Anda di halaman 1dari 5

1.

Kan di setiap Negara itu lamanya perbedaan waktu di masing-masing Negara berbeda ada yang
siangnya lebih lama da nada yang malamnya lebih lama. Nah Apakah bisa tumbuhan hari
panjang yang hidup di Negara yang siangnya lebih sedikit dari pada malamnya tetap dapat
berbunga atau sebaliknya di Negara yang malamnya lebih sedikit apakah bisa tumbuhan hari
pendek tetap dapat berbunga? :

Jawaban :

Bisa namun untuk tumbuhan hari pendek yang berada di Negara yang siangnya lebih banyak atau
sebaliknya untuk dapat berbunga membutuhkan bantuan dari faktor luar atau tidak terjadi secara alami.
Karena respon fotoperiode tergantung pada suatu panjang malam kritis. Nah jadi sebenenrnya
Tumbuhan hari panjang sesungguhnya tumbuhan malam pendek, apabila ditanam pada
fotoperiode malam panjang yang biasanya tidak menginduksi perbungaan, tumbuhan hari
panjang akan berbunga jika periode kegelapan terus menerus diperpendek selama beberapa
menit dengan pemberian cahaya. Begitu pula sebaliknya untuk tumbuhan hari pendek.
Tumbuhan hari pendek akan berbunga jika durasi malam hari lebih lama di banding dengan
panjang kritis sehingga membutuhkan kegelapan sempurna yg lebih lama di banding dengan
tumbuhan hari panjang. Sehingga fase generative dan vegetatifnya kurang maksimal.

Industri penanaman bunga telah menerapkan pengatahuan ini untuk menghasilkan bunga diluar
musimnya. Chrythemum misalnya adalah tumbuhan hari pendek yang biasanya berbunga pada
musim gugur, tetapi perbungaannya dapat ditunda sampai hari ibu (amerika serikat, red) pada
bulan mei dengan cara menyelang setiap malam panjang dengan seberkas cahaya, yang
mengubah satu malam panjang menjadi malam pendek. Pada banyak spesies tumbuhan hari
pendek atau tumbuhan hari panjang, perbungaan cukup diinduksi dengan memaparkan sebuah
daun tunggal terhadap fotoperiode yang tepat. Meskipun hanya satu daun dibiarkan bertaut pada
tumbuhan, fotoperiode akan tetap terdeteksi dan tunas bunga akan diinduksi. Namun, jika semua
daun dibuang, tumbuhan akan buta terhadap fotoperiode

2. Organ apa yang menjadi organ inti yang mempengaruhi panjang hari dan pendek hari pada
tumbuhan, dan apakah ketika organ tersebut dihilangkan tumbuhan akan tetap mengalami
perbungaan

Jawaban:

Di dalam menerima rangsangan fotoperioda ini, organ daun diketahui sebagai organ penerima
rangsangan. Di dalam daun terdapat fitokrom dan kriptokrom yang berfungsi menerima
rangsangan fotoperiodik pada tumbuhan. Fitokrom akan menangkap cahaya merah dan merah
jauh sedangkan kriptokrom akan menangkap cahaya biru.

apabila daun dibuang segera setelah induksi selesai, tidak akan terjadi perbungaan ,
sedangkan apabila daun dibuang setelah beberapa jam sehabis selesai induksi, tumbuhan tersebut
dapat berbunga. Rangsangan yang diterima oleh satu tumbuhan dapat diteruskan pada tumbuhan
lain yang tidak memperoleh induksi, melalui cara tempelan (grafting) sehingga tumbuhan
tersebut dapat berbunga. Hormon yang berperan dalam perbungaan ini adalah florigen, yang
masih merupakan hormon hipotesis. Berikut ini adalah skema dari grafting (Hopkins, 2009) :
3. Setiap buah-buahan biasanya akan berbuah pada musim-musim tertentu atau tidak selalu
berbuah dalam setahun. Nah apakah ada hubungannya musim buah tersebut dengan panjang
pendeknya hari pada tumbuhan :

