Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

“FAKTA EVOLUSI SAMPAI


KECENDERUNGAN EVOLUSI BARU”

DISUSUN OLEH:
1. Akbar Arif M.
2. Frenvicha Yonli Sima
3. M. Fikri Haikal
4. Siregar, Elsi Nonny T.
5. Yanti Banjar Nahor
6. Yemima Natalie Cristianty
7. Yulika Maharani

XII IPA 6

SMAN 2 SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kasih karuniaNYA sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang sudah di tetapkan. Tidak lupa kami
ucapkan banyak terimakasih kepada orang tua kami yang selalu mendukung kami baik dalam
berkontribusi dengan memberikan materi dan dukungan Doa kepada kami. Serta ucapan terimakasih
kapada Ibu Indri selaku guru bidang biologi yang setia mendidik dan mengarahkan kami dalam
pembuatan makalah ini.

Maklah yang berjudul fakta evolusi sampai kecendrungan evolusi baru ini , merupakan
tugas pendidikan Biologi dalam menjalankan tugas dibangku XII SMAN 2 Samarinda . Makalah
kami ini membahasa tentang fakta-fakta evolusi yang berdasarkan pada teori-teori para ilmuan.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca ,
untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi .

Karena keterbatasan pengetahuan, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kaliamat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu kami dengan
tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami menhucapkan terima kasih , semoga makalah tentang fakta evolusi sampai
kecendrungan evolusi baru ini dapat bermanfaat dan di gunakan sebagai mana mestinya oleh para
pembaca.

Samarinda , 6 Januari 2017

Kelompok 3
Bab 1. Pendahuluan
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan
biologi evolusioner.Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan
penyebab evolusi.Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah
meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke
waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada
publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail
teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi
dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori
pewarisanMendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen)
dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong
riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip
pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang
keanekaragaman hayati di bumi

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya
biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles.Namun, Darwin adalah ilmuwan pertama
yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian
ilmiah.Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap
oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Bab 2. Pembahasan

A. Mekanisme Evolusi

Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetic akan
memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan. Sedangkan seleksi alam adalah kaeadaan
dimana individu-indivu akan beradaptasi dan berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Penyebab
terjadinya variasi genetik:

a. Mutasi : menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang normal.

b. Rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan : terjadi karena gen-gen berpasangan secara bebas
pada waktu pembentukan gamet.

B. Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara lain seperti berikut:

a. Mutasi

Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga akan
mempengaruhi fenotipe dan genotipe. Itulah yang menyebabkan adanya evolusi atau perubahan dari
waktu ke waktu.

b. Seleksi alam dan adaptasi.

Proses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi. Individu yang memiliki adaptasi yang
baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan
keturunannya.

c. Aliran gen.

Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi
melalui migrasi dan individu yang kawin.

d. Perkawinan yang tidak acak.

Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan
menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan
berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi. Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat
dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

e. Genetik drift.

Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang
terisolasi. Keadaan ini dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di Amerika, ternyata
ada yang membawa alel yang menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.
C. Fakta Sebagai Petunjuk Adanya Evolusi

1.Variasi Individu dalam Satu Keturunan

Di dunia ini tidak dijumpai dua individu yang identik sama. Bahkan anak kembar pun pasti
mempunyai suatu perbedaan. Jadi, antara individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Hal ini
terjadi, karena pengaruh berbagai faktor, seperti suhu, tanah, dan makanan. Seleksi terhadap jenis
hewan dan tumbuhan selama bertahun-tahun menghasilkan varian yang jauh berbeda dengan nenek
moyangnya.

2. Adanya Fosil

Fosil berasal dari bahasa Latin fossilis, artinya menggali. Istilah fosil diartikan sebagai sisa-
sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil merupakan catatan sejarah penting sebagai
petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan masa lampau yang telah
menjadi fosil dengan hewan sekarang dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan di masa lampau
berbeda dengan sekarang.

3. Perbandingan Embriologi

Dilihat perkembangan embrionya, ikan, reptile, burung, mamalia, dan manusia pada awalnya
memiliki kesamaan. Mula-mula, sperma dan ovum bersatu membentuk sebuah sel zigot. Setelah
mengalami pembelahan berkali-kali akan terbentuk morula, berkembang menjadi blastula dan
gastrula. Setelah itu terjadi diferensiasi membentuk organ-organ tubuh sesuai dengan jenis hewan
masing-masing.

4. Alat tubuh yang tersisa

Pada beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan struktur vestigial, yaitu
bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi.

Struktur vestigial antara lain:

a. umbai cacing, tulang ekor,buah dada pada pria

b. Sisa-sisa kaki pada ular

c. Sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin,kasuari,dan
burung onta.

5. Perbandingan fisiologi

Walaupun jumlah sel dan morfologi makhluk hidup setelah dewasa berbeda-beda, namun
fisiologi didalam selnya memiliki kemiripan misalnya dalam hal sintesis protein, metabolisme,
respirasi dan lain-lain.
6. Petunjuk biokimia

Pada dasarnya, makhluk hidup di bumi serupa apabila dilihat dari struktur anatomi dan
komposisi kimianya. Semua makhluk hidup bermula dari sel tunggal yang bereproduksi sendiri
dengan proses pembelahan sel yang serupa.

D.Spesiasi

Proses terbentuknya spesie baru disebut Spesiasi . Hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya spesies
baru antara lain:

1. Domestikasi

Domestikasi merupakan bagian dari usaha pemuliaan tanaman dan hewan .usaha yang dilakukan
yaitu dengan cara membudidayakan tumbuhan dan hewan liar untuk di jinakkan. Pada proses
domestikasi , tumbuhan dan heawan dapat memiliki sifat yang menyimpang dari jenis aslinya
sehingga akan terbentuk spesies baru .

2. Poliploidi

Poliploidi merupakan pristiwa pengandaan jumlah kromosom yang melebihi aslinya, misalnya dari
2n menjadi 3n. Poliploidi dapat terjadi melalui 2 cara antara lain :

a.Autopoliploidi

Peristiwa ini terjadi pada kromosom homolog / terjadi dengan sendirinya , mungkin di sebabkan
karena faktor alam. Yaitu: radiasi alam , sinar ultraviolet matahari, dll.Adanya faktor alami
tersebut dapat menyebabkan kromosom gagal terpisah.

b. Allopoliploid

Peristiwa ini terjadi pada kromosom non-homolog yang merupakan peristiwa penggandaan jumlah
kromosom akibat peristiwa persilangan .

3. Mekanisme Isolasi

Mekanisme isolasi merupakan proses pembentukan individu baru dengan batasan-batas tertentu.
Faktor-faktor yang menjadi pembatas adalah habitat yang berbeda , iklim yang berbeda, gunung
yang tinggi , pematangan sel kelamin yang tidak bersama.Mekanisme Isolasi dibedakan menjadi 2:

a. Mekanisme yang mencegah terbentuknya hibrida

Penyebab tidak terbentuknya hibrida anatar lain tidak dimungkinkannya adanya pembuahan karena
sel sperma tidak dapat mencapai sel telur. Dalam hal ini harus dilakukan pembuahan dengan
Iseminasi buartan .

b. Mekanisme yang mencegah terjadinya perkawinan


Faktor-faktor yang menyebabkan gagal mengadakan perkawinan anatara lain :

1. populasi terpisah secara fisik.

2. Mengalami iklim yang berbeda

3. Perbedaan prilaku pada spesies mengakibatkan 2 spesies terpisah sehingga tidak dapat saling
melakukan perkawinan.

E. Kecenderungan Evolusi Baru

Pihak-pihak yang tidak setuju dengan teori Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup tercipta
dengan bentuk yang ada seperti sekarang (teori penciptaan). salah satu teori penciptaan adalah
teori intelligent design, menurut teori ini semua makhluk hidup dan alam semesta diciptakan oleh
Tuhan secara berencana adan bukannya dengan tidak kesengajaan. Teori penciptaan ini semakin
berkembang dengan adanya fakta dari hal-hal berikut ini:

1. Penemuan Model DNA oleh Watson dan Crick

Penemuan model gen (1953) yang terkenal dengan naama double helix (tangga tali berpilin
ganda) oleh Watson dan Crick, membawa mereka mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1962.
Molekul DNA yang terdapat dalam sel hidup, mempunyai kerumitan dan keteraturan. Keteraturan
dan kerumitan molekul DNA dalam menentukan basa nitrogen tidak muncul secara kebetulan, kalo
pun ada mutasi, individu yang mengalamai mutasi akan letal atau steril yang tidak mungkin
menurunkan keturunan. Tidak mungkin suatu sel berubah menjadi makhluk hidup yang lebih
komplek dan seleksi alam bukan pendorong terjadinya evolusi.

2. Hukum Pewarisan Sifat Menurut Mendel

Gregor Johann Mendel (1822-1884) mengemukakan bahwa pewarisan sifat induk


kepada keturunannya disebabkan oleh faktor pennetu yang sekarang diketahui sebagai gen.
Komposisi gen ditentukan separuh dari induk jantan (spermatozoa) dan separuh dari induk betina
(ovum). Penurunan sifat dari induk berjalan secara terus menerus dan teratur, dengan demikian
materi genetik dari induk kepada keturunannya dijamin sama.

3. Palaentologi

Berdasarkan studi fosil tidak ada makhluk hidup masa kini yang berbeda dengan fosil
nenek moyangnya. Reptil tidak mungkin berevolusi menjadi burung karena suhu mereka berbeda
dan cara bergeraknya pun berbeda.
BAB 3. KESIMPULAN

Berdasarkan pokok bahasan yang telah kami kaji, dapat disimpulkan :

1. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mekanisme evolusi adalah mutasi, seleksi alam,
perkawinan tak acak, aliran gen, dan genetik drift.

2. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu, berupa tulang, cangkang, gigi,
maupun jejak kaki yang dapat digunakan sebagai bukti terjadinya proses evolusi.

3. Kecenderungan berkembangnya teori penciptaan dengan adanya fakta dari :


penemuan model DNA oleh Watson dan Crick, hukum pewarisan sifat menurut Mendel,
dan paleontologi
DAFTAR PUSTAKA

https://evolusiblog.wordpress.com/handout/kecenderungan-baru-teori-evolusi/

http://www.ipapedia.web.id/2014/11/fakta-fakta-yang-mendukung-teori-evolusi.htm

http://ecocows.blogspot.co.id/2013/01/a.html

http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/

Anda mungkin juga menyukai