Klon berasal dari kata kln (yunani), yang artinya tunas.Kloning adalah tindakan
menggandakan atau mendapatkan keturunan jasasd hidup tanpa fertilisasi, berasal dari
induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan
besar mempunyai fenotib yang sama.
Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan induknya yang berupa manusia.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain:
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam
plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru,
tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
LAHIR DAN BERKEMBANGNYA KLONING GEN
Sekitar satu abad lalu, Gregor Mendel merumuskan aturan-aturan menerangkan
pewarisan sifat-sifat biologis.Sifat-sifat organisme yang dapat diwariskan di atur oleh
suatu faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang berada di dalam suatu sel,
tepatnya di dalam kromosom. Gen menjadi dasar dalam perkembangan penelitian
genetika meliputi pemetaan gen, menganalisis posisi gen pada kromosom. Hasil
penelitian lebih berkembang baik diketahuinya DNA sebagai material genetik beserta
strukturnya, kode-kode genetik, serta proses transkripsi dan translasi dapat dijabarkan.
Suatu penelitian rekomendasi atau rekayasa genetika ynag inti prosesnya adalah
kloning gen, yaitu suatu prosedur unutk memperoleh replika yang dapat sama dari sel
atau organisme tunggal.
Belakangan ini di media masa (televisi, koran, Internet,dll.) memberitakan tentang
kloning manusia. Tetapi karena belum ditemukan rujukan dari kitab-kitab hukum
terdahulu, para ahli hukum sekarang masih memperdebatkan masalah ini dan belum
ditemukan kesepakatan final dalam kasus yang menyeluruh.
Adanya beberapa strategi intervensi genetika ; strategi intervensi genetika yang
pertama bersifat terapeutik yang mempunyai tujuan dan maksud menyembuhkan atau
mengurangi gejala-gejala. Hal ini merupakan terapi gen, yaitu dimasukannya sebuah
gen kedalam tubuh manusia untuk mengurangi suatu kelainan genetik.Jelas hal ini
merupakan praktik kedokteran yaitu menyembuhkan orang sakit. Strategi intervensi
kedua adalah eugenika (kata yunani : terlahir dengan baik) dengan tujuan
memperbaiki organisme dengan cara tertentu.
sebab itu islam terhadap kloning tersebut tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh
masyarakat internasional. Didalam islam berbeda antara hukum kloning binatang dan
manusia.
Pada hukum kloning pada manusia.Menurut buku fatawa muashiroh karangan Yusuf
Qurdhowy bahwa tidak diperbolehkanya kloning terhadap manusia. Atas beberapa
pertimbangan diantaranya :
o Pertama : Dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman. (varietas).
ALLAH SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal
tersebut tertuang dalam Al-Quran surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan dengan
kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara
tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat
merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian
telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari.
o Kedua : Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).
Bagaimana dengan hubungan orang ang mengkloning dan hasil kloningan tersebut,
apakah dihukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya ataupun kembarannya, dan ini
adalah permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab
hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan
untuk kejahatan, Siapa yang bisa menjamin jikalau diperbolehkan kloning tidak akan
ada satu negara yang mencetak ribuan orang yang digunakan sebagai prajurit militer
yang berfungsi menumpas negara lain.
o Ketiga : Dengan kloning akan mengilangkan Sunatullah (nikah).
ALLAH SWT telah menciptakan manusia, tamanan, binatang dengan berpaangpasangan. Surat Addariyat 46..Anak-anak produk kloning tersebut dihasilkan melalui
cara yang tidak alami.Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan ALLAH
SWT untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan
anak-anak dan keturunannya. ALLAH SWT berfirman: dan Bawasannya Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila
dipancarkan. (QS. An Najm : 45-46).
o Keempat : Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan
banyak hukum-hukum syara. Seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak,
dan kewajiban antar bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman,
hubungan ashabah dan lain-lain. Disamping itu koning akan mencampur adukkan
dam menghilangkan nasab serta menyalahi fitra yang telah diciptakan ALLAH SWT
untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sesungguhnya
merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan
masyarakat.
Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum
islam dan tidak boleh dilahsanakan. ALLAH SWT berfirman mengenai perkataan
iblis terkutuk, yang mengatakan : ...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah
ciptaan ALLAH), lalu benar-benar mereka mengubahnya. (QS.An Nisaa : 119).