Jawaban :

Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu :

1. Curah hujan dan distribusi hujan

2. Tinggi tempat dari permukaan laut.

Selain unsur iklim di atas, menurut Guslim (2007) Produksi tanaman juga dipengaruhi oleh
Radiasi Matahari dan Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh
lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman
untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa
reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang
matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan
perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995). Suhu
merupakan faktor penting yang mempengaruhi musim buah amun faktor lainnya yang
berpengaruh pada pembungaan adalah panjang hari tumbuhan Faktor lain yang memicu
pembungaan adalah panjang hari, atau panjang periode selama setiap 24 jam. Tanaman berhari
pnjang tidak akan berbunga jika ditanam di wilayah tropika (Mugnisjah dan Setiawan,1995).
4. Bagaimana mekanisme penyerapan cahay pada control fotoperiodik?

Jawab :

Dalam kontrol fotoperiodik perbungaan dan banyak respon tumbuhan terhadap pencahayaan,
fitokrom (phytochrome) berfungsi sebagai fotodetektor yang memberitahukan tumbuhan apakah
ada cahaya atau tidak.  Secara kimia Fitokrom (phytochrome) mempunyai dua bentuk yaitu merah
(Pr) dan merah jauh (Prf). Fitokrom (phytochrome) merah (Pr) dan merah jauh (Prf) pada daun turut
berperan pada proses fisiologis pembungaan tanaman. Pada percobaan mengenai kontrol
fotoperiode pada perbungaan, sinar merah dengan panjang gelombang 660 nm adalah sinar yang
paling efektif untuk mengintrupsi panjang malam. Pr dan Pfr dapat menyerap cahaya namun pada
tingkat dan radiasi yang rendah tidak mampu membentuk respon fisiologis. Secara kimiawi
fitokrom merupakan homodimer dan suatu polipeptida yang masing-masing memiliki gugus
prostetik yang disebut kromofor.Kromofor yang menyerap cahaya dan memberikan efek fisiologis
pada fitokrom. Pr yang diubah menjadi Prf terjadi perubahan struktur Cis–Tran pada kromofor
yang menjadikan efek fisiologis. Fitokrom terdapat 2 macam yaitu fitokrom 1 dan fitokrom
2.Fitokrom 1 banyak terdapat pada kecambah yang teretiolasi, dan fitokrom 2 terdapat pada
tumbuhan hijau dan biji yang berkembang ditempat yang bercahaya. Pada semua tumbuhan
fitokrom ada dan disintesis dalam bentuk Pr dan Pfr tak tersintesis dalam keadaan gelap. Fitokrom
tersebar didalam sel di nukleus dan seluruh sitosol.Fitokrom tipe 1 berkembang dan jumlahnya
meningkat 100 kali dalam keadaan gelap dan akan hilang jika terkena cahaya. Hilangnya fitokrom
tipe 1 disebabkan karena tumbuhan berhenti mentranskripsi mRNA (mudah terhidrolisis) dan
protein penyusunnya mudah rusak karena cahaya.Fitokrom tipe 1 dapat tidak aktif karena cahaya
merah yang diserap oleh fitokrom tersebut. Pr akan mengurangi pembentukan Pfr.

Sistem fitokrom juga memberikan informasi pada tumbuhan mengenai kualitas cahaya.Cahaya
matahari meliputi radiasi cahaya merah dan merah jauh. Dengan demikian selama siang hari
fotoreversi Pr dan Prf  mencapai suatu keseimbangan dinamis dengan rasio kedua fitokrom tersebut
menunjukkan jumlah relatif cahaya merah dan cahaya merah jauh. Mekanisme pengindraan ini
memungkinkan tumbuhan menyesuaikan diri dengan perubahan cahaya.

5.

Anda mungkin juga menyukai