Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk sejauh mana bentuk pengetahuan mengenai bakteri asam
laktat.

Semoga apa yang penulis ketengahkan ini menjadi bermanfaat bagi


seluruh pembaca khususnya para rekan-rekan pendidik demi untuk memajukan
pendidikan dihari-hari yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih dalam
proses penyelesaian makalah ini .

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan bahwa setiap


manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga penulis dapat
berkarya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Penulis

Palu, 24 Oktober 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan..

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sejarah Teknologi DNA Rekombinan ....
II.2 Definisi Teknologi DNA Rekombinan ........
II.3 Teknik Teknologi DNA Rekombinan ..
II.4 Mekanisme Dasar Rekombinan
II.5 Manfaatan Teknologi DNA Rekombinan .

BAB III PENUTUP


III.1 Kesimpulan..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Rekombinasi DNA adalah pembentukan kombinasi baru dari materi


pembawa informasi genetik. Rekombinasi dilakukan dengan melakukan
penyisipan molekul asam nukleat yang dikerjakan di luar sel ke suatu
vector dan dibawa masuk ke dalam sel inang. Rekombinasi DNA
memerlukan adanya vektor dan enzim. Adapun teknologi DNA
rekombinan adalah kumpulan teknik atau metode yang digunakan untuk
mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi, yang telah
memungkinkan untuk mengisolasi DNA dari berbagai organisme,
menggabungkan DNA yang berasal dari organisme berbeda sehingga
terbentuk DNA rekombinan, memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel
organisme prokariot maupun eukariot hingga DNA rekombinan dapat
bereplikasi dan bahkan dapat diekspresikan. Teknologi DNA rekombinan
mempunyai dua segi manfaat. Pertama dengan mengisolasi dan
mempelajari masing-masing gen akan diperoleh pengetahuan tentang
fungsi dan mekanisme kontrolnya. Kedua, teknologi ini memungkinkan
diperolehnya produk gen tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah
yang lebih besar daripada produksi secara konvensional.

Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau


dengan istilah yanglebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya
perbanyakan gen tertentu di dalam suatusel yang bukan sel alaminya
sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen. Banyak definisi telah
diberikan untuk mendeskripsikan pengertian teknologi DNA rekombinan.
Salahsatu di antaranya, yang mungkin paling representatif, menyebutkan
bahwa teknologi DNA rekombinan adalah pembentukan kombinasi materi
genetik yang baru dengan cara penyisipanmolekul DNA ke dalam suatu
vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi danmengalami
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel
inang.
I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dari Teknologi DNA Rekombinan ?


2. Apa yang di maksud dengan Teknologi DNA Rekombinan ?
3. Bagaimana teknik yang di gunakan Teknologi DNA Rekombinan ?
4. Bagaimana mekanisme dasar dari Rekombinan ?
5. Apa manfaat dari Teknologi DNA Rekombinan ?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui Sejarah Teknologi DNA Rekombinan


2. Mengetahui Definisi dari Teknologi DNA Rekombinan
3. Mengetahui teknik yang di gunakan Teknologi DNA Rekombinan
4. Mengetahui mekanisme dasar Rekombinan
5. Mengetahui manfaat Teknologi DNA Rekombinan
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah Teknologi DNA Rekombinan


Sejak jaman dahulu kala nenek moyang kita telah mengenal
beraneka ragam makhluk hidup. Beragamnya makhluk hidup memberikan
kemungkinan bagi manusia untuk memilih sesuai dengan yang
dikehendakinya. Para pendahulu kita telah memahami bahwa sifat-sifat
organisme itu diturunkan kepada keturunannya. Adanya keragaman telah
memberikan andil bagi nenek moyang kita untuk memilih jenis makhluk
hidup yang sesuai dengan keinginannya. Jenis dengan sifat ini yang
diinginkan tersebut kemudian dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan tentang
pewarisan sifat (Ilmu Genetika) yang dipelopori oleh Gregor Mendel telah
mendorong manusia untuk membuat kombinasi baru dalam sifat-sifat yang
diinginkan. Upaya untuk mendapatkan kombinasi berudari sifat yang
diinginkan dilakukan dengan membuat persilangan-persilangan (breeding)
antar berbagai tanaman maupun hewan. Persilangan tersebut menghasilkan
organisme hybrid. Jadi persilangan merupakan salah satu cara untuk
merubah genom suatu organisme. Dengan telah ditemukannya DNA
sebagai bahan gen, manusia pun berupaya untuk mendapatkan kombinasi
sifat-sifat baru suatu makhluk hidup dengan cara melakukan perubahan
langsung pada DNA genomnya. Usaha untuk mengubah DNA genom
secara langsung ini disebut dengan istilah Rekayasa Genetika. Dalam
upaya melakukan rekayasa genetika, manusia menggunakan teknologi
DNA Rekombinan. Dalam teknologi DNA rekombinan sangat
berhubungan erat dengan mutasi karena tujuan sebenarnya teknologi ini
adalah memutasikan suatu organisme agar mendapat perubahan sifat baru
yang diinginkan.

II.2 Definisi Teknologi DNA Rekombinan


Rekayasa genetika yang sering kali sinonim dengan teknologi DNA
rekombinan merupakan tulang punggung dan pemicu lahimya
bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan
menggabungkan materi genetika dari dua atau lebih sumber yang berbeda
atau melakukan perubahan secara terarah pada suatu materi genetika
tertentu. Di alam, materi genetika melakukan rekombinasi secara konstan.
Robert (2009) mengatakan bahwa DNA rekombinan adalah DNA
yang mengalami perubahan karena penyisipan suatu sekuens
deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat dalam molekul DNA
yang sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi. Rekayasa genetika
adalah serangkaian teknik untuk memodifikasi dan merekomendasi gen
dari berbagai organisme yang berbeda yang juga disebut teknologi DNA
rekombinan.

Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau


dengan istilah yang lebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya
perbanyakan gen tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya
sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen. Banyak definisi telah
diberikan untuk mendeskripsikan pengertian teknologi DNA rekombinan.
Salah satu di antaranya, yang mungkin paling representatif, menyebutkan
bahwa teknologi DNA rekombinan adalah pembentukan kombinasi materi
genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu
vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel
inang. Rekayasa genetika dapat memberikan hasil yang sangat
menguntungkan. Sebagai contoh pasien yang menderita diabetes tidak
mampu membentuk hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam
darah. Oleh karena itu, pasien membutuhkan suntikan insulin sebagai
tambahan. Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil
memaksa mikroorganisme (bakteri) untuk membentuk insulin yang mirip
dengan insulin manusia.

Komponen yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan


diantaranya enzim restriksi untuk memotong DNA, enzim ligase untuk
menyambung DNA dan vektor untuk menyambung dan mengklonkan gen
di dalam sel hidup, transposon sebagai alat untuk melakukan mutagenesis
dan untuk menyisipkan penanda, pustaka genom untuk menyimpan gen
atau fragmen DNA yang telah diklonkan, enzim transkripsi balik untuk
membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA atau RNA untuk
mendeteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk
mendeteksi klon yang benar. Vektor yang sering digunakan diantarnya
plasmid, kosmid dan bakteriofag. Enzim restriksi, digunakan untuk
memotong DNA. Enzim restriksi mengenal dan memotong DNA pada
sekuens spesifik yang panjangnya empat sampai enam pasang basa. Enzim
tersebut dikenal dengan nama enzim endonuklease restriksi.
Ada dua bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika
yaitu sebagai berikut :

1. Enzim seluler/Cellular Enzymes


Enzim yang dipakai dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah:
enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas
sekuen nukleotida spesifik dan berfungsi dalam proses
restriction atau pemotongan bahan-bahan genetik. Penggunaan
enzim ini yang paling umum antara lain pada sekuen
palindromik. Enzim ini dibentuk dari bakteri yang dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat menahan penyusupan DNA,
seperti genom bacteriophage.
DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-
copy DNA. Enzim ini mengsintesis DNA dari sel induknya dan
membentuk DNA yang sama persis ke sel induk barunya.
Enzim ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis organisme,
yang tidak mengherankan, karena semua organisme pasti harus
meng-copy DNA mereka.
RNA polimerisasi yaitu enzim yang berfungsi untuk membaca
sekuen DNA dan mengsintesis molekul RNA komplementer.
Seperti halnya DNA polimerisasi, RNA polimerisasi juga
banyak ditemukan di banyak organisme karena semua
organisme harus merekam gen mereka.
DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk
menyambungkan suatu bahan genetik dengan bahan genetik
yang lain. Contohnya saja, enzim DNA ligase ini dapat
bergabung dengan DNA atau RNA dan membentuk ikatan
phosphodiester baru antara DNA atau RNA yang satu dengan
lainnya.
Reverse transcriptases adalah enzim yang berfungsi
membentuk blue-print dari molekul RNA membentuk cDNA
(DNA komplementer). Enzim ini dibuat dari virus RNA yang
mengubah genom RNA mereka menjadi DNA ketika mereka
menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika bertemu
dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi
potongan kecil dan dipisahkan oleh introns dalam kromosom.
2. Vektor natural/ Natural Vectors

Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel,


para ilmuwan dalam bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat
yang keadaannya stabil dan cocok dengan tempat DNA yang
dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah memberikan solusi dari
masalah ini. Vektor disini bisa diartikan sebagai alat yang
membawa DNA ke dalam sel induk barunya. Agar suatu metode
dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam vektor, DNA
hasil rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah
sebelumnya DNA rekombinan digabungkan dengan DNA vektor
melalui enzim ligase. Namun di dalam vektor, DNA rekombinan
tidak termutasi lagi membentuk DNA dengan sifat baru. Contoh
dari vektor natural dari alam adalah plasmid dan virus atau
bacteriophage.

