Anda di halaman 1dari 17

Benarkah pernikahan sedarah (garis

keturunan yang dekat) berisiko


mendatangkan keturunan yang cacat?
Mungkin

belum

banyak

yang

tahu

tentang dampak dan

resiko akibat

perkawinan sedarah. Dari seluruh penduduk dunia, kemungkinan sekitar 20-50 persen
melakukan pernikahan antar kerabat dengan pasangan hidup berasal dari leluhur yang
sama atau singkat disebut pernikahan sedarah. Benarkah pernikahan sedarah (garis
keturunan yang dekat) berisiko mendatangkan keturunan yang cacat?
Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau yang
garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest. Pernikahan sedarah
banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah merunut garis keluarganya.
Pernikahan sedarah juga terjadi pada Charles Darwin yang menikah dengan sepupu
pertamanya Emma.
Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk
mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anakanaknya kelak, ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip dari
LiveScience. Lieberman menuturkan pernikahan dengan saudara kandung atau saudara
yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua
salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari
luar keluarga.
Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak
ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah
yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek. Profesor Alan
Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data
mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh
dunia.

Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada


pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai
macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.
Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi memiliki
ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering terjadi, ungkap
Prof Bittles, seperti dikutip dari BBC.
Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya memiliki
satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu dari dua anak
memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier). Hal inilah yang membahayakan
pernikahan sedarah atau memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat, karena risiko
penyakit atau kondisi genetik tertentu menjadi lebih besar.

Dampak Resiko Akibat Pernikahan Sedarah


Dalam ilmu genetik, pernikahan dengan sesama kerabat keluarga (sampai sejauh sepupu II great
grandparents yang sama) disebut dengan consanguineous marriage. Secara umum
consanguineous marriage diterjemahkan sebagai perkawinan sedarah.

Penelitian-penelitian

secara

populasional

menunjukkan bahwa anak-anak hasil perkawinan sedarah ini memiliki risiko lebih besar menderita
penyakit-penyakit genetik tertentu. Terutama yang sifat penurunannya autosomal recessive (lihat
'Apakah anak bisa normal jika menikahi keluarga albino?' dan 'Risiko menikahi pasangan dari
keluarga pengidap Thalassemia').

Pada sifat penurunan seperti ini, pembawa (carrier) tidak akan menunjukkan tanda-tanda penyakit
apapun.

Sementara itu karena orang-orang dalam satu keluarga memiliki proporsi materi genetik yang
sama, maka suami istri yang memiliki hubungan saudara juga memiliki risiko membawa materi
genetik yang sama.
Anak yang dihasilkan dari perkawinan (sedarah maupun tidak) dimana kedua orang tuanya
adalah pembawa suatu penyakit genetik autosomal recessive dapat menderita penyakit tersebut
(dengan kemungkinan 25%), dapat menjadi carrier juga (dengan kemungkinan 50%) atau sama
sekali sehat dan bukan carrier (dengan kemungkinan 25%), Allah swt berfirman :

" Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudarasaudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara
ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anakanak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan
isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam

perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS An Nisaa`: 23)

