Peranan / Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam kehidupan.
1. Peran Menguntungkan
o Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi
kelangsungan hidup seluruh organism.
o Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai
hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke tanah
sehingga dapat menyuburkan tanah.
o Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit merupakan
organisme yang dapat menguraikan sampah
o Berperan dalam industri fermentasi tersebut adalah fungi, terutama dari kelompok
ragi. Contoh hasil fermentasi adalah: bir, roti, asam sitrat atau 2 hidroksipropan,1,2,3,
asam trikasboksilat.
o Berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium
notatum
o Dapat sebagai bahan baku sumber makanan baru yaitu protein sel tunggal (PST)
o Sumber makanan bagi manusia, contoh: Agaricus campestris, Volvariella volvaceae, Lentinus
edodes, Pleurotes, Tuber melanosporum, Boletus spp., Cantharellus cibaricus dan lain-lain.
2. Peran Merugikan
o Dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas makanan maupun bahan-bahan lain yang
penting bagi manusia.
o Fungi dapat juga menyerang bahan-bahan lain yang bernilai ekonomi seperti kulit, kayu,
tekstil dan bahan-bahan baku pabrik lainnya.
o Fungi juga dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih sering
menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau manusia
o Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti
Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus (menghasilkan aflatoksin), dapat
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker
dan bahkan kematian.
1. Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur, berdasarkan hasil pengamatan, percobaan dan
kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.
3. Indikator Pencapaian
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
a. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Fungi.
b. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
c. Menggambar struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
d. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan morfologinya.
4. Kegiatan Belajar
Klasifikasi Jamur- Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan
struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Dalam klasifikasi
jamur digunakan istilah divisi, karena sebelumnya jamur termasuk kelompok tumbuhan. Para
ahli mikologi (ahli biologi yang mempelajari jamur) memperkirakan bahwa ada sekitar 1,5
juta spesies jamur di seluruh dunia, dan lebih dari 100.000 spesies yang telah dikenal. Oleh
karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur diklasifikasikan dalam empat
kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Ciri Ciri Umum Jamur
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik yang tidak berkhlorofil, bersifat heterotrofik
.
(Fungi lack chlorophyll,the green pigment that enables plant to make their own food,
consequently ,fungi can not synthesize their own food the way plants do. In order to feed ,
fungi release digestive enzymes that break down food outside their body, the fungus then
absorbs the dissolved food through its cell walls.)
Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat
saprofitik.
Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi
bagian dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman,
hewan dan manusia.
Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah
mati . Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah ,
kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur
tergolong pengurai.
Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama
dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan
tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk
mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
STRUKTUR FUNGI
Walaupun terdapat fungi yang uniselluler seperti contohnya Ragi (khamir) , kebanyakan
jamur bersifat multiselluler yaitu tersusun dari banyak sel yang dikenal dengan miselium .
Miselium terdiri dari jalinan benang-benang yang bercabang ke berbagai arah . Tiap filamen
dari miselium disebut sebagai hifa. Kebanyakan hifa disusun dari sel sel yang memanjang
dan dindingnya pada umumnya diperkuat dengan kitin.
Hifa ada yang bersekat , tiap sekat merupakan satu sel dengan satu atau beberapa inti sel.
Adapula hifa yang tidak bersekat , yang mengandung banyak inti dan disebut senositik.
REPRODUKSI JAMUR
Perhatikan Bagan life cycles jamur di bawah ini !
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian reproduksi pada jamur
umumnya terjadi dalam dua cara , yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Pada pembiakan seksual terjadi persatuan dua buah hifa (suatu proses yang disebut
plasmogami) ,kemudian nukleus berpasangan tetapi tidak segera bersatu dan berkembanglah
miselium dikariotik(2 inti sel). Akhirnya nukleus bersatu menghasilkan tahapan diploid (2n) ,
penyatuan inti ini disebut karyogami. Sel-sel diploid kemudian mengalami meiosis
menghasilkan spora-spora haploid (n) yang disebut juga spora seksual.
Pembiakan aseksual yaitu dengan cara :
1. Pembentukan spora aseksual ( spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis
yang terjadi di dalam sporangium, askus atau basidium). Spora tumbuh membentuk
hifa.
Yaitu terbentuknya semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh dalam ukuran
sempurna . Cara reproduksi tersebut biasa terjadi pada jamur uniselluler misalnya ragi.
KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom Fungi terbagi menjadi 4 divisio yaitu :
1. ZYGOMYCOTA
2. ASCOMYCOTA
3. BASIDIOMYCOTA
4. DEUTEROMYCOTA
CARA REPRODUKSI
1. reproduksi Zygomycota
1. Reproduksi Ascomycota
Keterangan:
1. a. Reproduksi aseksual pada ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan
tunas (blastosphora) diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil.
Nukleus didalam sel induk membelah dan salah satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas. Sel
tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk individu baru. Kadang
tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa)
b. aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan membentuk
konidia (spora pada ujung konidifor)
2. Reproduksi seksual:
1) Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah
satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat
kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium
tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium)
2) plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya
berpasangan
3) askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp.
ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan.
4) kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid.
5) diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Masing masing membelah secara mitosis
7) didalam askus terdapat 8 inti haploid
8) Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
9) Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah
membentuk hifa haploid baru (miselia)
3. Reproduksi Basidiomycota
1. Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi
ini.
2. Reproduksi secara Seksual
1) Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2) Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke
hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang
dikariotik
3) miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4) Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid.
5) Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7) Apabila basidiospora jatuh di tempat ang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa
bersekat dengan inti haploid (monokariotik)
2. Reproduksi Deuteromycota
Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat. Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal in
disebabkan anggota fungi ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya Latihan 1
1) Jamur atau fungi termasuk organisme eukariotik yang tidak berklorofil, hidup saprofitik
atau parasitik.
Dapatkah anda menjelaskan pernyataan di atas ?
2) Dalam suatu ekosistem jamur digolongkan ke dalam dekomposer, mengapa demikian ?
Kunci Jawaban latihan 1
1) Lihat bagaimana cara jamur memperoleh makanannya.
2) Salah satu cara hidup dari jamur adalah bersifat saprofitik, dengan mencari pengertian dari
kata saprofitik ini anda dapat memperoleh gambaran mengenai jawaban pertanyaan ini.
Rangkuman
Fungi adalah organisme yang tidak berkhlorofil , bersifat heterotrof (parasitik atau
saprofitik). Kebanyakan jamur bersifat multiselluler dengan hifa bersekat atau tidak bersekat.
Jalinan hifa membentuk miselium. Umumnya jamur mengalami life cycles dengan
membentuk spora seksual dan aseksual.
Kegiatan Belajar 2
DIVISI ZYGOMYCOTA
Reproduksi ZYGOMYCOTINA