Manfaat kloning sangat besar dalam menunjang kehidupan manusia, disamping efek
negatif yang ditimbulkannya. Teknologi kloning diharapkan dapat memberi manfaat
kepada manusia, khususnya di bidang medis. Beberapa di antara keuntungan
terapeutik dari teknologi kloning dapat diringkas sebagai berikut:
1. Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur untuk
mendapatkan anak.
2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaatkan sebagai
organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri, sehingga dapat
meminimalisir risiko penolakan.
3. Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringanjaringan tubuh yang rusak, misalnya urat syaraf dan jaringan otot.
Kemungkinan bahwa kelak manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya yang
terkena penyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti
organ tubuhnya yang rusak dengan organ tubuh manusia hasil kloning. Di
kemudian hari akan ada kemungkinan tumbuh pasar jual-beli embrio dan selsel hasil kloning.
4. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan
dan mematikan sel-sel. Dengan demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk
mengatasi kanker. Di samping itu, ada sebuah optimisme bahwa kelak kita
dapat menghambat proses penuaan berkat apa yang kita pelajari dari kloning.
5. Teknologi kloning memungkinkan dilakukan pengujian dan penyembuhan
penyakit-penyakit keturunan. Dengan teknologi kloning, kelak dapat
membantu manusia dalam menemukan obat kanker, menghentikan serangan
jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan
yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah
kecantikan.
6. Kloning Untuk Pengobatan. Mencari obat alami bagi banyak penyakit
manusia-terutama penyakit-penyakit kronis-guna menggantikan obat-obatan
kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia
7. Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman
dan hewan, meningkatkan produktivitasnya.
8. Untuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin, terapi
gen dan diagnosis penyakit genetic.
Praktik kloning untuk menghasilkan janin yang kemudian diambil salah satu anggota
tubuhnya yang masih berfungsi dengan baik dan di berikan kepada orang yang
menderita penyakit, maka praktik ini tidak diperbolehkan. Hal ini karena mereka
adalah makhluk yang mempunyai hak hidup sebagai manusia, walaupun melalui
praktik kloning, walaupun ia masih berbentuk janin, ia mempunyai hak hidup.
Namun jika dimungkinkan melakukan kloning terhadap anggota tubuh tertentu,
seperti hati, jantung, ginjal, atau yang lainnya untuk dimanfaatkan untuk mengobati
orang lain yang membutuhkannya, maka ini di bolehkan oleh agama dan pelakunya
mendapat pahala dari Allah. Kebolehan ini dikarenakan dalam pratik tersebut terdapat
manfaat bagi orang-orang yang membuthkannya, tanpa merugikan orang lain. Praktik
kloning dalam hal-hal seperti ini di bolehkan dan di sunnahkan. Bahkan kondisi
tersebut di wajibkan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan manusia
terhadapnya.
B. DAMPAK KLONING POSITIF KLONING
Suatu teknik kloning, memberikan begitu banyak dampak positif bagi kehidupan.
Adapun dampak positif kloning, yaitu:
Teknik kloning berperan dalam menghasilkan sel, jaringan, atau organ yang
sesuai untuk pengobatan akibat kelainan atau gangguan suatu fungsi organ.
Individu yang dihasilkan dari teknik kloning sangat rentan terhadap suatu
penyakit dikarenakan teknik kloning menghasilkan individu yang tidak
memiliki sistem imunitas.
Individu yang dihasilkan dari teknik kloning cenderung memiliki masa hidup
yang sama dengan induknya, karena sel-selnya diperoleh dari induknya.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh
dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa
diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi
inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa
membantu para penderita diabetes melitus.
Definisi Pengertian Kloning - Kata kloning ini berasal dari kata clone kata dalam
bahasa inggris yang berarti potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman,
kloning ini pertama kali muncul dari usulan Herbert Webber pada tahun 1903 dalam
mengistilahkan sekelompok individu makhluk hidup yang dilahirkan dari satu induk
tanpa proses seksual.
Secara definisi dan pengertian, kloning adalah suatu upaya tindakan untuk
memproduksi atau menggandakan sejumlah individu yang hasilnya secara genetic
sama persis (identik) berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan
gen) yang sama. Sedangkan klon adalah sejumlah organisme hewan maupun
tumbuhan yang terbentuk melalui hasil reproduksi aseksual dan berasal dari satu
induk yang sama. Setiap bagian dari klon tersebut memiliki susunan dan jumlah gen
yang sama dan kemungkinan besar fenotipnya juga akan sama. Klon ini digunakan
dalam dua pengertian yaitu :
- Klon sel, adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal
dari satu sel.
klon gen, atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat identik
yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang
Konsep cloning ini didasarkan pada prinsip bahwa pada setiap makhluk hidup itu
memiliki kemampuan totipotensi yang artinya setiap sel memiliki kemampuan untuk
menjadi sebuah individu.