Dampak Resiko Akibat Pernikahan Sedarah

SEBAGAI isu kekerasan seksual, kasus incest (perkawinan sedarah) sebenarnya bukanlah kasus baru.
Fakta tentang incest sering kali tidak muncul karena dianggap aib keluarga. Padahal menyimpan
dan menyembunyikan fakta incest bak menyimpan api dalam sekam. Tetapi masalahnya,
pendampingan kasus incest bukanlah hal yang mudah. Perlu keberanian dari berbagai pihak,
terutama keluarga, untuk bisa melihat ini secara proporsional dan berpihak kepada korban.
Belakangan ini muncul satu keluarga di Tabanan dan Bangli menderita kulit bersisik. Apakah ini
akibat dari hasil perkawinan sedarah?
Dr. Boyke mengatakan berbagai dampak bisa muncul karena perkawinan sedarah. Kalau pertalian
darah itu jauh (bukan saudara kandung atau sepupuan) perkawinan diperbolehkan. Pada
perkawinan yang hubungan darahnya dekat, seringkali penyakit-penyakit yang diturunkan muncul.
Misalnya penyakit talasemia, kulit, hernopilia dan lain-lain). Kalau orangtuanya penderita kulit
bersisik, maka kemungkinan besar turunannya juga menderita kulit bersisik.
Menurut Boyke, sebaiknya dihindari menikah dengan saudara yang hubungan darahnya dekat (masih
saudara sepupu). Tetapi jika "terpaksa", cobalah konsultasi dengan ahli genetika.
Tidak benar perkawinan yang masih mempunyai hubungan keluarga akan menghasilkan anak cacat.
Biasanya jika perkawinan itu terpaksa harus dilakukan, konseling genetika diperlukan, untuk
menghindari kemungkinan-kemungkinan penyakit yang diturunkan. Tidak selalu anak pertama hasil
perkawinan yang masih mempunyai hubungan keluarga cacat. Kemungkinan anak cacat itu biasanya
dilihat dari kemungkinan gen yang membawa penyakit keturunan bertemu, sehingga menghasilkan
keturunan yang cacat.
Sementara itu, Kepala Divisi Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI) Jakarta Dr. Ramonasari mengatakan incest adalah hubungan badan atau hubungan seksual
yang terjadi antara dua orang yang mempunyai ikatan pertalian darah. Dalam hal ini hubungan
seksual sendiri ada yang bersifat sukarela dan ada yang bersifat paksaan. Nah, yang paksaan itulah
yang dinamakan perkosaan. Jika itu terjadi antara dua orang yang bertalian darah itulah yang
dinamakan incest. Dan, kasus incest yang lebih banyak diketahui masyarakat adalah perkosaan
incest.
Perkawinan sedarah misalnya antara kakak dengan adik, ibu dengan anak, bapak dengan anak, atau
paman dengan keponakannya. Dalam arti yang masih sangat dekat hubungannya. Tetapi yang benar
dikatakan incest itu yang murni hubungan sedarah seperti kakak dengan adik, atau bapak dengan
anak.
Menurutnya, tidak setiap pernikahan incest akan melahirkan keturunan yang memiliki kelainan atau
gangguan kesehatan. Jadi detailnya seperti ini, bisa saja gen-gen yang diturunkan baik dan
melahirkan anak yang normal. Walaupun begitu, kelemahan genetik lebih berpeluang muncul dan
riwayat genetik yang buruk akan bertambah dominan serta banyak muncul ketika lahir dari
orangtua yang memiliki kedekatan keturunan. Pada kasus incest, penyakit resesif yang muncul
dominan. Namun gangguan emosional juga bisa timbul bila perlakuan buruk terjadi saat
pertumbuhan dan perkembangan janin pra dan pascakelahiran.
Apabila terjadi kelahiran, anak perempuan lebih rentan dan berpeluang besar terhadap penyakit
genetik yang diturunkan orangtuanya. Incest memiliki alasan lebih besar yang patut

dipertimbangkan dari kesehatan medis. Banyak penyakit genetik yang berpeluang muncul lebih
besar. Sebut saja pada genetik, kromosom yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (skizoprenia),
Leukodystrophie atau kelainan pada bagian saraf yang disebut milin, ada bagian dari jaringan
penunjang pada otak yang mengalami gangguan yang menyebabkan proses pembentukan enzim
terganggu.
Selain itu, perkawinan sedarah juga menghasilkan keturunan albino (kelainan pada pigmen kulit)
dan keterlambatan mental (idiot) serta perkembangan otak yang lemah. Banyak penyakit keturunan
yang akan semakin kuat dilahirkan pada pasangan yang memiliki riwayat genetik buruk dan terjadi
incest. Namun, yang harus diwaspadai juga kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
ibu mengandung dan adanya rasa penolakan secara emosional dari ibu

Dampak Negatif Perkawinan Sedarah

Tentu tidak aneh jika seseorang menikah dengan kerabat terdekat misalnya
diambil contoh dengan sepupu. Untuk di Indonesia sendiri, masih banyak yang
melakukan perkawinan tersebut dengan tujuan untuk mempererat tali
kekeluargaan. Dalam keluarga kerajaan atau orang-orang kaya, hal itu lumrah
dilakukan untuk menjaga keturunan, akan tetapi dibalik itu semua terdapat suatu
hal negatif yang bisa membahayakan keturunannya. Mengapa demikian?
Langsung saja ke TKP.
Perkawinan sedarah atau berdekatan keluarga dalam bahasa medis disebut
inbreeding (cosanguineus). Hal ini berlaku untuk 2 individu yang melakukan
hubungan pernikahan dalam suatu keluarga atau dengan keluarga terdekat.
Individu hasil dari inbdreeding disebut indbred. Sedangkan lawan dari Inbreeding
adalah outbreeding (perkawinan random). Derajat keparahan inbreeding
tergantung dengan tingkat kedekatan keluarga. Jadi, semakin dekat ikatan
keluarga, semakin memperbesar kesempatan mendapat keturunan yang
memiliki gen resesif (kemungkinan besar cacat).
Semakin dekat hubungan keluarga, terdapat gen-gen penyusun individu
yang semakin mirip. Nah, apabila dalam satu keluarga terdapat gen resesif (gen
yang lemah), kemudian ada anggota keluarga yang melakukan perkawinan
sedarah, maka kemungkinan besar persentase munculnya gen resesif semakin
besar. Gen resesif muncul jikalau genotifnya homozigot (misalnya rr, kalau
heterozigot misal Rr maka r resesif ditutupi R dominan).
Pengaruh inbreeding adalah :
- Kurangnya fraksi heterozigot secara keseluruhan (Hal itu dibuktikan G. Mendel
pada percobaan tanaman kacang yang melakukan reproduksi sendiri).
- Maka fraksi homozigot akan bertambah ( pada manusia yang memiliki gen
resesif homozigot menyebabkan banyak kelainan genetic dan kadang-kadang
letal (mati)).
Perkawinan terdekat dalam satu keluarga disebut incest, contohnya antara
orang tua dan anak maupun saudara laki-laki dengan saudara perempuan. Akan
tetapi incest tidak diperbolehkan dalam masyarakat Indonesia karena termasuk
tabu dan dosa dalam agama kita (perkawinan ortu ma anak). Perkawinan incest

