Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENDAHULUAN MIKROTKENIK

PERCOBAAN III
PEWARNAAN SUPRAVITAL

OLEH :
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
STAMBUK : F1D1 20 006
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN PEMBIMBING : MUH. AFDHAL SUJARTO

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan tubuh manusia terdiri dari jaringan epitelium, jaringan

pengikat, jaringan pengangkut dan jaringan syaraf. Epitel adalah jaringan yang

terdiri atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya zat antar sel. Epitel tidak

memiliki pembuluh darah, namun semua epitel tumbuh pada jarinan ikat yang

mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan jarinagn ikat melalui

membrana basalis. Jaringan epitel mempunyai ciri-ciri umum terdiri atas sel-

sel yang saling berdekatan, yang berbentuk pipih.

Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut

dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis,

lapisan spinosum, lapisan granulosum dan lapisan corneum. Stratum

spinosum terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan

mempunyai karakteristik sel yang mulai matang. Stratum granulosum terdiri

dari beberapa lapis sel yang lebih gepeng dan lebih matang dari stratum

spinosum dan mengandung banyak granula keratohyalin yang merupakan

bakal sel keratin. Stratum corneum terdiri dari selapis atau berlapis-lapis sel

(tergantung regio) berbentuk pipih yang tidak berstruktur dan tidak

mempunyai inti sel. 

preparat jaringan segar menggunakan metode supravital. Metode

supravital merupakan suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau
jaringan yang hidup. Zat warna yang biasa dipakai untuk pewarnaan

supravital adalah janus green, neutral red, methylene blue, dengan kosentrasi

tertentu. Preparat supravital merupakan preparat yang bersifat sementara

sehingga harus segera diamati dengan mikroskop setelah pembuatan preparat

tersebut selesai. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah praktikum

dengan judul pewarnaan supravital.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara

mengamati bagian-bagian sel tanpa mematikan sel-sel?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang akan dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

cara mengamati bagian-bagian sel tanpa mematikan sel-sel.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang akan diperoleh pada praktikum ini adalah agar

mengetahui cara mengamati bagian-bagian sel tanpa mematikan sel-sel.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Rongga Mulut

Rongga mulut dilapisi oleh mukosa yang terdiri atas epitel dan lamina

propria, serta jaringan ikat pada submukosa, berbagai tipe leukosit terdapat di

lapisan submukosa yang dapat bermigrasi ke mukosa dan dapat ditemui di dalam

saliva. Epitel rongga mulut terdiri dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

sebagai pelindung. Epitel terdiri atas sel basal, parabasal, intermediet dan

superfisial, sel epitel ini secara berkala mengalami proliferasi, maturasi dan

eksfoliasi (Rahmawati, 2018).

Jaringan lunak rongga mulut dilindungi oleh mukosa yang merupakan

lapisan terluar rongga mulut. Mukosa rongga mulut dilapisi oleh jaringan yang

terdiri atas dua lapisan, yaitu epitel dan jaringan ikat. Lapisan epitel pada rongga

mulut adalah stratified squamous epithelium yang terdiri atas sel-sel epitel yang

melekat satu sama lain dan tersusun pada masingmasing lapisannya sedangkan

jaringan ikat adalah lamina propia (Primasari, 2018).

B. Mukosa

Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa pipi, bibir, gingiva, lidah,

palatum, dan dasar mulut. Struktur jaringan lunak mulut terdiri dari lapisan tipis

jaringan mukosa yang licin, halus, fleksibel, dan berkeratin atau tidak berkeratin.

Jaringan lunak mulut berfungsi melindungi jaringan keras di bawahnya, tempat

organ, pembuluh darah, saraf, alat pengecap dan alat pengunyah. Jaringan mukosa
mulut terdiri dari 3 lapisan, antara lain lapisan epitelium, Membrane basalis dan

Lamina proptia (Nugrahini, 2014).

