Anda di halaman 1dari 38

Ekologi &

Lingkungan
Annisa Annike Putri
(21177001)
Sintia Putri (21177023)
Pembahasan
Aliran energi di Ekosistem

Aksi dan interaksi dan kepunahan serta analisis UNP Extinct Metric
Aliran Energi di Ekosistem
● Merupakan proses mengalirnya energi dimulai dari cahaya
matahari ke produser (diubah dalam bentuk energi kimia),
konsumen, kemudian tersebar ke lingkungan dalam bentuk
panas.
Rantai Makanan
● Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya
dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang
makan dan yang dimakan.
● Ex : rumput ulat burung ular
● Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok,
yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
● Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau
sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang
bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan
hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen
ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
● Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme
yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara
lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit
● Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas
tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.
4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
● Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah
dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi
pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari
satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan
Jaring-jaring Makanan
● Merupakan bentuk rantai makanan yang sangat kompleks.
Semakin kompleks jaring-jaring makanan menunjukkan semakin
kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilan
ekosistem. Artinya, jika salah satu spesies hilang, jaring-jaring
makanan masih tetap bisa berjalan. Sebaliknya, jika jaring-jaring
makanan itu sederhana, jika salah satu spesies hilang, maka aliran
energi dan aliran makanan di dlam ekosistem tersebut akan kacau
Piramida
Ekologi

a. Piramida jumlah
● Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah
tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian
pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora
tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora
tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap
tingkat trofik.
Daur Biogeokimia
● Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
● Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak
hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik
tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam
komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi
tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik)
sehingga disebut Daur Biogeokimia.
● Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat
terjaga.
Daur air
● Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian
besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai
tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi
menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air
hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah
dan air tanah. Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah.
Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian
melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer.
Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem
darat.
● Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan
dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar
seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia
sebagai urin dan keringat.
● Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke
danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus
yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang
terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air
b. Piramida biomassa
 Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu
dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem.
Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida
biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu
tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-
rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah
jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.
 Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa
seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.
 Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya
diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh
biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat
informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada
ekosistem.
c. Piramida energi
● Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang
kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida
energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam
waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran
paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.

● Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-


turut yang tersedia di tiap tingkat trofik
Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-
hal berikut.
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya.
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan
dikeluarkan sebagai sampah.
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh
organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
Aksi dan Interaksi dalam ekosistem

• Aksi adalah gerakan, tindakan dan sikap yang dibuat.

• Interaksi adalah jenis tindakan, gerakan yang terjadi ketika dua atau
lebih objek saling mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.

• Dalam kajian ekologi meliputi hubungan atau interaksi antarorganisme.


Interaksi antar makhluk hidup terdiri dari interaksi antar organisme atau
interaksi antar spesies (intraspesies) dan interaksi dengan spesies lain
(interspesies). Selain itu ekologi juga membahas hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Adapun bentuk interaksi dalam ekosistem  

Interaksi antar
komponen biotik

Interaksi antar komponen Interaksi antar


biotik dengan komponen komponen abiotik
abiotik
1. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
• lingkungan biotik dan abiotik secara terus menerus memiliki dampak
satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan hubungan saling
ketergantungan yang kompleks. Hal tersebut dapat menciptakan
keseimbangan alam.

• Contoh : Tumbuhan memerlukan cahaya untuk fotosintesis. Dari hasil


fotosintesis, tumbuhan mengeluarkan Oksigen yang kemudian
digunakan oleh hewan dalam proses respirasi.

• Contoh lainnya akan yaitu pada peristiwa suksesi, aliran energi, dan
daur biogeokimia
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
organisme)
• Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh antar individu dari spesies
yang berbeda.

• Adapun contoh interaksi antar organisme yaitu netral, predasi, dan


simbiosis.
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
organisme)
a. Netral
• Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak, disebut netral.

• Contohnya : antara capung dan sapi


2. Interaksi antar komponen biotik (antar
organisme)
b. Predasi
• Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat
hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa.

• Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung


hantu dengan tikus
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
organisme)
c. Simbiosis
• Simbiosis adalah interaksi dalam kehidupan bersama antara
dua makhluk hidup atau lebih organisme yang berbeda spesies.
Simbiosis dibagi lagi menjadi beberapa bentuk yaitu:

• Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda


spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain
dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga
bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan
manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inang.
 
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
organisme)
• Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme
yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk
berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan
pohon yang ditumpanginya.

• Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang


berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-
kacangan.
 
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
populasi)
• Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi
interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya.

• Contoh interaksi antarpopulasi adalah alelopati dan kompetisi.


2. Interaksi antar komponen biotik (antar
populasi)
• Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi
yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain.

• Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi


tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik.

• Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai


anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu.
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
populasi)
• Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.

• Kompetisi dibedakan menjadi dua yaitu, kompetisi


intraspesifik dan interspesifik.

• Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang terjadi atas


organisme dengan spesies yang sama. Contoh: kompetisi antara
seekor anjing dan anjing yang lain dalam berebut makanan atau
pasangan. Selain itu antara tumbuhan mangga dalam satu
bidang pohon untuk berebut nutrisi, air, cahaya dan sebagainya.
2. Interaksi antar komponen biotik (antar
populasi)

• Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi antara


organisme dengan spesies yang berbeda.

• Contoh: antara singa dan harimau dalam berebut mangsa di


hutan, tumbuhan mangga dan durian dalam satu bidang lahan
untuk berebut nutrisi, air, cahaya dan sebagainya.
2. Interaksi antar komponen biotik (komunitas)
• Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi.

• Misalnya, komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun


oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung,
ular, dan gulma.

• Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,


fitoplankton, dan dekomposer.

• Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk


peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme
hidup dari kedua komunitas tersebut.
3. Interaksi antar komponen abiotik
• Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik lain
secara timbal balik.

• Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai


suatu perairan meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat.

• Dari peristiwa tersebut terbentuklah awan yang apabila dalam


jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga
intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di samping juga
dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.
Kepunahan
• Punah menurut KBBI adalah habis semua tidak ada yang tersisa
atau benar-benar binasa.

• Menurut IUCN (International Union for Concervation of Nature)


kepunahan didefinisikan sebagai ukuran populasi yang mencapai
nol. Ukuran populasi untuk tujuan mendefinisikan kepunahan adalah
jumlah semua individu takson (tidak hanya individu dewasa).

• Dalam beberapa kasus, kepunahan dapat didefinisikan sebagai


ukuran populasi yang mencapai angka lebih besar dari nol.
Metode Analisis Kepunahan
• Menurut IUCN (International Union for Concervation of Nature)
salah satu teknik analisis kuantitatif yang umum digunakan adalah
analisis viabilitas populasi (Population Viability Analysis/PVA).

• PVA adalah kumpulan metode untuk mengevaluasi ancaman yang


dihadapi populasi spesies, resiko kepunahan atau penurunannya dan
peluangnya untuk pulih berdasarkan spesies data dan model tertentu.
UNP Extinct Metric
• UNP Extinct Metric merupakan pendekatan atau metode baru untuk
menghitung kondisi kepunahan satwa liar (Razak dkk, 2019).

• Metode IUCN seringkali terlambat tanpa analisis kuantitatif, oleh


karena itu harus ada cara pencegahan agar kepunahan satwa dapat
diantisipasi sedini mungkin.
UNP Extinct Metric
• UNP Extinct Metric menawarkan 10 kriteria yang akan dipastikan
melalui penelitian yang didanai oleh semua negara anggota yang
meratifikasi IUCN.

• Metode ini menawarkan solusi bagaimana mengukur dan


menganalisis tingkat resiko kepunahan suatu spesies.
Kriteria UNP Extinct Metric

1. Eksploitasi berlebih dilambangkan dengan faktor 1 dilambangkan (F1)


2. Habitat rusak dilambangkan dengan faktor 2 (F2)
3. Sulit/belum dapat dibudidayakan dilambangkan dengan faktor 3 denoter (F3)
4. Produksi/eddemik keras dilambangkan dengan faktor 4 (F4)
5. Habitat belum dilindungi dilambangkan dengan faktor 5 (F5)
6. Deforestasi (F6)
7. Perubahan iklim (F7)
8. Polusi (F8)
9. Spesies invasif (F9)
10. Pendapat ahli (F10)
Pemberian skor
• Pemberian skor dengan rentang 1 sampai dengan 5. Rentang ini
dibuat agar rentang skor stabil atau sama dengan 2.

• Setiap faktor mulai dari faktor 1 sampai 10 juga dianggap sama


pentingnya sehingga dihasilkan linearitas karena masing-masing
faktor memberikan kontribusi yang sama.

• Aliran Skor: 1-5


1 = Kecil
3 = Sedang
5 = Besar
• Jika total skor di atas 30 maka kondisinya terancam dan memerlukan
tindakan penelitian yang mendalam untuk konservasi.
Selanjutnya, 7 kriteria diberikan sebagai berikut:

1. Yang paling tidak diperhatikan adalah 10-19


2. Hampir terancam (terancam berat) = 20-29
3. Rentan = 30-39
4. Bobot genting (terancam punah) = 40-49
5. Bobot terancam kritis = 50
6. Punah di alam liar = di atas 51-52
7. Punah = 56-60
Penerapan UNP Extinct Metric
• Misalnya menghitung kepunahan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis
Bleeker) (Razak dkk, 2019).

• UNP Extinct Metric = F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + F6 + F7 + F8 + F9 +


2F10
• (UNP EM) = F1 (5) + F2 (3) + F3 (5) + F4 (5) + F5 (5) + F6 (3) + F7 (3)
+ F8 (5) + F9 (5) + 2 F10 (5)
• (UNP EM) = 49
• Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa ikan bilih sudah mencapai
tahap terancam punah. Karena ikan ini sudah mencapai level kritis atau
berbahaya namun belum masuk dalam daftar IUCN.

• Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, EM UNP dapat digunakan


untuk analisis kuantitatif tingkat kepunahan ikan terpilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa ikan asin harus segera dilestarikan agar tidak punah.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai