pengertian • Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. • Genom adalah satu kesatuan gen yang secara alami dimiliki oleh satu set atau virus, atau satu kesatuan kromosom jasad eukaryot dalam fase haploid. Dengan batasan semacam ini maka dapat dimengerti bahwa sepotong molekul DNA yang tidak membawa informasi genetik yang lengkap tidak dapat disebut Sebagai gen melainkan hanya sebagai frogmen DNA. • Evolusi genom merupakan bidang yang selalu berubah dan berkembang karena teknologi dan ilmu pengetahuan, serta jumlah hasil sekuensing genom baik prokariotaik dan eukariotaik yang semakin bertambah untuk masyarakat ilmiah. Evolusi genom Pada tahun 2007, telah berhasil dilakukan sekuensing lebih dari 600 genom, sedangkan lebih dari 2.100 genom lain sedang dalam proses sekuensing. Dari kelompok yang telah disekuensing, sekitar 500 merupakan genom bakteri, 45 genom arkaea, 65 spesies eukariotaik yang dalam hal ini termasuk vertebrata, avertebrata, protista, fungi dan tumbuhan (Campbell, et al, 2008). Genom mengandung sebagian kecil gen yang mengkodekan RNA struktural. Pada prokariota dan eukariota, ribosom dan RNA transfer (masing-masing tRNA dan rRNA) memiliki peranan penting dalam penerjemahan. Secara umum, semua gen pengkode protein dan pengkode RNA merupakan gen yang menjadi bagian dari DNA genom. Untuk prokariota, gen ini terdiri dari sebagian besar genomnya sedangkan pada eukariota, gen ini hanya merupakan sebagian kecil dari total genomnya (Walsh, J., 2001). Perubahan DNA Dasar dari Evolusi Genom Dasar dari perubahan struktur pada tingkat genom adalah terjadinya mutasi. Mutasi inilah yang mendasari terjadinya evolusi genom. Mutasi muncul disebabkan oleh beberapa cara. Salah satunya adalah penggantian nukleotida individu oleh nukletoda lainnya. Jika penggantian nukleotida tersebut terjadi pada daerah yang tidak dikode, atau pada daerah yang identik, maka penggantian tersebut tidak akan memberikan pengaruh 5 pada asam amino yang di kode, tetapi sebaliknya, jika terjadi pada daerah yang dikode atau pada daerah yang tidak identik, maka dapat menentukan perubahan pada asam amino dengan membentuk kodon terminasi terlalu awal, sehingga produk gen akan terpotong. Jika perubahan bentuk dasar dari genom diakibatkan oleh terjadinya mutasi, maka kemungkinan bentuk paling awal dari kehidupan memiliki gen dalam jumlah yang sedikit. Jika benar demikian, maka salah satu aspek dari evolusi adalah peningkatan ukuran genom (Campbell, et al, 2008). Evolusi Ukuran Genom Berdasarkan ukuran genom, jika dibandingkan antara kelompok makhluk hidup bakteri, cyanobakteria, arkaea, fungi, tumbuhan, invertebrata, dan kordata, maka secara umum akan didapatkan berbedaan dalam hal ukuran genom antara organisme prokariota dan eukariota. Genom bakteri terdiri dari DNA kromosom dan ekstrakromosomal. Meskipun beberapa eukariota uniseluler memiliki genom yang berukuran kecil seperti pada Eubacteria dan Arkaea, ukuran genom eukariotaa umumnya lebih besar daripada prokariotaa. Peningkatan dalam ukuran genom pada eukariota ini berkaitan dengan fakta bahwa genom eukariotaik memiliki banyak daerah titik mula replikasi (Origins of Replication), sehingga organisme eukariota mampu mereplikasikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari DNA dalam waktu yang sama dibanding dengan organisme prokariota. (Campbell, et al, 2008). Mekanisme yang Bertanggung Jawab pada Peningkatan Ukuran Genom Peningkatan dalam ukuran genom salah satunya adalah karena terjadinya duplikasi dimana seluruh genom atau bagian utama dari genom misalnya kromosom diduplikasi dan duplikasi berulang-ulang pada daerah yang sama sehingga didapatkan DNA berulang setelah berkali-kali diduplikasi pada daerah yang sama. Salah satu fitur kunci dalam evolusi genom adalah penciptaan gen baru. Kebanyaak gen baru timbul oleh duplikasi gen yang ada, dengan salinan duplikat dan memperoleh fungsi baru. Ekson membawa variasi pada duplikasi gen dimana ekson dari dua atau lebih gen yang bergabung bersama-sama menciptakan gen baru. Sementara proses penggabungan ekson merupakan mekanisme penting untuk menciptakan gen baru pada eukariota Repetitif (Pengulangan) dari DNA Genom Salah satu aspek yang penting dari struktur DNA genom adalah tingkat repetitif dari DNA genomnya. Kandungan dari DNA cenderung berulang dan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran genom. DNA genom repetitif atau berulang tidak terdapat pada genom prokariota, sedangkan pada genom sel eukariota seperti pada sel hewan dan sel tumbuhan, lebih dari 50% merupakan urutang genom yang berulang-ulang. DNA genom eukariot jauh lebih panjang dibandingkan dengan DNA genom prokariot, karena sebagian besar mengandung sekuen berulang. Walaupun fungsinya belum diketahui secara pasti, sekuen tersebut diduga memiliki struktur yang berperan dalam arsitek interfase nukleus, meiosis kromatin dan atau metafase kromosom. Beberapa studi menunjukkan bahwa sekuen berulang DNA dapat digunakan untuk mengindentifikasi asal usul individu dari suatu populasi DUPLIKASI KROMOSOM Variasi genetik umumnya dihasilkan melalui duplikasi dan mtuasi gen leluhur ataupun dengan rekombinasi gen yang berbeda membentuk kombinasi baru dengan fungsi yang baru. Kentungan duplikasi gen atau bahkan keseluruhan genom adalah bahwa fungsi berlebih pada gen ganda membiarkan alel-alel baru ini dipertahankanselama tidak membahayakan sehingga meningkatkan keanekaragaman genetik. Perubahan jumlah dan ukuran kromosom dapat menyebabkan mutasi yang lebih besar. Kontribusi yang paling jelas dari duplikasi gen untuk evolusi adalah memberikan materi genetik yang baru untuk mutasi, pergeseran dan seleksi yang menghasilkan fungsi gen khusus dan baru. Tanpa duplikasi gen, kemampuan genom atau spesies dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan akan sangat terbatas, karena tidak ada lebih dari dua varian (alel) pada setiap lokus individu diploid. Perbandingan genom menunjukkan evolusi Perbandingan sekuen genom dari beberapa spesies yang berbeda dapat mengungkapkan banyak hal tentang sejarah evolusi kehidupan mulai dari hal yang paling tua sampai yang paling muda. Semakin mirip sekuens gen-gen genom dari dua spesies, maka semakin dekat pula kekerabatan kedua spesies tersebut dalam sejarah evolusi. Dengan membandingkan genom dua spesies yang berkerabat dekat, kita dapat melihat peristiwa-peristiwa evolusi yang relatif belum lama terjadi, sedangkan dengan membandingkan spesies yang berkerabat jauh, kita dapat memahami proses evolusi pada waktu yang sudah sangat lama sekali. BAGAIMAN A EVOLUSI BEKERJA? Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Terima kasih Kalau tanya jangan susah-susah ya