PENDAHULUAN
Akar Aconitum coreanum telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai jenis
kelainan seperti kardialgia, distorsi wajah, epilepsi, migrain/sakit kepala, vertigo, tetanus,
kejang infantil, dan rematik arthralgia. Penelitian farmakologis dan praktik klinis
menunjukkan bahwa ekstraknya memiliki anti-arrhythmia, analgesik, dan efek anti-inflamasi.
Komponen aktif utama diisolasi dari ramuan ini adalah alkaloid diterpenoid dan banyak dari
mereka senyawa homolog (struktur kimia ditunjukkan pada Gambar. 1), dengan demikian
pemisahan dan pemurnian mereka adalah pekerjaan yang sulit tetapi sangat diperlukan untuk
mempelajari hubungan struktur dan aktivitas senyawa ini.
Gambar 2. Analisis HPLC dari fraksi etanol 60%. Kolom: kolom diamonsil C18 (250 mm ×
4,6 mm I.D., 5 m); fase geraknya adalah (A) 2 mg / ml natrium 1-heptansulfonat (termasuk
trietilamina 0,2% dan pH disesuaikan menjadi 3,0 dengan asam fosfat) dan (B) asetonitril
dalam mode gradien sebagai berikut: 0-20 menit, 17-30% asetonitril; 20-40 menit, 30–35%
asetonitril; deteksi: 205 nm; laju aliran: 1,0 ml min− 1.
Gambar 3. Kromatogram HSCCC dan hasil analisis HPLC dari fraksi puncak 1 dan 2. Sistem
pelarut: asam asetat etil asetat-n-butanol-metanol-2% (3,5: 1,5: 2: 4,5, v / v / v / v); fase gerak:
fase bawah; mode elution: head to tail; laju aliran: 2,0 ml / menit; ukuran sampel: 1,0 g;
volume injeksi: 10 ml; kecepatan putaran: 850 rpm; penyimpanan dari fase stasioner: 60%;
Kondisi HPLC sama seperti pada Gambar. 2