hanya dilakukan pada zaman nabi yaitu antara saudara laki2 dan saudara
perempuan.
Yang menjadi bahaya dalam melakukan inbreeding adalah pada faktor keturunan
yang dihasilkan. Anak dari pasangan inbreeding memiliki resiko lebih besar
dalam masalah kesehatan atau perkembangan dibandingkan dengan anak dari
pasangan outbreeding.
Resiko inbreeding jika dipandang dari genetiknya :

Jika orang tua memiliki hubungan darah yang dekat maka ada
kemungkinan orang tua membagikan gena resesif mutan kepada
keturunannya

Manusia mempunyai 30000 pasangan gena dalam setiap sel tubuh yang
bertanggungjawab pada kesehatan umum & perkembangan.

Setiap orang membawa beberapa gena yang oleh suatu sebab dpt
mengalami mutasi dan membahayakan karena secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kesehatan individu tsb. Gena normal biasanya
mampu mengatasi gena mutan (jika gena mutan adalah resesif)

Pada umumnya 2 orang yang tidak mempunyai hubungan darah tidak


mempunyai gena mutan yang sama, tidak seperti pada 2 orang yang
mempunyai hubungan darah

Terjadi peningkatan resiko untuk membawa gena mutan


berbahaya(merugikan) yang sama di antara 2 orang yang mempunyai
hubunan darah.

Kemungkinan untuk mempunyai anak cacat pada


pasangan inbreedinglebih besar daripada yang outbreeding

Pada keturunan dari inbreeding mempunyai resiko 30%


kematian bayiatau menderita abnomalitas berat.

Retardasi mental tanpa kelainan fisik juga meningkat pada populasi


inbreeding

Pada inbreeding sepupu dari keluarga tanpa sejarah kelainan genetic


dalam keluarga, mempunyai resiko 2 kali lebih besar daripada yang
outbreeding

Resiko total untuk munculnya abnormalitas bayi dari pasangan inbreeding


sepupu adalah 5-6%

Resiko kecacatan bayi dari inbreeding dengan hubungan darah yang lebih
dekat semakin meningkat (www.genetics.com.au/Genetics2003)

Pada umumnya kejadian peningkatan resiko tidak terjadi pada kelainan


yang disebabkan oleh genaresesif X-linked atau autosomal dominan

Test yang dapat dilakukan bagi pasangan inbreeding :


Pada keluarga dengan tanpa sejarah kelainan yang spesifictidak ada test
yang dapat memprediksi status untuk bayi yang akan dilahirkan, apakah
mempunyai resiko menderita kelainan tsb atau tidak.
- Jika dari keluarga yang menunjukkan adanya individu yang kelainan genetik,
besarnya resiko tergantung pada pola keadaan inheritance pada keluarga tsb
- Pada beberapa kelainan genetic seperti cystic fibrosis atau thalasemia,
orang tua dapat ditest untuk melihat apakah mereka membawa gena mutan
untuk kelainan ini. Resiko dari yang inbreeding lebih besar dari pada
outbreeding.
Untuk kelainan genetic poligena maupun multifaktorial seperti spina bifida,
beberapa bentuk congenital heart disease, terjadi peningktan resiko pada
inbreeding (sulit untuk menghitungnya/ memperkirakan besarnya resiko tsb.)

Kesimpulan, pada pasangan inbreeding memiliki kemungkinkan lebih besar


untuk menurunkan gen resesif pada anak-anaknya. Apalagi pada pasangan yang
memiliki gen resesif mutan (struktur DNA yang tidak normal), hal ini tentunya
menyebabkan kecacatan pada keturunan yang dihasilkan bahkan dalam
beberapa kasus gen resesif bisa menyebabkan letal (kematian pada individu
yang memilikinya).
POLA PEWARISAN SIFAT
DAN KELAINAN MENURUN
PADA SISTEM INDERA DAN SARAF
POLA PEWARISAN SIFAT
MONOGENIK
Pewarisan gen autosomal dominan
Pewarisan gen autosomal resesip
Pewarisan terangkai kelamin: X & Y
Mitokondrial
POLIGENIK
MULTIFAKTORIAL
POLA PEWARISAN SIFAT MONOGENIK
Pewarisan monogenik berarti fenotip yang terdeteksi merupakan pekerjaan satu
gen yang terletak pada autosom atau kromosom kelamin yang bersifat dominan,
resesif atau intermediet.
Merupakan cara pewarisan Mendel.
Karakter yang timbul bersifat kualitatif, artinya suatu sifat itu bisa ada atau
tidak pada seseorang.
Penurunan Dominan Autosom
Sifat Autosomal: sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Ada
yang dominan & ada yang resesip

Penyakit genetik dominan autosom disebabkan adanya satu atau sepasang gen
mutan yang merugikan pada autosom (pada kromosom nomor 1 sampai nomor
22).
Gen mutan tersebut bersifat dominan (menang) terhadap gen normalnya. Jadi
gen normal bersifat resesif
Dapat dijumpai pada pria atau wanita
Gen mutan ditandai dengan huruf besar A, sedangkan gen normalnya kalah dan
ditandai dengan huruf kecil a.
Apabila kedua gen pada sepasang kromosom (disebut kromosom homolog)
tersebut sama (AA atau aa), yaitu keduanya sehat atau keduanya mutan
(abnormal), maka keadaan ini disebut homozigot normal atau homozigot sakit.
Apabila kedua gen tersebut berbeda (normal dan mutan) dan gen mutan
dominan terhadap gen normal, maka keadaan ini disebut heterozigot sakit (Aa)
Timbulnya penyakit dominan autosom yang lebih berat (homozigot)
Individu yang tidak sakit tidak akan mewariskan gen abnormal.
Anak laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk
menderita penyakit. Oleh karena, gen terdapat pada autosom maka gen mutan
abnormal dapat diwariskan kepada anak laki-laki maupun perempuan.
Contoh sifat fisik : polidaktili,lekuk pipi,lekuk dagu,
PENYAKIT DOMINAN AUTOSOM
Dominan otosclerosis
Dominan blindness
Dominan congenital deafness
Tuberous sclerosis
kesukaran belajar
epilepsi
adenoma sebaceum
PENURUNAN RESESIF AUTOSOM
Setiap individu yang sakit bersifat homozigot resesif
Kedua orang tua paling sedikit membawa satu alel utk gen mutan resesif
Individu dg satu alel resesip tdk menunjukkan kelainan
Rasio perbandingan rata2 antara anak normal & sakit pada perkawinan
heterozigot 2:1
Frekuensi penyakit resesip autosom meningkat dlm perkawian keluarga
(consanguity)
Setiap individu sakit bersifat homozigot resesif
Homozigotsehat Heterozigot sehat Homozigotsakit
Penyakit resesif autosom disebabkan oleh sepasang gen mutan resesif yang
terletak pada autosom.
Dengan demikian frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita adalah sama.
Gen mutan yang bersifat resesif diberi tanda huruf kecil dan gen normal yang

