Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembentukan Kalkulus

Sejumlah penelitian menunjukkan, penyebab dari beberapa masalah rongga


mulut adalah dental plaque atau plak gigi. Setelah kita menyikat gigi, pada
permukaan gigi akan terbentuk lapisan bening dan tipis yang disebut pelikel. Pelikel
ini belum ditumbuhi kuman. Apabila pelikel sudah ditumbuhi kuman disebutlah
dengan plak. Plak berupa lapisan tipis bening yang menempel pada permukaan gigi,
terkadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Lapisan itu tidak lain adalah kumpulan
sisa makanan, segelintir bakteri, sejumlah protein dan air ludah. Plak selalu berada
dalam mulut karena pembentukannya selalu terjadi setiap saat, dan akan hilang bila
menggosok gigi atau menggunakan benang khusus. Plak yang dibiarkan, lama
kelamaan akan terkalsifikasi (berikatan dengan kalsium) dan mengeras sehingga
menjadi karang gigi. Mineralisasi plak mulai di dalam 24-72 jam dan rata-rata butuh
12 hari untuk matang.
Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat
menempelnya plak kembali sehingga kelamaan karang gigi akan semakin mengendap,
tebal dan menjadi sarang kuman. Karang gigi dapat terlihat kekuningan atau
kehitaman, warna kehitaman biasanya akibat bercampur dengan rokok, teh, dan zat
lain yang dapat meninggalkan warna pada gigi. Jika dibiarkan menumpuk, karang gigi
dapat meresorbsi ( menyerap ) tulang alveolar penyangga gigi dan akibatnya gigi
mudah goyang dan tanggal.
Kalau kita berbicara mengenai gigi, tentu tidak terlepas dari membicarakan
jaringan penyangga gigi (jaringan periodontal). Jaringan periodontal ini yang menjadi
tempat tertanamnya gigi. Jaringan ini terdiri dari gusi, sementum, jaringan pengikat
tulang penyangga gigi (alveolar). Jaringan penyangga gigi inilah yang mengikat gigi,
pembuluh darah dan persarafan menjadi satu kesatuan.
Karang gigi mengandung banyak kuman-kuman yang dapat menyebabkan
penyakit lain di daerah sekitar gigi. Bila tidak dibersihkan, maka kuman-kuman dapat
memicu

terjadinya

infeksi

pada

daerah

penyangga

gigi

tersebut.

Bila sudah infeksi maka masalah lebih lanjut bisa timbul. Penderita biasanya
mengeluh gusinya terasa gatal, mulut berbau tak sedap, sikat gigi sering berdarah,

bahkan adakalanya gigi dapat lepas sendiri dari jaringan penyangga gigi. Infeksi yang
mencapai lapisan dalam gigi (tulang alveolar) akan menyebabkan tulang pernyangga
gigi menipis sehingga pada perbandingan panjang gigi yang tertanam pada tulang dan
tidak

tertanam

1:3,

gigi

akan

goyang

dan

mudah

tanggal.

Selain mengakibatkan gigi tanggal, kuman infeksi jaringan penyangga gigi


juga dapat menyebar ke seluruh tubuh. Melalui aliran darah, kuman dapat menyebar
ke organ lain seperti jantung. Karena itu ada beberapa kasus penyakit yang
sebenarnya dipicu oleh infeksi dari gigi, ini disebut infeksi fokal. Penyakit infeksi otot
jantung (miokarditis) termasuk penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi fokal.
Oleh karena itu, masalah karang gigi tidak dapat disepelekan. Bila plak sudah
mengendap menjadi karang gigi maka penyikatan sekeras apapun dengan sikat gigi
biasa tidak akan menghilangkannya. Satu-satunya cara untuk mengatasi karang gigi
adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk dibersihkan agar terhindar dari penyakit
yang lebih berat dan tentunya butuh biaya yang lebih besar.
Karang gigi harus dibersihkan dengan alat yang disebut scaler. Ada yang manual ataupun
dengan ultrasonic scaler. Setelah dibersihkan dengan scaler, karang gigi akan hilang dan gigi
menjadi bersih kembali. Namun, karang gigi dapat timbul kembali apabila kebersihan gigi
tidak

dijaga

dengan

baik.

Dianjurkan melakukan tindakan pencegahan sebelum karang gigi timbul yaitu dengan
menyikat gigi secara teratur dan sempurna. Dental floss juga perlu digunakan untuk
membersihkan permukaan antar dua gigi yang sering menjadi tempat terselipnya makanan
dan menjadi tempat penimbunan plak. Obat kumur yang mengandung clorhexidine dapat
digunakan untuk mencegah timbulnya plak, obat ini dapat digunakan setelah penyikatan gigi.

Anda mungkin juga menyukai