Berdasarkan penjelasan pengertian cloning di atas, ada beberapa jenis kloning yang
dikenal, diantaranya :
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam
plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru,
tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
Molekul DNA dan bakteriofog mempunyai sifat-sifat dasar yang ditentukan sebagai
sarana kloning. Namun sifat ini tidak berguna tanpa adanya teknik-teknik eksperimen
untuk manipulasi molekul DNA di dalam laboratorium.
Ketrampilan dasar untuk melakukan kloing secara sederhana adalah :
Preperasi sampel DNA murni
Pemotongan DNA murni
Analisis ukuran fragmen DNA
Penggolongan molekul DNA
Memasukan molekul DNA ke dalam sel tuan rumah
Identifikasi sel yang mengandung molekul DNA rekombinasi
Proses kloning gen secara sederhana :
Mempersiapkan sel stem.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipiahkan
dari sel.
Mempersiapkan sel telur.
Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur.
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam pertumbuhan. Setelah membelah
menjadi embrio.
Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan ke rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan
sel stem donor.
Struktur ini kemudian dapat disambung menggunakan enzim DNA ligase. Enzim ini
menyambung untai DNA melalui ikatan kovalen
DNA ligase menyambung celah untai membuat molekul vektor kloning DNA sirkular baru
dengan fragmen DNA manusia terligasi ke dalam urutan restriksi unik plasmid.
Beberapa plasmid akan disisipi fragmen DNA manusia yang mengandung gen beta-globin,
sedangkan plasmid yang lain akan disisipi fragmen-framgen DNA manusia yang tidak
mengandung gen beta-globin.
Plasmid yang lain akan disambung kembali oleh DNA ligase membentuk struktur plasmid
sirkuler seperti semula tanpa disisipi fragmen DNA manusia.
Jadi, pada akhir reaksi ligasi akan terbentuk tiga tipe plasmid vektor.
Populasi dari bermacam-macam plasmid kemudian dimasukkan ke sel bakteri yang telah
dibuat kompeten untuk dimasuki DNA plasmid.
Dengan cara ini, populasi sel bakteri yang dihasilkan akan mengandung plasmid yang
mengandung fragmen DNA manusia dan plasmid yang tidak mengandung fragmen DNA
manusia.
Sel-sel bakteri ini kemudian ditumbuhkan dalam media pertumbuhan padat yang
mengandung ampisilin. Hanya sel yang mengandung plasmid yang akan tumbuh dan
membentuk koloni.
Cawan Petri yang berisi media pertumbuhan ditambah ampisilin, juga ditambah senyawa
tidak berwarna (X-gal) yang dapat diubah menjadi senyawa berwana biru oleh enzim
betagalaktosidase yang disandi oleh gen LacZ.
Setelah sel bateri ditumbuhkan semalam, koloni sel yang mengandung plasmid tanpa disisipi
fragmen DNA akan tampak berwarna biru.
Hal ini disebabkan, gen lacZ dalam plasmid mampu menghasilkan enzim beta-galaktosidase
fungsional (sehingga mampu mengubah senyawa tidak berwarna (X-gal) menjadi senyawa
berwarna biru)
Sebaliknya, koloni yang mengandung plasmid yang disisipi fragmen DNA manusia tidak
mampu mensintesis enzim beta-galaktosidase sebab fragmen DNA manusia akan merusak
gen lacZ .
Koloni ini akan tampak biru. Koloni putih selanjutnya dapat dipilih dan diuji untuk
mendapatkan gen beta-globin manusia.
Koloni yang mengandung gen ini selanjutnya dapat disimpan dan ditumbuhkan untuk kajian
gen beta-globin berikutnya.
METODE
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan
susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA
organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari
organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika organisme yang sering digunakan adalah
bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dipilih karena rentang umur yang
pendek, jumlah generasi yang banyak, susunan genetik bakteri lebih mudah dimodifikasi,
lingkungan luar dapat dimodifikasi ekspresi gen, menghasilkan produk, hampir mendekati
yang kita inginkan (menyerupai insulin hasil sekresi -pankreas) serta lebih ekonomis (Esha,
2011).
Proses Rekayasa Genetika
Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu
1.
Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid,
yaitu lingkaran kecil ADN yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan
disisipi dengan gen asing.
2.
3.
Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini disebut
enzim endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease
yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.