menjadi bukti positif bagi identitas seseorang dan
tidak butuh sampel banyak. Sedang pada pengujian genotip, seperti golongan
darah dan antigen lekosit, diperlukan sampel dalam jumlah banyak. Sebaliknya
pada pengujian sidik jari DNA hanya dibutuhkan contoh jaringan tubuh yang
dan melipatgandakan suatu fragmen dari materi genetika (DNA) dalam bentuk
replikasi, modifikasi dan transfer materi genetik dari sel, jaringan, maupun organ.
Dalam skala yang lebih luas, rekayasa genetik melibatkan penanda atau marker
satu aplikasi dari rekayasa genetik adalah berupa manipulasi genom hewan.
genetik adalah pengubahan komposisi gen individu melalui percobaan dan upaya
lainnya. Gen sebagai pembawa sifat makhluk hidup dapat diidentifikasi, diisolasi,
dan disisipkan dalam materi genetik makhluk hidup lain. Individu yang dihasilkan
melalui rekayasa genetika disebut makhluk hidup transgenik atau organisme hasil
Organisme yang bisa menerima DNA asing dan umum digunakan dalam
proses penyisipan gen adalah bakteri. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa sifat
yang dimiliki bakteri. Bakteri memiliki dua jenis materi genetik yaitu kromosom
bakteri dan plasmid (Gambar 4). Plasmid merupakan rantai DNA berbentuk
membuat bakteri tahan terhadap antibiotik ampisilin dan tetrasilin. Plasmid dapat
keluar masuk sel, bahkan dapat masuk ke dalam sel bakteri yang berbeda jenis.
Gambar 4. (a) Plasmid pada bakteri yang mengandung gen untuk ampisilin dan
tetrasilin. (b) Plasmid bakteri dilihat dengan mikroskop elektron DNA
plasmid.
enzim restriksi. Dengan cara yang sama, DNA penyusun gen, misalnya gen
insulin dapat dipotong dan diisolasi menggunakan enzim restriksi yang sama.
Contohnya, enzim restriksi EcoR1 yang memotong urutan basa TTAA, karena
gen insulin memiliki rantai DNA dengan ujung urutan basa yang sama, TTAA
dan AATT, rantai DNA gen insulin dapat bergabung dengan DNA plasmid
hormon insulin manusia. Molekul DNA rekombinasi ini kali pertama dilakukan
pada 1973 oleh Stanley Cohen dari Universitas Stanford dan Herbert Boyer dari
(penggabungan sel) dari makhluk hidup yang berbeda spesies. Fusi sel adalah
teknik yang digunakan untuk menghasilkan sel hibrid (hibridoma). Sel hibrid ini
Prinsip dasar teknik ini yaitu membuka dinding kedua sel, kemudian
kedua isi sel dicampurkan (Gambar 6). Dinding sel dihilangkan dengan
menggunakan enzim tertentu. Untuk menggabungkan isi sel, digunakan virus atau
bahan kimia seperti polietilen glikol. Teknik fusi sel dilakukan antara lain untuk
monoklonal.
Gambar 6. Teknik fusi sel untuk mendapatkan sel dengan sifat campuran
memindahkan materi genetik dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan
tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa
kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang.
3. Menukar gen dari satu organisme kepada organisme lainnya sesuai dengan
rekombinasi genetik meliputi (1) identifikasi gen yang diharapkan; (2) pengenalan
kode DNA terhadap gen yang diharapkan; (3) pengaturan ekpresi gen yang sudah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
materi genetik dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan
Hadiyanto, Pramashinta, A., dan Riska, L., 2014, Bioteknologi Pangan: Sejarah,
Manfaat dan Potensi Risiko, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(1): 1-6.
Herman, M., 2002, Perakitan Tanaman Tahan Serangga Hama melalui Teknik
Rekayasa Genetik, Buletin AgroBio, 5(1): 1-13.
http://belajarserbaneka.blogspot.co.id/2014/12/bioteknologi-biologi12b7-
rikky.html.