dominan diberi tanda huruf besar


Contoh Kelainan
RECESSIVE MENTAL RETARDATION
CONGENITAL DEAFNESS
RECESSIVE BLINDNESS
Penurunan Terikat Seks (Sex-Linked
1. X-linked resesif
2. X-linked dominan
X-LINKED RESESIF
Ditentukan oleh gen pada kromosom X
Pola penurunan penyakit pada X-linked mempunyai sifat :
Hanya mengenai laki-laki
Diturunkan oleh wanita karrier (heterozigot) yang sehat (pola diagonal atau
knights move)
Laki-laki dengan penyakit tidak dapat menurunkan penyakit tersebut ke anak
laki-lakinya
Gambaran silsilah keluarga penyakit XR sangat khas, yaitu penderita pria jauh
lebih banyak daripada penderita wanita atau bahkan yang terkena penyakit
hanya pria saja.
PENYAKIT X-LINKED RESESIF
BUTA WARNA MERAH HIJAU
X-LINKED ICHTHYOSIS
Fragile X syndrom
Sindrom Fragile X
Pewarisan Terangkai X Dominan (XD)
Pada pewarisan XD ini, satu gen mutan pada salah satu kromosom X pada
wanita XX telah menimbulkan penyakit.
Penyakit ini akan mengenai wanita lebih besar daripada pria, tetapi wanita
heterozigot akan menderita penyakit lebih ringan daripada pria hemizigot. Ini
disebabkan pada wanita heterozigot masih ada satu kromosom X dengan alel
yang normal
Co: gigi coklat&mudah rusak (kurang email) gen dominan B pada kromosom X
Pola-pola Silsilah Keluarga
Pola penurunan Mitokondrial
Suatu sifat atau kelainan diturunkan melalui faktor keturunan yang terdapat di
dalam mitokondria
Heteroplasmy: persentasi DNA yg mengalami mutasi menetukan keparahan
penyakit
Contoh
LHON : Leber Hereditary Optic Neuropathy
MELAS : Mitochondrial Myopathy, Encephalopathy, Lactic Acidosis, and Strokelike episodes
MERRF : Myoclonic Epilepsy associated with Ragged-Red Fibers

PENURUNAN POLIGENIK & MULTIFAKTOR


Contoh Kelainan kongenital (cacat bawaan)
cleft lip/palate (bibir sumbing/langit-langit terbelah)
neural tube defects
spina bipida
autisme
Terjadi karena:
1. Pengaruh banyak gen
2. Lingkungan
3. Perkawinan saudara dekat

PENYAKIT GENETIK :
Kelainan gena tunggal
Kelainan kromosom
Multifaktorial
PEWARISAN KELAINAN GENA TUNGGAL
Autosomal dominan
Autosomal resesif
X-linked dominan
X-linked resesif
The human achondroplasia phenotype (autosomal dominant), illustrated by a family of five
sisters and two brothers.
PEWARISAN GENA TUNGGAL
Single-gene disorders disebut juga dengan Mendelian Trait karena ciri-cirinya sesuai dengan
eksperimen Mendel
Kira-kira 1500 gena yang mengalami mutasi sudah didata dari 30.000 gena yang sudah ada
(5%) masih banyak informasi yang belum diketahui
Terutama ditemukan pada anak, < 10% pada pubertas, < 1 % pada dewasa
TERMINOLOGI
Alel : varian alternatif informasi genetik pada lokus tertentu
Genotipe : sepasang atau satu set alel dari 2 kromosom pada lokus tertentu
Fenotipe : ekspresi genotipe yang dapat diamati secara morfologis, klinis, biokemis atau
molekuler
Homozigot : satu set alel yang sama atau identik. Wild-type kalau terdapat pada sebagian
besar individu, mutan kalau berbeda dari wild-type karena adanya mutasi, hanya dimiliki oleh
sebagian kecil individu
Heterozigot : satu set alel yang tidak sama
FAMILY PEDIGREE

Ciri dari single-gene disorders adalah adanya pola pewarisan pada keluarga. Untuk
menentukan pola pewarisan, maka perlu dibuat family pedigree dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu.
Index case/proband/propositus : individu dalam keluarga dengan kelainan genetik yang
pertama kali menarik perhatian dokter/peneliti
Isolated case : hanya ada satu penderita dalam keluarga; kalau terjadi karena mutasi baru
disebut sporadic case
AUTOSOMAL RECESSIVE
Autosomal resesif : kelainan pada autosom, fenotipe terekspresi hanya pada individu
homozigot mutan / 2 alel mutan
Satu normal alel sudah cukup untuk mengkompensasi alel mutan dan mencegah terjadinya
penyakit, misalnya distrofin cukup 30% berfungsi sudah bisa menjalankan fungsi
fisiologisnya
Banyak kasus merupakan defek enzim, margin of safetynya lebar sehingga individu
heterozigot menunjukkan fenotip yang normal.
Pasien (homozigot mutan) mewarisi mutan alel dari kedua orangtuanya orang tuanya
carrier : membawa satu mutan alel (heterozigot)
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif autosomal
Albino
Anemia sel sabit
Fibrosis sistik
Galaktosemia
Peluang orang tua heterozigot akan meningkat apabila terjadi perkawinan sedarah
(consanguinity). Saat ini yang masih sering terjadi adalah perkawinan antar saudara sepupu
(first-cousin marriages) di Jepang, India dan Timur Tengah. Di Indonesia belum ada angka
yang pasti, tapi mungkin masih cukup tinggi.
Xeroderma pigmentosum : 20% kasus merupakan hasil perkawinan antar saudara sepupu
Risiko consanguinity untuk melahirkan keturunan abnormal (stillbirth, neonatal death,
congenital malformation) adalah 3-5%, risiko non-consanguinity adalah 2-3%
GANGGUAN MENTAL
Tanda-tanda imbisil :
1Q < 60 (1Q 2L)
Reaksi refleks lambat
Tampang tubuh khas
Warna kulit dan rambut kurang pigmen
Dalam urine terdapat derivat protein asam fenil priuvat (gangguan proses metabolisme
fenilalanin )
Sifat ini dipengaruhi oleh gen resesif (i)
Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Resesif :
Apabila terdapat lebih dari satu dalam keluarga, biasanya ditemukan pada sibships (generasi
yang sama), bukan pada orang tuanya atau anaknya

