Anda di halaman 1dari 15

evolusi genom

Kelompok 10 :

1. Fahma Mutia Sari 4211422043

2. Nazhimah Atikah 4211422074

3. Amin Ma’ruf 4211422080


pengertian
• Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi.
• Genom adalah satu kesatuan gen yang secara alami dimiliki oleh satu set atau
virus, atau satu kesatuan kromosom jasad eukaryot dalam fase haploid.
Dengan batasan semacam ini maka dapat dimengerti bahwa sepotong
molekul DNA yang tidak membawa informasi genetik yang lengkap tidak
dapat disebut Sebagai gen melainkan hanya sebagai frogmen DNA.
• Evolusi genom merupakan bidang yang selalu berubah dan berkembang
karena teknologi dan ilmu pengetahuan, serta jumlah hasil sekuensing genom
baik prokariotaik dan eukariotaik yang semakin bertambah untuk masyarakat
ilmiah.
Evolusi genom
Pada tahun 2007, telah berhasil dilakukan sekuensing lebih
dari 600 genom, sedangkan lebih dari 2.100 genom lain sedang
dalam proses sekuensing. Dari kelompok yang telah
disekuensing, sekitar 500 merupakan genom bakteri, 45 genom
arkaea, 65 spesies eukariotaik yang dalam hal ini termasuk
vertebrata, avertebrata, protista, fungi dan tumbuhan
(Campbell, et al, 2008).
Genom mengandung sebagian kecil gen yang
mengkodekan RNA struktural. Pada prokariota dan
eukariota, ribosom dan RNA transfer (masing-masing
tRNA dan rRNA) memiliki peranan penting dalam
penerjemahan. Secara umum, semua gen pengkode
protein dan pengkode RNA merupakan gen yang
menjadi bagian dari DNA genom. Untuk prokariota,
gen ini terdiri dari sebagian besar genomnya
sedangkan pada eukariota, gen ini hanya merupakan
sebagian kecil dari total genomnya (Walsh, J., 2001).
Perubahan DNA Dasar dari Evolusi
Genom
Dasar dari perubahan struktur pada tingkat genom adalah
terjadinya mutasi. Mutasi inilah yang mendasari terjadinya
evolusi genom. Mutasi muncul disebabkan oleh beberapa
cara. Salah satunya adalah penggantian nukleotida individu
oleh nukletoda lainnya. Jika penggantian nukleotida
tersebut terjadi pada daerah yang tidak dikode, atau pada
daerah yang identik, maka penggantian tersebut tidak akan
memberikan pengaruh 5 pada asam amino yang di kode,
tetapi sebaliknya, jika terjadi pada daerah yang dikode atau
pada daerah yang tidak identik, maka dapat menentukan
perubahan pada asam amino dengan membentuk kodon
terminasi terlalu awal, sehingga produk gen akan
terpotong.
Jika perubahan bentuk dasar dari genom
diakibatkan oleh terjadinya mutasi, maka
kemungkinan bentuk paling awal dari kehidupan
memiliki gen dalam jumlah yang sedikit. Jika benar
demikian, maka salah satu aspek dari evolusi adalah
peningkatan ukuran genom (Campbell, et al, 2008).
Evolusi
Ukuran
Genom
Berdasarkan ukuran genom, jika dibandingkan antara kelompok makhluk
hidup bakteri, cyanobakteria, arkaea, fungi, tumbuhan, invertebrata, dan
kordata, maka secara umum akan didapatkan berbedaan dalam hal ukuran
genom antara organisme prokariota dan eukariota. Genom bakteri terdiri
dari DNA kromosom dan ekstrakromosomal. Meskipun beberapa
eukariota uniseluler memiliki genom yang berukuran kecil seperti pada
Eubacteria dan Arkaea, ukuran genom eukariotaa umumnya lebih besar
daripada prokariotaa. Peningkatan dalam ukuran genom pada eukariota
ini berkaitan dengan fakta bahwa genom eukariotaik memiliki banyak
daerah titik mula replikasi (Origins of Replication), sehingga organisme
eukariota mampu mereplikasikan dalam jumlah yang jauh lebih besar
dari DNA dalam waktu yang sama dibanding dengan organisme
prokariota. (Campbell, et al, 2008).
Mekanisme yang Bertanggung Jawab pada
Peningkatan Ukuran Genom
