KELOMPOK 3
1. kecermatan (akurasi)
2. keseksamaan (presisi)
KCKT dengan detektor UV 230 nm Kolom symmetry C18 (15 cm x spektrofotometer UV-Vis tabung
(Shimadzu). 4,6 mm; ukuran partikel 5 μm). (Shimadzu UV 1800). Sentrifugator.
sentrifuge.
mikropipet 100
timbangan analitik. pH meter. blue tip. Rak dan tabung lemari pendingin.
dan 1000 μL.
reaksi.
ALAT DAN BAHAN
BAHAN:
• Zat aktif amoxicillin.
1
• Metanol HPLC.
2
• Metanol (P.A).
3
4 • Buffer kalium dihidrogen fosfat (pH diatur 5,0 dengan asam fosfat)
5
• NaOH.
6 • Larutan EDTA.
7 • Aqua bidestillata
• Plasma darah
8
CARA KERJA
Larutan Sampel
dengan
konsentrasi 3, 6,
Setelah itu dibuat
9, 12 dan 15 Dihitung
kurva kalibrasi
μg/mL Sebanyak koefisien korelasi
dengan
20 μL larutan (r) dari kurva
persamaan garis
tersebut tersebut
linear (y=a+bx)
disuntikkan ke
alat KCKT pada
kondisi terpilih
Tujuan VMA
• Tujuan dari pelaksanaan Validasi Metode Analisa (VMA)
amoksisilin.
Hasil VMA
- Uji Linearitas
terukurnya 3,88.
Lanjutan...
• Dari kedua konsentrasi tersebut terlihat bahwa pada konsentrasi
250 µg/mL nilai kadar terukur kurang dari LOD (2,50 µg/mL)
lebih besar dari nilai LOD (2,50 µg/mL) sehingga dapat dikatakan
• Bahan
1. Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rambut.
2. Diklorometana (CH2Cl2), metanol (CH3OH)
3. Standar pembanding acetaminophen dan N,O-bis (trimetilsilil)
trifluoroasetamida (BSTFA) yang mengandung trimetilklorosilan (TMCS) 1%
yang diperoleh dari Sigma Aldrich Chemical Singapore.
CARA KERJA
Uji linieritas dilakukan dengan cara membuat persamaan regresi linier berdasarkan
rumus : y = bx + a
panjang 0-3 cm, 0-6cm dan 0-10 cm untuk dianalisis. Dari 10 orang