II.3 Teknik Teknologi DNA Rekombinan


Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:

1. Teknik mengisolasi DNA


Isolasi DNA yang diawali dengan melakukan perusakan serta
penghilangan dinding sel. Dalam proses ini dapat dilakukan secara
mekanis ataupun dengan cara enzimatis. Setelah perusakan sel telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelisisan sel hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan buffer nonosmotik, serta deterjen
yang kuat seperti triton X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat
(SDS). Remukan sel yang diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang dengan
melakukan sentrifugasi sehingga bias dibedakan antara bagian yang
rusak serta organel target yang pada akhirnya didapatlkan DNA yang
nantinya dilakukan pemurnian dengan penambahan amonium asetat
dan alcohol.

2. Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi


endonuklease
Pemotongan molekul DNA, baik genomik maupun plasmid dilakukan
dengan enzim restriksi. Ada dua macam enzim restrksi tipe I dan
enzim tipe II.
Enzim restriksi tipe II mempunyai sifat-sifat umum yang penting
sebagai berikut:
a. Mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang di
dalam molekul DNA.
b. Memotong kedua untai molekul DNA di tempat tertentu atau di
dekat tempat pengenalannya
c. Menghasilkan fragmen fragmen DNA dengan berbagai ukuran
dan urutan basa .
Berdasarkan tempat hasil pemotongan, fragmen-fragmen DNA
memiliki dua macam ujung yaitu:
Ujung lengket (sticky end) atau ujung kohesif
Ujung tumpul (blunt end)

3. Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim


ligase
Tahap selanjutnya adalah penyambungan molekul DNA. Ada tiga cara
yang dapat di gunakan untuk meligasi fragmen-fragmen DNA secara
in vitro.
1. ligase menggunakan enzim DNA ligase dari bakteri
2. ligase menggunakan DNA ligase dari sel-sel E. coli yang telah di
infeksi dengan bakteriofag T4 atau di sebut sebagai enzim T4
ligase,
3. pemberian enzim deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis
untai tunggal homopolimerik.

4. Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)


Setelah tahap penyambungan molekul DNA, dilakukan analisis
terhadap hasil pemotongan DNA genomic dan DNA vector serta
analisis molekul molekul DNA tersebut menggunakan teknik
elektroforesis. Jika hasil elektroforesis menunjukan bahwa fragmen-
fragmen DNA genomic telah terligasi dengan baik pada DNA vector
sehingga terbentuk molekul DNA rekombinan campuran reaksiligasi
di masukkan ke dalam sel inang agar dapat di perbanyak dengan cepat.
Tahap memasukkan campuran reaksi ligasi ke dalam sel inang di
namakan transformasi karena sel inang di harapkan akan mengalami
perubahan sifat tertentu setelah di masuki molekul DNA rekominan.
5. Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang di rekayasa
Tahap selanjutnya adalah seleksi transforman dan seleksi
rekombinan. Oleh karena itu DNA yang di masukkan ke dalam sel
inang bukan hanya DNA rekombinan, maka kita harus melakukan
seleksi untuk memilih sel inang transforman yang membawa DNA
rekombinan. Selanjutnya di antara sel-sel transforman yang membawa
DNA rekombinan masih harus di lakukan seleksi untuk mendapatkan
sel.
yang DNA rekombinannya membawa fragmen sisipan atau gen yang
diinginkan.
Pada dasarnya ada tigakemungkinan yang dapat terjadi setelah transfor
masi dilakukan, yaitu:
a. Sel inang tidak dimasuki DNA apa pun
atau berarti transformasi gagal.
b. Sel inang dimasuki vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan
c. Sel inang dimasuki vektor rekombinan dengan/tanpa fragmen sisip
an atau gen yang diinginkan.

Gambar 1: mekanisme DNA Rekombinan


II.4 Mekanisme Dasar Rekombinan
Rekombinasi memiliki tiga mekanisme dasar dalam menjalani
prosesnya yaitu:

1. Transformasi merupakan transfer DNA telanjang yang umumnya


berasal dari satu sel bakteri ke dalam sel yang berbeda. Prosesnya
adalah ketika sebuah sel bakteri pecah atau lisis maka DNA sirkular
akan terlepas ke lingkungan. Efisiensi transformasi bergantung pada
kompetensi sel.