C. Epitel Mulut

Epitel mulut merupakan lapisan terluar dari mukosa, lamina propria

merupakan lapisan serat-serat yang saling terikat dan berfungsi memberikan

kekuatan pada epitel. Sel sel epitel sebagian besar merupakan sel keratosit, yang

apabila mengalami proses pematangan, maka sel tersebut akan terdorong ke

permukaan atas. Proses ini berasal dari mitosis yang terjadi pada sel epitel

mukosa. Sel-sel epitel yang terdorong ke lapisan paing atas tidak mempunyai inti

dan selnya semakin tipis. Epitel mukosa mulut merupakan susunan lapisan sel

yang berbeda karena mengalami proses mitosis sel yang terus menerus. Sel dalam

tubuh mempunyai pola pematangan tertentu, demikian pula mukosa mulut

mempunyai waktu pergantian yang khusus. Waktu pergantian jaringan epitel

mukosa mulut antara 14 sampai 24 hari (Yohana, 2015).

D. Pewarnaan Supravital

Pewarnaan supravital adalah suatu metode pewarnaan yang digunakan

dalam mikroskop untuk memeriksa sel-sel hidup dari suatu organisme. Sifat

pewarnaan pewarna digunakan untuk menunjukan adanya hubungan umum

jaringan satu sama lain. Pewarnaan terhadap sel yang masih hidup dan tidak

difiksasi sehingga disebut pewarnaan supravital. Pewarnaan ini jelas terlihat pada

sitoplasma sedangkan pada struktur sel lainnya tidak dapat dilihat. Pewarnaan ini

yang dapat digunakan untuk menunjukkan struktur kecil dalam nucleus dan
sitoplasma. Zat warna yang biasa dipakai untuk pewarnaan supravital adalah

janus green, neutral red, methylene blue dan giemsa dengan kosentrasi tertentu.

Preparat supravital merupakan preparat yang bersifat sementara sehingga harus

segera diamati dengan mikroskop setelah pembuatan preparat tersebut selesai

(Liswanti, 2014).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Oktober 2021,

pukul 07.30–Selesai. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan kegunaan


No Nama bahan Kegunaan
1 2 3
1. Kapas Untuk membersihkan ujung scalpel
2. Alcohol 70% Sebagai pensteril skalpel
3. Pewarna Giemsa 20% Sebagai pewarna pada preparat

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum ini


No Nama Alat Kegunaan

1 2 3

1. Skalpel Untuk mengambil sel dari rongga mulut


2. Cotton bud Untuk mengambil sel dari rongga mulut
3. Pipet tetes Untuk mengambil larutan
4. Kaca Objek Untuk menyimpan objek pengamatan
Mikroskop Untuk mengamati objek pengamatan
5.
6. Kaca Penutup Untuk menutup kaca objek pengamatan

7. Kamera Untuk mengambil gambar hasil pengamatan

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan ujung skalpel yang tumpul dengan alkohol 70%

2. Mengkerut selaput lendir mulut dengan skalpel

3. Mengoleskan lendir pada kaca objek

4. Memberikan larutan pewarna

5. Mengamati dibawah mikroskop


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini tercantum dalam Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Mukosa Mulut

Nama Bahan Gambar Keterangan


No. Pengamatan Literatur
1 2 3 4
1.Inti sel
1 (Nukleus)

1. Mukosa mulut 2 2.Sitoplasma


3.Tepi sel
3
4. Sel epitel
4
Sel Epitel (Danial, 2020)

B. Pembahasan

Jaringan lunak rongga mulut dilindungi oleh mukosa yang merupakan

lapisan terluar rongga mulut. Mukosa rongga mulut dilapisi oleh jaringan yang

terdiri atas dua lapisan, yaitu epitel dan jaringan ikat. Lapisan epitel pada

rongga mulut adalah stratified squamous epithelium yang terdiri atas sel-sel
epitel yang melekat satu sama lain dan tersusun pada masingmasing lapisannya

sedangkan jaringan ikat adalah lamina propia. Metode supravital adalah suatu

metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup.

preparat supravital merupakan preparatyang bersifat sementara sehingga harus

segera diamati setelah pembuatan. Pengamatan terhadap epithelium ini akan

nampak inti dari sel-sel yang teramati.

Pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan pewarnaan

supravital mukosa mulut yang dilakukan dengan menggunakan cuttonbad

yang telah di berikan alkohol dan diusapkan pada dinding mulut, setelah

itu ujung cutton bad tersebut di oles pada kaca preparat dan diberikan

pewarna giemsa agar sel-sel yang akan diamati terlihat jelas dibawah

mikroskop. Hasil pengamatan menunjukan pada kaca preparat terdapat inti

sel (nukleus), sitoplasma, tepi sel dan sel sel epitel. Inti sel (nukelus)

terdapat dibagian tengah-tengah sel epitel yang berwarna lebih pekat.

Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut

dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum basalis,

lapisan spinosum, lapisan granulosum dan lapisan corneum. Stratum

basalis terdiri dari selapis sel berbentuk kubus yang berbatasan dengan 

lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara kontinyu

bermitosis dan anak selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial.

Stratum spinosum terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval

dan mempunyai karakteristik sel yang mulai matang.


Menurut Mukosa permukaan rongga mulut merupakan lapisan

yang disebut oral mucous membrane. Mukosa rongga mulut memiliki

struktur yang sama dengan kulit yang berasal dari lapisan ektoderm

sebagai lapisan terluar yang terdiri atas sel epitel skuamosa. Mukosa

rongga mulut berbatasan dengan kulit bibir yang dibatasi oleh vermilion.

Struktur penyusun epitel rongga mulut adalah sel stratified squamous

epithelium. Sel stratified squamous epithelium ini terletak di atas membran

basalis dan terdiri dari sel- sel skuamosa (Kaban, 2021).


IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditraik pada percobaan kali ini adalaah

pewarnaan supravital adalah suatu metode pewarnaan yang digunakan

dalam mikroskop untuk memeriksa sel-sel dari suatu organisme tanpa

mematikan sel-sel yang akan diamati tersebut, hal ini dikarenakan pada

pewarnaan supravital tidak adanya proses fiksasi menggunakan alkohol

yang dapat mematikan sampel yang diamati.

B. Saran

1. Untuk asisten, saya harap tetap sabar dalam membimbing kami

sebagai praktikan yang masih awam dan masih banyak bertanya.

2. Untuk laboratorium, kelengkapan alat-alat laboratorium ditambah agar

praktikan dapat melaksanakan praktikum lebih maksimal.

3. Untuk praktikan, agar lebih serius lagi dalam mengikuti praktikum

dan fokus dalam melakukan pengamatan serta belajar lebih agar bisa

lulus respon.
DAFTAR PUSTAKA

Lisnawati, Y. dan Fitriani, N, 2014, Gambaran Badan Inklusi HbH pada Suspek
Thalasemia di Rumah Sakit PTPN Subang, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada, 11(1): 135-136.
Nugrahini, S., 2014, Peningkatan Aktivitas Sel Epitel pada Kasus Denture
Stomatitis oleh Gel Epigallocatechin gallate 0,5%, Jurnal FKGUMD,
1(1): 46.
Primasari, A., dan Cynthia, 2018, Perubahan Sel Epitel yang terjadi pada
Permukaan Mukosa Bukal Wanita Hamil, Jurnal Ilmiah PANNMED,
12(3): 222.
Rahmawati, A., Tofrizal., Yenita., dan Nurhajjah, S., 2018, Gambaran Sitologi
Eksfoliatif pada Apusan Mukosa Mulut Murid SD Negeri 13 Sungai
Batang Anai Padang Pariaman, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2): 247.
Yohana, W., Suciati, A., dan Rachmawati, M, 2015, Peningkatan Ketebalan Epitel
Mukosa Bukal setelah Aplikasi Ekstrak Daun Sirih, Jurnal Maj Ked, 1(1):
22.
Kaban, N. D., 2021, Perbandingan Jumlah dan Ukuran Sel Epitel Rongga Mulut
antara Perokok dengan Non Perokok Menggunakan Pewarnaan Methylen
Blue, Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai