jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat Prinsip dasar teknologi rekayasa genetik adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru kedalam struktur DNA organisme penerima. Latar Belakang dan Tujuan
Secara ilmiah Proses Penerapan Transgenik
Ditemukannya sapi dengan produksi susu
meningkat Dampak Transgenik Hewan
Dampak di bidang sosial ekonomi
dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu, memberikan pengaruh yang sangat luas pada masyarakat. Produk transgenik dapat merugikan peternak. Dampak di bidang kesehatan
Dampak di bidang etika dan moral
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen hewan yang tidak berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima manusia. Keberhasilan kloning pada hewan menyebabkan dimulainya percobaan pada manusia. Clonaid perusahaan bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia tanggal 26 Desember 2002. Bayi berberat sekitar 3.500 gram berjenis kelamin perempuan yang diberi sebutan Eve. Bayi itu merupakan kloning dari seorang wanita Amerika Serikat (AS) berusia 31 tahun yang pasangannya infertil. Prosedur Kloning
1. Sebuah sel diambil dari pria atau wanita donor,
kemudian mengambil sel telur ibu yang subur. 2. Nukleus diambil, sel telur dipisahkan dari kode genetiknya, kemudian DNA diambil dari nukleus. 3. Nukleus sel donor digabung dengan sel telur, kemudian sel telur diberi kode genetik donor. 4. Sel dikembangkan di laboratorium sampai menjadi embrio. 5. Embrio ditanam di uterus ibu atau ibu pengganti (surrogate mother). 6. Janin menjadi salinan genetik yang persis dari sel donor. Prosedur Kloning Jenis Kloning
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan individu (hewan) baru. Dengan menggunakan teknik SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer), persamaan genetika hewan klon dengan induknya hanya terletak pada inti DNA donor yang berada di kromosom. Teknologi kloning reproduktif dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kepunahan hewan- hewan langka ataupun hewan-hewan sulit dikembangbiakkan. Kloning Reproduksi (Cont’d…)
Namun, laju keberhasilan teknologi ini sangat
rendah (kurang 4 %). Masalah-masalah yang kerap kali timbul dalam kloning reproduktif adalah biaya dan efisiensi teknologinya. Hewan klon cenderung mengalami masalah defisiensi sistem imun serta sangat rentan terhadap infeksi, pertumbuhan tumor, dan kelainan-kelainan lainnya. Kloning Terapeutik
Sel punca atau sel induk (stem cell)
merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi untuk dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel lain. Kemampuan tersebut memungkinkan sel induk menjadi sistem perbaikan tubuh dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup Kloning Terapeutik (Cont’d…)
Keuntungan sel induk dari embrio :
Mudah didapat Bersifat pluripoten Berumur panjang (mampu berproliferasi)
Namun sel induk juga mempunyai resiko:
Menimbulkan kanker jika terkontaminasi Berpotensi menimbulkan penolakan Secara etika masih kontroversial Kloning Terapeutik (Cont’d…)
Sel punca embrionik mudah dikembangkan
menjadi berbagai macam jaringan sel, seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, dan sebagainya. Golongan penyakit yang dapat diatasi dengan penggunaan sel punca, diantaranya adalah: 1. Penyakit autoimun, contoh penyakit lupus. 2. Penyakit degeneratif, contoh stroke, alzheimer. 3. Penyakit kanker, contoh leukemia. Tahapan Kloning Terapeutik
Mengambil biopsy sel somatik dari tubuh pasien
dan inti dari sel somatik tersebut ditransfer ke dalam sel telur donor yang telah dikeluarkan intinya. Sel telur hasil manipulasi dikultur sampai ke tahapan tertentu dan setelah mengalami berbagai proses akan didapatkan sel punca embrionik. Sel punca embrionik ini diarahkan perkembangannya menjadi suatu jaringan atau organ tertentu yang akan dapat digunakan untuktransplantasi jaringan atau organ dan tidak akan mengalami rejeksi sistem imun pada pasien itu sendiri. Kloning Terapeutik Manfaat Kloning