Gambar 4. Proses transformasi

2. Konjugasi merupakan pemindahan materi genetik berupa plasmid


secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi
pada bakteri gram negatif.

Gambar 5. Proses konjugasi yang menyebabkan resistensi pada


plasmid
3. Transduksi merupakan transfer materi genetik dari satu bakteri ke
bakteri lainnya dengan menggunakan virus bakteri sebagai vektor.
Transfer ini menggunakan prinsip dasar dari galur donor yang
menyediakan DNA bagi galur resipien. Perbedaan utamanya dengan
transfer DNA lainnya adalah DNA ditransfer melalui perantaraan
bakteriofag.

Gambar 6. Proses transduksi

II.5 Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Teknologi DNA rekombinan mempunyai dua manfaat yaitu pertama,
denganmengisolasi dan mempelajari masing-masing gen akan diperoleh
pengetahuantentang fungsi dan mekanisme kontrolnya. Kedua, teknologi
ini memungkinkandiperolehnya produk gen tertentu dalam waktu lebih
cepat dan jumlah lebih besardaripada produksi secara konvensional. Pada
dasarnya upaya untuk mendapatkansuatu produk yang diinginkan melalui
teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu.
Pengembangbiakan gen-gen rekombinan dan ekspresinya dalam
bentuk produk-produk protein oleh Eschrechia coli atau sel khamir yang
dapat ditumbuhkan dalam jumlah yang tak terbatas memberikan
kemungkinan memproduksi protein-protein secara komersial yang
mempunyai kegunaan praktis. Kemungkinan ini mendorong timbulnya
bidang rekayasa genetika. Dalam permasalahan tersebut teknik DNA
rekombinan dan metode pengembangbiakan memainkan peranan yang
sangat penting

Dengan adanya teknologi DNA rekombinan, maka optimasi


biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan
lebih terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa
genetika memungkinkan kita merancang bangun, bukan hanya mengisolasi
suatu galur yang sangat produktif. Sel prokariot atau eukariot dapat
digunakan sebagai "pabrik biologi" untuk memproduksi insulin, interferon,
honnon pertumbuhan, bahan anti virus, dan berbagai macam protein
lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga memungkinkan produksi
senyawa-senyawa tertentu yang jumlahnya secara alami sangat sedikit
sehingga tidak ekonomis bila diekstrak angsung dari sumber alaminya.
Sebagai contoh, indigo - zat varna biru yang dipakai untuk mewarnai blue
jeans - telah Iiproduksi oleh Escherichia coli rekombinan sehingga da- ,at
diperoleh indigo yang relatif lebih ekonomis, selalu ter- ,edia, dan dengan
teknologi yang lebih ramah Iingkungan. rumbuhan dan hewan juga dapat
digunakan sebagai bioeaktor untuk menghasilkan produk baru atau produk
hasil nodifikasi yang tidak mungkin diperoleh dengan seleksi nutagenesis
atau persilangan biasa. Akhimya, teknologi ini nemungkinkan kita untuk
menangani penyakit-penyakit ;enetika melalui terapi gen, masalah
pengobatan berbagai enis kanker, dan penyediaan vaksin DNA sebagai
altematif Illksin masa depan.
BAB III
PENUTUP

III.1. KESIMPULAN

1. DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena


penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak
terdapat dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik
atau kimiawi. Rekayasa genetika adalah serangkaian teknik untuk
memodifikasi dan merekomendasi gen dari berbagai organisme yang
berbeda yang juga disebut teknologi DNA rekombinan.

2. Teknik pembuatan DNA rekombinan yaitu teknik mengisolasi DNA,


teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi
endonuclease, teknik menggabung/ menyambung DNA dengan
menggunakan enzim ligase Teknik memasukkan DNA kedalam sel
hidup (vektor), dan Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang
direkayasa.
DAFTAR PUSTAKA

Lilis, Embi. 2009. Konstruksi DNA Rekombinan pCAMBIA 1303- Stilbena Sintase
Pencegah Busuk Akar Kelapa Sawit, Departemen Biokimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Bogor.
https://id.scribd.com/doc/52458481/makalah-DNA-Rekombinan
http://catatannkuliahbiologi.blogspot.co.id/2014/02/dna-rekombinan.html
http://satriani09ngeblog.blogspot.co.id/2011/12/makalah-dna-rekombinan.html

https://www.researchgate.net/profile/Antonius_Suwanto/publication/228538381_
Bioteknologi_Molekuler_mengoptimalkan_manfaat_keanekaan_hayati_melalui_t
eknologi_DNA_rekombinan/links/00b4952a037bcefaed000000/Bioteknologi-
Molekuler-mengoptimalkan-manfaat-keanekaan-hayati-melalui-teknologi-DNA-
rekombinan.pdf

Anda mungkin juga menyukai