Male dan female punya peluang yang sama


Orang tua penderita merupakan carrier yang asimtomatik
Orang tua penderita, pada beberapa kasus, masih ada hubungan kekerabatan
Pada orang tua carrier, kemungkinan setiap anak sakit adalah 25%
AUTOSOMAL DOMINANT
Lebih dari setengah Mendelian Disorders diwariskan secara autosomal dominan.
Frekuansi dalam populasi tinggi; 1:500 orang Eropa dan Jepang menderita familial
hiperkolesterolemia; 1:1000 orang Amerika utara menderita myotonic dystrophy
Diwariskan dari generasi ke generasi dengan peluang 50% sehingga sangat membebani tidak
hanya pada pasien, tetapi juga seluruh keluarga
Mutasi baru sering ditemukan, ditandai dengan fenotipe yang tiba-tiba muncul dalam
keluarga yang sebelumnya tidak ada riwayat penyakit tersebut
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel dominan autosomal
Akondroplasia
Brakidaktili
Huntington
Pada autosomal dominan, satu alel tidak cukup untuk mencegah penyakit karena :
Margin of safety sempit, sehingga 50% gena yang aktif tidak cukup untuk mencegah
penyakit haploinsufisiensi : setengah aktivitas normal suatu protein menyebabkan
penyakit
Mutan protein pengaruhi fungsi protein normal dominant negative effect misalnya pada
osteogenesis imperfecta
Mutan protein meningkatkan fungsi (simple gain of function) mis.: achondroplasia; atau
toksik terhadap sel, mis: Huntington Disease)
Variabilitas Fenotipik
Penetrans : probabilitas satu mutasi gena akan terekspresi dalam fenotipnya. Penetrans 1
berarti 100% semua individu yang membawa mutasi akan sakit. Reduced penetrans apabila
tidak semua individu yang membawa mutasi akan sakit.
Ekspresivitas : derajat berat ringannya fenotip yang terekspresi. Dua individu dengan mutasi
yang sama, mungkin berbeda berat penyakitnya variable expressivity
Pleiotropik : ekspresi satu gena abnormal menyebabkan bermacam-macam fenotip,
keterlibatan organ, tanda dan gejala
Pada autosomal dominan, homozigot mutan menunjukkan gejala yang lebih berat dibanding
heterozigot. Misalnya pada achondroplasia, individu heterozigot mempunyai intelegensi yang
normal dan hidup normal sesuai dengan kapabilitasnya. Tetapi individu homozigot mutan
sering meninggal pada awal kehidupannya.
Contoh lain adalah hiperkolesterolemia familial, individu homozigot mutan mempunyai
harapan hidup yang lebih pendek dibanding individu heterozigot.
Perkecualian adalah Huntington disease dan multiple endocrine neoplasi tipe II : individu
heterozigot dan homozigot mutan mempunyai fenotip yang mirip
Karakteristik Pewarisan secara Autosomal Dominan :

Fenotipe dapat ditemukan pada setiap generasi


Semua anak dari orang tua yang sakit mempunyai resiko 50% untuk mewarisi
Anggota keluarga yang secara fenotip normal tidak akan mempunyai anak sakit, kecuali
mereka dengan penetrans rendah atau dengan gejala ringan
Tidak ada perbedaan rasio laki-laki dan perempuan
Banyak kasus terjadi karena mutasi baru

X-LINKED
Lebih kurang 1400 gena terdapat pada kromosom X, 40% terkait dengan penyakit
X Inactivation : salah satu kromosom X pada wanita akan mengalami inaktivasi sehingga
ekspresi gena kromosom X wanita sama dengan pria.
Lyon Hypothesis : hanya 1 kromosom X wanita yang secara aktif ditranskripsikan. Inaktivasi
terjadi pada awal kehidupan embrio secara acak, bisa terjadi pada X maternal atau paternal.
Apabila X kromosom pada satu sel sudah terinaktivasi, maka sel keturunannya akan mewarisi
kromosom yang terinaktivasi.
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif tertaut kromosom seks X
Buta warna
Distrofi otot
Hemofilia
Sindrom fragile X
Ciri-ciri kromosom X yang mengalami inaktivasi
1.
Heterokromatik (Barr body)
2.

