Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FITOKIMIA

“ ANALISIS SENYAWA DENGAN KLT & HPLC “

OLEH:

GEORGIA L.S.P. NAHAK


PO.530333218117
TINGKAT II REGULER B

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2019/2020
PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz,
Blumeamollis (D.Don)Merr., Siegesbeckia orientalis L., DAN Salvia riparia H.B.K
YANG DIKOLEKSI DARI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI DENGAN
METODE DPPH(2,2-DIFENIL-1- PIKRIL-HIDRAZIL) SERTA PROFIL
KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA

Metode :
TNGM berdasarkan metode penangkapan radikal bebas dengan DPPH dan mengetahui
profil kromatografi lapis tipisnya. penampakan bercak sebelum dan sesudah ditambah
penampak bercak, diidentifikasi dengan sinar tampak maupun dengan sinar UV254 dan
UV366 untuk menentukan golongan senyawa dalam tumbuhan

Hasil :
Analisis kualitatif kandungan senyawa flavonoid maupun fenol diawali dengan
pengamatan dibawah sinar lampu UV, baik UV254 maupun UV366. Senyawa fenol
dideteksi dengan penampak bercak FeCl3. Kromatogram sebelum disemprot penampak
bercak FeCl3 menunjukkan bahwa terdapat 3 bercak yang terlihat pada pengamatan sinar
tampak dengan nilai hRf 15, 60, dan 85. Warna ketiga bercak tersebut adalah hijau muda,
kuning, dan hijau kekuningan. Kromatogram setelah disemprot penampak bercak FeCl3
menghasilkan empat bercak dengan masing-masing nilai hRf 6, 15, 74, dan 85. Bercak
dengan nilai hRf6 menunjukkan warna coklat muda dengan kepolaran relatif tinggi. Dua
bercak dengan nilai hRf 15 dan 74 mempunyai warna hijau kecoklatan dan coklat
kehijauan. Bercak terakhir dengan nilai hRf 85 mempunyai warna hijau tua kekuningan.

Kesimpulan :
Nilai IC50 menggunakan metode DPPH adalah sebagai berikut: Garcinia dulcis
(Roxb.) Kurz, ekstrak wasbenzen 139,381µg/mL dan ekstrak metanolik 36,381µg/mL;
Blumea mollis (D.Don) Merr., ekstrak wasbenzen 140,299µg/mL dan ekstrak metanolik
299,367µg/mL; Siegesbeckia orientalis L., ekstrak wasbenzen 448,221µg/mL dan ekstrak
metanolik 108,492 µg/mL; Salvia riparia H.B.K, ekstrak wasbenzen 261,810µg/mL dan
ekstrak metanolik 370,250µg/mL. Analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis
menunjukkan ekstrak metanolik Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz
mengandung senyawa golongan fenol dan golongan flavonoid
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Menggunakan Kolom Oktil Silika Fully Endcapped
Residual Silanol pada Pemisahan Kotinin dan 3-
Hidroksikotinin dalam Sampel Urin

Metode :
KCKT Shimadzu LC 2010HT yang dilengkapi detektor UV-Vis seri SPD-
20A/20AV serta seperangkat komputer merk Dell B6RDZ1S Connexant System
RD01-D850. Analisis dilakukan menggunakan kolom Premier C8 (Shimadzu
250×4,6 mm, 5µm fully endcapped residual silanol) pada suhu kamar dengan
dektektor UV pada 260 nm. Optimasi pemisahan analit dilakukan dengan berbagai
komposisi fase gerak yang terdiri dari campuran metanol : asam asetat 5 mM.
Perbandingan komposisi metanol : asam asetat 5mM yang dioptimasi adalah 9:1;
7:3; 6:4 dan 5:5. Selain perbandingan komposisi fase gerak, parameter yang
dioptimasi adalah kecepatan alir fase gerak, yaitu pada 0,5; 0,8; dan 1,0
mL/menit. Volume injeksi larutan analit adalah 20 µL.

Hasil :

menit

Kesimpulan :

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi optimum sistem KCKT fase
terbalik menggunakan kolom Premier C8 (250×4,6 mm, 5 µm fully endcapped residual
silanol) yang dapat memisahkan COT dan 3-HCOT dalam sampel urin adalah fase gerak
campuran metanol : amonium asetat 5 mM (50 : 50) kecepatan alir: 0,8 mL/menit; detektor
UV: 260 nm serta volume injeksi: 20 µL. Teknik ekstraksi cair-cair bertingkat menggunakan
pelarut campuran kloroform : etanol (9:1) yang digunakan pada penelitian ini dapat
mengisolasi dengan baik 3-HCOT dan COT dari sampel urin.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/322388649_Prediction_of_High_Performance_Liq
uid_Chromatography_Retention_Time_for_Some_Organic_Compounds_Based_on_Ab_initi
o_QSPR_Study

https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/7746/5997

Anda mungkin juga menyukai