Peningkatan dalam ukuran genom salah satunya adalah karena terjadinya
duplikasi dimana seluruh genom atau bagian utama dari genom misalnya
kromosom diduplikasi dan duplikasi berulang-ulang pada daerah yang sama
sehingga didapatkan DNA berulang setelah berkali-kali diduplikasi pada
daerah yang sama. Salah satu fitur kunci dalam evolusi genom adalah
penciptaan gen baru. Kebanyaak gen baru timbul oleh duplikasi gen yang
ada, dengan salinan duplikat dan memperoleh fungsi baru. Ekson membawa
variasi pada duplikasi gen dimana ekson dari dua atau lebih gen yang
bergabung bersama-sama menciptakan gen baru. Sementara proses
penggabungan ekson merupakan mekanisme penting untuk menciptakan
gen baru pada eukariota
Repetitif (Pengulangan) dari
DNA Genom
Salah satu aspek yang penting dari struktur DNA genom adalah tingkat
repetitif dari DNA genomnya. Kandungan dari DNA cenderung berulang
dan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran genom. DNA genom
repetitif atau berulang tidak terdapat pada genom prokariota, sedangkan
pada genom sel eukariota seperti pada sel hewan dan sel tumbuhan, lebih
dari 50% merupakan urutang genom yang berulang-ulang. DNA genom
eukariot jauh lebih panjang dibandingkan dengan DNA genom prokariot,
karena sebagian besar mengandung sekuen berulang. Walaupun fungsinya
belum diketahui secara pasti, sekuen tersebut diduga memiliki struktur yang
berperan dalam arsitek interfase nukleus, meiosis kromatin dan atau
metafase kromosom. Beberapa studi menunjukkan bahwa sekuen berulang
DNA dapat digunakan untuk mengindentifikasi asal usul individu dari suatu
populasi
DUPLIKASI KROMOSOM
Variasi genetik umumnya dihasilkan melalui duplikasi dan mtuasi
gen leluhur ataupun dengan rekombinasi gen yang berbeda
membentuk kombinasi baru dengan fungsi yang baru. Kentungan
duplikasi gen atau bahkan keseluruhan genom adalah bahwa fungsi
berlebih pada gen ganda membiarkan alel-alel baru ini
dipertahankanselama tidak membahayakan sehingga meningkatkan
keanekaragaman genetik. Perubahan jumlah dan ukuran kromosom
dapat menyebabkan mutasi yang lebih besar. Kontribusi yang paling
jelas dari duplikasi gen untuk evolusi adalah memberikan materi
genetik yang baru untuk mutasi, pergeseran dan seleksi yang
menghasilkan fungsi gen khusus dan baru. Tanpa duplikasi gen,
kemampuan genom atau spesies dalam beradaptasi dengan
perubahan lingkungan akan sangat terbatas, karena tidak ada lebih
dari dua varian (alel) pada setiap lokus individu diploid.
Perbandingan genom
menunjukkan evolusi
Perbandingan sekuen genom dari beberapa spesies yang
berbeda dapat mengungkapkan banyak hal tentang sejarah
evolusi kehidupan mulai dari hal yang paling tua sampai
yang paling muda. Semakin mirip sekuens gen-gen
genom dari dua spesies, maka semakin dekat pula
kekerabatan kedua spesies tersebut dalam sejarah evolusi.
Dengan membandingkan genom dua spesies yang
berkerabat dekat, kita dapat melihat peristiwa-peristiwa
evolusi yang relatif belum lama terjadi, sedangkan dengan
membandingkan spesies yang berkerabat jauh, kita dapat
memahami proses evolusi pada waktu yang sudah sangat
lama sekali.
BAGAIMAN
A EVOLUSI
BEKERJA?
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen
antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi
secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh
rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan
ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi
dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies
baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi.
Terima
kasih
Kalau tanya jangan susah-susah ya

Anda mungkin juga menyukai