Replikasi DNA di fase S lambat

3.

Mengekspresikan XIST RNA

4.

Berhubungan dengan modifikasi histon H2A

Manifesting heterozygote : pada wanita heterozigot, alel yang sakit terletak pada X aktif, alel
sehat justru terletak pada X inaktif pada semua atau sebagian besar sel sehingga penyakitnya
manifest (mis.: buta warna, hemofili A, DMD)
X-LINKED RECESSIVE
Fenotipe terekspresi pada pria dan wanita homozigot : X-linked resesif terbatas pada pria dan
pada wanita dengan manifesting heterozygote.
Hemofili A : X-linked resesif karena defisiensi faktor VIII, terkenal sebagai royal
hemofilia karena diintroduksikan oleh Ratu Victoria ke dalam keluarga kerajaan Inggris.
Hemofili pada ayah tidak akan diwariskan kepada anak laki-laki, tetapi kemungkinan sebesar
50% kepada cucu laki-laki dari anak perempuannya
Bisa juga tidak terdeteksi sampai beberapa generasi sampai ada keturunan laki-laki yang
mewarisi
Wanita homozigot mutan jarang terdapat, ayahnya sakit dan ibunya carrier, misalnya
pada buta warna. Pada kondisi ini sering terjadi consanguineous marriage.
Genetic lethal : laki-laki yang sakit tidak dapat menghasilkan keturunan.

Terjadi pada penyakit yang progresif sehingga penderita tidak dapat mencapai usia
reproduktis.
Misalnya pada DMD, penderita harus dirawat dengan kursi roda pada usia 10-an tahun,
kemudian harus dirawat dengan ventilator, meninggal pada usia belasan.
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Resesif :
Insidensi lebih tinggi pada pria dibanding wanita
Wanita heterozigot tidak manifest, kecuali pada manifesting heterzygote
Ayah yang sakit akan mewariskan genanya pada anak perempuannya, anak laki-laki dari anak
perempuannya mempunyai peluang 50% untuk mewarisi
HAEMOPHILIA
Disebabkan karena tidak adanya / tidak diproduksinya trombokinase, sehingga darah sukar
membeku jika terjadi pendarahan
Faktor haemophilia bersifat
Resesif
Terpaut kromosom X
Bersifat letal dalam keadaan homozigot resesif

X-LINKED DOMINANT
Fenotipe terekspresi pada individu heterozigot
Semua anak wanita akan sakit, tetapi semua anak laki-laki tidak fully penetrant x-linked
dominant
Contohnya X-linked hypophosphatemic rickets yang ditandai dengan gangguan reabsorpsi
fosfat oleh tubulus renalis sangat jarang terjadi
Karakteristik Pewarisan secara X-linked Dominan :
Laki-laki yang sakit dengan pasangan normal mempunyai anak laki-laki normal dan anak
perempuan yang sakit
Apabila ibunya carrier, peluang anak laki-laki dan perempuan untuk menderita sakit adalah
50%
CACAT DAN PENYAKIT
Cacat dan penyakit menurun bersifat:
Tidak dapat disembuhkan, tapi ada yg dpt ditanggulangi
Tidak menular
Dapat diusahakan agar terhindar
Biasanya dibawa oleh gen resesif, sehingga harus muncul dalam keadaan homozigot
Dalam keadaan heterozigot, sifat tsb tidak nampak (individunya disebut dengancarier)
FAKTOR-FAKTOR GENETIK PADA BEBERAPA PENYAKIT UMUM :
A.
Penyakit TBC bukan turunan, tapi ada kecenderungan kepekaan terhadap TBC
diturunkan
Ulcus pepticus, bukan penyakit menurun, tapi ada kecenderungan saudara-saudara
penderita lebih rentan terhadap penyakit tersebut dibanding orang lain. Ulcus pepticus ada
hubungannya dengan tekanan (stress) dan kecemasan.
B.

