OLEH :
INEKE AYUNINGSIH KAHA
YULINDA SEPRIANY BILI
YOVITA SURYANI
JUTAWANTI SAU
PENDAHULUAN
Pestisida terdiri dari sejumlah besar senyawa,dengan
sifat fisikokimianya sangat beragam. Pestisida dapat
digunakan di berbagai tahap pada tanaman budidaya,
untuk memberikan perlindungan terhadap hama,
memperpanjang daya simpan selama pasca panen dan
melestariakn kualitasnya. Namun penggunaan pestisida
dapat menghasilkan residu yang melibatkan risiko
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk
menjamin keselamatan pangan dan pakan dan untuk
mengatur perdagangan Internasional, Uni Eropa secara
maksimal telah membentuk batas residu (MRL) untuk
meminimalkan adanya tingkat residu pestisida dalam
bahan makanan yang berbeda.
Penelitian ini meliputi pengembangan dan validasi
metode untuk penentuan pestisida pada kacang kedelai
menggunakan LC-MS/MS, dengan tujuan utamanya
yaitu untuk mencapai tingkat pengukuran
ketidakpastian yang tepat. Pestisida yang ditargetkan
yaitu metomil, imidakloprid, carbendazim, malaoxon,
thiodicarb, malathion, iprodione, tebuconazole,
diazinon dan klorpirifos. Pestisida ini dipilih dengan
memperhatikan sejumlah aspek seperti sifat
fisikokimia, representasi dari family pestisida yang
berbeda, dan frekuensi penggunaan atau ketersediaan
komersialnya. untuk meningkatkan kebersihan sampel
ekstrak yaitu dengan menggunakan metode QuEChERS
agar bisa beradaptasi terhadap pestisida yang dipilih.
TINJAUAN PUSTAKA
Proses Setelah
analite dipisahkan
oleh Liquid
Cromatography
3.
Proses Droplet
berubah menjadi
analyte yang siap
untuk di mass
spectroscopy
4.
1. Persediaan
larutan individual
dari kedua pestisida
asli dan isotop
berlabel
b. prosedur perawatan sampel
c. Analisis LC-MS/MS
Gambar 1. Gabungan kromatogram HPLC-MS dari campuran standar pestisida pada 0,1 mg kg-1 untuk metomil, thiodicarb dan
Tebuconazole; 0,05 mg kg-1 untuk Imidakloprid, Malaoxon, klorpirifos dan carbendazim; 0,02 mg kg-1 untuk malathion, iprodione
dan diazinon BMR (carbendazim 0.2 x BMR dan iprodione 2 x MRL). Merah: 0,1% asam format dan biru: 2.5 mM amonium format.
Kondisi yang lain seperti dijelaskan di bagian eksperimental.
Gambar 2. Pengaruh pengubah yang ditambahkan pada fase gerak
(H2O-MeOH) pada respon analitis.
Gambar 3. Kromatogram sampel kedelai dibubuhi pestisida yang dipilih (0,1 mg kg-1)
untuk metomil, thiodicarb dan tebuconazole; 0,05 mg kg-1 untuk imidacloprid, malaoxon,
klorpirifos dan carbendazim; 0,02 mg kg-1 untuk malathion, iprodione dan diazinon). pada
levels konsentrasi BMR.
LOD dan LOQ
kesimpulan
Dalam penelitian ini metode LC-MS/MS yang sederhana dan
akurat akan menentukan 10 analit pestisida yang dipilih
dalam kacang kedelai yang telah dikembangkan dan
divalidasi. Sebuah langkah pembersihan menggunakan Florisil
dalam hubungannya dengan C18 dan PSA terbukti efisien
untuk meminimalkan efek matriks, dan penerapan
spektrometri massa cairan isotop memungkinkan kuantifikasi
yang akurat. Validasi yang penuh dilakukan sesuai dengan
standar ISO/IEC 17025 dan pedoman DG SANCO,
menunjukkan pemulihan yang sangat baik (86-103%) dan
presisi (U < 10,4%). Hasil ini mengkonfirmasikan bahwa
kesesuaian metode yang akan diterapkan untuk penilaian
homogenitas dan stabilitas selama penelitian karakterisasi
yang diperlukan dalam pengembangan bahan referensi yang
bersertifikat.
THANK YOU