1. Kloning manusia memungkinkan banyak
pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak. 2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaatkan sbg organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri. 3. Sel-sel dpt dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan2 tubuh yg rusak, ex: jaringan syaraf dan otot. 4. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan dan mematikan sel-sel sel kanker. 5. Teknologi kloning memungkinkan dilakukan pengujian dan penyembuhan penyakit- penyakit keturunan Implikasi Negatif Kloning
1. Proses penciptaan manusia merupakan hak
Prerogatif Allah semata, dengan mengkloning manusia,berarti telah memasuki dan mengintervensi ranah kekuasaan Allah. 2. Ilmuwan tersebut tidak mempercayai bahwa Allah adalah pencipta yang paling sempurna. 3. Tuhan telah menciptakan manusia dengan keragaman, kloning manusia bertentangan dengan sunatullah Tinjauan Aspek etis
Dari sudut pertimbangan moral bahwa
berbagai macam riset atau penelitian selalu dikaitkan dengan Tuhan, karena riset dengan tujuan apapun tanpa dikaitkan dengan Tuhan tentu akan menimbulkan resiko. Pro kontra terjadi karena menyangkut dengan awal kehidupan manusia yang dibuat obyeknya. Tinjauan Aspek Etis
Kebijakan penting yang dikeluarkan HFEA
(Human Fertilisation and Embriology Authority) thn 1990 adalah melarang :
1. Penelitian dan penyimpanan embrio manusia berusia
lebih dari 14 hari. 2. Menempatkan gamet atau embrio manusia di binatang dan sebaliknya. 3. Menyimpan dan menggunakan embrio untuk kepentingan lain selain memperoleh keturunan bagi pasangan sah yang telah diatur oleh peraturan lain. 4. Melakukan kloning untuk tujuan reproduksi manusia. “Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir” (QS. al-Jatsiyah [45]: 13).
“Dan Kami telah memuliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS.al-Isra’ [17]: 70). “... apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka. Katakanlah, ‘Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha esa lagi Maha perkasa’” (QS. al-Ra’d [13]: 16).
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik” (QS. al-Mu’minun [23]: 12-14). Fatwa MUI (Kloning) Kloning terhadap manusia dengan cara bagaimana pun yang berakibat pada pelipatgandaan manusia hukumnya adalah haram. Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh (mubah) sepanjang dilakukan demi kemaslahatan dan/atau untuk menghindar-kan kemudaratan (hal-hal negatif). Mewajibkan kepada semua pihak terkait untuk tidak melakukan atau mengizinkan eksperimen atau praktek kloning terhadap manusia. Fatwa MUI (Cont’d…)
Mewajibkan kepada semua pihak, terutama para ulama, untuk
senantiasa mengikuti perkembangan teknologi kloning, meneliti peristilahan dan permasalahannya, serta menyelenggarakan kajian-kajian ilmiah untuk menjelaskan hukumnya. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk mendorong pembentukan (pendirian) dan mendukung institusi-institusi ilmiah yang menyelenggarakan penelitian di bidang biologi dan teknik rekayasa genetika pada selain bidang kloning manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk segera merumuskan kriteria dan kode etik penelitian dan eksperiman di bidang biologi untuk dijadikan pedoman oleh pihak-pihak yang memerlukan. Pandangan Islam
Kloning embrio manusia juga diharamkan,
karena embrio yang berupa hasil konsepsi harus dihormati sebagai makhluk hidup. Pemusnahan yang dilakukan dalam tahap apa pun dianggap tindakan mematikan jiwa, hal ini tercantum dalam "Islamic Code Of Medical Ethics“. MUNGKINKAH KELAK AKAN ANDA MANUSIA- MANUSIA KLONING DENGAN OTAK SUPER CERDAS, FISIK KUAT DAN KELEBIHAN- KELEBIHAN LAIN ???