Pada beberapa penyakit genetis, faktor genetik dan lingkungan ikut bertanggung jawab
terhadap manifestasi penyakit.
KELAINAN GENENTIK
Klasifikasi :
1. Kelainan kromosom (sitogenetik)
2. Kelainan Mendelion
3. Kelainan Multifactorial
Kelainan sitogenetik disebabkan oleh :
1. Perubahan jumlah kromosom
2. Perubahan struktur kromosom
JENIS KELAINAN JUMLAH
Monosomi (2n 1)
Trisomi (2n + 1)
Mosaik : -lebih dari 1 populasi sel, sebagian sel normal,
sebagian
lainnya berubah.
-kesalahan mitosis dalam xygote
Autosomal monosomi dan trisomi + fetus
Gonosom monosomi dan trisomi toleransi > baik
Penyimpangan Struktur Kromosom :
a. Translokasi
b. Iso kromosom
c. Delesi
d. Inversi
DOWN SYNDROME
Gambaran Klinis
I.
Trisomi 21 (Down Syndrome) 80% ibu usia 40 th.
II.

Mosaik
Profil wajah mendatar, pelpebra miring, lekukan epikantik
Retardasi mental
Resiko leukemia akut
Penyakit Alzheimer sampai dengan usia 30 th
Harapan hidup rata-rata 30 th.
SYNDROM CRY DU CAT
Kariotipe : terjadi delesi pada lengan pendek dari kromosom no 5 (5p -)
Gambaran klinis :
Tangisan seperti kucing
Terjadi retardasi mental berat
Terjadi penyakit jantung kongenital
Beberapa individu dapat bertahan hidup sampai dewasa
KELAINAN SITOGENIK KROMOSOM SEX :
Sindroma klinefelter

Sindroma XYY
Sindroma turner
Hermafrodit dan Pseudohermafrodit
SINDROMA KLINEFELTER
Definisi
Hipogonadisme pria berkaitan dengan dua atau lebih kromosom X dan paling sedikit satu
kromosom Y (mungkin lebih).
Kariotipe
47, XXY adalah yang tersering (80% kasus), lainnya adalah mosaik (misalnya 46, XY / 47,
XXY)
Gambaran klinis :
Penyebab utama infertilitas pria
Postur tubuh eunuchoid
Retardasi mental minimal
Tidak terdapat tanda-tanda seksual sekunder pria
Ginekomastia
penyebaran rambut seperti wanita
Atrofi testis dengan hiperplasia sel Leydig
Kadar FSH dan estrogen plasma meningkat, kadar testosteron rendah
SINDROMA XYY
Biasanya tinggi, fenotip normal
Beberapa mempunyai kesulitan tingkah laku (agresif, antisosial, bersifat impulsif)
SINDROMA TURNER
Definisi :
Hipogonadisme pada fenotip wanita disebabkan monosomi lengkap atau parsial kromosom
X.
Kariotipe
Tersering 45, X (57% kasus)
46, X, I (isokromosom lengan panjang dengan penghilangan lengan pendek)
Mosaik, misalnya 45, X / 46, XX
Gambaran klinis
Mempunyai jarak derajat abnormalitas yang luas, tergantung pada kariotipe, 45,X adalah
yang paling berat.
Gambaran khasnya adalah:
Limfedema leher, tangan dan kaki
Leher melebar (webbing of neck)
Bertubuh pendek
Dada lebar dan jarak putting susu jauh
Amenore primer
Kegagalan perkembangan payudara
Genetalia eksterna infantil
Ovarium atrofi berat dan fibrotik

Penyakit jantung kongenital, terutama koarktasio aorta


HERMAFRODIT & PSEUDOHERMAFRODIT
Hermafrodit sejati
Mempunyai ovarium dan testis, dapat berupa kombinasi ovotestis atau dengan satu gonad
pada setiap sisi.
2/3 mempunyai kariotipe 46,XX dengan translokasi kromosom Y ke kromosom X, atau suatu
autosom.
Sisanya (1/3) adalah mosaik, misalnya XX/XXY, dimana ada sel yang mengandungY.
Pseudohermafrodit
Mempunyai tanda-tanda seksual fenotip
yang tidak sama dengan gonadnya.
Pseudohermafrodit wanita
Mempunyai kariotipe 46,XX.
Ovarium dan genetalia interna normal, tapi gentalia eksterna dapat berarti dua atau bersifat
kelaki-lakian. Penyebab tersering adalah selama gestasi paparan terhadap steroid androgen
tidak adekuat.
Keadaan ini dapat terjadi pada hiperplasia adrenal kongenital atau jika pada ibu terdapat
tumor yang mensekresi androgen.
Pseudohermafrodit pria
Kromosom Y ada, dan karenanya gonad yang ada hanya testis, tetapi genetalia eksterna dapat
berarti dua atau benar-benar wanita.
Keadaan ini disebabkan cacatnya sifat kejantanan embrio laki-laki karena sintesa androgen
menurun atau resisten terhadap kerja androgen.
Bentuk tersering adalah feminisasi testis lengkap berkaitan dengan mutasi struktur gen untuk
reseptor androgen.

Anda mungkin juga menyukai